IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Penampilan karakter galur selfing-1 varietas NK-33
A. Daya hidup (vigorus) galur selfing-1.
Hasil Analisis ragam untuk persentase daya ketegaran tanaman jagung
yang diketahui dari persentase tanaman yang hidup (Tabel lampiran 1) dan
persentase tanaman tidak sehat (Tabel lampiran 2). Menunjukkan galur selfing-1
bengaruh sangat nyata pada persentase tanaman yang hidup tetapi tidak nyata
pada persentase tanaman tidak sehat. Hal ini menunjukkan galur selfing-1
berpengaruh nyata terhadap jumlah tanaman yang tumbuh.
Tabel 3. Persentase tanaman hidup (%) dan tidak sehat (%)generasi selfing-1 varietas NK-33.
Tanaman Vigor (%) Tanaman tidak sehat(%) Tanaman hidup(%)
S1-01 22.50a 7.50 30.00a S1-02 32.50a 2.50 35.00a S1-03 23.33a 10.00 33.33a S1-04 70.83c 9.17 80.00c S1-05 26.67a 10.00 36.67a S1-06 47.50b 10.83 58.33b BNJ 5% 14.93 tn 14.93
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNJ 5%; HST : Hari setelah tanam; tn : tidak nyata.
Pada Tabel 3 dapat dilihat besarnya persentase tanaman vigor, hidup dan
tidak sehat galur selfing-1 varietas NK-33, menunjukkan bahwa galur S1-01, S1-
02, S1-03 dan S1-05 tidak berbeda nyata tetapi berbeda nyata dengan S1-06
dan S1-04. Galur selfing-1 yang memiliki ketegaran rata-rata persen tanaman
hidup dan vigor paling tinggi adalah S1-04. Rata – rata persentase tanaman
21
tidak berbeda nyata, tetapi nilai rata –rata persen galur S1-02 memiliki
persentase tanaman tidak sehat paling rendah.
B. Panjang tanaman (cm)
Penampilan genotipe selfing-1 untuk panjang tanaman menunjukkan
perbedaan yang sangat nyata (Tabel lampiran 3 dan 4) pada umur 14 HST dan
28 HST, tetapi pada umur 42 HST menunjukkan tidak berbeda nyata (Tabel
lampiran 5). Perbedaan ini menunjukkan galur mempengaruhi panjang tanaman
pada masa vegetatif dan tidak mempengaruhi pada masa generatif.
Tabel 4. Nilai rata – rata panjang tanaman (cm) pada waktu 14 HST, 28 HST dan 42 HST generasi selfing-1 varietas NK-33.
Panjang tanaman(cm) 14 HST 28 HST 42 HST S1-01 27.97a 65.75a 152.42 S1-02 31.95b 80.77bc 163.15 S1-03 32.73b 75.69bc 165.75 S1-04 34.25bc 80.65bc 160.72 S1-05 31.80b 71.02ab 152.50 S1-06 36.58c 82.89c 167.85 BNJ 5% 3.36 9.96 tn
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNJ 5%; HST : Hari setelah tanam; tn : tidak nyata.
Pada Tabel 4 menunjukkan perbedaan antara galur selfing-1 pada umur
14 HST dapat dilihat dari S1-01 berbeda nyata dengan galur S1-02, S1-03, S1-
04, S1-05 dan S1-06 . Galur S1-02 tidak berbeda nyata dengan S1-03 S1-04 dan
S1-05, galur S1-04 dan S1-06 tidak berbeda nyata. Umur 28 HST pada galur S1-
01 dan S1-05 tidak berbeda nyata, tetapi dengan galur S1-02, S1-03, S1-04 dan
S1-06 berbeda nyata, galur S1-02 tidak berbeda nyata dengan S1-03, S1-04
dan S1-05 tetapi berbeda nyata. Perbedaan hanya terjadi pada umur 14 HST
22
48 HST tidak berbeda nyata di sebabkan galur yang lebih cepat tumbuhnya
memasuki masa generatif lebih cepat sehingga pertumbuhan berhenti dan galur
yang lebih lambat tetap bertumbuh sampai memasuki masa generatif. Pada umur
14 HST galur generasi selfing-1 yang memiliki rata-rata panjang tanaman paling
tinggi adalah S1-04 dan S1-06, pada umur 28 HST S1-02, S1-03 S1-04 dan S1-
06 dan pada umur 42 HST semua galur memiliki panjang tanaman yang tidak
berbeda nyata, tetapi nilai rata-rata panjang tanaman yang paling tinggi adalah
S1-06.
C. Jumlah daun
Hasil Analisis ragam penampilan genotipe jagung selfing-1 berdasarkan
untuk jumlah daun menunjukkan pada umur 14 HST (Tabel lampiran 6), 28 HST
(Tabel lampiran 7) dan 42 HST (Tabel lampiran 8) jumlah daun antar galur tidak
berbeda nyata.
Tabel 5. Nilai rata – rata jumlah daun pada waktu 14 HST, 28 HST dan 42 HST generasi selfing-1 varietas NK-33.
jumlah daun 14 HST 28 HST 42 HST S1-01 4.92 7.95 10.29 S1-02 5.60 8.98 11.03 S1-03 5.70 8.32 10.51 S1-04 5.95 8.46 9.95 S1-05 5.34 9.03 10.46 S1-06 5.85 9.01 11.00 BNJ 5% tn tn tn
Keterangan : HST : Hari setelah tanam; tn : tidak nyata.
Pada Tabel 5 rata – rata jumlah daun dari galur selfing-1 menunjukkan
S1-01, S1-02, S1-03, S1-04, S1-05 dan S1-06 tidak berpengaruh nyata pada
penampilan karakter jumlah daun. Tetapi rata - rata jumlah daun yang paling
23
adalah 28 HST S1-05 dan S1-06 dan pada umur 42 HST adalah S1-02 dan
S1-06.
D. Waktu keluar bunga dan masak tongkol (HST)
Hasil Analisis ragam penampilan karakter jagung selfing-1 pada karakter
saat bunga jantan keluar (Tabel lampiran 9) menunjukkan galur berpengaruh
sangat nyata tetapi karakter saat bunga betina keluar (Tabel lampiran 10) dan
saat masak (Tabel lampiran 11) menunjukkan galur tidak berpangaruh nyata.
Tabel 6. Nilai rata – rata saat bunga jantan(HST) dan betina keluar (HST) dan saat masak (HST) generasi selfing-1 varietas NK-33.
Saat bunga jantan keluar(HST)
saat bunga betina
keluar(HST) saat masak(HST)
S1-01 53.17b 55.05 88.64 S1-02 52.63b 54.16 88.31 S1-03 52.72b 54.09 89.95 S1-04 51.61a 53.70 87.98 S1-05 51.64a 54.87 87.54 S1-06 51.22a 54.23 87.53 BNJ 5% 0.72 tn tn
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNJ 5%; HST : Hari setelah tanam; tn : tidak nyata.
Pada Tabel 6 rata- rata hari saat bunga jantan keluar menunjukkan galur
S1-04, S1-05 dan S1-06 tidak berbeda nyata tetapi berbeda nyata dengan galur
S1-01, S1-02 dan S1-03. Hal ini menunjukkan bahwa galur S1-04, S1-05 dan S1-
06 memiliki rata-rata waktu keluar bunga jantan lebih cepat atau rata-rata hari
lebih sedikit dari galur S1-01, S1-02 dan S1-03, sehinga galur tersebut dapat
digunakan untuk generasi selfing-2 dalam membentuk sifat genjah. Rata- rata
hari saat bunga betina keluar menunjukkan tidak nyata perbedaan antar galur
selfing-1, begitupun hasil Analisis ragam berat tongkol menunjukkan tidak nyata
24
keluar galur S1-04 memiliki nilai rata-rata jumlah hari lebih sedikit dibandingkan
dengan galur-galur yang lain dan pada saat masak S1-04, S1-05 dan S1-06
memiliki nilai rata-rata hari yang lebih sedikit dibandingkan galur S1-01, S1-02
dan S1-03.
E. Komponen hasil (g)
Hasil Analisis ragam penampilan karakter jagung selfing-1 pada komponen
hasil yaitu berat tongkol + klobot (Tabel lampiran 12), berat tongkol (Tabel
lampiran 13), berat biji (Tabel lampiran 14) dan berat 100 biji (Tabel lampiran 15)
menunjukkan tidak berbeda nyata.
Tabel 7. Nilai rata-rata komponen hasil (g) generasi selfing-1 varietas NK-33.
Berat tongkol + Klobot(g) Berat Tongkol(g) Berat Biji (g/tongkol) Berat 100 biji(g/tongkol) S1-01 105.77 83.77 67.22 27.26 S1-02 105.81 87.52 71.51 27.80 S1-03 94.67 73.31 58.36 26.70 S1-04 82.13 66.78 52.84 24.88 S1-05 98.73 79.85 62.12 31.80 S1-06 108.92 90.96 69.96 25.63 BNJ 5% tn tn tn tn
Keterangan : tn : tidak nyata.
Rata – rata berat komponen hasil yang meliputi berat tongkol + klobot,
berat tongkol, berat biji dan berat 100 biji menunjukkan galur selfing-1 tidak
berbeda nyata. Rata- rata berat komponen hasil menunjukkan galur S1-01, S1-
02, S1-03, S1-04, S1-05 dan S1-06 tidak mempengaruhi secara nyata terhadap
komponen hasil, tetapil untuk nilai berat tongkol + klobot galur S1-01, S1-02 dan
S1-06 memiliki rata-rata lebih tinggi dibanding galur S1-02, S1-04 dan S1-05,
untuk berat tongkol galur S1-06 memiliki nilai rata-rata paling tinggi, untuk berat
biji galur S1-02 memiliki nilai rata-rata paling berat untuk berat 100 biji galur S1-
25
4.1.2 Penurunan karakter galur selfing-1 varietas NK-33 dibandingan