• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanaman Mangrove

Dalam dokumen GABUNG BUKU PLH MANGROVE 6.pdf (Halaman 43-45)

BAB III. PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE

E. Penanaman Mangrove

(g) Alat dan bahan yang dipergunakan untuk melakukan tahapan penanaman mangrove adalah bibit mangrove berbagai jenis, cetok, ajir dan tali rafia.

2. Teknik penanaman

(a) Ambil satu bibit mangrove di bedeng.

(b) Buka polybag yang menutupi sedimen dan akar bibit. Jangan buang polibag secara sembarangan, tetapi letakkan polybag di atas ajir.

(c) Tanam langsung bibit mangrove ke tanah dengan cara melubangi tanah dengan cetok, sedemikian rupa hingga lubang penanaman cukup dalam, sehingga akar bisa tertanam dengan baik.

(d) Setelah itu, ikat batang bibit mangrove ke ajir dengan menggunakan tali rafia yang telah disediakan. Penggunaan ajir berguna untuk menjaga bibit mangrove agar tidak tumbang ketika terkena ombak.

(e) Jarak tanam adalah 1 meter x 1 meter.

(f) Timbun dengan tanah. Jangan terlalu menekan tanah, sehingga oksigen bisa dengan leluasa ke luar dan masuk ke tanah.

(g) Ambil polybag yang terletak di atas ajir, kumpulkan menjadi satu di sebuah keranjang atau plastik. Selanjutnya polybag bisa didaur ulang menjadi berbagai macam barang plastik daur ulang.

Murid sekolah dasar sudah ikut menanam mangrove.

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

32

33

5. Pembuatan Pemecah Gelombang

Dilakukan setelah tahap pembibitan, untuk melindungi bibit – bibit mangrove yang telah ditanam di lokasi penanaman. Mangrove, baru bisa berfungsi sebagai penahan abrasi, setelah berumur kurang lebih 5 tahun, disaat akarnya telah kuat, sehingga mampu mengurangi kekuatan gempuran gelombang.

1. Hal yang harus diperhatikan sebelum penanaman adalah :

(a) Faktor lingkungan yang harus diperhatikan sebelum melakukan penanaman mangrove antara lain adalah tipe tanah, salinitas (kadar garam), suhu, ketinggian tanah, pH, musim dan saluran air.

(b) Substrat (tanah) untuk penanaman mangrove harus sesuai dengan jenis mangrove yang akan ditanam. Secara sederhana, pada lahan yang berlumpur, jenis Rhizopora adalah jenis mangrove yang tepat untuk ditanam. Avicennia dan Sonneratia menyukai tanah berpasir yang berada di pinggiran pantai. Jenis mangrove lainnya seperti Ceriops dan Bruguiera bisa hidup bervariasi di substrat lumpur berpasir. Salinitas juga perlu diperhatikan, karena mangrove hidup pada salinitas yang bervariasi.

(c) Penanaman mangrove dengan mempergunakan bibit mangrove akan memiliki tingkat hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan propagul, karena bibit mangrove lebih mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

(d) Penggunaan propagul sebagai “bahan baku” penanaman mangrove, meskipun memiliki daya adaptasi yang lebih tinggi, tetapi tidak demikian dengan daya tahannya terhadap gelombang.

(e) Penanaman bibit mangrove harus dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. Hal ini dilakukan mengingat pada kondisi alami, mangrove memang membentuk hutan murni yang berarti ditemukan secara berkelompok sesuai dengan jenisnya.

(f) Penanaman mangrove sebaiknya dilakukan pada saat air laut surut. Namun demikian, apabila keadaan tidak memungkinkan, maka penanaman mangrove bisa tetap dilaksanakan pada saat air tergenang dengan syarat pada saat melakukan penanaman akar bibit benar – benar tertancap dengan baik di tanah dan terikat kuat di tiang penyangganya (ajir).

E. Penanaman Mangrove

(g) Alat dan bahan yang dipergunakan untuk melakukan tahapan penanaman mangrove adalah bibit mangrove berbagai jenis, cetok, ajir dan tali rafia.

2. Teknik penanaman

(a) Ambil satu bibit mangrove di bedeng.

(b) Buka polybag yang menutupi sedimen dan akar bibit. Jangan buang polibag secara sembarangan, tetapi letakkan polybag di atas ajir.

(c) Tanam langsung bibit mangrove ke tanah dengan cara melubangi tanah dengan cetok, sedemikian rupa hingga lubang penanaman cukup dalam, sehingga akar bisa tertanam dengan baik.

(d) Setelah itu, ikat batang bibit mangrove ke ajir dengan menggunakan tali rafia yang telah disediakan. Penggunaan ajir berguna untuk menjaga bibit mangrove agar tidak tumbang ketika terkena ombak.

(e) Jarak tanam adalah 1 meter x 1 meter.

(f) Timbun dengan tanah. Jangan terlalu menekan tanah, sehingga oksigen bisa dengan leluasa ke luar dan masuk ke tanah.

(g) Ambil polybag yang terletak di atas ajir, kumpulkan menjadi satu di sebuah keranjang atau plastik. Selanjutnya polybag bisa didaur ulang menjadi berbagai macam barang plastik daur ulang.

Murid sekolah dasar sudah ikut menanam mangrove.

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

34

35

3. Penyulaman

(a) Tidak semua bibit mangrove harus ditanam pada saat penanaman, melainkan bisa disisihkan untuk tahapan selanjutnya, yaitu penyulaman.

(b)Penyulaman dilakukan dengan cara mengganti bibit – bibit mangrove yang telah mati dengan bibit – bibit mangrove yang baru. Sebagai contoh, dari 10 ribu bibit yang ada, bisa disisihkan 2.000 bibit untuk penyulaman. Penyulaman bertujuan untuk memelihara agar daya hidup mangrove dapat maksimal.

1) Tahapan pemeliharaan mangrove memiliki tujuan jangka panjang untuk memastikan agar bibit – bibit mangrove, bisa hidup dalam jangka waktu yang lama.

2) Hal yang harus dilakukan pada tahapan ini adalah program penjarangan, yaitu berupa penebangan beberapa batang pohon mangrove muda. Jika bibit mangrove yang berhasil tumbuh sangat padat, maka pertumbuhan pohon mangrove akan terganggu. Oleh karena itu dilakukan penjarangan agar pertumbuhan pohon mangrove bisa tumbuh secara optimal.

3) Pembersihan lokasi terhadap hama dan gangguan lainnya seperti rumput liar, pencemaran minyak dan gangguan lainnya, serta pengelolaan saluran air, jika didapati terjadinya penutupan saluran air sebagai akibat dari perubahan alam di daerah pesisir.

4) Memberikan informasi kepada pengunjung, dan masyarakat lainnya mengenai aturan larangan melakukan penebangan pohon mangrove yang telah berhasil tumbuh dengan baik dilokasi penanaman, serta memberikan informasi akan pentingnya penjagaan terhadap kelestarian mangrove di pesisir.

Selain kita melindungi dan melestarikan ekosistem mangrove, kita juga dapat memanfaatkan mangrove tersebut, dengan syarat harus menerapkan prinsip-prinsip kelestarian serta ramah terhadap lingkungan. Apa yang dimaksud pemanfaatan yang berwawasan lingkungan.

Dalam dokumen GABUNG BUKU PLH MANGROVE 6.pdf (Halaman 43-45)

Dokumen terkait