• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Penanggulangan Kemiskinan Warga oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai. Kabupaten Sinjai

Membahas tentang upaya penanggulangan kemiskinan erat kaitannya dengan meningkatkan kesejahteraan ekonomi suatu masyarakat, maka dari itu diperlukan beberapa strategi untuk mewujudkan nya.

Melalui upaya yang dilakukan pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakatnya, peneliti memberikan gambaran objektif dengan memilih responden sebanyak 5 responden yang terdiri dari 2 responden dari Badan Pusat Statistik, 1 responden dari Dinas Sosial dan 2 responden dari Bappeda. Oleh karena itu, masalah tersebut akan digambarkan secara deskriptif berikut ini :

Tabel 4.4

Data Informan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai

No Nama Jabatan

1. Hamka Makmur, S.E Koordinator Fungsi Sosial 2. Silma Putri Ariani Staf Fungsi Statistik Sosial 3. Suardi, S.Sos, M.M Kabid Perlindungan dan Jaminan

Sosial

4. Dian Purnamasari, S.Stp., M.H Kepala Bidang Sosial dan Pemerintahan

5. Hilmy Ismail, S.P., M.Si SUB. Bidang Sosial Sumber : Data Primer

Berdasarkan observasi peneliti mendapatkan bahwa menurut Badan Pusat Statistik Sinjai (2021) untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).

Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari

sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.

Dari pendapat diatas, membuktikan bahwa salah satu indikator kemiskinan adalah garis kemiskinan. Dengan demikian penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita perbulan dibawah garis kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin.

Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah kota dan desa. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang di setarakan dengan 2.100 kalori per kapita per hari. Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya.

Khusus untuk Kabupaten Sinjai berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Sinjai, dijelaskan bahwa selama kurun waktu 2016-2020, garis kemikinan naik dari 240.245 di tahun 2016 menjadi 329.819 Rupiah perkapita perbulan pada tahun 2020.

Sementara itu, persentase penduduk miskin dalam kurun waktu 2016-2020 mengalami tren penurunan di mana pada tahun 2016-2020, penduduk miskin di Kabupaten Sinjai sebanyak 9,00% sedangkan pada tahun 2016 persentase penduduk miskin sangat tinggi yakni sebesar 9,41%.

Tabel 4.5

Garis Kemiskinan, Jumlah, dan Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Sinjai,2016-2020.

Tahun Garis Kemiskinan (rupiah/kapita/bulan)

Sumber: Kabupaten Sinjai Dalam Angka, tahun 2021

Sejalan dengan hasil wawancara Koordinator Fungsi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Bapak Hamka Makmur, SE (26 Maret 2012) hal tersebut terlihat pada tahun 2016 angka kemiskinan di Kabupaten Sinjai mencapai 9,41%

dengan jumlah penduduk diatas garis kemiskinan sebesar 90,59%. Ditahun 2017 angka kemiskinan sebesar 9,24% dan penduduk diatas garis kemiskinan mencapai 90,76%. Pada tahun 2018 angka kemiskinan di Kabupaten Sinjai mengalami peningkatan sebesar 0,04% dari tahun sebelumnya menjadi 9,28%

dan jumlah penduduk diatas garis kemiskinan mencapai 90,72%. Ditahun 2019 jumlah angka kemiskinan kembali menurun menjadi 9,14% dan penduduk diatas garis kemiskinan mencapai 90,86%. Dan ditahun 2020 ini meskipun dengan adanya kejadian luarbiasa yang melanda Indonesia bahkan dunia angka kemiskinan di Kabupaten Sinjai mengalami penurunan 0,14% menjadi 9% dan persentase penduduk diatas garis kemiskinan sebesar 91%. Angka kemiskinan ini harus selalu dipantau dan diminimalisir untuk menjalankan salah satu amanat pembangunan nasional yakni mensejahterakan kehidupan rakyat.

Menurunnya persentase penduduk miskin pada tahun 2020 tersebut adanya program pemerataan pembangunan disetiap kecamatan yang ada di Kabupaten Sinjai sudah berjalan dan berhasil mengurangi angka kemiskinan.

Menurut Bappeda Kabupaten Sinjai SUB. Bidang Sosial Ibu Hilmy Ismail, SP., M.Si (wawancara, 16 April 2021) menilai perkembangan indikator utama dari tahun ke tahun semakin efektif, hal ini menunjukkan semakin efektif capaian hasil-hasil pembangunan, jadi jika dilihat pada lima tahun terakhir tingkat kemiskinan Kabupaten Sinjai menunjukkan tren menurun meskipun tidak signifikan, hal ini dapat dikatakan bahwa semakin efektif capain hasil pembangunan yang dilakukan pemerintah Kabupaten Sinjai. Efektivitas pencapaian tingkat kemiskinan di Kabupaten Sinjai ini merupakan hasil dari pelaksanaan kebijakan/program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan, yang oleh Tim TKPKD diintegrasikan secara terpadu dan sinergis baik program pusat dan daerah pada semua bidang pembangunan yang akhirnya bertujuan untuk mengentaskan angka kemiskinan di Kabupaten Sinjai. Hal ini pula diperkuat oleh Kepala Bidang Sosial dan Pemerintahan Bappeda Kabupaten Sinjai Ibu Dian Purnamasari, S.STP, MH (wawancara, 16 April 2021) Ketua TKPKD Sinjai, Hj Andi Kartini Ottong yang juga Wakil Bupati Sinjai, dalam rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan sebelumnya telah mendorong dilakukan updating data dari tingkat bawah dalam hal ini Desa/Kelurahan yang nantinya akan berperngaruh pada kebijakan dan pembangunan daerah. Karena kemiskinan merupakan permasalahan utama pembangunan yang harus segera diurai, dan diatasi karena menyangkut harkat dan martabat warga negara sehingga penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara sinergis, sistematis, dan berkelanjutan.

Pemerintah melakukan berbagai kebijakan lintas sektoral dalam mempercepat penurunan jumlah penduduk miskin. Kebijakan-kebijakan yang diambil diarahkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan terarah yang dimaksudkan adalah pertumbuhan yang merata dan dapat menyentuh penduduk miskin. Dalam rangka program pengentasan kemiskinan telah dirancang berbagai program pembinaan sumber daya manusia dan sekaligus memperbaiki tingkat kesejahterannya.

Bentuk kegiatan pembangunan yang dapat dikkaitkan dengan upaya perbaikan kesejahteraan dan mengatasi masalah kemiskinan yang diperoleh dari kantor Dinas Sosial Kabupaten Sinjai dengan berbagai perkembangan dari kebijakan program penanggulangan kemiskinan yang dibagi dalam 4 klaster sebagai berikut :

1. Program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga. Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan dan perlindungan sosial bertujuan untuk melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, serta perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin. Fokus pemenuhan hak dasar ditujukan untuk memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat miskin untuk kehidupan lebih baik, seperti pemenuhan hak atas pangan, pelayanan kesehatan, dan pendidikan.

2. Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Upaya penanggulangan kemiskinan tidak cukup hanya dengan memberikan bantuan secara langsung pada masyarakat miskin karena penyebab kemiskinan tidak hanya disebabkan oleh aspek-aspek yang bersifat materialistik semata, akan tetapi juga

kerentanan dan minimnya akses untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat miskin.

3. Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro dan kecil adalah program yang bertujuan untuk memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil. Aspek penting dalam penguatan adalah memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat miskin untuk dapat berusaha dan meningkatkan kualitas hidupnya.

4. Program Pro-Rakyat adalah program yang akan dilaksanakan seperti pembangunan perumahan murah, pengadaan air bersih murah serta penyediaan listrik murah. Dari pembagian klaster diatas menunjukkan bahwa persoalan kemiskinan sangat mendapat perhatian yang signifikan dari pemerintah.

Sejalan dengan wawancara bersama Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Sinjai Bapak Suardi, S.Sos., M.M (25 Maret 2021), mengatakan bahwa:

Untuk peningkatan perlindungan sosial pemerintah memberikan bantuan sosial yang sudah lama berjalan diKabupaten Sinjai. Ikut arahan pemerintah pusat. Karena data sebenarnya itu dari bawah, dari desa/kelurahan kesini, disini dinas sosial kita usul kan ke Kementerian Sosial. Ditetapkan Kementerian Sosial bahwa data kemiskinan diSinjai itu sekian orang, kalau tidak kita tidak bisa berikan kalau tidak ada datanya. Bantuan sosial yang kami berikan adalah Bantuan Tunai dan Non Tunai. Pelaksanaannya melalui Program Keluarga Harapan, Bantuan berupa pangan nilainya 200.000 per bulan di gesek melalui agen E-warong, serta Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan atau KIS.

Keterangan dari wawancara tersebut, dalam penyaluran beberapa program penanggulangan kemiskinan dengan memberikan bantuan sosial yang dilakukan pemerintah daerah memerlukan data dari Desa/ Kelurahan yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial. Mekanisme ini perlu dilakukan update data

yang akan berdampak pada penyaluran dana transfer umum dari pusat untuk daerah.

Kebijakan program/ upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sinjai yang diperoleh dari Kantor Bappeda Kabupaten Sinjai dibagi dalam beberapa bidang sebagai berikut:

1. Bidang Pendidikan :

- Program pendidikan gratis menyeluruh berupa perlengkapan alat sekolah dan seragam sejak tahun 2019,

- Pendidikan Gratis sejak tahun 2008,

- Beasiswa bagi putra-putri sinjai untuk menempuh jenjang pendidikan tinggi,

- Pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi baik secara akademik, olahraga maupun prestasi lainnya yang mengangkat nama daerah.

2. Bidang Kesehatan

- Jamkesda Plus untuk pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh warga Sinjai,

- Memfasilitasi lulusan SLTA sederajat yang berminat mengambil jurusan kedokteran,

- Pemberian insentif bagi tenaga sukarela kesehatan,

- Peningkatan kualitas dan mutu layanan kesehatan dengan penambahan jumlah dokter dan tenaga medis,

- Pemberian fasilitas untuk dokter,

- Pemberian insentif tambahan kepada tenaga kesehatan yang bertugas didaerah terpencil,

- Pengadaan speed boad setiap pulau untuk peningkatan pelayanan kesehatan,

- Program 1 desa 1 puskesmas pembantu, - Program 1 desa 1 ambulans,

- Penyediaan rumah singgah bagi pasien rujukan diMakassar,

- Home Care & Home Visit sebagai wadah untuk memberikan tindakan medis langsung ke rumah-rumah warga yang membutuhkan, program ini telah dinikmati oleh sejumlah 9.700 pasien Home Visit dan 4.672 pasien Home Care pada Tahun 2019 yang lalu,

- Call center terpadu 119 selama 24 jam yang ter integrasi dengan pemadam kebakaran dan siaga bencana disetiap kecamatan.

3. Bidang Pertanian

- Pemberian bantuan bibit dan ternak.

4. Bidang Sosial Keagamaan

- Perbaikan rumah tidak layak huni (bedah rumah), - Memfasilitasi program bagi penyandang Disabilitas.

5. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak

- Mengoptimalkan peran perempuan dalam mengurangi kesenjangan ekonomi,

- Membangun kesempatan yang seluas-luasnya bagi perempuan untuk berperan aktif dalam proses pembangunan,

- Membangun kesempatan yang seluas-luasnya bagi perempuan untuk berperan aktif dalam proses pembangunan,

6. Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha.

Untuk lebih jelas uraian diatas digambarkan sebagai program unggulan terkait aspek yang tertuang dalam RPJMD dan RKPD sebagai berikut.

Gambar 4.2Progam Unggulan Kabupaten Sinjai Tahun 2020

Sumber: Bappeda Kabupaten Sinjai, tahun 2021

Berdasarkan hasil wawancara bersama Bappeda Kabupaten Sinjai SUB.

Bidang Sosial Ibu Hilmy Ismail, SP., M.Si (16 April 2021), mengatakan bahwa:

Rencana aksi penanggulangan kemiskinan diKabupaten Sinjai dirumuskan secara konkret dalam wujud kebijakan dan strategi penanggulangan kemiskinan yang ter integrasi dalam sistem perencanaan pembangunan Kabupaten Sinjai, mulai dari RPJPD Tahun 2005–2025, RPJMD Tahun 2018 – 2023, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Sejalan dengan hasil wawancara tersebut, menunjukkan bahwa betapa besar perhatian pemerintah Kabupaten Sinjai dalam menuntaskan permasalahan permasalahan kemiskinan. Hal ini terlihat dari kebijakan program unggulan terkait aspek yang tertuang dalam RPJMD dan RKPD di Kabupaten Sinjaiyang sesuai dengan tupoksi masing-masing.

Penyelenggaraan penanggulangan kemiskinan diKabupaten Sinjai berjalan dengan baik, efektif dan efisien karena menyatukan komitmen pemanfaatan basis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai dasar perencanaan program kegiatan khususnya terkait penanggulangan kemiskinan.

C. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Warga Kabupaten Sinjai melalui

Dokumen terkait