• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penarikan Sampel Iodium

Dalam dokumen Riset Kesehatan Dasar (Halaman 54-59)

DAFTAR LAMPIRAN

BAB 2. METODOLOGI RISKESDAS

2.3 Populasi dan Sampel

2.3.5 Penarikan Sampel Iodium

Ada 2 (dua) pengukuran iodium. Pertama, adalah pengukuran kadar iodium dalam garam yang dikonsumsi rumah tangga, dan kedua adalah pengukuran iodium dalam urin. Pengukuran kadar iodium dalam garam dimaksudkan untuk mengetahui jumlah rumah tangga yang menggunakan garam beriodium. Sedangkan pengukuran iodium dalam urin adalah untuk menilai kemungkinan kelebihan konsumsi garam iodium pada penduduk. Pengukuran kadar iodium dalam garam dilakukan dengan test cepat menggunakan “iodina” dilakukan pada seluruh sampel rumah tangga. Dalam Riskesdas 2007 dilakukan test cepat iodium dalam garam pada 257.065 sampel rumah tangga dari 438 kabupaten/kota, dan 182 rumah tangga dari dua (2) kabupaten di Papua.

Untuk pengukuran kedua, dipilih secara acak dua (2) rumah tangga yang mempunyai anak usia 6-12 tahun dari 16 RT per blok sensus di 30 kabupaten yang dapat mewakili secara nasional. Dari rumah tangga yang terpilih, sampel garam rumah tangga diambil, dan juga sampel urin dari anak usia 6-12 tahun yang selanjutnya dikirim ke laboratorium Universitas Diponegoro, Balai GAKI-Magelang, dan Puslitbang Gizi dan Makanan, Bogor.

Pemilihan 30 kabupaten berdasarkan hasil survei konsumsi garam beriodium pada Susenas 2005 dengan memilih secara acak 10 (sepuluh) kabupaten dimana tingkat konsumsi garam iodium rumah tangga tinggi, 10 (sepuluh) kabupaten dengan tingkat konsumsi garam iodium rumah tangga sedang dan 10 (sepuluh) kabupaten dengan tingkat konsumsi garam iodium rumah tangga rendah. 30 Kabupaten yang terpilih dapat dilihat pada sub.bab.2.5. Secara keseluruhan, 2674 sampel garam beriodium rumah tangga dikumpulkan untuk dilakukan pemeriksaan kadar iodium pada garam, dan 8473 anak usia 6-12 tahun yang dilakukan pengukuran kadar iodium dalam urin.

Tabel 2.1

Jumlah Blok Sensus (BS) menurut Susenas 2007 dan Riskesdas 2007

Provinsi

Jml BS-Susenas

2007

Jml BS-Riskesdas

2007

Jml BS yang tidak ada

N A D 687 683 4

Sumatra Utara 1054 1045 9

Sumatra Barat 692 689 3

Riau 434 426 8

Jambi 380 379 1

Sumatra Selatan 540 538 2

Bengkulu 342 337 5

Lampung 438 424 14

Bangka Belitung 230 230 0

Kepulauan Riau 230 230 0

DKI Jakarta 427 409 18

Jawa Barat 1282 1267 15

Jawa Tengah 1578 1576 2

DI Yogyakarta 216 215 1

Jawa Timur 1872 1872 0

Banten 304 303 1

Bali 358 357 1

Nusa Tenggara Barat 360 360 0

Nusa Tenggara Timur 608 605 3

Kalimantan Barat 456 455 1

Kalimantan Tengah 534 533 1

Kalimantan Selatan 494 471 23

Kalimantan Timur 474 461 13

Sulawesi Utara 354 325 29

Sulawesi Tengah 388 376 12

Sulawesi Selatan 918 909 9

Sulawesi Tenggara 416 416 0

Gorontalo 210 200 10

Sulawesi Barat 196 191 5

Maluku 215 215 0

Maluku Utara 209 208 1

Papua Barat 146 144 2

Papua*) 315 301 14

Indonesia 17357 17150 207

*) Data dari Kabupaten Puncak Jaya dan Peg. Bintang di Provinsi Papua tidak dikumpulkan dalam Susenas 2007, namun dikumpulkan dalam Riskesdas 2007 dengan total 15 BS. Dengan demikian 17.165 BS berhasil dikumpulkan.

Tabel 2.2.

Jumlah Sampel Rumah Tangga (RT) per Provinsi menurut Susenas 2007 dan Riskesdas, 2007

Kalimantan Tengah 8,543 7,792 91.2

Kalimantan Selatan 7,904 7,263 91.9

Kalimantan Timur 7,578 6,705 88.5

Sulawesi Utara 5,664 4,585 80.9

Sulawesi Tengah 6,208 5,447 87.7

Sulawesi Selatan 14,687 13,831 94.2

Sulawesi Tenggara 6,656 6,375 95.8

Gorontalo 3,359 3,090 92.0

Indonesia 277,630 258,284 93.0

*) Data dari Kabupaten Puncak Jaya dan Peg. Bintang di Provinsi Papua tidak dikumpulkan dalam Susenas 2007, namun dikumpulkan dalam Riskesdas 2007 dengan total 182 RT. Dengan demikian rumah tangga yang dikumpulkan berjumlah 258,366.

Tabel 2.3.

Jumlah Sampel Anggota Rumah Tangga (ART) per Provinsi menurut Susenas 2007 dan Riskesdas, 2007

Sumatra Selatan 36,056 33,358 92.5

Bengkulu 22,557 19,044 84.4

Lampung 28,637 23,833 83.2

Bangka Belitung 14,687 13,645 92.9

Kepulauan Riau 14,870 12,514 84.2

Nusa Tenggara Barat 22,548 21,297 94.5

Nusa Tenggara Timur 45,591 38,002 83.4

Kalimantan Barat 45,954 39,250 85.4

Kalimantan Tengah 33,624 28,015 83.3

Kalimantan Selatan 29,756 25,706 86.4

Kalimantan Timur 31,754 25,928 81.7

Sulawesi Utara 21,410 14,397 67.2

Sulawesi Tengah 26,553 21,512 81.0

Sulawesi Selatan 63,646 54,570 85.7

Sulawesi Tenggara 29,661 26,642 89.8

Gorontalo 13,570 11,245 82.9

Indonesia 1,148,418 986,532 85.9

*) Data dari Kabupaten Puncak Jaya dan peg. Bintang di Provinsi Papua tidak dikumpulkan dalam Susenas 2007, namun dikumpulkan dalam Riskesdas 2007 dengan total 673 ART). Dengan demikan ART yang berhasil di wawancarai adalah sejumlah 987.205 orang

2.4 Variabel

Berbagai pertanyaan terkait dengan kebijakan kesehatan Indonesia dioperasionalisasikan menjadi pertanyaan riset dan akhirnya dikembangkan menjadi variabel yang dikumpulkan dengan menggunakan berbagai cara. Dalam Riskesdas 2007 terdapat kurang lebih 900 variabel yang tersebar dalam 6 (enam) jenis kuesioner, dengan rincian variabel pokok sebagai berikut:

a. Kuesioner rumah tangga (RKD07.RT) yang terdiri dari:

• Blok I tentang pengenalan tempat (9 variabel);

• Blok II tentang keterangan rumah tangga (7 variabel);

• Blok III tentang keterangan pengumpul data (6 variabel);

• Blok IV tentang anggota rumah tangga (12 variabel);

• Blok V tentang mortalitas (10 variabel);

• Blok VI tentang akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan (11 variabel);

• Blok VII tentang sanitasi lingkungan (17 variabel);

b. Kuesioner gizi (RKD07.GIZI), yang terdiri dari:

• Blok VIII tentang konsumsi makanan rumah tangga 24 jam lalu;

c. Kuesioner individu (RKD07.IND), yang terdiri dari:

• Blok IX tentang keterangan wawancara individu (4 variabel);

• Blok X tentang keterangan individu dikelompokkan menjadi:

i. Blok X-A tentang identifikasi responden (4 variabel);

ii. Blok X-B tentang penyakit menular, tidak menular, dan riwayat penyakit turunan (50 variabel);

iii. Blok X-C tentang ketanggapan pelayanan kesehatan

 Pelayanan rawat inap (11 variabel)

 Pelayanan berobat jalan (10 variabel

iv. Blok X-E tentang disabilitas/ketidakmampuan untuk semua anggota rumah tangga ≥ 15 tahun (23 variabel);

v. Blok X-F tentang kesehatan mental untuk semua anggota rumah tangga ≥ 15 tahun (20 variabel);

vi. Blok X-G tentang imunisasi dan pemantauan pertumbuhan untuk semua anggota rumah tangga berumur 0-59 bulan (11 variabel);

vii. Blok X-H tentang kesehatan bayi (khusus untuk bayi berumur < 12 bulan (7 variabel);

viii. Blok X-I tentang kesehatan reproduksi – pertanyaan tambahan untuk 5 provinsi: NTT, Maluku,Maluku Utara, Papua Barat, Papua (6 variabel);

• Blok XI tentang pengukuran dan pemeriksaan (14 variabel);

d. Kuesioner autopsi verbal untuk umur <29 hari (RKD07.AV1), yang terdiri dari:

• Blok I tentang pengenalan tempat (7 variabel);

• Blok II tentang keterangan yang meninggal (6 variabel);

• Blok III tentang karakteristik ibu neonatal (5 variabel);

• Blok IVA tentang keadaan bayi ketika lahir (6 variabel);

• Blok IVB tentang keadaan bayi ketika sakit (12 variabel);

• Blok V tentang autopsi verbal kesehatan ibu neonatal ketika hamil dan bersalin (2 variabel);

• Blok VIA tentang bayi usia 0-28 hari termasuk lahir mati (4 variabel);

• Blok VIB tentang keadaan ibu (8 variabel);

e. Kuesioner autopsi verbal untuk umur <29 hari - < 5 tahun (RKD07.AV2), yang terdiri dari:

• Blok I tentang pengenalan tempat (7 variabel);

• Blok II tentang keterangan yang meninggal (7 variabel);

• Blok III tentang autopsi verbal riwayat sakit bayi/balita berumur 29 hari - <5 tahun (35 variabel);

• Blok IV tentang resume riwayat sakit bayi/balita (6 variabel)

f. Kuesioner autopsi verbal untuk umur 5 tahun keatas (RKD07.AV3), yang terdiri dari:

• Blok I tentang pengenalan tempat (7 variabel);

• Blok II tentang keterangan yang meninggal (7 variabel);

• Blok IIIA tentang autopsi verbal untuk umur 5 tahun keatas (44 variabel);

• Blok IIIB tentang autopsi verbal untuk perempuan umur 10 tahun keatas (4 variabel);

• Blok IIIC tentang autopsi verbal untuk perempuan pernah kawin umur 10-54 tahun (19 variabel);

• Blok IIID tentang autopsi verbal untuk laki-laki atau perempuan yang berumur 15 tahun keatas (1 variabel);

• Blok IV tentang resume riwayat sakit untuk umur 5 tahun keatas (5 variabel).

Catatan

Selain keenam kuesioner tersebut diatas, terdapat dua (2) formulir yang digunakan untuk pengumpulan data tes cepat iodium garam (Form Garam) dan data iodium didalam urin (Form Pemeriksaan Urin). Lihat Lampiran 2.1 Kuesioner Riskesdas 2007.

Dalam dokumen Riset Kesehatan Dasar (Halaman 54-59)