• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 Hasil dan Pembahasan

4.3. Visi Penataan

4.3. Visi Penataan a. Dasar Pertimbangan

Dasar pertimbangan dalam menentukan rumusan konsep dasar penataan Jalan Setapak Sanur adalah :

1) Visi dan Misi Pembangunan Kota Denpasar

Tata ruang Kota Denpasar merupakan salah satu faktor kenyamanan bagi penduduk yang tinggal maupun beraktivitas di Kota Denpasar. Kenyamanan ini ditentukan oleh elemen-elemen tata ruang seperti cukupnya ruang terbuka hijau baik publik maupun privat, fasilitas umum yang memadai, kualitas udara yang baik, prasarana mencukupi kebutuhan, lalu lintas tidak macet, dan keamanan di jalan umum. Berdasarkan visi dan misi pembangunan Kota Denpasar dalam kaitannya dengan perencanaan Kawasan Jalan Setapak Sanur sangat penting dilakukan upaya penyelasarasan antara fungsi-fungsi kegiatan pariwisata, pertanian, dan industri kecil unggulan serta adanya upaya peningkatan sarana dan prasarana pendukung untuk mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan.

2) Fungsi Strategis Kawasan Sanur

Wilayah kawasan strategis Sanur mencakup 3 (tiga) desa/kelurahan yaitu Desa Sanur Kaja, Kelurahan Sanur dan Desa Sanur Kauh. Ragam variasi kegiatan yang ada

Gambar 4.28. Papan Nama Jalan, Petunjuk Arah dan Papan Informasi yang Perlu

utamanya pariwisata sangat strategis dalam upaya pengembangan tingkat perekonomian kawasan ini pada khususnya. Pariwisata memiliki peran sentral dalam menciptakan kualitas hidup masyarakat yang tidak hanya terbatas pada perekonomian, tetapi juga kesejahteraan secara luas. Sanur yang solid menjaga sinergitas pariwisata, potensi alam, seni budaya dan kreativitas warganya telah mampu menjadikan kawasan itu sebagai desa pariwisata terkenal di mata dunia.

3) Koneksitas Kawasan Pariwisata Sanur dengan Kawasan Sekitar

Beragam aktivitas yang terjadi di Kawasan Sanur sedikit tidaknya akan berdampak terhadap kawasan di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena kawasan sekitarnya berfungsi sebagai penghubung untuk mencapai Kawasan Sanur. Dalam kaitannya sebagai penghubung tentunya akan bertumbuh berbagai fasilitas pendukung kegiatan utama di Kawasan Sanur. Sehubungan dengan perencanaan Penataan Kawasan Jalan Setapak Sanur, maka kawasan sekitar yang digunakan sebagai jalur jalan setapak tentunya adalah kawasan yang mendukung terciptanya fasilitas yang dapat dimanfaatkan secara baik dan berfungsi maksimal.

4) Kebutuhan Rekreasi dan Olahraga Masyarakat dan Wisatawan

Seperti diketahui, Kota Denpasar adalah kota yang padat penduduk dan cukup minim tempat rekreasi apabila dibandingkan dengan Kabupaten Badung yang memiliki sangat banyak tempat rekreasi strategis. Kawasan Sanur sebagai salah satu tempat pariwisata favorit dan terkenal hingga ke manca negara, saat ini akan dioptimalkan pemanfaatannya dengan perencanaan suatu sarana rekreasi sekaligus olahraga bagi masyarakat dan wisatawan

5) Isu Perbaikan dan Penyelamatan Lingkungan

Perubahan iklim yang drastis dewasa ini berdampak negatif terhadap kondisi lingkungan hidup. Selain itu aktivitas masyarakat perkotaan juga berdampak kepada lingkungan. Berdasarkan hal tersebut harus dilakukan tindakan nyata yang mampu menyelamatkan dan memperbaiki lingkungan meskipun secara bertahap. Sehingga kedepannya lingkungan dapat kembali menjadi bersahabat dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

6) Mencegah Pembukaan Kawasan Baru

tersebut, dalam kegiatan Penataan Kawasan Jalan Setapak Sanur sangat dihindari adanya pembebasan lahan untuk pembuatan jalan baru. Pengembangan jalan setapak untuk kegiatan bersepeda dan berjalan kaki, seoptimal mungkin akan memanfaatkan jaringan jalan yang sudah ada. Untuk jalan yang kondisinya tidak memungkinkan ditambahkan jalur bersepeda, dapat ditata melalui pemasangan signage (petanda) dan rambu lalu lintas pendukung kelancaran pergerakan. Dengan demikian, kemungkinan konflik yang timbul akibat pembebasan lahan dapat dihindari.

b. Konsep Dasar

Penentuan konsep dasar dalam perencanaan Penataan Kawasan Jalan Setapak Sanur didasarkan pada pertimbangan berbagai isu dan permasalahan terkait kepariwisataan dan lingkungan, serta kebutuhan masyarakat akan kegiatan rekreasi dan olahraga. Di samping itu, rumusan visi dan misi Kota Denpasar juga merupakan landasan dalam menetapkan konsep dasar dalam kegiatan perencanaan Penataan Kawasan Jalan Setapak Sanur ini. Untuk memadukan kegiatan olahraga dan rekreasi, maka konsep dasar dalam kegiatan ini dapat ditetapkan sebagai berikut, yaitu :

”Membangun linkage system antara Kawasan Pariwisata Sanur dengan

lingkungan sekitar melalui pengembangan jalan setapak (jogging track) dan jalur bersepeda sebagai wahana olahraga, rekreasi, dan pengenalan

lingkungan”.

c. Konsep Pengembangan

Sama halnya dengan konsep dasar, penentuan konsep pengembangan terkait perencanaan Penataan Kawasan Jalan Setapak Sanur ini juga didasarkan atas berbagai permasalahan bidang pariwisata, lingkungan serta kebutuhan masyarakat akan suatu fasilitas rekreasi dan olahraga yang cukup minim di Kota Denpasar. Berdasarkan hal tersebut maka kemudian ditentukan bahwa konsep pengembangan dari perencanaan Penataan Kawasan Jalan Setapak Sanur ini adalah “Jalan Setapak yang HUMANIS, DINAMIS dan BERKELANJUTAN”.

Konsep pengembangan ini kemudian dapat dijabarkan sebagai berikut, yaitu :

1) Humanis

Pengertian humanis dalam konsep pengembangan tersebut adalah bahwa dalam perencanaan Penataan Kawasan Jalan Setapak Sanur ini manusia diposisikan sebagai

“raja” dalam aktivitasnya bersirkulasi. Karena seperti diketahui, keberadaan jalur pejalan kaki saat ini, kenyataannya tidak hanya berfungsi untuk pejalan kaki tetapi juga untuk berbagai aktifitas yang tidak seharusnya, seperti parkir kendaraan, penampungan sampah, tempat pedagang kaki lima berjualan bahkan sering digunakan sebagai jalur kendaraan bermotor ketika terjadi kemacetan. Menilik hal tersebut, dengan menjadikan manusia sebagai raja, maka manusia akan bertindak sebagai pelaku utama pada jalan setapak tersebut. Untuk mendukung hal tersebut maka juga diperlukan regulasi pendukung. Selain itu juga humanis memiliki pengertian desain dari perencanaannya bersifat alami dan manusiawi.

2) Dinamis

Dinamis memiliki pengertian bahwa jalan setapak ini dapat melewati beragam peruntukan sepanjang masih memiliki keterkaitan dan saling mendukung untuk pengoptimalan fungsi tersebut. Dinamis disini juga memiliki pengertian bahwa perencanaan jalan setapak ini melalui beragam karakter bentang alam terkait deliniasi lokasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

3) Berkelanjutan

Berkelanjutan memiliki pengertian dilihat dari rute jalur jalan setapak yang menerus, melingkar dan kembali bertemu di titik awal dimulainya rute tersebut. Berkelanjutan juga bermakna bahwa perencanaan ini tetap berusaha untuk mengenal dan menjada kelestarian lingkungan yang ada.

Dokumen terkait