• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penatalaksanaan

Dalam dokumen GAMBARAN USIA SAAT HAMIL DAN RIWAYAT KEL (Halaman 37-43)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D. Penatalaksanaan

Terapi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu terapi pencegahan dan penanganan psikiatri.

Pencegahan

Fokus pada pencegahan gangguan intelektual dan komplikasi yang menyertainya dengan cara : (21)

a) Newborn metabolik screening berhasil mengurangi insidensi timbulnya Retardasi mental.

b) Pemberian asam folat mengurangi defek pada neural tube. c) Pemeriksaan diagnostik prenatal untuk mengurangi trisomy 21.

d) Wanita hamil harus menghindari penyakit infeksi seperti rubella, meningitis dan sifillis.

e) Wanita hamil atau yang merencanakan kehamilan harus tidak merokok atau berhati-hati memakan obat-obatan, karena bahan kimia yang terkandung di dalamnya dapat menembus plasenta yang bisa merusak perkembangan otak dari fetus.

Pencegahan terjadinya sindrom down dapat dilakukan dengan peringatan pada ibu-ibu usahakan untuk tidak hamil setelah usia 35 tahun. Bila sudah terjadi kehamilan pencegahan bisa dilakukan dengan pemeriksaan darah dan atau kromosom dari cairan kandungan/ari-ari (18).

Penanganan secara psikiatri dapat dilakukan dengan pendekatan psikoanalitik fokus pada teori perkembangan, untuk memperbaiki ekspresi emosi, meningkatkan self esteem, meningkatkan indepedence, dan interaksi sosial (22).

Cognitive Behavioral Therapy untuk pasien depresi, kemudian Brief relaxation therapy untuk mengurangi kecemasan. Terapi perilaku juga digunakan untuk mengubah perilaku agresif, self injury. Modifikasi dapat juga dilakukan lingkungan dan edukasi kepada kepada pengrawat (23,24).

Terapi juga dilaksanakan agar penderita retardasi mental dapat bertahan hidup di lingkungannya. Terapi yang dapat dilakukan seperti Group therapy,suportive therapy dan Family Therapy (25).

Penderita Sindrom Down dapat diterapi secara medik tidak ada pengobatan pada penderita ini karena cacatnya pada sel benih yang dibawa dari dalam kandungan. Bayi baru lahir bila diketahui adanya kelemahan otot bisa dilakukan latihan otot yang akan membantu mempercepat kemajuan pertumbuhan dan perkembangan anak (26).

Penderita ini bisa dilatih dan dididik menjadi manusia yang mandiri untuk bisa melakukan semua keperluan pribadinya sehari-hari seperti berpakaian dan buang air, walaupun kemajuannya lebih lambat dari anak biasa. Bahkan beberapa peneliti mengatakan dengan latihan bisa menaikkan IQ sampai 90. Dari beberapa

penelitian mengatakan bahwa anak-anak penderita sindroma Down yang diberi latihan dini akan menaikan intelegensianya 20% lebih tinggi pada saat mereka mulai mengikuti sekolah formal. Latihan ini harus teap dilakukan walaupun anak sudah dewasa (26).

Jenis latihan yang bisa diberikan pada anak-anak ini yaitu latihan dasar dirumah yang biasanya diberikan pada anak dibawah 2 tahun atau pada anak-anak yang tinggal dipedesaan, latihan ini dikerjakan oleh orang tua dengan konsultasi atau kunjungan rumah dari guru atau tenaga medis (ahli fisioterapi, ahli terapi bicara, ahli terapi kerja) secara rutin. Pada saat masih bayi orang tua bisa melatih kelemahan otot misalnya dengan menggantungkan kepala bayi pada ujung bantal sehingga bayi akan berusaha mengangkat kepala, hal ini akan melatih otot-otot leher. Memberikan bunyi-bunyian/musik dan mainan yang berwarna akan merangsang sistem syaraf bayi untuk mengenalinya (26).

Latihan lain yang bisa diberikan oleh oleh orang tua dirumah antara lain seperti menyusun dan memadukan balok-balok, mengenali warna, pada saat itu sekali gus anak bisa mengenal "kata" misalnya pada saat diperintah letakkan balok ini maka anak akan mengenal kata letakkan. Bila anak beranjak besar bisa pula diperintahkan untuk membantu didapur misalnya untuk mencuci daun kubis dan tomat secara tidak langsung anak tersebut bisa mengidentifikasi barang dan warna bahwa daun kubis yang berwarna putih sedang tomat yang berwarna merah. Pemberian latihan ini harus dipertimbangkan jangan sampai anak merasa capai dan bosan. "Latihan dasar terpusat" diberikan pada anak-anak usia taman kanak-kanak pada suatu tempat tertentu/terpusat, biasanya diberikan anatara 3-5 jam perhari selama 5 hari berturut-turut perminggunya. "Latihan kombinasi" antara dirumah dan terpusat ini biasanya diberikan pada anak-anak yang dengan gangguan fisik sehingga tidak bisa secara rutin datang kesekolah/tempat tertentu (26).

Jenis latihan yang lain adalah konsultasi, ini dikerjakan hanya pada saat-saat tertentu datang pada seorang ahli seperti dokter anak, ahli jiwa, ahli fisioterapi. Latihan secara resmi dari pusat-pusat pendidikan/sekolah/ sheltered workshop memang dibutuhkan secara berkesinambungan, tetapi interaksi dari keluarga sangat dibutuhkan untuk perkembangan anak terutama pada latihan dini peranan orang tua sangat penting. Orang tua jangan sekali-kali berpendapat bahwa anak itu cacat sehingga dibiarkan apa adanya atau pasrah pada pendidikan formal (26).

BAB III LANDASAN TEORI

Retardasi mental adalah suatu keterbelakangan mental, yang biasa disertai adanya kendala dalam penyesuaian tingkah laku dan gejalanya timbul pada masa perkembangan. Dikatakan retardasi mental bila memenuhi kriteria yaitu fungsi intelektual umum dibawah normal, terdapat kendala dalam perilaku adaptif sosial, dan gejalanya timbul dalam masa perkembangan. Retardasi mental dapat disebabkan oleh faktor genetik dan non-genetik(9).

Faktor genetik yang berpengaruh pada penderita retardasi mental bisa disebabkan oleh faktor dari ayah maupun ibu. Faktor ibu merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kejadian retardasi mental. Usia ibu pada saat hamil sangat mempengaruhi keadaan janin. Pada ibu yang hamil lebih dari 35 tahun sangat rentan terkena retardasi mental. Ibu dengan hamil pada usia tua rentan karena pada usia tua kejadian meiotic nondisjunction rentan terjadi. Demikian juga dengan riwayat keluarga dengan kejadian retardasi mental. Anggota keluarga dengan retardasi mental, keterlambatan perkembangan, diagnosis psikiatrik, malformasi kongenital, keguguran berulang (mischarriage), kematian bayi baru lahir (stillbirth), dan kematian dini anak-anak merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kejadian kelainan genetik pada anak (7).

Keterangan:

= yang diteliti

= yang tidak diteliti

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konsep Penelitian Gambaran Gambaran Usia Saat Hamil dan Riwayat Keluarga Pada Ibu Penderita Retardasi Mental Slb-C Banjarmasin Agustus 2010

Retarda si Mental Non-genetik Genetik Ayah Ibu Usia Ibu saat Hamil Riwayat Keluarga Ibu FAKTOR

BAB IV

METODE PENELITIAN

Dalam dokumen GAMBARAN USIA SAAT HAMIL DAN RIWAYAT KEL (Halaman 37-43)

Dokumen terkait