• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penawaran Umum Terbatas I (Rights Issue)

Dalam dokumen Bank Tabungan Negara 2015 (Halaman 129-131)

Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Desember 2009. Pada proses IPO tersebut, Perseroan menawarkan 2.360.057.000 lembar saham Seri B atau 27,08% dari modal ditempatkan, dengan harga penawaran Rp800 per lembar saham kepada masyarakat.

Pencapaian IPO Perseroan dengan nilai proceed mencapai Rp1,88 triliun tersebut mendapat penghargaan “Best IPO in Indonesia 2009” dari majalah the Assetdan “Mid Cap/IPO Deal of The Year in Southeast Asia 2009” dari Publisher Alpha South Asia(Hongkong). Penawaran saham tersebut juga mendapatkan sambutan yang sangat baik dari masyarakat, yang ditandai dengan over subscribe

sebanyak 2,04 kali.

Pada tahun 2012, Perseroan melakukan aksi korporasi berupa Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada para pemegang saham Perseroan dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Rights Issue.

Rights Issue dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan, juga untuk meningkatkan jumlah saham publik yang diperjual belikan (loating shares). Kondisi ini akan meningkatkan kapitalisasi pasar dan likuiditas saham BBTN di

pasar modal, sehingga dapat menambah minat investor untuk berinvestasi lebih pada saham BBTN.

Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil Rights Issue ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan, yang selanjutnya sesuai rencana akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan kredit.

Adapun ringkasan transaksi Rights Issue Perseroan adalah:

Jenis Penawaran HMETD

Jumlah Saham yang Ditawarkan 1.512.857.500 Saham Seri B

Nilai Nominal Rp500 (lima ratus Rupiah)

Harga Pelaksanaan Rp1.235 (seribu dua ratus tiga puluh lima Rupiah)

Jumlah Dana (Proceeds) yang Diterima Rp1.868.379.012.500 (satu triliun delapan ratus enam puluh delapan miliar tiga ratus tujuh puluh sembilan juta dua belas ribu lima ratus Rupiah)

Rasio Konversi 555.000 (lima ratus lima puluh lima ribu) Saham Lama berhak atas 94.943

(sembilan puluh empat ribu sembilan ratus empat puluh tiga) HMETD Dilusi Kepemilikan

14,61% (empat belas koma enam satu persen) sebelum pelaksanaan MESOP dan sebesar 16,49% (enam belas koma empat sembilan persen) setelah pelaksanaan MESOP

Periode Perdagangan HMETD 23 - 29 November 2012

Periode Pelaksanaan HMETD 23 - 29 November 2012

Tanggal Pencatatan Efek di Bursa 23 November 2012

Pencatatan Bursa Efek Indonesia

Program Kepemilikan Saham ditujukan untuk memberikan penghargaan bagi pegawai, menumbuhkan rasa memiliki (sense

of belonging), meningkatkan level of engagement sehingga dapat

meningkatkan produktifitas kerja pegawai, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja korporasi secara keseluruhan. Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan Perseroan terdiri dari:

Program Alokasi Saham Manajemen dan Karyawan

(MESA).

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB Bank BTN No. 7 tanggal 12 Oktober 2009 yang dibuat oleh Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, telah disetujui Program Alokasi Saham Manajemen dan Karyawan (Management & Employee

Stock Allocation/ MESA) dengan ketentuan sebagai berikut:

- Peserta Program MESA terdiri dari semua karyawan tetap Perseroan yang termasuk dalam daftar karyawan Perseroan per tanggal 30 September 2009, seluruh anggota Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Sekretaris Dewan Komisaris dan anggota komite, kecuali Komisaris Independen dan angggota Komite Audit, yang masih menjabat pada saat implementasi Program MESA.

- Jumlah saham dalam Program MESA sebesar 9,62% dari jumlah saham yang ditawarkan kepada masyarakat dalam penawaran umum atau sebesar 226.928.500 saham. Program MESA dilaksanakan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.A.7, dimana peserta Program MESA akan diberikan alokasi untuk membeli saham dengan jatah pasti dan membayar secara tunai harga saham dengan diskon sebesar 20% dari harga saham saat Penawaran Umum Perdana.

- Diskon pembelian saham Program MESA tersebut menjadi tanggungan Bank.

- Saham yang dibeli dalam Program MESA tidak dapat dijual dalam periode 6 (enam) bulan terhitung mulai tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek.

Program Pemberian Opsi Pembelian Saham Kepada

Manajemen dan Karyawan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB Bank BTN No. 7 tanggal 12 Oktober 2009 yang dibuat oleh Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, Pemegang Saham menyetujui rencana Program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Karyawan (Management & Employee Stock

Option Plan/ MESOP).

Program MESOP adalah pemberian hak opsi pembelian saham kepada peserta program untuk membeli saham baru yang akan

dilakukan sesuai dengan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia No.1.A yang akan dilaporkan kemudian. Penanggung jawab program MESOP adalah Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris dan akan dilaporkan dalam RUPS.

Pelaksanaan program MESOP dilakukan dengan menerbitkan hak opsi dalam 3 tahap dengan rincian sebagai berikut: 1. Tahap Pertama Jumlah hak opsi yang diterbitkan sebesar

maksimum 40% dari total saham dalam program MESOP, dan didistribusikan kepada peserta program MESOP pada 2010. 2. Tahap Kedua Jumlah hak opsi yang diterbitkan sebesar

maksimum 30% dari total saham dalam program MESOP, dan didistribusikan kepada peserta program MESOP pada 2011. 3. Tahap Ketiga Jumlah hak opsi yang akan diterbitkan sebesar

maksimum 30% dari total saham dalam program MESOP, dan akan diterbitkan dan didistribusikan kepada peserta program MESOP pada 2012.

Hak Opsi yang diberikan kepada peserta program MESOP dalam setiap tahapan tersebut dapat digunakan untuk membeli saham dalam program MESOP dengan option life (masa berlakunya hak opsi) selama 5 tahun terhitung sejak tanggal penerbitannya. Peserta dapat menggunakan haknya untuk membeli saham dalam program MESOP pada periode pelaksanaan dengan membayar secara penuh harga pelaksanaan, setelah melewati

Vesting Period (Masa Tunggu) yakni 1 tahun terhitung sejak tanggal

penerbitan Hak Opsi. Dalam Vesting Period tersebut Peserta belum dapat menggunakan Hak Opsi yang diberikan kepadanya untuk membeli saham dalam program MESOP.

Periode pelaksanaan exercise opsi adalah 2 kali setiap tahun, masing-masing selama 30 hari bursa. Periode pelaksanaan pertama terhitung sejak tanggal 1 Februari dan untuk periode pelaksanaan kedua dimulai 1 Juli setiap tahunnya sampai dengan masa laku Hak Opsi setiap tahap berakhir. Harga pelaksanaan ditetapkan dengan mengacu pada ketentuan yang tertuang dalam butir V.2.2 Peraturan I-A Lampiran I Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2004 tertanggal 20 Januari 2014 yaitu sekurang-kurangnya 90% dari harga rata- rata penutupan saham Perusahaan Tercatat yang bersangkutan selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler sebelum laporan akan dibukanya periode pelaksanaan. Harga pelaksanaan MESOP untuk tiap tahap adalah sebagai berikut:

• Tahap pertama : Rp855 per saham

• Tahap kedua : Rp1.297,44 per saham

• Tahap ketiga : Rp1.098,36 per saham

Pelaksanaan Program MESOP telah dilakukan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh

Negara Republik Indonesia memiliki satu lembar Saham Seri A Dwiwarna. Saham Seri A Dwiwarna memberikan kepada pemegangnya hak-hak istimewa yang tidak dimiliki oleh pemegang saham lainnya, yaitu menyetujui pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar termasuk perubahan modal, menyetujui penggabungan, peleburan pengambilalihan dan pemisahaan Perseroan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit dan pembubaran serta meminta laporan dan penjelasan mengenai hal tertentu kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang Pasar Modal.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Negara Republik Indonesia memiliki 6.353.999.999 lembar Saham Biasa dan satu lembar Saham seri A Dwiwarna yang memiliki hak suara khusus, sehingga kepemilikan sahamnya sebesar 60,04%.

Secara umum, pemegang saham BTN terdiri dari Pemerintah Republik Indonesia 60,04% dan publik 39,96%. Komposisi kepemilikan saham per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut.

60,04%

Pemerintah

17,38

%

Domestik

39,96%

Publik

22,58%

Asing

Dalam dokumen Bank Tabungan Negara 2015 (Halaman 129-131)