• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Tinjauan Khusus Interior Si stem

1. Pencahayaan

Pencahayaan merupakan salah satu elemen terpenting dalam interior. Dengan pencahayaan yang bagus, setiap ruang dapat tampil lebih indah dan berfungsi lebih efektif. Cahaya dipakai untuk menerangi obyek agar tercipta suasana yang lebih indah dan eksotis. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan antara lain fungsi ruang, karakter bangunan, karakter penghuni, kegiatan penghuni, juga suasana yang ingin diciptakan.

Seiring dengan perkembangan jaman, pencahayaan kini juga memiliki fungsi dalam menunjang keindahan. Oleh karena itu, perkembangan pencahayaan bukan lagi di pandang sebagai kebutuham primer, tetapi sudah menjadi kebutuhan sekunder dan tersier tergantung dari fungsi cahaya itu sendiri. Hal tersebut menyebabakan kebutuhan akan pencahayaan jadi semakin meningkat.

a. Macam-macam Sumber Cahaya

1) Sumber Cahaya Alami (Natural Lighting)

Sumber cahaya alami adalah adalah suatu sistem pencahayaan

yang menggunakan sumber cahaya alam yaitu sinar matahari. Sifat dari

sistem ini hanya sementara, artinya hanya pada waktu matahari terbit hingga tenggelam, jadi tidak dapat dimanfaatkan sepanjang hari. .Fungsi dari adanya sistem pencahayaan alami adalah:

Sumber cahaya diwaktu pagi hingga petang hari

Menciptakan adanya cahaya pantul sebagai unsur estetik

commit to user

Dari fungsi di atas dapat disimpulkan bahwa hanya pada waktu pagi hingga sore hari saja kita dapan memperoleh pencahayaan alami dari sinar matahari. Sehingga apabila malam telah tiba harus menggunakan bantuan lampu atau yang disebut dengan pencahayaan buatan. Menurut jenis pemakaiannya, sistem pencahayaan alami dibagi menjadi 2 yaitu :

Sistem pencahayaan alami langsung (direct lighting)

Sistem pencahayaan ini langsung diterima oleh tanpa ruangan tanpa adanya suatu penghalang. Cahaya ini langsung masuk ke dalam ruangan melalui jendela kaca maupun aksen sirkulasi cahaya yang lain seperti pintu, kaca-kaca hias yang terpasang di dinding sebagai unsur estetis maupun lubang-lubang dinding yang dimaksudkan untuk masuknya cahaya matahari.

Sistem pencahayaan alami tak langsung (indirect ligthting)

Sistem pencahayaan ini tidak langsung diterima oleh suatu ruangan tetapi merupakan cahaya pantul yang didapat dari sinar matahari. Sehingga sinar matahari yang datang lalu diterima oleh benda pemantul baru benda tersebut memantulkan cahayanya kedalam ruangan tersebut. Benda yang digunakan untuk memantulkan sinar matahari dapat berupa kaca, cermin, aluminium maupun benda-benda lain yang dapat memantulkan bayangan. Oleh karena itu hasil dari pantulan sinar matahari tadi dapat diolah maupun dibuat sebagai unsur estetis ruangan dengan melalui pemantulan tersebut.

commit to user

Suatu sistem pencahayaan menggunakan sumber cahaya buatan, seperti: lampu, armatur, dan peralatan yang memendarkan cahaya. Sifat dari cahaya buatan juga sementara, karena hanya dipergunakan pada waktu malam hari saja sebagai sinar tambahan untuk menerangi suatu ruangan / bangunan. Adapun fungsi dari cahaya buatan:

Mendukung pencahayaan dalam ruangan yang tidak terjangkau pencahayaan siang hari.

Digunakan bersama dengan natural light untuk mereduksi terang gelapsumber cahaya langit.

Menciptakan kondisi penerangan dalam ruang menurut aktifitas dan kebutuhan.

Sejalan dengan perkembangan teknologi dan innováis desain, cahaya buatan dapat dipermainkan sesuda hati. Menggunakan dimmer, intensitas cahaya dapat diatur sekehendak hati untuk memperoleh suasana yang sesuai dengan mood. Ini berbeda dengan matahari, intensitas dan warna cahaya alam ini sangat tergantung dengan lokasi dan waktu.

b. Fungsi Pencahayaan

Pengaturan cahaya (pencahayaan) yang baik membuat ruangan tertentu menjadi nyaman untuk dijadikan tempat beristirahat. Memahami fungsi pencahayaan merupakan hal yang penting dalam mengatur cahaya. Pencahayaan dibagi menjadi tiga funsi, yaitu general lighting (sumber penerangan utama), task lighting endukung aktivitas tertentu/khusus),

commit to user

dan decorative/a ccent lighting (dekorasi sebagai aksen ruang dan obyek). Adapun funsi-fungsi pencahayaan tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1) General Lighting

General lighting atau kadang disebut ambience lighting

merupakan fungsi dasar cahaya, yaitu cahaya dituntut harus ada di seluruh ruang tertentu. Cahaya di sini berfungsi sebagai penerangan utama, sifat penyinarannya merata dan harus menerangi seluruh ruang. Dalam memenuhi fungsi ini, lampu yang digunakan biasanya lampu yang memiliki watt besar agar cahayanya cukup untuk menerangi seluruh bagian ruang. Lampu tersebut diosisikan di tengah atau titik pusat bidang di plafon. Namun, bila diinginkan variasi, lampu dapat diletakkan di setiap sudut-sudut ruang yang dinyalakan bersamaan sehingga menghasilkan pencahayaan merata.

Jenis lampu yang digunakan sebaiknya bersifat memancar ke segala arah secara merata, baik secara langsung mauun tidak langsung (indirect light/lampu yang dipantulkan ke plafon, sementara lampunya sendiri tersembunyi). Namun, harus diperhatikan bahwa dalam keadaan bagaimana pun sumber lampu dibuat jangan terlihat langsung oleh mata, baik dengan cara disembunyikan atau diselubungi oleh bahan berendar.

General lighting juga meliputi sinar alami yang masuk ke ruang tertentu. Sinar matahari ini pun diusahakan jangan langsung menyilaukan mata. Jika situasinya mengharuskan, buatlah saringan cahya matahari di tempat masuknya sehingga dapat mengurangi pantulan cahaya yang ditimbulkannya.

commit to user

2) Task Lighting

Task lighting adalah pencahayaan setempat dengan tujuan untuk mendukung aktivitas yang membutuhkan cahaya lebih terang seerti membaca, memasak, dan pekerjaan lainnya. Lampu yang digunakan untuk task lighting sebaiknya memunyai sinar cukup terang dan dapat diarahkan atau difokuskan pada titik tertentu. Agar efisien, task lighting sebaiknya ditempatkan sedekat mungkin dengan obyek pencahayaan. Menurut hokum kebalikan kuadrat (inverse square la w) dari ilmuoptika dinyatakan bahwa jarak cahaya yang diperjauh dua kali akan mengurangi terang cahaya sebanyak pangkat dua dari nilai terang sebelumnya, yaitu empat kali. Diperjauh tiga kali, kekuatan cahaya akan berkurang sembilan kali, dan seterusnya. Tentu saja harus dipertimbangkan juga segi kepraktisan dan kenyamanan pengguna lampu tersebut, terutama mengenai panas dan silaunya lampu.

Untuk task lighting sebaiknya digunakan lampu atau unit pencahayaan yang memancar hanya ke satu arah, yaitu ke tempat bidang.

3) Decorative/accent lighting

Untuk fungsi yang terakhir ini, cahaya lebih berperan dalam segi estetika. Cahaya berfungsi menonjolkan nilai keindahan obyek pada ruang atau desain dari ruang itu sendiri. Untuk memenuhi fungsi dekoratif tersebut, lampu dapat diletakkan, misalnya di dinding yang disebut sebagai latar suatu obyek. Variasi peletakan lampu ini masih banyak tergantung pada kreasi anda sesuai dengan keadaan atau ambience yang ingin ditimbulkan. Selain itu, lampu yang digunakan pun

commit to user

daat menjadi elemen dekoratif tersendiri. Jenis dan variasi bentuk yang telah ada dipasaran sangat beraneka ragam. Desain kap lampu yang unik atau elegan pun memiliki nilai keindahan tersendiri bila disesuaikan dengan tema ruang yang ada.

c. Standart Penerangan Buatan Khusus pada Gedung Pertunjukan

Pencahayaan panggung yaitu pencahayaan yang ditujukan pada daerah panggung, berfungsi untuk menerangi daerah panggung.

1) Fungsi Penerangan Panggung

Untuk dapat terlihat jelas dan teliti bagian – bagian pementasan adegan yang dipertunjukkkan.

Untuk dapat menimbulkan suatu perasaan penonton terhadap pertunjukan itu sendiri, atau membentuk suasana ruang,

Untuk membantu membentuk suatu komposisi panggung Untuk membentuk efek – efek pada panggung.

2) Area Pencahayaan Panggung

Pencahayaan panggung terdiri dari tiga area penting, yaitu : Lighting The Actor

Yaitu pencahayaan yang ditujukan untuk menerangi pemain/ pementas. Untuk pencahayaan pemain biasanya digunakan lampu jenis Follow Spot Light, Reflector Spot Light, dan Profile Spot Light. Letak lampu tersebut ada yang digantung, berdiri atau stand, dan diletakkan di lantai.

commit to user

Yaitu pencahayaan yang ditujukan untuk menerangi/ memberi efek pada panggung. Untuk pencahayaan area panggung biasa digunakan lampu jenis Fresnel Spot Light, Fresnel Down Light, Border Light, dan Striplight. Letak lampu tersebut ada yang digantung, atau ditanam pada lantai.

Lighting The Background & Effect

Yaitu memberi penerangan dan efek pada panggung/ latar belakang panggung. Untuk pencahayaan latar belakang panggung biasa digunakan lampu jenis Striplight, Fresnel Light, Border Light, Fan Light, dan Rotary Light. Tata letaknya ada yang digantung, diletakkan pada lantai atau dengan stand.

3) Jenis Lampu Panggung

Pencahayaan yang digunakan khusus untuk kepentingan penampilan di panggung diantaranya :

“Follow Spot Light”, yaitu lampu yang memiliki sinar langsung dan dapat diarahkan kepada yang dituju. Lampu ini dapat diputar ke segala arah dengan kekuatan yang cukup tinggi (500- 1500 watt).

“Foot Light”, yaitu deretan lampu yang ditanam pada pinggir panggung depan menggunakan reflector dari metal agar tidak menyilaukan penonton tapi dapat menimbulkan efek ke arah panggung.

“House Light”, yaitu deretan lampu yang ditanam pada langit – lanit panggung dan dari samping panggung.

commit to user

Pengontrolan lampu – lampu tersebut dilakukan dari ruang control cahaya, sedangkan untuk mengatur letak dan posisi lampu – lampu tersebut dicapai melalui „cat walk’ di atas plafon. (Yuni Kristanti, 2008, Hal: 99-101)

Dokumen terkait