• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Pencahayaan

Pencahayaan (iluminasi) adalah banyaknya cahaya yang jatuh pada suatu permukaan. Pencahayaan adalah segala hal yang berhubungan dengan cahaya dalam kaitannya dengan fungsi penglihatan dalam pekerjaan, meliputi kualitas dan kuantitasnya (William, 1999). Mata manusia dapat beradaptasi mulai dari kurang 10 fc sampai kira-kira 30.000 fc.

2.2.1. Sumber Cahaya

Berapa banyak pencahayaan yang diperlukan? Di dalam interior Modern Workplace (10-100 fc atau lebih), eksterior (100-10.000 fc atau lebih).

a. Kuantitas.

Peningkatan intensitas pencahayaan dapat meningkatkan produksi, tetapi bila pencahayaan dinaikkan terus menerus akan menimbulkan kesilauan yang justru akan mengganggu penglihatan dan light pollution serta pemborosan energi

(Assauri, 1980; ILE, 2000). Grandjean (1971) membuat pedoman untuk intensitas / cahaya berdasarkan jenis pekerjaan, sebagai berikut:

Tabel 2.2. Guide to Light Intensities

Type of work Example Light Intensity

Not precise

Moderately precise Precise

Great Precision

Storting ofgoods Fitting (not precise) Reading, drawing Fitting (precise,) 80 - 170 170 -350 350 - 700 700 -1000

Sumber: Grandjean, E. “Fitting the Task to the Man. An Ergonomic Approach”.

Perbandingan adalah KepMenkes No. 1405/ Menkes/SK/XI/2002 b. Kualitas.

Kualitas pencahayaan terutama ditentukan oleh ada tidaknya kesilauan di tempat kerja baik dari permukaan yang mengkilap (reflected glare) dan bayangan. Kesilauan didefenisikan sebagai cahaya yang tidak diinginkan (unwanted light). Defenisi kesilauan yang lebih formal adalah ‘setiap brightness yang berada dalam lapangan penglihatan yang menyebabkan rasa ketidaknyamanan, gangguan kelelahan mata atau gangguan penglihatan”. Penyebab kesilauan, karena disability, discomfort

and reflectedglare. Hal lain yang perlu untuk diperiksa adalah kedipan, warna lampu, distribusi cahaya dan jenis lampu. Jenis lampu yang umum dipakai/dipilih dilingkungan kerja industri adalah : lampu Neon (Fluorescent lamps). Lampu neon ini mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi, akan tetapi biaya-biaya pemasangan/ instalasi larnpu-lampu neon ini mahal. Walaupun biaya instalasinya mahal, akan tetapi jika lampu-lampu in dipergunakan secara terus menerus misalnya dalam perusahaan yang bekerja beberapa shift operasi (biasanya sehari ada tiga shift), maka effisiensi daripada penggunaan lampu ini akan dapat mengimbangi/menutupi biaya- biaya instalasi yang mahal itu (Flourescent, 2001).

Lampu neon ini mempunyai suatu tingkat cahaya terang yang rendah dan isi warna yang baik sehingga menambah waktu dapat dipakainya lebih lama. Akan tetapi salah satu kerugian daripada lampu neon ini adalah dibutuhkannya sejumlah besar lampu-lampu tersebut untuk suatu instalasi (karena faktor dayanya rendah), sehingga dengan sendirinya akan menimbulkan suatu persoalan pemeliharaan lampu.

Kondisi pencahayaan didalam lingkungan kerja, Ada 2 aspek yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Pencahayaan yang suram (intensitas pencahayaan rendah) 2. Pencahayaan yang intensitasnya berlebihan cahaya.

Kesilauan kontras adalah kesilauan akibat intensitas yang dipantulkan pada objek terlalu besar dari intensitas latar belakang. Arah sinar sumber cahaya yang cukup jumlahnya sangat berguna dalam mengatur penerangan secara baik. Sinar-sinar dar berbagai arah akan meniadakan gangguan bayangan. Pada umumnya intensitas penerangan dalam tempat kerja dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu Pekerjaan kasar (100-200lux), Pekerjaan sedang (200-500 lux), Pekerjaan halus (500-1000lux), Pekerjaan sangat halus (1000-2000lux), (Tata cara perancangan sistem pencahayaan, buatan pada bangunan gedung SNI 03-6576-2001).

Keadaan lingkungan tempat kerja yang suram atau gelap yang disebabkan oleh kurangnya pencahayaan atau keadaan lampu yang menyilaukan permukaan tempat kerja yang mempunyai daya refleksi atau pantulan tinggi adalah umum dan banyak dijumpai, yang kepada tenaga kerja mengakibatkan penglihatannya terhadap pekerjaan menjadi rumit dan sukar bila dibandingkan dengan tugas-tugas pekerjaan di kantor.

2.2.2. Pengaruh Buruk Terhadap Pencahayaan

Penerangan adalah faktor lingkungan kerja yang termasuk kelompok faktor resiko, apabila intensitas pencahayaan tidak memadai maka dapat menyebabkan

produktivitas tenaga kerja yang menurun. Kondisi kerja yang suram umumnya tenaga kerja berupaya untuk dapat melihat pekerjaan dengan sebaik-baiknya dengan cara berakomodasi secara terus menerus, sehingga dapat terjadi ketegangan mata (eye strain) dan terjadi ketegangan otot dan saraf dapat menimbulkan kelelahan mata, otot saraf dan kelelahan mental, sakit kepala, adanya konsentrasi dan kecepatan berpikir menurun, demikian juga kemampuan intelektualnya juga mengalami penurunan. Intensitas berlebihan terjadi kesilauan di tempat kerja sehingga timbul ketegangan mata, otot saraf dan mempercepat terjadi kelelahan. Pencahayaan yang cukup (memadai) membuat pekerjaan lebih mudah dan menghemat waktu kerja. Dapat melihat dengan mudah dan nyaman merupakan penghematan energi terjadinya kelelahan.

Pencahayaan digunakan pada malam hari, dan kadang-kadang siang hari, sebagai tambahan bila matahari tidak mencukupi. Pencahayaan, berpengaruh pada kenyamanan fisik, sikap mental, output dan kelelahan tenaga kerja. Persyaratan cahaya, suhu sebaiknya dipahami agar dapat memberikan kondisi fisik menyenangkan dalam bekerja (Barnes, 1980; Oborne, 1982). Tenaga kerja harus dengan jelas dapat melihat objek-objek yang sedang dikerjakan, juga harus dapat melihat dengan jelas pula mesin-mesin/ peralatan selama proses produksi agar tidak terjadi kecelakaan kerja.Untuk itu diperlukan pencahayaan di tempat kerja yang memadai. Suma’mur (1993) menyatakan bahwa untuk setiap jenis pekerjaan diperlukan intensitas pencahayaan yang tertentu pula. Hal ini telah diatur dalam

Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.

Tabel 2.3. KepMenKes No 1405/Menkes/SK/XI/2002

JENIS KEGIATAN TINGKAT

PENCAHAYAAN MINIMAL (LUX)

KETERANGAN

Pekerjaan kasar dan tidak terus menerus

100 Ruang penyimpanan & ruang

peralatan/instalasi yang memerlukan pekerjaan yang kontinu.

Pekerjaan rutin 200 Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar

Pekerjaan rutin 300 R.administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin &

perakitan/penyusun. Pekerjaan agak

Halus

500 Pembuatan gambar atau berkerja dengan mesin kantor pekerja pemeriksaan atau Pekerjaan dengan mesin.

Pekerjaan halus 1000 Pemilihan warna, pemrosesantekstil, pekerjaan mesin halus & perakitan halus Pekerjaan amat Halus 1500 Tidak menimbulkan bayangan

Mengukir dengan tangan,

pemeriksaan pekerjaan mesindan perakitan yang sangat halus Pekerjaan terinci 3000

Tidak menimbulkan

bayangan

Pemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat halus

Dokumen terkait