• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.8 Pemeliharaan Kesehatan Rongga Mulut

2.8.2 Pencegahan dan Pemeliharaan Rongga Mulut Individual

Selain perawatan oleh tenaga profesional, perawatan pencegahan individual juga perlu dilakukan untuk mempertahankan agar gigi dan mulut tetap sehat.8

a.Menyikat Gigi

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kebersihan gigi dan mulut pada anak sekolah adalah perilaku menyikat gigi yang masih belum baik. Plak dapat

disingkarkan secara mekanis maupun kemis. Menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi adalah bentuk penyingkiran plak secara mekanis. Tujuan menyikat gigi adalah:

1.Menyingkirkan plak atau mencegah pembentukan plak 2.Membersihkan sisa-sisa makanan, debris atau stein 3. Merangsang jaringan gingival

4. Melapisi permukaan gigi dengan fluor

Umumya, dokter gigi selalu menganjurkan pasien untuk menyikat giginya segera setelah makan. American Dental Association (ADA) memodifikasi pernyataan ini dengan menyatakan bahwa pasien harus menyikat gigi secara teratur, minimal dua kali sehari yaitu pagi hari setelah sarapan dan sebelum tidur malam.8,11,21

Menyikat gigi secara langsung setelah makan harus dihindari, karena pH saliva dalam waktu 3-5 menit sesudah mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat akan turun sampai mencapai pH 5. Menyikat gigi sebaiknya 25 menit setelah makan atau minum, karena pada saat itu pH saliva akan kembali normal sehingga dapat mencegah proses pembentukan karies. Waktu menyikat gigi pada setiap orang tidak sama, bergantung pada beberapa faktor seperti kecendrungan seseorang terhadap plak dan debris, ketrampilan menyikat gigi dan kemampuan salivanya membersihkan sisa-sisa makanan dan debris. Seseorang bisa ditentukan berapa kali sebaiknya menggosok gigi hanya setelah pasien berulang kali menyikat gigi dengan diawasi oleh tenaga profesional. Biasanya, rerata durasi menyikat gigi adalah kira-kira satu menit, walaupun demikian ada juga yang melaporkan 2-2,5 menit. Untuk metode penyikatan gigi pada anak lebih ditekankan agar mampu membersihkan seluruh permukaan gigi, namun dengan bertambahnya usia diharapkan metode bass dapat dilakukan. Pemakaian sikat gigi elektrik lebih ditekankan pada anak yang mempunyai masalah khusus.8,14,22

b.Pasta Gigi

Secara sederhana, pasta gigi diartikan sebagai campuran yang digunakan bersama sikat gigi. Pasta gigi di pasaran tersedia dalam bentuk tepung, pasta atau gel dan semuanya dijual untuk kebutuhan kosmetik atau terapeutik. Pasta gigi terapeutik

harus mampu mengurangi penyakit gigi misalnya karies, gingivitis, pembentukan kalkulus atau sensitivitas gigi. Sedangkan untuk kebutuhan kosmetik, pasta gigi digunakan untuk menghilangkan stein ekstrinsik akibat rokok, makanan, teh atau kopi pada permukaan gigi.8

Umumnya pasta gigi mengandung bahan abrasif 20-40%, air 20-40%, pelembab (humactant) 20-40% , detergen 1-2%, bahan pengikat (binding agent) 2%, bahan penyegar ±2%, bahan pemanis ±2%, bahan terapeutik ±5% dan pewarna <1%. Bahan abrasif yang digunakan biasanya kalsium karbonat dan kalsium fosfat, sedangkan untuk detergen digunakan sodium laurel sulfat (SLS) karena stabil dan mempunyai sifat antibakteri dan tegangan permukaan yang rendah sehingga memudahkan pasta gigi mengalir membasahi gigi. SLS aktif pada pH normal namun Barkvoll tidak menganjurkan SLS digunakan pada pasien yang menderita penyakit pada mukosa oralnya. Spearmint, peppermint, wintergreen, cinnamon dan lainnya digunakan sebagai bahan penyegar karena dapat memberikan rasa segar dan menyenangkan. Formula pasta gigi pada masa lampau menggunakan gula dan madu sebagai bahan pemanis, namun belakangan ini sedang dikembangkan bahan pemanis xilitol yang bersifat antikariogenik dan juga antikaries sehingga memungkinkan terjadinya remineralisasi bila digunakan pada karies dini. Biasanya ditambahkan gliserin sebagai bahan pelembab.8

Meskipun penelitian tentang efektifitas banyaknya pasta gigi yang harus dioleskan pada sikat gigi masih sangat jarang, orang tua disarankan hanya menggunakan pasta gigi sebesar kacang untuk anak dan membantu atau mengawasi anak dalam menyikat gigi sampai usia anak setidaknya 7 tahun.22

c.Menggunakan Pembersih Interdental

Menyikat gigi merupakan tindakan pencegahan paling baik dan biasa dilakukan, namun sebenarnya menyikat gigi hanya membersihkan permukaan bukal, lingual dan oklusal (termasuk pit dan fisur) sedangkan daerah proksimal dan interdental hampir tidak tersentuh. Daerah tersebut cenderung mudah mengalami karies dan sering dijumpai lesi gingival dan periodontal. Oleh karena itu, program pencegahan harus juga ditujukan pada daerah interdental dan proksimal.8 Pemakaian benang gigi

dianjurkan pada anak yang berumur 12 tahun ke atas di mana selain penyakit periodontal meningkat pada umur ini, flossing juga sulit dilakukan dan memerlukan latihan yang lama sebelum benar-benar menguasainya.14

Pemakaian benang gigi adalah metode yang paling banyak direkomendasikan untuk membersihkan permukaan proksimal gigi. Benang gigi memiliki beberapa tujuan yaitu:

1.Membersihkan plak yang melekat pada gigi, restorasi, peralatan ortodonti, protesa cekat dan gingiva di embrasur interproksimal dan di bawah pontik.

2.Mempoles permukaan untuk menyingkirkan debris. 3.Memijat papilla interdental.

4.Alat bantu untuk mengidentifikasi adanya deposit kalkulus subgingiva, restorasi berlebihan atau lesi karies interproksimal.

5.Mengurangi perdarahan gingiva.

6.Berkontribusi untuk sanitasi mulut secara umum dan kontrol halitosis.20 d. Menggunakan Obat Kumur

Secara umum, obat kumur digunakan untuk memberikan nafas yang segar. Kebanyakan obat kumur mengandung campuran ammonium, asam benzoat, dan fenol. Dalam hal pemasaran, obat kumur berhubungan dengan rasa, warna, bau dan sensani yang diberikan obat kumur tersebut. Menurut Schiott, penggunaan obat kumur setiap hari secara terus menerus dapat mengurangi bakteri dalam saliva sebanyak 30-50% dan dalam plak sebanyak 55-97%.8

e. Menggunakan Pembersih Lidah

Selain menyikat gigi, lidah juga harus dibersihkan untuk mengurangi debris, plak dan sejumlah mikroorganisme. Papilla pada lidah merupakan tempat berkumpulnya bakteri dan debris. Pembersih lidah digunakan dengan menempatkanya di bagian tengah lidah dan kemudian menariknya perlahan-lahan ke arah depan dengan sedikit tekanan pada permukaan lidah. Penggunaan pembersih lidah terutama diindikasikan pada perokok, atau orang-orang yang mempunyai lidah dengan fisur yang dalam atau papilla yang panjang (hairy tongue).8

f. Mengunyah Permen Karet

Persepsi mengunyah permen karet yang awalnya untuk menikmati aroma dan rasa manisnya telah berubah karena adanya inovasi terbaru untuk menyempurnakan pemeliharaan kesehatan gigi yaitu mengunyah permen karet yang mengandung xilitol atau sorbitol. Xilitol adalah bahan pemanis alami yang berbeda dengan pemanis lainnya seperti laktosa, sukrosa dan glukosa. Mengunyah permen karet xilitol merupakan strategi yang efektif untuk mencegah karies dengan menekan jumlah Streptococcus mutans sehingga pembentukan plak pada enamel gigi dapat dicegah. Penggunaan permen karet xilitol merupakan kontrol plak tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan mulut.8,23

Dokumen terkait