• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pencegahan Pertumbuhan Mikroorganisme pada Soft Denture Liner Beberapa metode pencegahan pertumbuhan mikroorganisme pada soft denture

TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Pertumbuhan Mikroorganisme pada Soft Denture Liner

2.5.2 Pencegahan Pertumbuhan Mikroorganisme pada Soft Denture Liner Beberapa metode pencegahan pertumbuhan mikroorganisme pada soft denture

liner telah banyak dilakukan, salah satunya dengan menambahkan bahan antimikroba kedalam soft denture liner. Bahan-bahan antimikroba yang dapat ditambahkan kedalam bahan SDL yaitu :

1. Carvacrol

Carvacrol (2-methyl-5- (1-methylethyl) phenol) (C10H14O) adalah komponen minyak esensial dari banyak tanaman aromatic seperti oregano dan timi (Timus dan Origanumsp.). Aktivitas antimikroba carvacrol telah terbukti dapat melawan bakteri, dan jamur. Cetin dkk., (2011) mempelajari efek antimikroba minyak esensial dari oregano (Origanum acutidens dan Origanum rotundifolium) dan timi (Thymus sipyleus subsp. Sipyleus var. Rosulans) yang semuanya memiliki carvacrol sebagai senyawa kimia utama. Ultee dkk., (2002) melaporkan bahwa keberadaan gugus hidroksil fenolik dari carvacrol adalah kunci penting untuk aktivitas antimikroba melawan pathogen.

Penggunaan 10µL carvarol yang ditambahkan kedalam soft denture liner secara signifikan dapat mengurangi pembentukan biofilm dan kolonisasi candida albicans pada SDL.21

2. Tea Tree Oil

Minyak esensial melaleuca alternifolia, juga dikenal sebagai tea tree oil (TTO) merupakan ramuan serbaguna baru yang dapat diperoleh dari daunnya dengan distilasi uap. Tea tree oil telah terbukti efektif sebagai bahan antijamur topikal, dengan data klinis terbaru yang juga menunjukkan keefektifan dalam pengobatan ketombe dan kandidiasis oral. Hasil penelitian Pachava, dkk., membuktikan bahwa 15% konsentrasi TTO memiliki efek antijamur yang signifikan terhadap candida albicans pada

permukaan bahan dasar gigi tiruan heat cure acrylic. Soft liner yang dikombinasikan dengan TTO telah menunjukkan keefektifan antijamur secara invitro hingga 60 hari.

Minyak esensial ini dapat digunakan untuk penggunaan terapeutik melawan denture stomatitis dan kemungkinan infeksi mulut lainnya. Penelitian Al-Mashhadane, dkk., juga menyatakan hal yang sama. Namun pada penelitiannya, gigi tiruan direndam menggunakan TTO selama 24-48 jam dan menunjukkan hasil yang lebih efektif dari pada menambahkannya kedalam gigi tiruan itu sendiri. Penelitian ini juga mendukung hasil Hammer dkk., yang menyarankan pengobatan candida albicans dengan TTO sebagai antijamur dengan mengubah sifat membran sel jamur, yang dapat mengubah permeabilitasnya dan mempengaruhi kemampuan membran untuk menyingkirkan bahan beracun.6

3. Fluconazol

Fluconazol merupakan salah satu antijamur yang paling popular dan telah banyak dibuktikan pada banyak literatur. Fluconazol pada dasarnya mengandung cincin triazol daripada cincin imidazol dan memiliki berat molekul yang lebih rendah (306,271 g/mol) sehingga lebih larut dalam air dibandingkan dengan senyawa azol lainnya.

Fluconazol bekerja dengan menghambat enzim sitokrom P450 jamur 'lanosterol l4-demethylase' yang menyebabkan gangguan dalam sintesis ergosterol yang menyebabkan kaskade kelainan membran pada jamur. Fluconazole dapat ditoleransi dengan baik dengan sedikit efek samping dan dapat berhasil digunakan untuk mengobati infeksi yang tidak rumit pada pasien sehat di mana risiko pengembangan resistansi terbatas. 7,22

4. Soluneem

Soluneem adalah bahan antimikroba larut air pertama di dunia yang terdiri dari berbagai limonoid, terutama azadirachtin-A. Bahan ini berasal dari inti biji mimba dan diproduksi oleh teknologi baru yang dipatenkan oleh Yayasan Penelitian Ilmiah Vittal Mallya, Bangalore. Soluneem tersedia sebagai bubuk amorf berwarna putih pucat, yang dapat disimpan selama lebih dari dua tahun tanpa kehilangan bioaktivitas. Soluneem

telah diuji untuk toksisitas oral akut dan dermal akut oleh Fredrick Institute for Plan Protection and Toxicology (FIPPAT), Chennai, yang merupakan lembaga terakreditasi yang mengikuti pedoman Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) untuk pengujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Soluneem sangat aman bagi manusia, hewan, burung, ikan dan artropoda yang bermanfaat termasuk lebah madu.23

5. Nystatin

Nystatin dengan konsentrasi 0.016-0.128 g/ml terbukti efektif sebagai penghambat pertumbuhan candida albiccans sebesar 90% ketika ditambahkan kedalam trusoft dan softone. Penambahan nystatin kedalam tissue conditioner dan liners juga terbukti efektif mencegah pertumbuhan mikroorganisme, tetapi sebagian besar hanya ditambahkan kedalam tissue conditioner saja dan hanya 1 penelitian yang menambahkan nystatin kedalam liners.26 Menambahkan bahan antijamur langsung kedalam tissue conditioner atau liners dapat menjadi metode yang tidak membutuhkan biaya besar namun dapat berhasil.8

6. Silver Nano P (AgNP)

Efektifitas AgNPs terhadap Candida albicans telah dikonfirmasi oleh banyak penelitian. Metode modifikasi saat ini memungkinkan untuk menambahkan bahan AgNP kedalam silicon soft denture liner dan menguapkan heksana sepenuhnya dari larutan dasar dan katalis. Chladek, dkk., mempresentasikan metode penggabungan AgNP kedalam bahan lapisan lembut silikon yang diawetkan secara kimiawi.

Keefektifan antijamur dari komposit yang dicapai yang mengandung 10 sampai 200 ppm AgPNs adalah 16,3% sampai 52,5%. Tingkat keefektifan antijamur ini mampu mencegah kolonisasi candida albicans pada soft denture liner.5

7. Zirconium Nano Particles (ZrO2)

Zirconium nano particles (ZrO2) menjadi tipikal biokompatibilitas dan bioaktivitas yang tampak hebat. Zirconium nano particles dapat meningkatkan sifat mekanis dan dianggap relatif sesuai untuk restorasi gigi. Aktivitas antijamur dari nanopartikel ZrO2 juga dapat melawan pertumbuhan berserabut, candida albicans dan organisme non- filamen, aspergillus niger. Nanopartikel ZrO2 dapat secara efektif menghambat perkembangan strain jamur dengan mengganggu fungsi sel dan menyebabkan deformasi pada hifa jamur. Yasser, dkk., menambahkan zirconium nano powder kedalam soft liner dengan persentase yang berbeda (1% dan 1,5%). Penurunan yang sangat signifikan terjadi pada unit pembentuk koloni candida albicans pada kelompok eksperimen (1% dan 1,5% ZrNPs).9

8. Propolis

Kata propolis berasal dari bahasa Yunani, dari akar kata pro yang berarti pertahanan terhadap sesuatu dan polis yang berarti kota. Propolis merupakan campuran kompleks yang dibuat dan dikumpulkan oleh lebah dari senyawa turunan tanaman. Berdasarkan hasil penelitian Yuliana,dkk., ekstrak propolis memiliki potensi sebagai antimikroba untuk menghambat sekaligus membunuh pertumbuhan candida albicans. Penelitian Perchyonok, 2017, melihat efisiensi bio-active silicon soft denture liner yang ditambahkan dengan Copaiba Oil 10% v/v, Propolis 10% v/v (Red, Brazilian) dan Propolis 10% v/v (Chilean, Rotterdam Laboratory). Semua sampel bahan bioaktif yang digunakan memperlihatkan zona hambat candida albicans rata-rata lebih besardari antibiotic sensitivity disc yang mengandung nystatin sebagai kontrol positif.10

Dokumen terkait