• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendaftaran Usaha Franchise di Indonesia

Dalam dokumen HUKUM PERUSAHAAN TRANSNASIONAL DAN FRANC (Halaman 132-138)

HUKUM FRANCHISE

PENGATURAN HUKUM FRANCHISE DI INDONESIA

C. Pendaftaran Usaha Franchise di Indonesia

Berdasarkan ketentuan yang berlaku di Indonesia Franchisor wajib mendaftarkan prospektus penawaran bisnis franchise sebelum membuat perjanjian franchise dengan Franchisee. Pendaftaran prospektus penawaran bisnis franchise dapat dilakukan oleh pihak lain yang diberi kuasa. Demikian pula sebaliknya, pihak Franchisee wajib mendaftarkan Perjanjian Franchise yang telah dibuatnya dengan pihak Franchisor, dimana pendaftaran perjanjian franchise ini juga dapat dilakukan oleh pihak lain yang diberi kuasa.140

139

Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor: 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba, khususnya pada Pasal 8, Pasal 9, dan Pasal 10 ditegaskan bahwa STPW berlaku untuk jangka waktu 5 Tahun, dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama, dan dinyatakan tidak berlaku apabila jangka waktu STPW berakhir, perjanjian waralaba berakhir, atau pemberi waralaba dan penerima waralaba menghentikan kegiatannya. Kewajiban memiliki STPW untuk Franchisor yang berasal dari luar negeri, dikecualikan apabila perjanjian franchise antara Franchisor berasal dari luar negeri dengan Franchisee di dalam negeri tidak mengalami perubahan. Franchisor berasal dari luar negeri yang tidak memiliki STPW dilarang memperluas kegiatan usahanya di Indonesia. Franchisee berasal dari franchise luar negeri dan/atau Franchisee yang bertindak sebagai Franchisor lanjutan berasal dari luar negeri dilarang memperluas kegiatan usahanya.

140

Sesuai ketentuan yang diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor: 42 Tahun 2007 tentang Waralaba, permohonan pendaftaran prospektus penawaran bisnis franchise diajukan dengan melampirkan dokumen: fotokopi prospektus penawaran Waralaba; dan fotokopi legalitas usaha. Sedangkan untuk pendaftaran Perjanjian Franchise harus melampirkan dokumen-dokumen berupa: fotokopi legalitas usaha; fotokopi perjanjian franchise; fotokopi prospektus penawaran bisnis franchise; dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemilik/pengurus perusahaan.

Juajir Sumardi 133 Mengenai tata cara pendaftaran bisnis franchise ini diatur di dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 31/M- DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba. Adapun tata cara pendaftaran bisnis franchise ini adalah sebagai berikut:

a. Permohonan STPW untuk Franchisor yang berasal dari luar negeri dan Franchisor lanjutan berasal dari luar negeri, diajukan kepada pejabat penerbit STPW di Direktorat Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Departemen Perdagangan dengan mengisi formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran III A-1 Peraturan Menteri Perdagangan.

b. Permohonan STPW untuk Franchisor yang berasal dari dalam negeri dan Franchisor lanjutan berasal dari dalam negeri, diajukan kepada pejabat penerbit STPW di kantor dinas yang bertanggungjawab di bidang perdagangan Provinsi DKI Jakarta atau kabupaten/kota setempat dengan mengisi formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran III A-2 Peraturan Menteri Perdagangan.

c. Permohonan STPW untuk Franchisee berasal dari franchise luar negeri, diajukan kepada pejabat penerbit STPW di Direktorat Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Departemen Perdagangan dengan mengisi formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran III B-1 Peraturan Menteri Perdagangan.

d. Permohonan STPW untuk Franchisee berasal dari franchise dalam negeri, Franchisee lanjutan berasal dari franchise luar negeri, dan Franchisee lanjutan berasal dari franchise dalam negeri, diajukan kepada pejabat penerbit STPW di kantor dinas yang bertanggungjawab di bidang perdagangan Provinsi DKI Jakarta atau kabupaten/kota

Juajir Sumardi 134 setempat dengan mengisi formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran III B-2 Peraturan Menteri Perdagangan.

e. Permohonan STPW harus ditandatangani oleh pemilik, pengurus, atau penanggungjawab perusahaan dengan melampirkan dokumen persyaratan sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Perdagangan. Adapun dokumen-dokumen yang harus disediakan dalam proses pendaftaran bisnis franchise di Indonesia dapat dikemukakan sebagaimana di bawah ini.

 Untuk Permohonan Baru STPW Franchisor yang berasal dari Luar Negeri, maka dokumen-dokumen yang harus dilengkapi adalah sebagai berikut:

 Fotokopi Prospektus Penawaran Waralaba; dan

 Fotokopi legalitas usaha.

 Untuk Permohonan Baru STPW Franchisee yang berasal dari Franchise dari Luar Negeri, maka dokumen-dokumen yang harus dilengkapi untuk dilampirkan adalah sebagai berikut:

 Fotokopi Izin Teknis;

 Fotokopi Prospektus Penawaran Franchise dari Pemberi Franchisor;

 Fotokopi Perjanjian Franchise;

 Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

 Fotokopi STPW Franchisor;

 Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan/atau Akta Perubahan yang telah mendapat Pengesahan dari Instansi Berwenang;

 Fotokopi Tanda Bukti Pendaftaran HKI; dan

Juajir Sumardi 135

 Untuk Permohonan Baru STPW Franchisor Lanjutan berasal dari Luar Negeri, maka dokumen-dokumen yang harus dilampirkan adalah sebagai berikut:

 Fotokopi Izin Teknis;

 Fotokopi Prospektus Penawaran Waralaba;

 Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

 Fotokopi STPW sebagai Penerima Waralaba;

 Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan/atau Akta Perubahan yang telah mendapat Pengesahan dari Instansi Berwenang;

 Fotokopi Tanda Bukti Pendaftaran HKI; dan

 Fotokopi KTP Pemiliki/Penanggungjawab Perusahaan.

 Untuk Permohonan Baru STPW Franchisor yang berasal dari Dalam Negeri, maka dokumen-dokumen yang harus dilampirkan adalah sebagai berikut:

 Fotokopi Izin Teknis;

 Fotokopi Prospektus Penawaran Franchise;

 Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

 Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan/atau Akta Perubahan yang telah mendapat Pengesahan dari Instansi Berwenang;

 Fotokopi Tanda Bukti Pendaftaran HKI; dan

Juajir Sumardi 136

 Permohonan Baru STPW Franchisor Lanjutan berasal dari Dalam Negeri, maka dokumen-dokumen yang harus dilampirkan adalah sebagai berikut:

 Fotokopi Izin Teknis;

 Fotokopi Prospektus Penawaran Franchise;

 Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

 Fotokopi STPW sebagai Franchisee;

 Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan/atau Akta Perubahan yang telah mendapat Pengesahan dari Instansi Berwenang;

 Fotokopi Tanda Bukti Pendaftaran HKI; dan

 Fotokopi KTP Pemilik/Penanggungjawab perusahaan.

 Permohonan Baru STPW Franchisee yang berasal dari Franchisee Dalam Negeri, maka dokumen-dokumen yang harus dilampirkan adalah sebagai berikut:

 Fotokopi Izin Teknis;

 Fotokopi Prospektus Penawaran Franchise dari Franchisor;

 Fotokopi Perjanjian Franchise;

 Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

 Fotokopi STPW Franchisor;

 Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan/atau Akta Perubahan yang telah mendapat Pengesahan dari Instansi Berwenang;

 Fotokopi Tanda Bukti Pendaftaran HKI; dan

Juajir Sumardi 137

 Untuk Permohonan Baru STPW Franchisee lanjutan berasal dari Franchise Luar Negeri, maka dokumen-dokumen yang harus dilampirkan adalah:

 Fotokopi Izin Teknis;

 Fotokopi Prospektus Penawaran Franchise dari Franchisor;

 Fotokopi Perjanjian Franchise;

 Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

 Fotokopi STPW Franchisor;

 Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan/atau Akta Perubahan yang telah mendapat Pengesahan dari Instansi Berwenang;

 Fotokopi Tanda Bukti Pendaftaran HKI; dan

Juajir Sumardi 138

 Untuk Permohonan Baru STPW Franchisee Lanjutan yang berasal dari Franchise Dalam Negeri, maka dokumen-dokumen yang harus dilampirkan adalah sebagai berikut:

 Fotokopi Izin Teknis;

 Fotokopi Prospektus Penawaran Franchise dari Franchisor;

 Fotokopi Perjanjian Franchise;

 Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

 Fotokopi STPW Franchisor;

 Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan/atau Akta Perubahan yang telah mendapat Pengesahan dari Instansi Berwenang;

 Fotokopi Tanda Bukti Pendaftaran HKI; dan

 Fotokopi KTP Pemilik/Penanggungjawab Perusahaan.

 Untuk Permohonan perpanjangan STPW, maka dokumen yang harus dilampirkan adalah sebagai berikut:

 Asli Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW); dan

 Dokumen-dokumen lainnya apabila mengalami perubahan data dari dokumen yang disampaikan 5 tahun sebelumnya.

D. Pembinaan Terhadap Usaha Franchise di Indonesia

Dengan perkembangan usaha yang menggunakan system bisnis franchise di Indonesia maka dibutuhkan suatu kebijakan untuk melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan usaha yang menggunakan system bisnis frnachise ini. Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Pemerintah dan Pemerintah Daerah diberikan tugas untuk melakukan pembinaan terhadap usaha yang menggunakan system bisnis franchise ini.

Dalam dokumen HUKUM PERUSAHAAN TRANSNASIONAL DAN FRANC (Halaman 132-138)

Dokumen terkait