• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN

Dalam dokumen PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (Halaman 19-0)

Paling atas tengah kertas ditulis BAB I dengan huruf kapital. Dua spasi dibawahnya ditulis PENDAHULUAN juga dengan huruf kapital. Permulaan alinea ditulis dengan jarak 2 spasi dari PENDAHULUAN. Identitas untuk alinea baru adalah 7 ketuk dari tulisan paling kiri (huruf pertama diketik pada ketukan kedelapan).Bila bukan alinea baru jangan mulai dengan bris yang baru.Baris yang lama harus diajukan sebelumnya.

Bab I Pendahuluan terdiri dari beberapa sub bab yaitu:

a) Latar belakang

Latar belakang berisi alasan pemilihan judul atau pentingnya masalah yang dibahas dalam Karya Tulis Ilmiah, yang ditunjang dengan data-data sekunder yang akurat dan

terbaru terkait dengan judul KTI.Sehingga latar belakang sudah menggambarkan dan menginfomasikan bahwa masalah tersebut layak untuk diteliti lebih lanjut.

Permasalahan yang bisa diangkat sebagai judul/topik KTI dapat diperoleh dari survei pendahuluan di lapangan /lokasi, analisa data sekunder, sumber berita dari Koran/majalah/

internet dan dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Data sekunder yang dipakai sebagai acuan dalam penulisan data terbaru (maksimal 5 tahun terakhir) b) Perumusan Masalah

Perumusan masalah berisi penjelasan mengenai masalah yang ada dan dibahas dalam Karya Tulis Ilmiah.Dalam penulisan rumusan masalah ini diungkapkan secara jelas dan spesifik permasalahan yang ingin dibuktikam dengan penelitian, dapat diungkapkan secara kuantitas dan kualitas. Perumusan masalah in ibis ditulis perpoint maslaah yang hendak diteliti. Setiap kalimat dalam perumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat Tanya.

c) Ruang Lingkup

Di dalam penulisan ruang lingkup mampu menggambarkan lingkup penelitian yang hendak diteliti dan juga bisa berfungsi untuk membatasi areal penelitian agar

tidak meluas pada hal-hal diluar permasalahan penelitian yang dilakukan.

d) Tujuan

Penulisan tujuan terdiri dari anak sub abb tujuan umum dan tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum mengungkapkan perihal yang ingin dicapai secara umum oleh peneliti sehingga mampu memberikan jawaban pada perumusan masalah yang bersifat umum. Sedangkan tujuan khusus mengungkapkan rincian hal-hal yang hendak dicapai dalam penulisan KTI.

e) Manfaat Penelitian

Manfaat berisi kegunaan penelitian atau sumbangan yang diberikan oleh peneliti untuk kepentingan bersama.

Penulisan manfaat penelitian ini dapat dikhususkan bagi peneliti, objek penelitian serta instansi yang terkait dengan topik/judul penelitian.

f) Sistematika Penulisan

Dalam sub bab sistematika penulisan berisi tentang bagian-bagian dari Bab I Pendahuluan sampai Bab IV Penutup lengkap dengan sub babnya.

2) Bab II Tinjauan Pustaka

Pada bagian ini berisi tentang teori-teori dasar yang menjadi landasan dan menunjang masalah yang akan diteliti serta

untuk mengkaji dan memecahkan masalah. Pada sub bab terakhir pada Bab II berisi kerangka teori yang merupakan intisari dari seluruh tinjauan pustaka yang telah tertulis.

Apabila ada kalimat yang tersisa dimana halaman baru dimulai dengan hanya satu baris yang merupakan akhir dari satu alinea maka disusun agar hal ini tidak terjadi misalnya dengan mengatur kata-kata dalam nkalimat tersebut. Demikian pula penulisan untuk perincian dengan penomoran. Jangan sampai halaman yang baru hanya memuat satu baris terakhir dari urutan tersebut.

Demikian pula bila terjadi sebaliknyam, jangan sampai sebuah halaman diakhiri hanya dnegan satu baris pertama dari satu alinea, sebaiknya kalimat ini ditarik ke halaman berikutnya.

Tidak diperbolehkan untuk memulai suatu kalimat dengan menggunakan angka, sebaiknya angka tersebut dieja. Contoh: 34 anak diambil sebagai responden dalam penelitian ini (salah). Tiga puluh empat anak diambil sebagai responden dalam penelitian ini (benar).

Pada sub bab terakhir pada Bab II berisi kerangka teori (bila ada) yang merupakan intisari dari seluruh tinjauan pustaka yang telah tertulis yang merupakan konsep dasar dari penelitian berdasarkan tinjauan teoritis dari pustaka.

3) Kerangka Konsep dan Hipotesis*)

Bab ini tidak mutlak harus ada, wajib ada apabila penelitian/KTI bersifat analitik. Contoh KTI bersifat analitik:

⎯ Hubungan kondisi ventilasi Rumah dengan Angka kejadian ISPA Ringan pada Bayi

⎯ Hubungan Kebiasaan Cuci Tangan Sebelum Makan dengan Angka Kejadian Penyakit Infeksi cacing pada Anak SD Pada bab ini berisi beberapa sub bab antara lain:

a) Kerangka konsep (bila ada)

Kerangka konsep merupakan hasil pengendapan dari tinjauan pustaka dan merupakan bagian dari rencana penelitian. Kerangka konsep ditulis dengan bagan yang sistematis yang menggambarkan variabel dalam penelitian.

b) Hipotesis

Dari kerangka konsep ini disusun hipotesis sebagai jawaban sementara dari pertanyaan penelitian yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian.

4) Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini berisi tentang sub bab antara lain:

a) Desain penelitian/rancang bangun penelitian

Pada bab ini dijelaskan tentang jenis penelitian maupun rancangan penelitian bila melakukan eksperimen serta pendekatan analisisnya.

b) Tempat dan waktu penelitian

Dijelaskan dasar pertimbangan penentuan tempat penelitian dan lamanya waktu yang digunakan untuk mengumpulkan data lapangan atau di tempat penelitian.

Waktu penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian mulai dari survei pendahuluan sampai dengan pelaksanaan ujian.

c) Populasi dan sampel penelitian

Pada bab ini dijelaskan tentang populasi, jumlah sampel dan metode pengambilan sampelnya. Untuk penelitian yang mengarah pada objek penelitian tidak perlu menampilkan populasi dan sampel penelitian. Khusus untuk eksperimen sub bab ini menjelaskan tentang penentuan bahan penelitian atau prosedur eksperimennya.

d) Variabel penelitian

Pada sub bab ini berisi tentang macam-macam variabel yang diteliti dan definisi operasional dan kriteria penelitian.

Definisi operasional merupakan pengertian dari setiap variabel penelitian yang diungkapkan dengan menggunakan ukuran sehingga bersifat operasional yang bisa dilaksanakan di

lapangan. Kriteria penilaian berisi skala ukur dari variabel penelitian

e) Metode pengumpulan data

Pada sub bab ini berisi tentang jenis data yang meliputi data primer, data sekunder dan cara pengumpulan data.

f) Pengolahan dan analisa data

Pada sub ini dijelaskan tentang cara pengolahan dan analisa datanya. Untuk penelitian yang bersifat diskriptif dengan cara tabulasi data yang dituangkan dalam tabel, grafik dan dijelaskan dalam narasi. Untuk penelitian yang bersifat analitik maka analisa datanya menggunakan metode statistik yang sesuai dengan jenis penelitian dan datanya.

5) Bab IV Hasil penelitian

Hasil penelitian merupakan pemaparam data-data yang diperoleh di lapangan yang sudah diolah dan disajikan dalam bentuk grafik maupun tabulasi dan dijelaskan dalam bentuk narasi.Untuk data yang variabelnya saling berhubungan dapat disajikan dalam tabulasi silang.Khusus untuk penelitian eksperimen berisi data penelitian yang berupa hasil pengukuran terhadap setiap variabel penelitian.Sedangkan yang bukan eksperimen berisi tentang gambaran umum tempat penelitian dan hasil pengukuran variabel penelitian.

Gambar, grafik atau tabel yang dimaksukkan kedalam bab ini dilakukan dengan memperhitungkan tempat yang tersedia dan pewadahan halaman. Tata cara penulisan gambar (termasuk foto dan grafik) serta tabel adalah sebagai berikut:

a) Gambar

Gambar grafik, lukisan garis ataupun foto hendaknya dirancang untuk memberikan pengertian yang lebih baik terhadap keterangan yang diberikan pada teks KTI.Agar dapat direproduksi dengan jelas dan baik. Sebaiknya tidak menggunakan gambar atau grafik yang dibuat pada kertas millimeter atau reproduksinya. Penggunaan scaning foto diperbolehkan.

Bila dua gambar atau lebih berdekatan letaknya, misalnya untuk memudahkan perbandingan hendaknya berjarak sekurang-kurangnya 0,5 cm.

Gambar yang harus diletakan memanjang, bagian atas gambar hendaknya diarahkan pada sisi penjiidan (dalam hal demikian maka pencantuman nomor halaman tetap sama seperti pada halaman lainnya). Tiap gambar hendaknya diberi garis bingkai. Judul dan keterangan gambar ditempatkan 1 cm di bawah bingkai, diketik melampaui batas kiri kanan bingkai.

Semua keterangan dan kata nama yang ditulis dengan huruf

besar. Penomoran kelompok ditandai dengan huruf a, b, c, dan seterusnya.

b) Tabel

Tabel merupakan alat bantu visual yang bermanfaat untuk menyajikan data secara jelas dan menyeluruh, disamping memungkinkan pembandingan secara cepat. Untuk itu tabel hendaknya dirancang dengan baik dan cermat, susunannya logis dan sederhana, tanpa dijejali data yang tidak relevan.

Penulisan tabel menggunakan tata cara sebagai berikut:

jarak antara teks dengan judul adalah 2 spasi. Judul tabel ditulis di pinggir halaman dengan diberi nomor tabel sebelumnya. Judul tabel berspasi 1. Tepi tabel harus diberi kotak penuh. Di bawah tabel dengan jarak satu spasi ditulis sumber data bila isi tabel bukan merupakan data primer.Apabila data sumber tidak cukup untuk dituliskan dalak satu baris, dituliskan di baris berikutnya dengan jarak 1 spasi. Jarak antara tulisan sumber dengan teks berikutnya adalah 2 spasi. Bila besar tabel lebih dari setengah halaman tulisan, maka tabel dibuat tersendiri dalamsatu halaman diletakkan di tengah halaman. Apabila tabel akan dibuat mendatar, maka judul tabel diletakkan di sebelah kiri halaman.

Tabel dapat disusun memanjang dengan ketentuan sama seperti halnya gambar. Bila tabel melebihi satu halaman dapat dilanjutkan pada halaman berikutnya dengan ketentuan sebagai berikut:

▪ Di batas atas bidang pengetikan dicantumkan identitas tabel diikuti keterangan (lanjutan) yaitu dalam tanda kurung, diketik secara simetris.

▪ Dua spasi di bawahnya diketik keterangan kolom-kolom tabel, seperti tercantum pada awal di halaman sebelumnya.

Cara demikian diulang pada tiap halaman baru yang melanjutkan tabel yang sama.

▪ Garis penutup tabel diberikan hanya bila tabel sudah selesai seluruhnya. Nomor tabel dinyatakan dengan angka arab.

Judul dan keterangan tabel diketik dengan huruf kecil, satu spasi kecuali awal keterangan dan kata nama diketik dengan huruf besar. Lebar keterangan tidak melebihi batas kiri kanan bingkai tabel. Batas terakhir keterangan tabel berjarak 1 cm dari batas atas tabel.

Gambar dan tabel yang besar dapat dibuat pada halaman lebar yang kemudian dilipat. Melipat halaman lembar tersebut hendaknya sedemikian rupa, sehingga sepertiga bagian ujung tabel terlipat membuka ke arah pembaca.

Sekalipun demikian dianjurkan untuk memperkecil gambar

ataupun tabel sehingga dapat dimuat pada satu halaman.

Dalam hal demikian, judul dan keterangannya dibuat ada lembar pengecilan agar berukuran sama dengan judul dan keterangan gambar atau tabel lainnya.

6) Bab V Pembahasan

Pada bab ini berisi beberapa sub bab antara lain:

a) Analisa masalah

Pada sub bab ini membahas tentang hasil yang diperoleh dengan membandingkan standar yang ditetapkan serta dapat juga membandingkan dari hasil penelitiannya lainnya baik yang bersumber dari teks book maupun hasil penelitian yang berasal dari journal/laporan penulis yang dipublikasikan.

Untuk KTI yang bersifat deskriptif pada sub bab analisa masalah, disamping membandingkan hasil dengan standar / keadaan yang seharusnya juga membahas tentang penyebab masalah itu terjadi sesuai dengan fakta hasil penelitian serta akibat yang mungkin terjadi jika masalah tersebut tidak diatas.

Sedangkan untuk KTI yang bersifat analitik pada sub bab analisa masalah menguraikan kesimpulan dari hasil uji hipotesis (hipotesis ditolak atau diterima) dan membahas mengapa hal tersebut terjadi.

b) Pemecahan masalah

Pada sub bab ini dimasukkan opini atau pendapat penulis untuk memecahkan permasalahnberdasarkan analisis masalah dan bersifat operasional sesuai dengan penyebab masalah dan kondisi yang ada. Pemecahan masalah dikelompokkan berdasarkan item permasalahan yang ada.

Bab pembahasan ditulis dengan tidak mengulang penulisan hasil penelitian pada bab IV. Perlu dikemukakan kelemahan-kelemahan dalam penelitian, kemungkinan kelemahan dari cara pengambilan sampel, proses penelitian dan lain-lain.

7) Bab VI Penutup

Bagian ini merupakan BAB VI KTI yang terdiri dari subbab:

a) Kesimpulan

Kesimpulan berisi tentang hasil penelitian yang diarahkan pada jawaban dari masalah penelitian yang telah dirumuskan di bab pendahuluan serta menjawab tujuan dari penelitian.

b) Saran

Saran harus bersifat operasional, berisi pemecahan masalah, rekomendasi penelitian lebih lanjut. Saran ini perlu dijelaskan kepada siapa ditujukan, kepada instansi terkait, peneliti sebelumnya atau kepada masyarakat.

c. Bagian Akhir KTI

Bagian ini merupakan bagian akhit KTI yang tidak ditandai dengan judul bab tetapi penomoran halamannya melanjutkan nomor halaman sebelumnya.

Bagian akhir KTI terdiri dari tiga bagian yaitu: (a) Daftar pustaka (b) Lampiram dan bilamana perlu (c) Ralat.

1) Daftar Pustaka

Sumber informasi yang dimasukkan dalam Daftar Pustaka dapat berupa buku seluruhnya, bab atau bagian suatu buku, monografi, makalah dalam majalah ataupun berasal dari symposium atau pertemuan ilmuan lainnya, laporan ataupun naskah penerbitan suatu badan atau lembaga resmi, artikel pada Koran atau majalah dan materi yang tidak dipublikasikan.

Naskah yang belum diterbitkan, namun sedang dipersiapkan pencetakannya dapat dicantumkan dengan membubuhkan keterangan (sedang dicetak) atau (inpress) di akhir acuan.

Informasi dari makalah yang telah diajukan dalam majalah ilmiah akan tetapi belum diterima harus diberi keterangan observasi tidak dipublikasikan (observasi tidak dipublikasi).

Pemanfaatan informasi berupa abstrak sedapat mungkin dihindari. Bila dianggap perlu benar, maka di akhir acuan hendaknya dibubuhkan keterangan (abstrak).

Sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing, ada beberapa sistem penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi, yaitu sistem Harvard, sistem Nomor. Dalam bidang kesehatan/kedokteran sistem penulisan daftar pustaka pada KTI Prodi D III Kesehatan Lingkungan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur menggunakan sistem Harvard.

Pengetikan Daftar Pustaka mengikuti keterangan umum yang ditetapkan: Judul DAFTAR PUSTAKA diketik secara simetris di batas atas bidang pengetikan. Acuan pertama dimulai empat spasi dibawahnya, di batas atas bidang pengetikan.Batas kedua dan selanjutnya tiap acuan dimulai tujuh ketukan ke dalam dari batas kiri bidang pengetikan, dengan jarak baris satu spasi.Judul buku dan majalah dicetak miring.Penulisan Daftar Pustaka ini menggunakan sistem Harvard yaitu tahun penerbitan berdekatan dengan penerbit halaman.Tiap acuan yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka hendaknya memberikan data sumbernya selengkap mungkin. Cara penulisan dan contoh penulisan Daftar Pustaka menurut sistem Harvard dapat dilihat pada lampiran 12.

2) Lampiran

Bagian ini diawali dengan halaman kosong yang ditandai kata LAMPIRAN di tengah bidang pengetikan. Halaman ini tidak diberi nomor, tetap ikut dihitung.

Nomor lampiran dinyatakan dengan angka arab dan diketik di tengah bidang pengetikan. Judul lampiran diketik dengan huruf kecuali awal kata Lampiran, awal keterangan dan kata nama yang diketik dengan huruf besar. Baris pertama teks lampiran diketik dua spasi dibawah baris terakhir judul lampiran.

BAB III

PELAKSANAAN UJIAN KARYA TULIS ILMIAH

Ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI) dilaksanakan tiga kali yaitu ujian seminar proposal Karya Tulis Ilmiah, ujian hasil dan ujian sidang Karya Tulis Ilmiah yang merupakan bentuk Ujian Akhir Program (UAP) yang pelaksanaannya pada bulan Agustus. Ujian KTI diwajibkan untuk program Diploma III (6 semester) secara perorangan.

A. Seminar Proposal KTI 1. Persyaratan Peserta

Mahasiswa yang berhak melaksanakan ujian seminar proposal KTI adalah:

a. Telah menyelesaikan proposal KTI (Bab I s/d bab III/IV)

b. Telah memperoleh persetujuan siap melaksanakan seminar proposal KTI oleh pembimbing (Form pernyataan pada lampiran 14)

c. Menyerahkan proposal seminar KTI kepada pembimbing KTI tiga hari sebelum pelaksanaan seminar.

d. Seminar proposal KTI diujikan oleh pembimbing dan penguji dengan dihadiri oleh peserta (mahasiswa tingkat I, II, dan atau III Program Studi D3 Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan dan Farmasi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur) minimal 10 orang.

e. Berpakaian sopan dan rapi pada saat ujian sidang dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Laki-laki : atasan putih lengan panjang, dasi warna hitam dan celana kain panjang warna hitam lengkap dengan almamater

2) Perempuan : atasan putih lengan panjang dan rok warna hitam lengkap almamater

2. Aspek yang Dinilai

a. Sistematika penulisan dengan bobot 2, meliputi:

1) Kesinambungan antar alenia antar bab dalam KTI 2) Ada tidaknya pengulangan yang tidak perlu 3) Susunan kalimat (penggunaan bahasa) 4) Cara penulisan kepustakaan/rujukan b. Isi tulisan dengan bobot 3, meliputi:

1) Kejelasan rumusan permasalahan 2) Rumusan Masalah

3) Rumusan Tujuan 4) Kerangka teori

5) Ketepatan Metode Penelitian 6) Ketepatan Variabel yang diteliti 7) Populasi/Jumlah sampel

c. Penyajian seminar KTI dengan bobot 2, meliputi:

1) Kesesuaian waktu 2) Kejelasan inti sari

3) Kelengkapan komponen penyajian d. Tanya jawab dengan bobot 3, meliputi:

1) Penguasaan mahasiswa terhadap isi tulisannya

2) Kemampuan mengemukakan argumentasi yang sistematis, logis dan relevan terhadap pertanyaan penguji dan peserta.

3. Alokasi Waktu Seminar Proposal

Seminar proposal KTI dilaksanakan paling lama 70 menit dengan rincian sebagai berikut:

a. Pembukaan oleh moderator/notulen sidang selama 5 menit b. Penyajian oleh peserta ujian selama 10 – 15 menit

c. Tanya jawab dengan penguji selama 3 x 15 menit d. Tanya jawab dengan peserta seminar selama 20 menit e. Ikhtisar oleh moderator selama 5 menit

B. Ujian Sidang KTI 1. Persyaratan Peserta

Mahasiswa yang berhak menempuh ujian KTI adalah:

a. Telah melakukan konsultasi minimal 4 kali dengan menyerahkan fotokopi kartu konsultasi pada Program Studi.

b. Telah memperoleh persetujuan siap mengikuti ujian KTI oleh pembimbing (Form Pernyataan Siap Ujian KTI dapat dilihat pada lampiran 13)

c. Telah menyerahkan hasil KTI (dalam keadaan terjilid sementara) kepada penguji 3 hari sebelum pelaksanaan ujian

d. Telah menyelesaikan dan lulus semua mata kuliah yang diulang di semester sebelumnya.

e. Berpakaian sopan dan rapi pada saat ujian sidang dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Laki-laki : atasan putih lengan panjang, dasi warna hitam dan celana panjang warna hitam.

2) Perempuan : atasan putih lengan panjang dan rok warna hitam 2. Aspek yang Dinilai

a. Sistematika penulisan dengan bobot 2, meliputi : 1) Kesinambungan antar alenia antar bab dalam KTI 2) Ada tidaknya pengulangan yang tidak perlu 3) Susunan kalimat (penggunaan bahasa) 4) Cara penulisan kepustakaan/rujukan b. Isi tulisan dengan bobot 3, meliputi :

1) Kejelasan rumusan

2) Ketajaman analisis/pembahasan 3) Kesesuaian pemecahan masalah

4) Saran bersifat operasional sesuai dengan isi tulisan c. Penyajian seminar KTI dengan bobot 2, meliputi:

1) Kesesuaian waktu 2) Kejelasan inti sari

3) Kelengkapan komponen penyajian d. Tanya jawab dengan bobot 3, meliputi :

1) Penguasaan mahasiswa terhadap isi tulisannya

2) Kemampuan mengemukakan argumentasi yang sistematis, logis dan relevan terhadap pertanyaan penguji dan peserta.

3. Alokasi Waktu Ujian KTI

Ujian KTI dilaksanakan paling lama 70 menit dengan rincian sebagai berikut :

a. Pembukaan oleh moderator/notulen sidang selama 5 menit b. Penyajian oleh peserta ujian selama 10 – 15 menit

c. Tanya jawab dengan penguji selama 3 x 15 menit d. Ikhtisar oleh moderator selama 5 menit

4. Pengumuman Jadwal Ujian KTI

Pengumuman jadwal KTI dan dosen penguji dikeluarkan oleh program studi 1 minggu sebelum pelaksanaannya. KTI yang akan diujikan sudah sampai ke dosen penguji masing-masing minimal 3 hari sebelum ujian.

5. Dewan Penguji

Persyaratan Dewan penguji adalah sebagai berikut : a. Merupakan suatu tim terdiri 2 orang, meliputi:

1) Dosen tetap penanggung jawab mata kuliah yang sesuai dengan topik KTI sekaligus sebagai pembimbing I

2) Pelaksanaan program terkait baik yang berasal dari instansi pemerintah maupun swasta

b. Latar belakang pendidikan minimal S2 atau Diploma III dengan pengalaman minimal 5 tahun.

6. Pembatalan Ujian KTI

Ujian dapat dibatalkan atau ditunda jika setelah 15 menit dari waktu ujian yang ditentukan mahasiswa peserta ujian belum hadir atau jumlah penguji yang hadir kurang dari 3 orang.

7. Kriteria Kelulusan KTI

Peserta ujian KTI (kandidat) yang dinyatakan lulus jika IP KTI ≥ 2,5, tanpa dengan perbaikan yang harus diselesaikam dalam batas waktu yang telah ditentukan. Peserta ujian yang tidak lulus dapat mengikuti ujian pada gelombang/periode berikutnya setelah melakukan perbaikan KTI sesuai dengan saran penguji.

8. Rentang Penilaian

Pemberian nilai minimal kelulusan proposal dan hasil = 2,50 dan ujian akhir program 3.00 dinyatakan dengan skala 0 – 4 seperti dibawah ini :

a. Angka mutu 4,00 : angka absolut > 80 : Lambang A : Kualitas sangat memuaskan

b. Angka mutu 3,50 : angka absolut 75 – 79 : Lambang AB : Kualitas memuaskan

c. Angka mutu 3,00 : angka absolut 70 – 74 : Lambang B : Kualitas baik d. Angka mutu 2,50 : angka absolut 65 – 69 : Lambang BC : Kualitas

cukup baik

e. Angkat mutu 2,00 : angka absolut 60 – 64 : Lambang C : Kualitas cukup

f. Angka mutu 1,00 : angka absolut 50 – 59 : Lambang D : Kualitas tidak lulus

9. Pengumuman Hasil KTI

Setelah pelaksanaan ujian KTI selesai, para penguji mengadakan rapat dan mengumumkan hasil ujian KTI kepada peserta yang bersangkutan pada hari tersebut.

Bagi peserta yang dinyatakan lulus dengan perbaikan, diwajibkan untuk menyelesaikan berbaikan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan. Perbaikan harus dikonsultasikan dengan penguji yang memberikan saran perbaikan. Bukti persetujuan perbaikan saran KTI dari penguji seperti pada lampiran 16.

Setelah KTI diperbaiki, jilid dan disyahkan oleh tim penguji maka mahasiswa wajib menyerahkan ke bagian akademik sebanyak 3 eksemplar dan menerima tanda terima KTI. Tanda terima ini diserahkan ke bagian akademik sebagai salah satu syarat utama mendaftar yudisium dan wisuda disamping syarat bebas SPP, bebas laboratorium dan bebas perpustakaan.

BAB IV PENUTUP

Dengan terselesaikannya penulisan buku panduan Penulisan Karya Tulisan Ilmiah bagi mahasiswa Program Studi D3 Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan dan Farmasi, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur merupakan sumbangsih dari tim penyusun dalam kegiatan bimbingan, penyusunan dan pelaksanaan ujian Karya Tulis Ilmiah. Harapan kami para mahasiswa dan pembimbing dapat memanfaatkan buku panduan ini sehingga dapat membantu kelancaran pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah.

Kami menyadari buku Pedoman Penyusunan dan Pelaksanaan Ujian Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala bentuk saran yang membangun sangat kami harapkan dan semoga semua kegiatan yang terkait dengan Karya Tulis Ilmiah dapat berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan dan semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT.

Penyusun

Lampiran 1

(Contoh Bidang Pengetikan)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke haridat Allah SWT, atas segala karunia dan rahmat yang diberikan-Nya

Puji syukur ke haridat Allah SWT, atas segala karunia dan rahmat yang diberikan-Nya

Dalam dokumen PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (Halaman 19-0)

Dokumen terkait