• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN

Dalam dokumen Pengaruh Pendidikan Madrasah Diniyah Dan (Halaman 15-34)

PENDAHULUAN

A. ... Lata r Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, pendidikan karakter sesungguhnya telah menjadi ruh dan semangat yang telah lama dilaksanakan, bahkan sejak awal kemerdekaan Indonesia. Para pendiri bangsa sejatinya telah begitu faham bahwa pendidikan tidak hanya diarahkan untuk membentuk manusia yang cerdas, tetapi juga untuk menjadikan manusia secara individu menjadi pribadi yang baik. Hal tersebut misalnya dapat kita lihat dalam salah satu tulisan Soekarno (Koesoema, 2012:1). Dalam tulisan tersebut, Soekarno telah secara tegas menyatakan bahwa pendidikan adalah jalan menuju kebebasan dan kemerdekaan, yang tidak bisa diwujudkan tanpa ruh dan semangat dari manusia-manusia yang bebas dan merdeka. Manusia yang bebas dan merdeka lah yang dapat menghasilkan perbuatan yang berhasil dan bermutu. Pembebasan manusia dari egoisme diri yang hanya mementingkan pribadi ataupun golongan, dan kemerdekaan bersikap yang tidak bisa dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan lah yang membentuk manusia-manusia yang memiliki karakter yang baik.

2 Dewasa ini, pendidikan karakter ramai dibicarakan tidak hanya oleh kalangan praktisi pendidikan, semua orang seakan kembali sadar bahwa sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan,ternyata tidak hanya mempunyai tugas untuk menghasilkan manusia yang pandai.

Akan tetapi, sekolah seharusnya juga mencetak manusia-manusia yang memiliki integritas, berkarakter baik, sehingga tidak hanya

mendatangkan kemaslahatan bagi dirinya, tapi juga bagi

masyarakatnya. Kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter pada dewasa ini sesungguhnya adalah buah dari kegelisahan masyarakat terhadap semakin karut marutnya tatanan masyarakat yang dirasa

sudah sampai pada tahap kritis. Bagaimana cara orang

menggambarkan keadaaan moralitas pada jaman ini telah sampai pada kesimpulan bahwa saat ini telah terjadi krisis moralitas,krisis integritas,krisis karakter. Tentunya cara pandang semacam ini tidak lepas dari rasa frustasi masyarakat terhadap kondisi dalam masyarakat itu sendiri. Pemerintah yang diharapkan menjadi teladan dan pendorong bagi terwujudnya masyarakat yang bermoral ternyata malah memperlihatkan hal yang sebaliknya, korupsi dimana-mana, dilakukan oleh siapa saja, yang memiliki kesempatan. Anak-anak yang seharusnya dibentuk menjadi manusia-manusia yang bermoral, berkarakter, seakan-seakan justru diarahkan untuk meniru kehidupan remaja”modern” yang berkiblat pada gaya hidup orang barat yang serba bebas, jauh dari tradisi ketimuran apalagi agama. Kenakalan

3 anak-anak dan remaja sudah bukan lagi sekedar “kenakalan”, tetapi sudah berujung pada tindakan kejahatan, perbuatan asusila yang jelas membahayakan regenerasi kepemimpinan bangsa. Disinilah kemudian masyarakat seakan di “tampar” untuk harus kembali sadar bahwa ada yang salah dengan pendidikan kita.

Salah satu nilai penting dalam pendidikan karakter adalah nilai agama. Nilai agama yang tercermin dalam mata pelajaran pendidikan agama disekolah seharusnya menjadi salah satu fokus penting dalam pendidikan karakter. Pendidikan agama mengajarkan dengan jelas melalui salah satu pilar utamanya yaitu pendidikan akhlak, bahwa manusia dalam menjalin hubungannya dengan manusia yang lain harus didasarkan dalam nilai-nilai penghormatan, penghargaan terhadap sesama berdasarkan nilai-nilai ke-Tuhanan. Pendidikan akhlak sebagai salah satu pilar pendidikan agama sayangnya kurang diperhatikan dalam materi pendidikan agama di sekolah. Pendidikan agama seringkali hanya sebatas materi tentang ibadah kepada Tuhan. Penekanan tentang arti pentingnya materi akhlak dalam matapelajaran pendidikan agama dirasa kurang oleh banyak kalangan, terutama orangtua. Bahkan jam pelajaran untuk pendidikan agama disekolah pun jika dilihat dari urgensi pendidikan agama itu sendiri dirasa masih jauh dari kata cukup. Hal ini tentunya tidak luput dari cara pandang pengambil kebijakan tentang arti pendidikan, khususnya pendidikan agama.

4 Kesadaran orangtua didik terhadap masih kurangnya materi pendidikan agama inilah yang banyak mendorong sebagian orang tua yang akhirnya memilih anaknya untuk bersekolah di madrasah diniyah atau madrasah sore. Madrasah diniyah yang notabene jika dilihat dari pengertian artinya saja dapat secara eksplisit dipahami sebagai lembaga pendidikan agama, atau dengan kata lain sekolah agama, jelas mengajarkan jauh lebih banyak, bahkan seluruhnya adalah pendidikan agama. Para orangtua melihat bahwa madrasah diniyah adalah sebuah solusi alternatif dan bahkan sebagian melihatnya sebagai utama untuk mendidik anak-anaknya sehingga mereka tidak hanya pintar dalam pengetahuan, tetapi juga paham agama.

Madrasah diniyah sebagai lembaga informal yang mengajarkan materi pendidikan agama masih belum mendapatkan banyak perhatian dari pemerintah. Keadaan ini seringkali dapat dilihat dari belum adanya pembinaan oleh pemerintah pusat maupun daerah, baik melalui kementrian agama maupun kementrian pendidikan. Berbagai macam kebutuhan madrasah diniyah baik dari sisi infrastruktur, operasional maupun dalam hal kurikulum masih terkesan apa adanya. Hal ini seringkali menjadikan madrasah diniyah hanya sebagai “tambahan atau alternatif” untuk pendidikan agama saja. Padahal pendidikan agama adalah salah satu pilar utama pedidikan karakter yang notabene hari ini sangat menjadi perhatian baik pemerintah maupun masyarakat secara umum.

5 Selain sekolah maupun madrasah diniyah sebagai “alternatif”, peran orang tua dalam pendidikan karakter juga sangat penting. Orang tua merupakan teladan bagi anak-anaknya, seharusnya demikianlah yang berlaku. Hal ini menjadi sangat penting karena waktu yang dihabiskan anak disekolah biasanya jauh lebih kecil dibandingkan disekolah ataupun madrasah. Luasnya waktu tersebut harusnya dimanfaatkan betul oleh para orang tua untuk menanamkan nilai-nilai yang baik kepada anaknya. Selain itu, orang tua lah yang seharusnya paling mengerti bagaimana watak dari anaknya. Sehingga penanaman nilai-nilai yang baik dalam rangka pembentukan karakter anak akan semakin mudah. Dalam pendidikan karakter, keteladanan orangtua adalah salah satu kunci penting bagi pembentukan karakter anak. Keteladan orang tua menjadi penting karena seringkali secara tidak sadar anak meniru begitu saja apa yang dilakukan atau dikatakan oleh orang tua.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin memahami lebih jauh tentang “PENGARUH PENDIDIKAN MADRASAH DINIYAH DAN ORANG TUA TERHADAP KARAKTER ANAK (Studi Kasus

di Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Dukuh Jetis, Desa

Sangubanyu,Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang)”.

B. ... Ru musan Masalah

6 1.... Baga

imana pengaruh pendidikan madrasah diniyah terhadap karakter anak?

2.... Baga iman pengaruh orang tua terhadap karakter anak?

3.... Baga iman pengaruh pendidikan madrasah diniyah dan orang tua terhadap karakter anak?

4.... Ada kah pengaruh pendidikan madrasah diniyah terhadap karakter anak?

5.... Ada kah pengaruh orang tua terhadap karakter anak?

6.... Ada kah pengaruh pendidikan madrasah diniyah dan orang tua terhadap karakter anak?

C. ... Tuj uan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1.... Untu k mengetahui bagaimana pengaruh pendidikan madrasah diniyah terhadap karakter anak.

7 2.... Untu

k mengetahui bagaiman pengaruh orang tua terhadap karakter anak.

3.... Untu k mengetahui bagaiman pengaruh pendidikan madrasah diniyah dan orang tua terhadap karakter anak.

4.... Untu k mengetahui adakah pengaruh pendidikan madrasah diniyah terhadap karakter anak.

5.... Untu k mengetahui adakah pengaruh orang tua terhadap karakter anak. 6.... Untu

k mengetahui adakah pengaruh pendidikan madrasah diniyah dan orang tua terhadap karakter anak.

D. ... Hip otesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus diuji secara empiris (hipotesis berasal dari kata hypo

yang berarti di bawah dan thesa yang berarti kebenaran). Pernyataan atau dugaan tersebut disebut proposisi.

8 Pengujian hipotesa adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis tersebut. Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar dan bisa salah, sehingga menimbulkan resiko. Dalam suatu penelitian, hipotesis merupakan pedoman karena data yang dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang dinyatakan dalam hipotesis tersebut.

E. Manfaat Penelitian

Melalui penulisan ini, diharapkan akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidik, baik itu di lembaga sekolah formal maupun non formal, dan juga memberikan manfaat bagi orang tua untuk lebih memaksimalkan peran mereka dalam membentuk karakter anak sejak dini. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan antara lain:

a. ... Man faat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan agar memperkaya khasanah dalam studi pendidikan karakter, khususnya pendidikan karakter pada anak.

9 b.... Man

faat praktis

a. Sebagai bahan masukan kepada masyarakat, pemerintah

tentang arti pentingnya madrasah diniyah sebagai lembaga pendidikan yang berperan penting terhadap terbentuknya karakter anak.

b. Sebagaibahan masukan bagi orang tua terutama dalam

mendidik putra-putrinya sehingga bisa mencetak karakter yang baik nantinya.

F.... Defi nisi Operasional

1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang timbul oleh sesuatu, bisa berupa orang, benda dan sebagainya yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang (Depdiknas, 2007:849). 2. Pendidikan Madrasah Diniyah

Dalam kajian dan pemikiran tentang pendidikan, terlebih dahulu perlu diketahui 2 istilah yang hampir sama bentuknya dan sering dipergunakan dalam dunia pendidikan, yaitu: pedagogi dan pedagoik. Pedagogi berarti “pendidikan” sedangkan pedagogik artinya “ilmu pendidikan”. Dalam pengertian yang sederhana dan umum, makna pendidikan sebagai usaha manusia untuk

10 menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan (Ihsan, 2011: 1).

Madrasah berasal dari kata darasa (belajar) yang mempunyai

isim makan madrasah yang berarti tempat belajar atau sekolah (Warson, 1997:398).

Menurut departemen agama, madrasah diniyah adalah madrasah yang seluruh mata pelajarannyaber-materi-kan ilmu-ilmu agama,fiqh, tafsir, tauhid, hikmat tasyri’, dan ilmu-ilmu agama lainnya (Depag, 2000:7).

Madrasah diniyah adalah lembaga pendidikan yang

memberikan pendididkan dan pengajaran secara klasikal. Madrasah diniyah bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan agama Islam kepada pelajar-pelajar yang merasa kurang menerima pelajaran agama Islam di sekolahnya (Amin, 2004:39).

3. Orang Tua

Orang tua adalah pihak yang paling dekat dengan anak sehingga kebiasaan dan segala tingkah laku yang terbentuk dalam keluarga menjadi contoh dan dengan mudah ditiru (Wibowo, 2012: 120).

11 Menurut Kemendiknas (2010), karakter adalah watak, tabiat, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak (Wibowo, 2012: 35).

Pendidikan Karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilaikarakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif (Wibowo, 2012: 35).

G. ... Met ode Penelitian

Kebenaran dalam penelitian dapat diterima apabila ada bukti-bukti nyata dengan prosedur-prosedur jelas dan sistematis, serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hal-hal yang perlu dipaparkan berkaitan dengan metode penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.... Pend ekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini jenis pendekatan yang diterapkan oleh peneliti adalah pendekatan kuantitatif. Mengapa peneliti memilih menggunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini

12 terdapat karakteristik yang cenderung di hasilkan dan di kumpulkannya berupa angka-angka.

2.... Loka si dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasikan di Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Dukuh Jetis, Desa Sangubanyu Kecamatan Bawang, Kabupaten Batangyang dilaksanakan pada BulanAprilsampai Mei 2014.

3.... Popu lasi dan Sampel

a. ... Popu lasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2011: 80).

Dalam penelitian, yang menjadi populasi adalah semua murid atau santri di Madrasah Diniyah Miftahul Ulum yang berjumlah 171santri. Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Dukuh Jetis, Desa Sangubanyu, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang.

b. ... Sam pel

13 Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010: 174). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2011: 81). Jumlah sampel yang peneliti ambil adalah 50% dari jumlah populasi atau 85 santri.

4.... Met ode Pengumpulan Data

a.Metode Angket

Metode angket adalah pengumpulan data dengan jumlah pertanyaan untuk memperoleh data, beberapa jawaban, beberapa responden (Koentjaraningrat, 1997: 173).

Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data mengenai pengaruh pendidikan madrasah diniyah dan peran orang tua terhadap karakter anakdi Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Dukuh Jetis, Desa Sangubanyu, KecamatanBawang, Kabupaten Batang.

b. Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis (Arikunto, 2010: 201). Dalam penelitian ini dokumen yang tertulis diantaranya struktur organisasi, staf pengajar.

14 5.... Instr

umen Penelitian

Menurut Arikunto (1998: 151), instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket. Angket terdiri dari tiga yaitu, yang pertamapendidikan madrasah diniyah, kedua peran orang tua, dan yang terakhir yaitu karakter anak. Berikut ketiga tabel variabel yang disarikan dari berbagai sumber:

TABEL I

PENDIDIDKAN MADRASAH DINIYAH

Variabel Indokator Butir

angket Pendidikan

madrasah diniyah

1.Anak diajari untuk menghormati kepada orang yang lebih tua dan menyayangi kepada yang lebih muda.

2

2. Anak diajari untuk bersikap rajin dalam beribadah membaca Al-Qur’an dengan benar.

2

3. Anak diajari untuk bersikap dan bertutur kata dengan sopan.

15 4. anak diajari untuk mempunyai

rasa toleransi

1

TABEL II PERAN ORANG TUA

Variabel Indikator Butir

angket Peran

Orang Tua

1. Memberikan keteladanan pada anak.

4

2. Membimbing dan mengarahkan anak kedalam hal-hal yang baik.

3

3. Menanamkan nilai keagamaan dan sosial pada anak.

3

TABEL III KARAKTER ANAK

Variabel Indikator Butir

angket Karakter

Anak

1. Mampu menunjukkan sikap jujur, disiplin, dan toleransi.

3

2. Mampu menunjukkan sikap sopan dan santun terhadap semua orang.

2

3. Mempunyai rasa peduli terhadap orang lain.

16 4. Mampu menunjukkan sikap

religius.

3

5. Mempunyai sikap tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain.

1

6.... Anal isis Data

Analisis data adalah suatu metode dengan cara menganalisis data yang di peroleh untuk mencari ada tidaknya pengaruh pendidikan madrasah diniyah dan orang tua terhadap karakter anak di Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Dukuh Jetis, Desa Sangubanyu, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang.

Penulis menggunakan analisis persentase menggunakan rumus: % 100 × = N F P Keterangan : P : Angka presentase

F : Frekuensi yang sedang di cari prosentasenya

N : jumlah siswa atau siswi

100% : Bilangan Konstan

Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa dan pengaruh

17 kompetensi sosial guru terhadap motivasi belajar siswa adalah

menggunakan rumus product moment, sedangkan untuk

mengetahui adakah pengaruh pendidikan madrasah dan orang tua terhadap karakter anak digunakan rumus regresi ganda, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 variabel yang yakni pengaruh pendidikan madrasah diniyah (X1), orang tua (X2),

karakter anak(Y).

Adapun rumus product moment, berdasar ini Sugiono (2010: 255) memberikan teknik analisis melalui rumus:

a) Mencari pengaruh X1 terhadap Y dengan cara sebagai berikut: rX1Y =

Keterangan:

rX1Y = Angka indek Korelasi “r” Product Moment

N = Number of Cases

X1Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X1 dan skor Y X1 = Jumlah seluruh skor X1

Y = Jumlah seluruh Y

b) Mencari pengaruh X2 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:

rX2Y =

Keterangan:

rX2Y = Angka indek Korelasi “r” Product Moment

18 X2Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X2 dan skor Y X2 = Jumlah seluruh skor X1

Y = Jumlah seluruh Y

c) Mencari korelasi X1 dan X2

rX2Y =

d) Untuk menguji regresi ganda dengan mengkorelasikan ketiga variabel dengan rumus sebagai berikut :

RX1X2Y = Keterangan :

RX1X2Y = Korelasi ganda antara X1 X2 dan Y

rX1Y = Korelasi antara rx1y

rX2Y = Korelasi antara r x2y

rX1X2 = Korelasi antara rx1x2

Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya hipotesa yang telah diajukan berdasarkan analisa hipotesa.

Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara X dan Y atau diperoleh nilai Ha(hipotesis alternative) dikonsultasikan pada tabel pada taraf 5%.

Apabila nilai Ho diperoleh sama atau lebih besar dari nilai Ha

maka hasilnya tidak ada signifikan, dengan demikian hipotesis dapat ditolak.

19 H. ... Siste

matika Penulisan

Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan kajian pustaka yang berisi variabel-variabel dan teori mengenai hubungan antara variabel.

Bab III merupakan bagian dari hasil penelitian yang meliputi gambaran umum lokasi dan subyek meliputi sejarah singkat Madrasah Diniyah Miftahul Ulum, letak geografis, struktur organisasi kepengurusan, sistem pendidikan dan pengajaran, kelembagaan, sarana dan prasarana Madrasah Miftahul Ulum.

Bab IV merupakan analisis data yang meliputi analisis deskriptif (tiap-tiap variabel), pengkajian hipotesis dan pembahasan.

Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Daftar Pustaka dan Lampiran.

20

Dalam dokumen Pengaruh Pendidikan Madrasah Diniyah Dan (Halaman 15-34)

Dokumen terkait