• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan zaman semakin pesat dan selalu diikuti oleh perkembangan manusia sebagai sumber daya yang berkualitas. Hal tersebut disebabkan oleh peran manusia sebagai penggerak untuk mengembangkan teknologi yang semakin canggih sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu mencetak anak didik menjadi sumber daya manusia yang memiliki daya saing yang tinggi.

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak didik. Melalui lingkungan keluarga, anak didik dapat mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan hidup sehari-hari. Selain itu, anak didik mengalami proses sosialisasi awal. Dalam lingkungan keluarga, ayah dan ibu bukan hanya berperan sebagai orang tua yang merawat dan membesarkan anak-anak mereka, tetapi juga berperan sebagai guru bagi anak-anak mereka di rumah. Hal ini berarti pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru disekolah, tetapi juga menjadi tanggung jawab orang tua di rumah dan masyarakat di lingkungan sekitar anak didik.

Seperti yang ditegaskan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa “ yang berperan serta dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga,

organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggara dan pengendali mutu pelayanan pendidikan.” Jadi penyelenggara satuan dan kegiatan pendidikan bukan hanya di instansi sekolah saja. Di rumah anak akan mendapatkan bimbingan dan pendidikan dari orang tua sebagai pendidik yang pertama maupun yang utama. Mengingat lingkungan keluarga merupakan tempat dimana anak didik mendapatkan pendidikan yang pertama kalinya, maka sudah sepatutnya orangtua berkewajiban untuk mempersiapkan masa depan anak yang cerah dengan penuh tanggung jawab dan perhatian sepenuhnya.

Di dalam lingkungan keluarga, orang tua merupakan tauladan, panutan, dan model yang akan selalu ditiru dan dicontoh oleh anak-anaknya dalam segala tindakannya. Tindakan orang tua sebagai panutan secara langsung adalah cara dan sikap orang tua dalam mendidik, membimbing, dan menanamkan disiplin dan nilai-nilai moral pada anaknya. Sementara itu, tindakan orang tua sebagai panutan secara tidak langsung adalah tata cara dan sikap hidup sehari-hari yang akan ditiru oleh anak-anak mereka melalui proses belajar. Oleh sebab itu, perhatian orang tua sangat dibutuhkan oleh anak dalam fase perkembangannya. Orang tua yang selalu memberikan perhatian kepada anak-anak mereka dalam proses belajar akan berpengaruh terhadap semangat atau motivasi belajar begitu juga dengan prestasi belajar anak. Semakin besar perhatian orang tua terhadap anak, anak akan merasa semakin diperhatikan dan dianggap keberadaannya di tengah-tengah keluarganya, sehingga secara otomatis anak akan termotivasi untuk menjadi

orang yang berhasil dalam studinya demi membahagiakan kedua orang tuanya yang telah memberikan perhatiaan kepada anak tersebut.

Kesadaran orang tua untuk memberikan perhatian mereka untuk anak-anaknya sering kali dipengaruhi oleh kewajiban yang utama, yaitu mencari nafkah atau bekerja. Orang tua yang memiliki jenis pekerjaan yang tinggi atau mapan, biasanya perhatian yang diberikan anak mereka sekedar perhatian dalam hal materi, untuk perhatian dalam hal spiritual belum tentu mereka dapat memenuhinya. Hal ini disebabkan oleh waktu senggang yang dapat mereka berikan kepada anak mereka untuk berkomunikasi dengan anak, pembinaan, membantu kesulitan anak dalam belajar, serta mendampingi belajar sangatlah sedikit dan mereka sering kali disibukkan dengan berbagai urusan kantor (pekerjaan). Akibatnya, banyak anak yang memiliki orang tua yang seperti itu memiliki prestasi belajar rendah. Kurang adanya perhatian (kasih sayang), mereka lebih senang berbuat seenaknya dan mereka cuek dengan jadwal belajar mereka. Sebagian dari mereka lebih senang menghabiskan waktu belajar mereka dengan hal-hal yang tidak berharga, misalnya saja mereka lebih senang menghabiskan waktunya dengan menonton film kesukaannya, bermain PS, shopping ke Mal, dan kegiatan sejenisnya. Hal ini mereka lakukan karena tidak ada yang menasihati atau memperhatikan dengan berbagai teguran atau nasihat. Dengan demikian mereka terbiasanya dengan prestasi belajar yang rendah, disiplin belajar yang buruk dengan segala fasilitas terpenuhi. Mereka juga kehilangan arti pentingnya atau manfaat dari belajar. Namun, ada juga

beberapa orang tua yang memberikan perhatian penuh, baik dalam hal material maupun dalam hal spiritual. Sehingga anak-anak mereka memiliki disiplin belajar yang tinggi dan dan prestasi yang diperoleh juga memuaskan (hasil dari sharing dengan beberapa siswa yang jenis pekerjaan orang tua tinggi atau mapan).

Sementara itu, anak yang orang tuanya memiliki jenis pekerjaan yang tidak mapan atau rendah, ada beberapa dari mereka yang memberikan perhatian. Perhatian yang mereka berikan disini sebagian besar adalah perhatian dalam hal spiritual memberi dukungan dan motivasi serta doa kepada anak mereka, karena sebagian dari mereka menginginkan anaknya menjadi orang yang berhasil dalam pendidikan. Walaupun dalam perhatian material mereka tidak dapat memenuhinya, tetapi mereka juga mengusahakan agar perhatian dalam hal material untuk anak-anak mereka terpenuhi. Sehingga ada beberapa anak juga yang menghargai usaha orang tuanya dan tidak mau mensia-siakan kesempatan bersekolah dengan ketekunan mereka dalam belajar (disiplin belajar) dan membahagiakan orang tua mereka dengan membuktikannya melalui prestasi belajar yang tinggi disekolah. Namun, ada juga anak yang mensia-siakan kesempatan mereka untuk menempuh pendidikan yang tinggi, karena mereka memiliki pikiran “jika aku berprestasi di sekolah mungkin aku juga akan sama seperti orang tua aku, kerjanya juga seperti mereka.” Mereka tidak termotivasi untuk mengejar cita-cita mereka. Alhasil prestasi belajar mereka rendah,

karena disiplin belajar rendah (hasil dari sharing dengan beberapa siswa yang jenis pekerjaan orang tua rendah atau tidak mapan).

Masalah prestasi belajar yang dicapai oleh seorang anak didik tidak dapat dipisahkan dari masalah belajar, karena prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan proses belajar yang berlangsung disekolah. Prestasi belajar yang tinggi dapat diperoleh seorang anak didik, jika mereka mau berusaha dengan belajar secara optimal. Usaha belajar ini akan dapat berjalan dengan baik, apabila didukung oleh beberapa faktor penunjang yang positif. Perhatian orang tua dan disiplin belajar merupakan faktor-faktor penunjang yang memiliki pengaruh terhadap keberhasilan prestasi belajar anak. Dengan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “PENGARUH PEHATIAN ORANG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN JENIS KELAMIN SISWA”.

C. Batasan Masalah

Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Namun dalam penelitian ini, penulis hanya mengambil perhatian orang tua dan disiplin belajar sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Lebih lanjut penelitian ini dimaksudkan untuk menginvestigasi apakah ada pengaruh jenis pekerjaan orang tua dan jenis kelamin siswa pada hubungan perhatian orang tua dan disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, penulis merumuskan beberapa masalah, antara lain sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh positif antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua?

2. Apakah ada pengaruh positif antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari jenis kelamin siswa?

3. Apakah ada pengaruh positif antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua?

4. Apakah ada pengaruh positif antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari jenis kelamin siswa?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh positif perhatian orang tua terhadap

prestasi belajar siswa ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua.

2. Untuk mengetahui pengaruh positif perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari jenis kelamin siswa.

3. Untuk mengetahui pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua.

4. Untuk mengetahui pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari jenis kelamin siswa.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini juga memiliki manfaat, antara lain sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah

Penulis berharap agar hasil penelitian dapat menjadi masukan untuk bahan pertimbangan dalam memberikan perhatian kepada peserta didik, karena sekolah merupakan rumah kedua para peserta didik dan bapak/ibu guru merupakan orang tua kedua peserta didik disekolah. 2. Bagi Orang Tua

Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat mendorong para orang tua supaya selalu memberi perhatiannya baik segi material atau spiritual, sehingga terbentuklah disiplin belajar pada anak-anak mereka.

3. Bagi Universitas

Sebagai tambahan bacaan dan pengetahuan dibidang pendidikan. 4. Bagi Mahasiswa

Untuk menambah pengetahuan dan sebagai sumber inspirasi dalam penuliasan makalah, skripsi, atau tugas akhir.

5. Bagi Para Pembaca

Sebagai bahan bacaan dan menambah pengetahuan bidang pendidikan.

8

Dokumen terkait