• Tidak ada hasil yang ditemukan

1974-2006 dan dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan peran pencak silat Kembang Setaman bagi masyarakat di Magelang.

3.2. Hasil Penelitian

Berikut ini disajikan identitas informan penelitian.

Table 1. Identitas Informan Nama Jenis Kelamin Usia

(Tahun) Jabatan Pendidikan Terakhir Sudrajat Laki-laki 70 Pelatih/Anggota STM

Agus Laki-laki 60 Pelatih/Anggota SMK

Sumekto Laki-laki 55 Pelatih/Anggota Ikatan Dinas Sumini Laki-laki 51 Pelatih/Anggota SMK

Sutejo Laki-laki 65 Pelatih/Anggota SMK Tinuk Perempuan 49 Pelatih/Anggota S1

Sumber: Data Primer Diolah dari Hasil Wawancara, 2022.

Berdasarkan Tabel 1 di atas bahwa subjek dalam penelitian ini terdiri atas 5 laki-laki dan 1 perempuan. Hal ini berkaitan dengan sejarah dan peran pencak silat kembang setaman di Magelang 1974-2006. Subjek dalam penelitian ini semuanya berusia > 49 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini berusia dewasa akhir sampai usia lanjut yang sudah sangat memahami tentang permasalahan penelitian terkait dengan sejarah pencak silat Kembang Setaman di Magelang Jawa Tengah 1974-2006. Bahwa subjek dalam penelitian ini dengan jabatan dari pelatih/anggota padepokan pencak silat Kembang Setaman di Magelang Jawa Tengah. Hal ini supaya hasil wawancara dalam penelitian ini berkompeten dari berbagai pihak berkaitan dengan sejarah dan peran pencak silat kembang setaman di Magelang 1974-2006. Selanjutnya subjek dalam penelitian ini

berpendidikan SMA/K (tingkat menengah). Hal ini menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini yang berpendidikan tingkat menengah yang lebih berkompeten dalam memahami tentang permasalahan penelitian terkait dengan sejarah pencak silat Kembang Setaman di Magelang Jawa Tengah 1974-2006.

3.2.1 Sejarah Kembang Setaman

Pencak Silat Kembang Setaman merupakan sebuah organisasi beladiri yang tergolong masih baru dalam perkembangannya, usia dari organisasi pencak silat ini tergolong muda apabila dibandingkan dengan Pencak Silat lain.

Foto 3. Guru Besar Hesti Wibowo

Sumber: Foto Dokumentasi Kembang Setaman

Pencak silat Kembang Setaman didirikan oleh Hesti Wibowo pada tanggal 2 Mei 1974 sebagai upaya mengenalkan kesenian pencak pada generasi muda.29 Berikut ini kutipan wawancara dengan informan tentang sejarah pencak silat Kembang Setaman.

...“Pada saat tahun tersebut Sudrajad masih duduk di bangku sekolah dasar, latihan pencak masih berpindah pindah tempat karena belum mempunyai wilayah yang tetap, di antaranya Balai Desa Tidar, Balai Desa Panjang, Cacaban dan lapangan bola Abu Bakrin”(Wawancara dengan Sudrajat (Pelatih/Anggota Pencak Silat Kembang Setaman) 12 Oktober 2021).

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dijelaskan bahwa pada saat tahun tersebut Sudrajad masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Latihan pencak silat masih berpindah-pindah tempat karena belum mempunyai wilayah yang tetap, di antaranya Balai Desa Tidar, Balai Desa Panjang, Cacaban, dan lapangan bola Abu Bakrin. Lapangan bola Bakri adalah salah satu tempat yang telah mencetak atlet-atlet yang berprestasi. 30 Pelatihan TNI pada tahun 1982 oleh Hesti Wibowo, asisten Nardi dan, Sardiman almarhum. Sudrajad mulai mengikuti pertandingan tahun 1983. Pada saat itu kejuaraan Porda dan dirinya memperoleh juara 3 di kelas D sampai terakhir mengikuti pertandingan sejak tahun 1999. Sedangkan menurut Sumekto, sejarah pencak silat Kembang Setaman sendiri didirikan oleh Hesti Wibowo pada tahun 1974 yang didorong karena keinginan beliau untuk menjadikan atlet-atlet juara dari organisasi Pencak Silat yang dikutinya. Kemudian menurut Sumini, pencak silat Kembang Setaman memiliki sejarah panjang. Perjalanan dimulai dari munculnya pencak silat Setia Hati Organisasi yang didirikan oleh

29 Wawancara dengan Tinuk, 13 November 2020 di padepokan pusat Magelang.

30Wawancara dengan Sudrajad, 12 November 2020 di Kediaman Sudrajad.

Munandar. Oleh sebab suatu peristiwa dimana SHO selaku pencak silat yang berpartisipasi di pertandingan Hesti Wibowo selaku anggota

Kembang Setaman, melatih anak-anak muda pada waktu itu dengan nama Pra SH dengan harapan melahirkan atlet yang berkualitas sejak dini.31 Oleh karean hal tersebut munculah larangan pencak silat SHO untuk di ajarkan kepada usia dini.

Kemudian munculah gagasan membuka suatu organisasi pencak silat baru yang saat ini dikenal dengan Kembang Setaman yang tepatnya didirikan di Magelang pada tahun 1974. Hal tersebut ditambahkan Sutejo, sejarah Kembang Setaman sendiri diawali oleh keprihatinan Hesti Wibowo akan atlet pencak silat SHO yang pada saat itu tidak mempuyai atlet muda dalam kejuaraan.32 Hal teresebut mendorong Hesti Wibowo mendirikan pelatihan untuk anak muda dengan tujuan mempersiapkan atlet bagi SHO, dengan dasar pada saat itu SHO tidak menerima siswa dengan umur di bawah 21 tahun. Hal tersebut disebabkan karena SHO beranggapan usia di bawah 21 tahun belum dapat mengontrol dan menguasai dirinya sendiri serta dianggap belum mampu mengikuti pelatihan di pencak silat Setia Hati Organisasi. Akan tetapi pada tahun 1992 setelah dilakukan konferensi pers telah ditetapkan bahwa organisasi SHO telah membuka pelatihan pencak silat Pra SH serta membuat keputusan bahwa pencak silat yang didirikan Hesti Wibowo pada saat itu tidak diakui sebagai bagian dari Pra SH. Kemudian terciptalah Kembang Setaman yang dirintis pada tahun 1974 dan disahkan secara resmi oleh IPSI pada tahun 2006.

31https://drive.google.com/file/d/1kDZsgBAdLDFEzZZFdl2JVJ46D5yNLHKp/

view?usp=drivesdk (diakses pada 28 November 2021).

32 Wawancara dengan Sutejo, 13 November 2020 di padepokan pusat Magelang.

Berikut ini kutipan wawancara dengan informan tentang cara masyarakat dalam mendalami dan menjiwai pencak silat sebagai warisan budaya bangsa:

...“Pentingnya mendalami suatu warisan budaya bangsa adalah tugas kita semua. Salah satu warisan tersebut adalah pencak silat. Dalam konteks Pencak silat sendiri menurut pak Agus adalah warisan yang sangat penting untuk di perdalam baik secara ilmu (seni bela diri) maupun spiritual”33

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dijelaskan bahwa pentingnya mendalami suatu warisan budaya bangsa adalah tugas semua orang. Salah satu warisan tersebut adalah pencak silat. Dalam konteks Pencak silat sendiri adalah warisan yang sangat penting untuk diperdalam baik secara ilmu (seni bela diri) maupun spiritual. Begitupun dengan penjiwaan akan pencak silat, salah satu cara masyarakat khususnya lingkungan padepokan dalam menjiwai pencak silat Kembang Setaman yakni ikut guyup rukun dalam kegiatan-kegiatan yang diagendakan oleh Padepokan dengan cara menghadiri dan ikut serta membantu dalam acara-acara khusus contonya peringatan ulang tahun Kembang Setaman.

Menurut Sudrajat, cara menjiwai pencak silat sendiri sudah mengikuti pencak silat sejak kecil dan belum sempat tertarik pada beladiri di luar pencak silat.

Padahal pada saat itu lagi gencar-gencarnya ada banyak perguruan lainnya seperti karate Kera Sakti dan sebagainmya. Hal tersebut mungkin karena dari keturunan orangtua karena dulu orangtua yang notabene seorang pesilat juga. Sebagai contoh

33 Wawancara dengan Agus. 21 November 2020 di Padepokan Pusat Magelang

dulu kakak dari Sudrajat sempat mengikuti karate kemudian tertarik dan beraralih ke pencak silat setelah menyaksikan jurus-jurus yang ada. Sedangkan menurut Sumekto, pencak silat adalah silaturah silat merupakan ilmu manusia yang terdiri jiwa dan raga, pencak silat merupakan upaya manusia agar selamat dunia akhirat.

Foto 4. Sumekto pada saat mengikuti PON 1989 Di Jakarta

Sumber: Potret Dokumentasi dari Sumekto

Pencak silat adalah bagian dari budaya Indonesia bagaimana cara menjiwai. Sumekto belajar pencak silat sejak tahun 1967. Sejak saat kelas 5 SD ayahnya yang memasukan ke Pencak Silat Kembang Setaman, karena ayah beliau juga memiliki darah pencak silat akan tetapi tidak memiliki waktu untuk melatih.

Kemudian dirinya dititipkan di Kembang Setaman, yaitu kepada Hesti Wibowo dalam pelatihan diajarkan suatu ilmu kebatinan. Oleh karena adanya bakat dan cinta kepada pencak silat pada sekolah SMP dirinya sudah berhasil mengikuti kejuaraan

nasional dan pada tahun 1987 menikuti kejuaraan Jurmas Ismail Cup Jawa Tengah yang mendapatkan mendali emas dan menjadi pemain terbaik.

Kemudian tahun 1989 dirinya mengikuti PON dan sampai tahun 1995 juara Jawa Tengah dari tahun 1982-1995. Dirinya juga mengikuti kejuaraan dunia pada tahun 1992 di Thailand dan berhasil mendapatkan mendali emas. Selanjutnya menurut Sumini, masyarakat secara umum menjiwai pencak silat sebagai warisan budaya dengan cara medukung kegiatan kegiatan yang ada di lingkungan pencak silat. Keikutsertaan masyarakat dalam menjaga dan mendukung setiap kegiatan dalam pencak silat, misalnya antusias sewaktu adanya pertandingan adalah salah satu bentuk masyarakat dalam menjiwai pencak silat. Sedangkan menurut Sutejo, kecintaan terhadap pencak silat membuat dirinya mengerti bagaimana dirinya dapat menjadalami serta menjiwai pencak silat sebagai warisan budaya.

3.2.2 Sejarah Nama Kembang Setaman

Mengenai sejarah kembang setaman setelah PKK remaja banyak anak muda yang mengikuti latihan, kemudian ada gagasan dari Hesti Wibowo untuk memberikan nama pada pencak silat Kembang Setaman, karena pada saat itu Kembang Setaman masih menggunakan nama pra SH. Kemudian karena konsentrasinya pencak silat ini di Desa Tidar kemudian ada wacana kalau nama jurus-jurus tersebut diberi nama Pencak Gempar (artinya Gerakan Masa Pemuda Tidar) akan tetapi setelah nama itu tiba-tiba muncul berbondong-bondong siswa yang mendaftarkan diri untuk berlatih di luar Desa Tidar, yaitu murid sekolah STM,

karena nama Gempar tidak sesuai lagi dengan kondisi saat itu. Oleh sebab itu, dilakukan perubahan nama kembali oleh Hesti Wibowo.34

Foto 5. Penjelasan Sejarah Kembang Setaman oleh Drs. Cipto Legowo dan Drs.

Sengkut Pandega

Sumber: Video Dokumentasi musyawarah Kembang Setaman 2017.

Pada saat pertemuan musyawarah Kembang Setaman Sengkut Pandega juga menegaskan bahwa pemberian nama pencak silat bukanlah hal yang dapat dikatakan sepele dilakukan perlunya pencarian pentunjuk kepada Tuhan YME oleh Hesti Wibowo selaku pencipta nama Kembang Setaman dengan melakukan istiqaroh dan nyepi. Oleh karena jurus pencak silat ini diciptakan berdasarkan jurus-jurus yang bagus dan berseni yang dikumpulkan dari berbagai pencak silat di Indonesia dengan atlet-atlet pilihan yang dilihat pada waktu pertandingan di PON, maka jurus yang bagus tersebut disimbolkan sebagai kembang yang baunya harum dan dikumpulkan dari seluruh Indonesia yang disimbolkan sebagai sebuah taman.

Oleh sebab itu, Hesti Wibowo menjadikan kumpulkan jurus-jurus dari seluruh

34https://drive.google.com/file/d/1kDZsgBAdLDFEzZZFdl2JVJ46D5yNLHKp/

view?usp=drivesdk (diakses pada 28 November 2021).

pencak silat Indonesia, kemudian dikembangkan oleh Hesti Wibowo dan terciptalah nama satu kesatuan, yaitu Kembang Setaman. Artinya kumpulan kumpulan gerakan jurus yang bagus dari seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, jurus Kembang Setaman memiliki ciri khas, yaitu hanya dengan menggunakan jurus satu pencak silat Kembang Setaman sudah mencakup hal menyerang dan bertahan. Hal tersebut membuat pencak silat Kembang Setaman memiliki kepraktisan tersendiri dimana Setia Hati memiliki 36 jurus lain halnya dengan Kembang Setaman yang hanya memilliki 14 jurus karena diciptakan berdasarkan terapan-terapan jurus yang sudah ada.

3.2.3 Arti logo Kembang Setaman

Kembang setaman memiliki logo berbentuk perisai alasannya adalah pertama kali yang diajarkan dalam bela diri disimbolkan perisai sebagai pengartian sebuah tameng guna membela diri. Terdapat tulisan Kembang Setaman dengan aksara Jawa pada logo, hal tersebut adalah sebuah monumental Pencak Silat Kembang Setaman lahir di Pulau Jawa. Kemudian di dalamnya terdapat 6 (enam) jantung terangkai menjadi 1 (satu) yang menggambarkan bunga matahari, alasanya adalah bahwa matahari merupakan simbol dari sinar yang menghidupi segala makhluk yang hidup di bumi. Kemudian kehidupan yang lain adalah jatung.

35Terdapat 6 (enam) jantung pada simbol kembang setaman yanmg artinya mewujudkan bahwa manusia memiliki 6 (enam) hubungan yang menjadi kehidupan sehari hari.36

35https://drive.google.com/file/d/1kDZsgBAdLDFEzZZFdl2JVJ46D5yNLHKp/

view?usp=drivesdk (diakses pada 28 November 2021).

36 Ibid,.

Jantung yang pertama adalah manusia dengan tuhan, artinya manusia dengan tuhan tidak dapat dipisahkan, karena manusia adalah ciptaan dari Tuhan.

Jantung yang ke-2 adalah hubungan antar manusia individu dengan orangtua, hal tersebut adalah perwujudan bahwa manusia menghormati kepada yang lebih tua.

Jantung yang ke-3 adalah hubungan atar murid dengan guru dan para orang yang mendidiknya, Jantung yang ke-4 hubungan orangtua dan anak, dan Jantung yang ke-5 adalah manusia individu dengan masyarakat sekitarnya. Artinya, seseorang harus harmonis rukun damai kepada sesama manuisa dan Jantung yang ke-6 adalah hubungan manusia dengan alam dan seisinya, artinya sebagai manusia hakikatnya dapat memelihara alam. Sebagai manusia sepatutnya memiliki sebuah tangung jawab setidaknya 6 aspek tersebut, kemudian manusia dapat dikatakan sebagai manusia yanng berbudi luhur.

Gambar 1. Logo Kembang Setaman sebelum dan sesudah adanya perubahan

Sebelum

Sesudah

Sumber: Arsip dari Padepokan Kembang Setaman

Kemudian terdapat gelombang air, pada awalnya terdapat 4 (empat) gelombang air pada awal penggambarannya gelombang yang dimaksud adalah Dominasi akan tetapi arti dari gelombang ke-4 dianggap suatu hal yang seharusnya sebagai tanggungjawab yang lakukan oleh bangsa kemudian dihilangkan dan menjadi 3 (tiga) gelombang yang artinya: gelombang pertama tersebut digambarkan sebagai sifat air, sifat air yang dimaksud adalah yang pertama sifat air yang menguasai diri dan diibaratkan bumi yang hidup oleh mayoritas air. Kemudian tubuh yang di dalamnya 80% air, artinya seseorang harus menyatu dalam sekeliling, istilah dalam basa jawa ajur ajer. Terdapat 3 (tiga) gelombang juga disebut 3D, D yang pertama, yaitu Domain, domain adalah bagian dari masyarakat artinya, misalnya masyarakatnya petani harus berperilaku seperti petani tidak perlu menyombongkan diri. Kemudian D yang kedua adalah dinamis artinya sifat air selalu bergerak dan mengalir terus menerus, pencak silat merupakan seni tradisional akan tetapi tidak boleh tradisionalisme menjadi diam, pencak silat haruslah dinamis dan berkembang. D yang ke-3 adalah Dominan, artinya setelah bergerak dinamis dan paham akan situasi lingkungan dan berpendidikan diharapkan ketika mendidik anak akhirnya dapat memberikan manfaat yanng baik untuk sekitarnya. Jadi Kembang Setaman mengajarkan untuk dominan yang diharapkan di masyarakat orang yang telah belajar pencak silat tidaklah menjadi beban.

Dapat disimpulkan bahwa arti dari Kembang Setaman adalah Kesatuan Manunggal Bangsa Setia Tamtama Nala Praja yang diartikan sebagai satu bangsa yang setia kepada negara dan tanah air dan mengawal negara menjadi aman adil dan makmur.37

3.2.4 Konflik Kembang Setaman

Lahirnya setiap Organisasi perguruan silat tentunya memiliki tantangan tersendiri bagi setiap organisasi. Tak dipungkiri Kembang Setaman juga tidak luput dari beberapa tantangan yang harus di hadapi. Konflik menjadi salah satu tantangan yang sering dihadapi baik konflik internal maupun eksternal. Dalam konflik internal sering kali di puci karena kurangnya komunikasi antar anggota.

...“ Awal Permasalahan dipicu karena adanya kesalah pahaman oleh beberapa anggota mengenai dana organisasi Kembang Setaman yang pasrahkan kepada Handoko yang di anggap disalah gunakan untuk kepentingan pribadi Dampak dari adanya hal tersebut adalah terpecahnya Kembang Setaman dengan anak didik Handoko yang di boyong keluar dari padepokan serta membuka latihan dengan nama merujuk Kembali ke SH“…38

Dalam tubuh organisasi yang besar sangat mungkin terjadinya konflik – konflik personal maupun kelompok, terjadinya perselisihan antar anggota dengan pihak pusat. Dari hasil wawancara dengan Sutejo dapat di simpulkan bahwa pada kenyataannya Kembang Setaman juga memiliki masalah internal dalam oraganisasinya. Kurangnya komunikasi mengenai keluar masuknya dana organisasi pada setiap anggota menimbulkan perdebatan yang berujung panjang dengan akhir terpecahnya Kembang Setaman.

37 Wawancara dengan Sengkut, 13 November 2020 di padepokan pusat Magelang.

38 Wawancara dengan Sutejo, 13 November 2020 di padepokan pusat Magelang.

Pentingnya sebuah tatanan komunikasi yang terstruktur sehingga mampu mengkontrol adanya konflik internal maupun eksternal sehingga organisasi yang dibentuk mampu bertahan dan tetap berkembang. Dengan banyaknya anggota di organisasi pencak silat Kembang Setaman tak jarang pula terjadi konflik antar anggota sehingga menyebabkan kerusuhan-kerusuhan yang menelan korban materiil maupun moriil.

Konflik eksternal juga menjadi bagian dari masalah yang sering dihadapi sebuah organisasi pencak silat. Hal ini sering kali dipicu karena adanya kesalah pahaman antar anggota organisasi satu dengan lainnya

...“ Pada perandingan Nasional yang berlangsung di Semarang 2006 Sumini selaku official tidak mampu menahan diri dan mengamuk membanting meja dewan juri dengan alasan merasa tidak puas dengan keputusan juri setelah anak didiknya yang beranama Wahyu di nyatakan kalah dalam pertandingan“…39

Adanya event pertandingan persahabatan maupun pertandingan kompetisi yang diharapkan mampu memupuk rasa persaudaraan dari setiap anggota satu dengan anggota cabang lainnya terkadang malah menjadi boomerang bagi pesilat.

Perlombaan yang diadakan dalam rangka ajang O2SN (Olimpiade Olah Raga Nasional) di Semarang dengan jumlah 188 peserta yang tersisa menjadi gambaran bahwa umpaya pada visi misi dan tujuan sportivitas dari pencak silat nampaknya belum sepenuhnya terealisasikan. Berdasarkan wawancara dengan Sudrajad peneliti menarik kesimpulan adanya konflik internal yang terjadi dalam Kembang Setaman dipicu karena adanya ketidak puasan akan hasil keputusan juri dan wasit

39 Wawancara dengan Sudrajat (Pelatih/Anggota Pencak Silat Kembang Setaman) pada 12 Oktober 2021).

atas kekalahan Wahyu dalam pertandingan O2SN. Dari penjelasan Sudrjad bahwa keributan tersebut berujung panjang.

…”Pada saat itu keributan terjadi sampai kejalan dan lapangan Semarang Sumini dikeroyok puluhan pesilat lain, setelah mendengar berita tersebut Anggota Kembang Setaman Magelang lainnya turut serta dalam kericuhan tersebut. Kurang lebih satu bus dibawa dari Magelang”…40

Dengan adanya konflik yang timbul, sangat perlu dilakukan tindakan – tindakan pencegahan agar konflik yang terjadi dapat diselesaikan dengan baik tanpa terjadi hal – hal yang mungkin bisa merusak. Dalam tubuh organisasi, komunikasi menjadi kunci penting demi keberlangsungan dan perkembangan demi mencapai tujuan – tujuan yang telah diciptakan. Dalam Pencak silat Kembang Setaman sendiri banyak mengalami pembaharuan serta pengembangan sistem sehingga diharapkan organisasi ini mampu terus berkembang menjadi lebih baik.

3.3. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sejarah pencak silat Kembang Setaman di Magelang Jawa Tengah 1974-2006 adalah Pencak silat Kembang Setaman didirikan di Magelang pada tahun 1974 yang sebelumnya benama pencak silat Setia Hati Organisasi sebagai upaya mengenalkan kesenian pencak pada generasi muda karena keinginan pendiri untuk menjadikan atlet-atlet juara dari organisasi pencak silat. Kembang Setaman yang dirintis pada tahun 1974 dan disahkan secara resmi oleh IPSI pada tahun 2006.

40 Ibid.

Pencak silat sendiri adalah warisan leluhur yang sangat penting untuk diperdalam dan dijaga kelestariannya baik secara ilmu (seni bela diri) maupun spiritual. Oleh karena itu, dalam usaha pelestarian pencak silat bahwa pencak silat sudah masuk di kurikulum sekolah-sekolah, hal tersebut adalah upaya pelestarian yang dilakukan pencak silat supaya eksistensinya tidak hilang, dan dipertandingkan. Pada setiap kabupaten/kota yang dinaungi IPSI ini mempunyai berkewajiban bahwa melalui pencak silat diharapkan dapat mengolahragakan masyarakat, dan disukai masyarakat. Sampai saat ini pencak silat telah berdampak positif pada masyarakat, yaitu menimbulkan rasa aman, lebih percaya diri, melatih kesabaran, melatih kepekaan, melatih konsentrasi, melatih kedisiplinan serta menambah pengetahuan, mengurangi rasa khawatir dalam kehidupan sehari hari, sebagai media hiburan, kesehatan fisik ataupun rohani, meningkatkan nilai persaudaraan, adananya gerakan sosial di masyarakat, dan membawa harum nama Indonesia di kacah dunia intenasional.

Dokumen terkait