• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB. IV KONDISI UMUM LOKASI KEBUN

5.2. Aspek Manajerial

5.2.1. Pendamping mandor

Mandor bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dilaksanakan anggotanya, di bawah pengawasan mandor I dan asisten divisi. Mandor I sebagai tangan kanan atau orang kepercayaan asisten divisi bertugas memberikan pembinaan sekaligus pengawasan terhadap semua jenis pekerjaan teknis di lapangan agar pekerjaan tersebut tercapai dengan tepat dan cepat. Hubungan antara mandor I dengan mandor adalah garis instruksi, sedangkan dengan kerani produksi (kerani estate) adalah garis koordinasi. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa sebagai pendamping mandor adalah mengetahui tahapan setiap jenis pekerjaan, mengabsen tenaga kerja yang digunakan, mengawasi pekerja, mengawasi penggunaan bahan serta mengisi laporan harian mandor. Hal – hal yang perlu dicatat dalam laporan mandor antara lain: jumlah tenaga kerja dan bahan yang digunakan, prestasi yang diperoleh pekerja dan luas areal yang dikerjakan. Dalam pendamping mandor, mahasiswa bertugas sebagai pendamping mandor semprot, mandor babad, mandor pupuk, mandor panen, kerani cek, kerani transport dan krani divisi.

5.2.1.1. Mandor semprot

Sebagai mandor semprot, penulis bertanggung jawab terhadap pekerja dan bahan yang digunakan. Dalam permintaan bahan yaitu herbisida, sehari sebelum kegiatan penyemprotan kantor divisi terlebih dahulu mengeluarkan bon permintaan dan pengeluaran barang (BPPB) yang dibuat oleh kerani divisi dan mandor semprot. Bon tersebut selanjutnya diperiksa oleh asisten divisi agar disetujui, kemudian diajukan ke estate manager. Setelah diperiksa oleh estate

manager dan ditandatangani, bon tersebut diberikan kepada kepala gudang untuk

diperiksa. Setelah lengkap, maka mandor semprot dapat mengambil herbisida di gudang sesuai dengan yang tercantum dalam BPPB.

Tugas mandor semprot di lapangan antara lain: mengabsen tenaga kerja, menentukan areal yang disemprot, mengawasi kegiatan penyemprotan, mengawasi penggunaan herbisida di lapangan serta mengisi buku harian mandor.

Mandor semprot perlu memperhatikan penggunaan herbisida dan letak sumber air. Pengawasan penggunaan herbisida sangat penting dilakukan karena kebutuhan herbisisda sudah ditentukan. Apabila terjadi kekurangan maka pengendalian gulma menjadi kurang efektif. Letak sumber air sangat berpengaruh pada kecepatan kerja. Apabila letak sumber air jauh, maka kegiatan penyemprotan menjadi lama dan terhambat. Selama menjadi pendamping mandor, mahasiswa mengawasi kegiatan penyemprotan gawangan dan piringan. Jumlah karyawan yang diawasi oleh mahasiswa adalah 12 orang, yang terdiri dari 3 orang pelangsir air dan 9 orang sebagai penyemprot dengan luasan 19.20 Ha. Semua tenaga kerja yang dipakai adalah KHL (karyawan harian lepas).

5.2.1.2. Mandor babad

Mandor babad bertugas menentukan areal yang dibabad, mengawasi kegiatan babad, dan mengisi buku harian mandor. Kegiatan pembabadan yang dilakukan antara lain: babad selektif, babad rendahan, rempes jalan dan rawat jalan. Dalam kegiatan pembabadan perlu mengetahui areal atau lahan yang banyak terdapat gulma anak kayu yang sudah tumbuh besar, sehingga kegiatan pembabadan dapat didahulukan pada areal tersebut. Jumlah tenaga kerja yang diawasi mahasiswa selama menjadi pendamping mandor babad berjumlah 8 orang yang semuanya berstatus KHL dengan luasan 4.8 Ha.

5.2.1.3. Mandor pupuk

Rencana program pemupukan dibuat oleh asisten divisi yang diajukan oleh manajer kebun. Rencana kerja yang dibuat mencangkup luas areal dan blok, tahun tanam, jumlah pokok, SPH (stand per hektar), jenis pupuk, dosis per jenis pupuk, serta waktu pemupukan. Kerani divisi dan mandor pupuk membuat bon permintaan dan pengeluaran barang yang telah direncanakan oleh asisten divisi untuk satu kali aplikasi. Bon tersebut diberikan kepada asisten estate (chief clerk) agar diperiksa dan ditandatangani oleh estate manager. Setelah bon tersebut mendapat tanda tangan asisten divisi dan estate manager, maka bon tersebut akan dibawa ke gudang oleh mandor pupuk untuk diperiksa kepala gudang dan selanjutnya dapat digunakan untuk mengambil pupuk yang jenis dan jumlahnya sesuai dengan yang tecantum dalam BPPB yang telah dibuat oleh mandor pupuk. Pengangkutan pupuk menggunakan traktor dan selanjutnya langsung diecer ke

lapangan. Dalam pengangkutan pupuk ke traktor, kepala gudang dan bawahannya secara langsung mengawasi kegiatan pemindahan pupuk tersebut. Hal bertujuan agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan perhitungan jumlah pupuk yang akan dipakai. Jumlah karyawan yang diawasi mahasiswa adalah 12 orang, yang terdiri dari 8 orang penabur dan 4 orang pelangsir dengan luas areal yang dipupuk adalah 23.53 Ha. Pupuk yang digunakan adalah pupuk urea dengan jumlah 50 ton.

5.2.1.4. Mandor panen

Panen berkaitan langsung dengan produksi. Kegiatan pengawasan panen merupakan kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan untuk melihat kemajuan usaha yang telah tercapai, sehingga dapat mengetahui sumber pemasukan uang yang dapat digunakan sebagai biaya seluruh kegiatan operasional kebun. Pengawasan dilaksanakan dari tingkat mandor sampai asisten divisi yang bersifat kontrol setiap hari, baik kuantitas maupun kualitas panen.

Tugas dan tanggung jawab mandor panen antara lain: membagi hanca panen tiap – tiap pemanen dan memastikan hanca tersebut selesai, mencatat seluruh hasil panen dan lokasi panen setiap hari dan berkoordinasi dengan dengan kerani cek, membuat data rotasi panen setiap hari untuk memastikan agar rotasi dapat normal, bertanggung jawab secara langsung atas kuantitas dan kualitas hasil panen yang dihasilkan dalam hancanya kepada mandor I dan asisten divisi, serta memonitor absensi karyawan. Mahasiswa menjadi pendamping mandor panen di divisi III kemandoran (grup B) dengan jumlah tenaga panen 15 orang.

5.2.1.5. Kerani buah (kerani cek)

Kerani cek bertugas mencatat dan memeriksa hasil panen yang diperoleh masing – masing pemanen di tiap – tiap TPH (tempat pengumpulan hasil). Hasil panen yang diperiksa berdasarkan kriteria matang dan mutu panen. Pencatatan jumlah TBS dan brondolan yang diperoleh masing – masing pemanen dilakukan dalam tiap – tiap blok. Pencatatan ditulis di dalam buku produksi buah. Hasil pencatatan kerani cek harus sesuai yang diperoleh mandor panen. Hasil pencatatan buah selanjutnya dilaporkan ke kantor divisi untuk dicatat dan direkap oleh kerani divisi dalam buku produksi TBS, untuk selanjutnya dikirim ke kantor estate. Penulis menjadi pendamping kerani cek di divisi III grup B. Mahasiswa

melakukan pengecekan di tiap – tiap TPH masing – masing pemanen yang berjumlah 15 orang.

5.2.1.6. Kerani transport

Kerani transport bertugas menghitung jumlah buah yang diangkut ke pabrik serta memastikan buah telah sampai ke pabrik dari lapangan. Selain itu kerani transport bertugas membuat nota angkut buah (NAB), menghitung kebutuhan truk, melaporkan buah restan, mengabsen tenaga kerja pemuat dan menginformasikan kondisi jalan yang dapat dilalui truk dan traktor agar buah dapat terangkut. Informasi tentang kondisi jalan sangat penting dimiliki oleh seorang kerani transport. Hal ini dikarenakan untuk mencegah meningkatnya buah restan di lapangan. Dalam pengangkutan buah di lapangan, kerani transport berkoordinasi dengan kepala traksi. Koordinasi dengan kepala traksi sangat penting karena dari kantor traksi masing - masing divisi dapat meminjam alat – alat berat seperti grader, boomag dan backholeder. Grader dan alat – alat berat tersebut digunakan untuk menarik truk dan traktor yang terperosok di lapangan pada saat mengangkut buah karena jalan yang dilalui rusak dan berbukit serta dapat digunakan sebagai sarana perbaikan jalan. Penggunaan grader dan alat – alat berat di kebun EMAL dilakukan bergilir di tiap divisi karena ketersediaannya terbatas.

Pencatatan kerani transport dalam NAB, langsung dikirim ke kantor

estate, untuk selanjutnya diberikan oleh kerani produksi. Oleh kerani produksi

akan dicatat dalam laporan produksi harian. Sebelumnya hasil pencatatan yang diperoleh kerani transport dicocokkan terlebih dahulu dari catatan dari kantor divisi yang dibuat oleh kerani divisi. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi penyimpangan perhitungan jumlah buah yang diperoleh serta agar dapat mengetahui besarnya buah restan di lapangan. Hasil pencatatan kerani produksi selanjutnya dikirim ke pabrik untuk direkap ulang.

Tugas mahasiswa saat menjadi pendamping kerani transport adalah mencari jalan yang dapat dilalui oleh truk dan traktor, mencari lokasi buah restan, dan mengisi nota angkut buah untuk surat pengantar ke pabrik.

5.2.1.7. Kerani divisi

Kerani divisi merupakan manajemen tingkat divisi dalam suatu divisi. Kerani divisi bertanggung jawab masalah administrasi secara keseluruhan dalam divisinya. Tugas dari kerani divisi antara lain: membuat rencana permintaan dana operasional (RPDO) bersama asisten divisi, membuat BPPB, mencatat seluruh kegiatan harian perawatan dan produksi, membuat laporan rencana dan realisasi pekerjaan, mengisi daftar hadir karyawan, membuat dan merekap data produksi harian panen divisi, serta bertanggung jawab terhadap kerani produksi (estate), mandor I dan asisten divisi.

Dokumen terkait