• Tidak ada hasil yang ditemukan

________________________________________________________________ 1.Bagaimana pendapat atau pandangan saudara/i mengenai posisi al- Qur‟ā n

Artinya: “ (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram

________________________________________________________________ 1.Bagaimana pendapat atau pandangan saudara/i mengenai posisi al- Qur‟ā n

Nama :

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

Semester :

Asal Sekolah :

Asal Pesantren :

Asal Daerah (Prov/Kab/Kec) :

Kondisi Daerah :Desa /Kota

_________________________________________________________________ 1. Bagaimana pendapat atau pandangan saudara/i mengenai posisi al-Qur‟ān

dalam kehidupan pribadi sehari-hari?

2. Bagaimana tahapan saudara/i dalam menghafal al-Qur‟ān. Apakah memulai dari juz 1 kemudian dilanjutkan ke juz selanjutnya atau memulainya dari surat-surat tertentu? Jelaskan!

5. Seorang penghafal harus memiliki beberpa sifat yang perlu dimiliki agar berhasil dalam menghafal al-Qur‟ān misalkan: sabar, bersungguh-sungguh, tidak mudah putus asa, dan selalu optimis. Jelaskan mengapa sifat-sifat tersebut harus dimiliki?

6. Setelah menghafal apakah saudara/i juga mempelajari makna atau isi kandungan dari setiap ayat yang dihafalkan ataukah hanya sebatas menghafal saja?

7. Pada umumnya para penghafal al-Qur‟ān menentukan target dalam menghafal misalnya menghafal per halaman pada mushaf pojok, atau menghafal beberapa ayat saja semisal 3 atau 5 ayat. Bagaimanakah cara saudara/i dalam menghafal al-Qur‟ān?

8. Dalam menghafal, tentunya ada beberapa faktor pendorong dan motivasi yang menjadi sumber kekuatan sehingga saudara/i berniat untuk menghafal. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yersebut!

9. Dalam menghafal juga tentunya ada faktor-faktor penghambat yang dirasakan. Sebutkan dan jelaskan cara mengatasi hambatan-hambatan tersebut!

10. Bagaimana cara saudara/i dalam menjaga ayat-ayat al-Qur‟ān yang sudah dihafalkan?

11. Manfaat apa saja yang dirasakan setelah anda membaca, mempelajari dan mengamalkan ayat al-Qur‟ān yang sudah anda hafalkan?

Apakah saudara/i pernah mendengar dan paham dengan hadis di bawah ini?

Keduanya bertanya, “mengapa kami diberi pakaian ini? kemudian dijawab, “ini adalah imbalan dari apa yang telah dilakukan anak kalian terhadap al-Qur‟ān.” (riwayat al-Hahim)

13. Apakah saudara/i pernah mendengar dan paham dengan hadis di bawah ini?

“Abu Umamah al-Bahilly mendengar Rasulullah SAW bersabda, “bacalah oleh kalian al-Qur‟ān, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai juru penolong. (pemberi syafaat) bagi para pembecanya.”(riwayat Muslim).

Apakah saudara/i pernah mendengar dan paham dengan hadis di bawah ini?

„Utsman meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Se

baik-baik kalian adalah orang yang belajar al-Qur‟ān dan mengajarkannya.” (Riwayat al-Bukhari).

15. Dalam waktu berapa lama Saurada/i menghafal al-Qur‟ān? 16. Sejak kapan saudara/i mulai menghafal al-Qur‟ān?

17. Berapa nilai IPK terakhir saudara/i?

18. Apakah saudara/saudari pernah melaksanakan hal-hal yang dilarang oleh al-Qur‟ān ketika menghafal?

Asal sekolah : MANU TBS Kudus

Asal pesantren :Pondok Tahfidz Yanbu'ul Qur'ān Remaja (PTYQR)

Asal daerah : Jawa Tengah, Jepara, Bangsri Kondisi daerah : Desa

Tanggal wawancara :Senin, 23 Desember 2013

______________________________________________________________ 1. Posisi al-Qur'ān dalam khidupan sehari-hari: ibarat orang buta, dia butuh

bantuan org lain untuk menitihnya, menunjukkan jalan yg mau dilewati, posisi al-Qur'ān sangat sakral bagi manusia dalam mnjalani hidup.

2. Tahapan dalam menghafal al-Qur'ān: saya memulai kegiatan menghafal dari juz 1 urut sampai juz 30, menurut saya, tak ada bedanya seseorang mengawali hafalannya dari mana, karena yang dibutuhkan seorang penghafal al-Qur'ān adalah niat yang tinggi dan konsistensi yang kuat, jika dia memiliki keduanya, pada perjalanannya mnghafal al-Qur'ān akn mnjadi lebih sederhana.

3. Juz yg sudah dihafalkan: alhamdulillah sudah 30 juz.

4. Menghafal sendiri atau dibimbing: atas bimbingan dan motivasi dari ustad, saya mengarungi dunia hafalan, dengan adanya beliau jadi semakin terpompa semangat saya untuk menghafal al-Qur'ān.

5. Seperti yang sudah saya bahas, bahwa dalam menghafalkan al-Qur'ān yang dibutuhkan adalah niat yang tinggi dan konsistensi yang kuat, untuk menjaga kestabilan itu dibutuhkan sifat-sifat seperti sabar, bersungguh-sungguh, tidak mudah putus asa, dan selalu optimis.

6. Karena pada saat itu saya begitu minat pada dunia al-Qur‟ān, isi kandungannya juga saya coba pahami.

7. Target dalam menghafal: menghafal per halaman pada muhaf pojok (muṣ haf Utsmani).

8. Faktor pendorong: saya ingin menyematkan mahkota cahaya di atas rambut halus kedua orang tua saya.

11. Manfaat: yang saya rasakan, banyak keberkahan yang datang dalam kehidupan sehari-hari seperti, di hindarkan dari kecelakaan, mendapatkan beasiswa, disukai banyak teman dll.

12. Pernah dan paham. 13. Pernah dan paham. 14. Pernah dan paham. 15. 2 (dua) tahun 16. Dari kelas 1 aliyah 17. 3,64

18. Pernah, berbohong karena terpaksa

19. “Sebelumnya nilai saya gak bagus-bagus amat kok‟ alasannya pun sederhana saja, saya tidak main-main dalam kuliah saya walaupun sebelumnya gak sesungguh-sungguh sekarang.

Asal Sekolah : MAS aL – Mukhlishin Sibuhuan, Medan Asal Pesantren : MAS aL – Mukhlishin Sibuhuan, Medan Asal Daerah (Prov/Kab/Kec) : Sumatra Utara/ Padang Lawas/Barumun Kondisi Daerah : Desa

Hari/ tanggal wawancara :Senin, 23 Desember 2013

1. Dengan adanya al-Qur‟ān hidup saya terasa tenang karna di dalam hidup ini sering adanya problem, dan dikala saya bingung biasanya saya membaca al-Qur‟ān, dan terkadang saya Mentadabburi artinya dengan begitu hati ini menjadi tenang. dan dengan al-Qur‟ān saya tidak merasa bimbang dalam kehidupan ini.

2. Saya memulainya dari juz 30 kemudian juz 1, kemudian selanjutnya. Tapi saya juga menghafal ayat-ayat tertentu. Alasan menghafal dari juz 1 agar kalau takrir/ mengulang hafalan lebih mudah.

3. Kurang lebih 10 juz

4. Dulunya dibimbingsama guru, dan adanya guru saya merasa termotivasi, karena kalau ada guru selain guru itu memperbaiki bacaan saya, saya juga merasa punya tantangan akhirnya saya lebih termotivasi dari pada sendiri. 5. Karena bagaimanapun menghafal al-Qur‟ān itu saya merasa tidak seperti

menghafal pelajaran, karna ibarat kata, pelajaran di hafal Insya Allah satu bulan masih hafal al-Qur‟ān dihafal pagi nanti sore dengan mudahnya ia hilang. Sehingga butuh kesungguhan, kesabaran dan selalu optimis.

6. Awal menghafal saya hanya menghafal ayatnya saja, tapi untuk kesini-sini sebelum menghafal saya membaca artinya dulu.

7. Kebiasaanku menghafal per halaman pada muhaf pojok (Muhaf Utsmani)

8. Motivasi saya menghafal awalnya karena ustad saya dulu sering menceritakan keutamaan orang yang menghafal al-Qur‟ān sehingga saya tertarik untuk menghafal apalagi saya melihat suatu hadits tentang keutamaan orang yang menghafal al-Qur‟ān.

9. Malas cara mencegahnya dengan pergi melihat teman-teman yang menghafal aL-Qur‟ān dan memaksa diri untuk mencegah malas, sulit menghafal/ tidak focus, cara menghafalnya selalu berusaha fokus.

14.Pernah, dan pernah juga dijelaskan seorang ustad tentang hadits tersebut. 15.Kurang lebih 3 tahun

16.Kelas 1 aliyah 17.3,50

18.Selalu berusaha untuk menghidari/ insya Allah mengikuti ajaran al-Qur‟ān 19. “Sejujurnya semenjak ikut menghafal al-Qur‟ān saya merasa semuanya di

mudahkan termasuk nilai. Bahkan sebenarnya lebih dari nilai, masih banyak lagi sehingga sekarang ini saya yakin bahwa Allah SWT pasti selalu member nilai yang terbaik kepada saya selama saya masih sering menghafal/ berinteraksi dengan al-Qur‟ān walaupun saya aktif dengan kegiatan-kegiatan yang lain. Karena itulah saya merasakan bahwa semua ini merupakan satyu keistimewaan untuk saya karena menghafal al-Qur‟ān”

Asal Sekolah :Pondok Pesantren Dārul Huffazh Asal pesantren : Pondok Pesantren Dārul Huffazh Asal Daerah (Prov/Kab/Kec) :Banten/TangerangSalatan/Serpong Kondisi Daerah :Kota

Hari/ Tanggal wawancara :Senin, 23 Desember 2013

1. Al-Qur‟ān adalah pedoman umat Islam. Tentu saja peran al-Qur‟ān dalam kehidupan amat sangat penting. Karena al-Qur‟an berfungsi sebagai penuntun jalan (kebenaran) bagi umat manusia seluruhnya. Dengan berpedoman kepada al-Qur‟ān hidup menjadi terarah. Segala sesuatunya menjadi diberkah. Insya Allah

2. Tahapan saya dalam menghafal al-Qur‟ān dimulai dari membenarkan bacaan kemudian dilanjutkan dengan menghafal surat-surat pendek (juz „amma). Lalu setelahnya ialah menghafal surat-surat pilihan (As-Sajdah, Yāsin, Ad-dukhan, Ar-rahman, Al-waqi‟ah, Al-mulk, Insan, dan al-kahfi) lalu setelah selesai dan lancer, dilanjutkan menghafal juz 1 sampai 30.

3. Alhamdulillah sudah 30 juz.

4. Sejak pertama menghafal, sampai proses melancarkan hafalan sekarang ini, saya dibimbing oleh Guru/ Ustadz/ Dosen yang sudah lebih dulu menghafal al-Qur‟ān. Sebab melalui mereka saya mendapat pelajaran lebih dalam menghafal, serta motivasi untuk saya bisa mempertahankan al-Qur‟ān seumur hidup saya.

5. a. Sabar: seseorang yang hendak menghafal al-Qur‟ān tentu harus bersiap menghadapi kesulitan ketika proses menghafal. Sebab, tidak hanya proses 1 atau dua tahun melainkan seumur hidup. Sedangkan di sela-sela perjuangan aka nada titik jenuh. Dan sabar adalah obatnya.

b. bersungguh-sungguh: menghafal al-Qur‟ān mungkin bisa dikatakan dengan perjuangan dan setiap perjuangan membutuhkan kesungguhan agar keberhasilan dapat di peroleh. Tanpa kesungguhan, menghafal al-Qur‟ān akan terasa sulit dan membosankan.

c. optimis dan tidak mudah putus asa : dalam al-Qur‟ān Allah berfirman “sesungguhnya kami jadikan al-Qur‟ān itu mudah untuk di ingat. Maka

sekarang sedang proses, Insya Allah.

7. Ya, saya membuat target setiap hari satu halaman, atau terkadang jika terasa lebih mudah maka dowbel menjadi dua halaman.

8. Motivasi saya dalam mempelajari dan menghafal al-Qur‟ān

a. Dulu saya ingin menjadi seperti ibu saya sebagai “guru ngaji” b. Saya ingin menjadi sebaik-baiknya manusia (sesuai hadits)

c. Saya ingin memberikan mahkota kehormatan untuk oorang tua saya kelak

d. Saya ingin hidup tenang dibawah naungan al-Qur‟ān

e. Saya ingin membina keluarga Qur‟āni dan berkontribusi untuk umat dengan membuka lembaga menghafal al-Qur‟ān

f. Terakhir, saya termotivasi dari nama saya sendiri .

9. a. Malas :tidak saya paksakan menghafal melainkan mencari sarana pengemangat dahulu.

b. Jenuh : perbanyak baca-baca buku keistimewaan menghafal al-Qur‟ān agar kembali semangat.

c. galau :perbanyak istighfar dan shalat sunnah dan muroja‟ah (mengulang hafalan)

d. susah: perbanyak mengulang hafalan yang mudah guna mengasah kembali otak agar mudah menghafal yang lain.

10. Saya memberi target wajib sehari minimal (mengulang) 2 juz dibaca ketika shalat, secara mandiri, dan di setorkan kepada guru yang hafal al-Qur‟ān.

11. Banyak sekali manfaat yang saya rasakan, di antaranya: a. Semakin mudah mempelajari ilmu-ilmu lain

b. Semakin banyak prestasi saya dalam bidang akademik c. Semakin mudah memperoleh harta “dari arah mana pun” d. Sering mendapat beasiswa karna hafal al-Qur‟ān

e. Semakin mudah nikmat dalam membaca dan mentadabburi al-Qur‟ān f. Semakin di hormati dan dihargai orang lain

g. Dan di samping itu semua saya mendapat pahala 12. Ya, saya sering membacanya

Bahwa diakhirat kelak Allah akan membalas orang yang menghafal al-Qur‟ān serta memberikan kehormatan buat orang tua mereka. Sebab, orang tua adalah andil bagi pencapai ananak-anaknya dan orang yang samapai menghafal al-Qur‟ān adalah orang yang istime wabaginya.

yang membaca, menghafal, mempelajari makna al-Qur‟ān kemudian ia mengajar kanapa yang telah ia peroleh kepada orang lain, makaia termasuk di manusia terbaik yang ada di dunia.

15. 4 tahun

16. Sejak Kelas 6 17. 3,75

18. Pernah

Asal Sekolah : MAPM (Madrasah Aliyah Perguruan Muallimat) Asal Pesantren : DAFA V (Darul Fallah V)

Asal Daerah (Prov/Kab/Kec ) : Jatim/ Tebu Ireng/ Cukir Diwek/ Jombang Kondisi Daerah : Desa

Hari/ tanggal wawancara :Rabu, 25 Desember,2013

1. Al-Qur‟an merupakan pedoman hidup, dan mencoba untuk menerapakannya. Jika kita mencoba menerapkan/ meneladani Nabi Saw. 2. Saya mulai menghafal mulai dari juz 30 dan surat-surat penting, setelah itu

dari juz 1 dan seterusnya secara berurutan. 3. 24 juz

4. Ada pembimbing

Belajar al-Qur‟ān harus ada pembimbing.Karena untuk mengetahui benar atau salahnya, tajwid dan bahkan kandungannya

5. Sifat-sifat tersebut harus dimiliki oleh seorang penghafal al-Qur‟ān karena al-Qur‟ān menghafal al-Qur‟ān butuh keteladenan dan kesungguhan. Contoh: sehari atau dua hari saja apa yang di hafal itu tidak dibaca rasanya jadi belepotan atau sulit lagi. Ada yang salah-salah.

6. Kalau saya menghafalnya itu untuk mempermudah, dengan memahami maknanya juga.

7. Sekarang saya belum nambah lagi hafalan, masih merajaah. Kalau menghafalnya biasanya perhari ada target minimal 2 lembar atau kalau mentok bangat kadang satu lembar.

8. Factor yang mendorong untuk menghafal : ingin mendapat ridha Allah a) Yang paling utama, dan yang saya inginkan adalah ingin

di memori ini tersimpan lafadz-lafadz kalam Allah, yaitu al-Qur‟ān .rasanya indah, tenang. Semoga saya dan kita semua bias mencapai itu. Hafal al-Qur‟ān lafadz-ma‟nan wacamalan

b) Ingin semoga menja disalah satu ibadah untuk mendekatkan diri pada Allah.

9. Hambatan yang paling utama adalah: Malas

Sering kali timbul rasa malas ketika mau murajaah atau menghafal. Baru beberpa menit sudah tidak focus, ada ini itu.

Semoga menjadi pribadi yang lebih baik, dan pribadi Qur‟āni 12.Pernah, dan paham

13.Pernah, paham 14.Pernah, paham

Asal Sekolah :MA Tarbiyatut Thalabah Lamongan

Asal Pesantren :TarbiyatutThalabah.

Asal Daerah (Prov/Kab/Kec) :Jawa Timur, Lamongan, Solokuro

Kondisi Daerah :Desa /Kota

Hari/tanggal wawancara :Selasa, 7 januari, 2014

1. Al-Qur‟ān merupakan pedoman hidup orang Islam, yang mana di

dalamnya telah tertera beberapa hukum, bahkan kandungannya yang

merupakan sebuah hukum tersebut merupakan I‟jaznya al-Qur‟ān itu

sendiri, hukum didalamnya sangat kompleks dan utuh. Sehingga al-Qur‟ān

memiliki posisi yang pertama dalam mengatur kehidupan pribadi sehari-hari, serta sebagai petunjuk bagi ummat manusia.

2. Awalnya saya menghafal dari juz 30, setelah itu kemudian mulai dengan

juz 1 dan seterusnya.

3. Insya Allah 6 juz

4. Saya menghafal itu dapat bimbingan dari ustadzah dan kemudian setelah

dibangku kuliah dapat bimbingan dari dosen, sebab menghafal itu harus memiliki guru, lah kalau tidak memiliki guru bagaimana untuk membenarkan dan mengoreksi suatu hafalan kita, guru itu penting dan termasuk enam kategori keberhasilan dalam menuntut ilmu juga harus adanya seorang guru.

5. Sebab itu kunci keberhasilan, tanpa itu semua kita tidak akan sampai pada

apa yang kita inginkan, kemudian al-Qur‟ān itu mudah masuk pada

jiwa-jiwa yang diantaranya memiliki sifat-sifat seperti di atas.

6. Saya sedang dalam proses itu, dan ternyata dengan memahami isi

kandungan dari ayat atau surat yang akan kita hafal itu juga termasuk langkah awal dalam meumdahkan kita untuk menghafal.

7. kurang lebih seperti yang diatas yakni perhalaman. (perpojok)

8. Saya ingin menjadi kekasih Allah atau keluarga Allah yang hati kita

senantiasa terpaut pada al-Qur‟ān, serta saya ingin memberikan mahkota

terindah kepada kedua orang tua saya di yaumul akhir kelak.

9. Banyaknya kegiatan, solusinya mana yang lebih manfaat untuk harus kita

ikuti dan tetap berpartisipasi dalam kegiatan itu dan mana yang tidak harus, teman lawan jenis solusinya kita tetap ada komitmen untuk menjaga dari hal-hal kemaksiatan.

13.Ya mendengar, tapi belum begitu paham.

14. Ya mendengar tapi belum begitu paham.

15.Sudah berjalan selama 3 tahun 16.Sejak kelas 3 MA

17.3,68

18. Pernah, “Bohong”

19. “Nilai semester bagus karena ada usaha untuk meraihnya sama seperti menghafal al-Qur‟ān juga harus ada usaha dalam menghafal”

Asal sekolah :Aliyah Madrasatul Qur‟ān

Asal pesantren : Madrasatul Qur‟ān Tebu ireng Jombang Asal daerah (Prov/Kab/Kec :Kwaron/Diwek/Jombang

Kondisi Daerah :Desa

Hari/Tanggal wawncara :Senin, 23 Desember, 2013

_________________________________________________________________ 1. Al-Qur‟ān adalah kehidupan ku, saya pribadi mempunyai prinsip

bahwa hidup ku untuk Allah, al-Qur‟ān dan Hadis. Saya Menghafal al-Qur‟ān tentunya buat diri sendiri dan saya niatkan untuk menolong Agama Allah. Tentunya al-Qur‟ān adalah yang nomor satu dalam hidup saya.

2. Mulai dari yang mudah-mudah yaitu juz belakang seperti 28-29 lalu 30, Lanjut juz 1. Metode ini fungsinya biar penghafal tidak kaget dan berat, bosen. Jadi memulai dari yang gampang-gampang dulu.

3. Alhamdulillah 30 juz.

4. Menghafal itu perlu guru /teman untuk menyimak bacaan kita. Jika kita sering disimak maka kita akan tahu letak kesalahan-kesalahan kita. Jika menghafal sendiri dan jarang disimak oleh guru kebanyakan bacaan kita banyak kesalahan dan kita tidak menyadarinya.

5. Tentu seorang penghafal harus bersabar dan sungguh-sungguh karena menghafal itu perlu waktu lama. Harus sungguh-sungguh karena musuh utamanya adalah malas, tentunya dengan sabar dan sungguh-sungguh Insya Allah akan tercapai.

2 juz. Nderes 5 juz per hari. 8.

a. Dengan melihat teman yang lebih rajin dari pada kita akan merasa greget jadi pengen lebih rajin dari pada dia.

b. Ingat pahala & keutamaan orang-orang Hafizul Qur‟ān c. Dinasehati orang tua jadi semangat lagi

d. Dinasehati guru, ustad, teman, jadi semangat lagi e. Baca buku-buku motivasi tentang keutamaan al-Qur‟ān. 9. Malas, caranya yang harus dipaksa, jika kembali ke faktor-faktor

No.8 kita akan jadi semangat lagi :

a. Teman yang malas, kalau bergaul dengan teman yang malas maka kamu akan tertular jadi jangan sembarang pilih teman. Pilih lah teman yang rajin.

b. Lingkungan, jangan sering-sering dikamar. Dikamar malah akan membuat kita malas& ngobrol sama teman-teman. Solusi: sering-seringlah di Masjid atau cari tempat yang nyaman.

c. Kesehatan, Bersyukurlah jika masih sehat. Jika sakit, akan terhambat dalam menghafal.

d. Dan yang terakhir wanita/cowok bagi cewek. Udah deh, kalau uda ada hubungan sama lawan jenis, menghafal akan susah bangat.

10. Sering-sering di Murojaah (diulangi) dideres (dibaca) di simak, dan ikut hataman.

11.

a. Yang pastinya, jadi jarang galau lagi

b. Setelah hatam al-Qur‟ān, jadi punya tanggung jawab besar menjaga hafalan.

masjid. Rasanya tuh subhanallah nikmat bangat.

e. Jika kita uda khatam al-Qur‟ān, kita akan merasa lebih dekat dengan Allah SWT.

f. Tentunya kita akan selalu ingat Allah, karena al-Qur‟ān itu ada dzikir. Kita membaca al-Qur‟ān itu seperti dzikir. 12. Iya pernah dengar, jadi orang yang Hafiz, Insyallah akan ikut

membantu ke 2 orang tuanya, dan keluarga dekatnya.

13. Pernah dengar. Mudah-mudahan al-Qur‟ān menjadi safaat kita di Akhirat.

14. Itu Hadis Favorit Para Huffaz, dan tentunya Hadis itu Shohih. 15. 4 tahun

16. 1 MA 17. 4,00 18. Pernah

19. “Sebenarnya gak juga sih kalau seorang penghafal al-Qur‟ān itu memiliki nilai akademis yang bagus, banyak juga ko‟ anak yang hafal al-Qur‟ān tapi nilai akademisnya biasa saja. Begitupun sebalioknya ada yang tidak menghafal al-Qur‟an tapi memiliki prestasi yang luarb biasa. Tapi saya juga mengalami sendiri waktu masih di pesantren dulu kebanyakan yang hafal al-Qur‟an pasti nilai sekolahnya juga bagus”.

Asal Sekolah : MA Mamba‟ul Ulum Bata-Bata Asal Pesantren : PPS. Mambaul Ulum Bata-Bata Asal Daerah (Prov/Kab/Kec) : Jawa Timur/ Sumenep / Guluk-guluk Kondisi Daerah :Desa /Kota

Adapun kondisi daerah tempat saya tinggal sangat mendukung ketika saya menghafalkan al-qur‟an dikarenakan tempat desa saya masih lumayan asri dan tidak begitu tercemar oleh polusi, sehingga ketika saya menghafalkan al-qur‟an sangan mendukung. Sebab masih tenang dan aman.

Hari/Tanggal wawncara :Kamis, 2 Januari 1014

__________________________________________________________________

Dokumen terkait