• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAPATAN DAERAH LAINNYA YANG SAH

Dalam dokumen E-MODUL TATA KELOLA KEUANGAN DAERAH (Halaman 77-84)

PENERIMAAN PEMBIAYAAN

C. PENDAPATAN DAERAH LAINNYA YANG SAH

Dana darurat yang diterima dari pemerintah dan bantuan uang dan barang dari badan/lembaga tertentu untuk menanggulangi bencana alam yang disalurkan melalui pemerintah daerah.

Hibah yang diterima baik berupa uang, barang dan/atau jasa yang dianggarkan dalam APBD harus berdasarkan naskah perjanjian hibah daerah dan mendapat persetujuan DPRD.

Sumbangan yang diterima dari organisasi/lembaga tertentu perorangan atau pihak ketiga, yang tidak berkonsekuensi pengeluaran maupun pengurangan kewajiban pihak ketiga/pemberi sumbangan diatur dalam peraturan daerah. Pendapatan lain ‐ lain yang ditetapkan pemerintah pusat termasuk dana penyesuaian dan dana otonomi khusus.

D. PENERIMAAN PEMBIAYAAN

Pembiayaan (financing) menurut Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 dalam lampiran II PSAP (Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan) Nomor 2, adalah “seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran,

BKPP Kota Tangerang Selatan 72

yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.”

Penerimaan pembiayaan antara lain berasal dari pinjaman dan hasil divestasi. Sementara pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk pembiayaan kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, serta penyertaan modal oleh pemerintah daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah, mengklasifikasikan pinjaman daerah dalam bentuk:

a. pinjaman jangka pendek; b. pinjaman jangka menengah; c. pinjaman jangka panjang.

Pinjaman jangka pendek merupakan pinjaman daerah dalam jangka waktu kurang atau sama dengan satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga dan biaya lain seluruhnya harus dilunasi dalam tahun anggaran yang bersangkutan. Pinjaman ini hanya dipergunakan untuk menutup kekurangan arus kas pada tahun anggaran yang bersangkutan.

Pinjaman jangka menengah merupakan pinjaman daerah dalam jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga dan biaya lain harus dalam jangka waktu yang tidak melebihi sisa masa jabatan kepala daerah yang bersangkutan. Pinjaman ini dipergunakan untuk membiayai penyediaan layanan umum yang tidak menghasilkan penerimaan.

BKPP Kota Tangerang Selatan 73

Pinjaman jangka panjang merupakan pinjaman daerah dalam jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga dan biaya lain harus pada tahun-tahun anggaran berikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman tersebut. Pinjaman ini dipergunakan untuk membiayai proyek investasi yang menghasilkan penerimaan.

Penerimaan pembiayaan menurut ketentuan dalam PP Nomor 58 Tahun 2005, terdiri atas:

1. Sisa lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA). SiLPA mencakup pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan lain ‐ lain pendapatan daerah yang sah, pelampauan penerimaan pembiayaan, penghematan belanja, kewajiban pihak III yang sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan.

2. Pencairan Dana Cadangan. Pencairan dana cadangan digunakan untuk menganggarkan pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas umum daerah dalam tahun anggaran berkenaan.

3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, digunakan antara lain untuk menganggarkan hasil penjualan perusahaan milik daerah/BUMD dan penjualan aset milik pemerintah daerah yang dikerjasamakan dengan pihak III, atau hasil divestasi penyertaan modal pemerintah daerah. 4. Penerimaan Pinjaman Daerah. Pinjaman dapat berasal dari dalam negeri atau luar negeri. Pinjaman dalam negeri

BKPP Kota Tangerang Selatan 74

dapat diperoleh dari pemerintah pusat, lembaga keuangan bank dan nonbank, masyarakat dan sumber lainnya. Sedangkan pinjaman dari luar negeri dapat berupa pinjaman bilateral atau multilateral. Pinjaman daerah dapat dibedakan menjadi pinjaman jangka panjang dan jangka pendek. Pinjaman jangka panjang hanya dapat digunakan untuk membiayai pembangunan prasarana yang merupakan aset daerah dan dapat menghasilkan penerimaan untuk pembayaran kembali pinjaman, serta memberikan manfaat bagi pelayanan masyarakat. Pinjaman jangka panjang tidak dapat digunakan untuk membiayai belanja administrasi umum serta belanja operasional dan pemeliharaan. Selain itu daerah dapat melakukan pinjaman jangka panjang guna pengaturan arus kas dalam rangka pengelolaan kas daerah. Pembayaran Kembali Pinjaman Daerah Semua pembayaran yang menjadi kewajiban daerah atas pinjaman daerah yang jatuh tempo merupakan prioritas dan dianggarkan dalam pengeluaran APBD. Dalam hal daerah tidak memenuhi kewajiban pembayaran atas pinjaman daerah dari pemerintah pusat, maka pemerintah pusat memperhitungkan kewajiban tersebut dengan DAU kepada daerah yang bersangkutan. Dalam hal daerah tidak memenuhi kewajiban pembayaran atas pinjaman daerah yang bersumber dari luar negeri, maka kewajiban tersebut diselesaikan sesuai perjanjian pinjaman. Semua penerimaan dan kewajiban dalam rangka pinjaman daerah dicantumkan dalam APBD dan dibukukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan

BKPP Kota Tangerang Selatan 75

pemerintah daerah. Keterangan tentang semua pinjaman jangka panjang dituangkan dalam lampiran dokumen APBD.Kepala daerah melaporkan kepada DPRD secara berkala dengan tembusan kepada menteri keuangan tentang perkembangan jumlah pinjaman daerah dan tentang pelaksanaan pemenuhan kewajiban pinjaman yang telah jatuh tempo.

5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman. Penerimaan kembali pemberian pinjaman digunakan untuk menganggarkan posisi penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah lainnya.

6. Penerimaan Piutang Daerah, Penerimaan piutang digunakan untuk menganggarkan penerimaan yang bersumber dari pelunasan piutang pihak ketiga, seperti penerimaan piutang daerah dari pendapatan daerah, pemerintah, pemerintah daerah lain, lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank, dan penerimaan piutang lainnya.

7. Penerimaan Kembali Penyertaan Modal (Investasi) Daerah. Penerimaan kembali penyertaan modal (investasi) daerah digunakan untuk menganggarkan penerimaan yang bersumber dari penyertaan modal yang bersumber dari penyertaan modal yang diterima kembali.

BKPP Kota Tangerang Selatan 76 E. LATIHAN SOAL

1. Yang tidak termasuk pajak kabupaten/kota adalah …. a. PKB

b. pajak hotel

c. pajak bumi dan bangunan

d. bea perolehan hak atas tanah dan bangunan

2. SPTPD tidak disampaikan oleh WPD kepada kepala daerah dalam jangka waktu tertentu dan setelah WPD ditegur secara tertulis, maka kepala daerah akan menerbitkan….

a. SKPDKB b. SKPDN c. SKPD d. SKPDKBT

3. Salah satu penerimaan daerah adalah dana bagi hasil pajak PPh Pasal 25/29 dengan komposisi ….

a. pemerintah pusat 25%; pemerintah daerah 75% b. pemerintah pusat 10%; pemerintah daerah 90%

c. pemerintah pusat 80%; pemerintah provinsi 12%; pemerintah kabupaten/kota 8%

d. pemerintah provinsi 16%; pemerintah kabupaten/kota 84%

4. Pinjaman daerah yang hanya digunakan untuk menutup kekurangan arus kas pada tahun anggaran yang bersangkutan disebut ….

a. pinjaman jangka panjang b. pinjaman jangka menengah c. pinjaman jangka pendek d. pinjaman pihak ketiga

BKPP Kota Tangerang Selatan 77

5. Dana Alokasi Umum (DAU) masuk dalam a. PAD

b. Dana Perimbangan

c. Lain-lain Pendapatan yang Sah d. Pembiayaan

BKPP Kota Tangerang Selatan 78

Dalam dokumen E-MODUL TATA KELOLA KEUANGAN DAERAH (Halaman 77-84)

Dokumen terkait