B. Pendapatan Konsolidasian
2. Analisis Perubahan
Realisasi pendapatan konsolidasian pada triwulan II tahun 2020 mencapai Rp5.480,99 miliar, turun sebesar Rp367,17 miliar (6,28 persen) dari periode yang sama tahun 2019 yang sebesar Rp5.848,16 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan pendapatan bukan pajak sebesar 36,47 persen.
Kontribusi pendapatan pajak pusat mencapai Rp3.130 miliar (73,28 persen), sedangkan pendapatan pajak dari daerah sebesar Rp1.200 miliar (27.72 persen).
Pemda diharapkan untuk dapat lebih mengoptimalkan serta mencari alternatif sumber pendapatan pajak daerah agar komposisi pendapatan pajak mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
Sumber: LKPK Kanwil DJPB Provinsi Kalimantan Barat (diolah)
64,36%
35,64%
Pusat Daerah
22 3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Pada Triwulan II tahun 2019 dengan total pendapatan Rp5.848,16 miliar, pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat sebesar 5,08 persen. Sementara pada Triwulan II tahun 2020 dengan total pendapatan Rp5.480,99 miliar, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi sebesar – 3,40 persen.
Uraian TW II 2019
Sumber data: LKPK Kanwil DJPB Provinsi Kalimantan Barat (diolah)
A. Belanja Konsolidasian
1. Analisis Proporsi dan Perbandingan
Sumber data: LKPK Kanwil DJPB Provinsi Kalimantan Barat (diolah)
Realisasi Belanja Konsolidasian pada Triwulan II tahun 2020 mencapai Rp 10.470,23 miliar, turun 4,46 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.
Penurunan ini disebabkan oleh turunnya belanja pegawai sebesar Rp 61,89 miliar, dan belanja barang sebesar Rp 519,78 miliar.
2. Analisis Perubahan
Belanja Pegawai masih menjadi belanja yang paling besar realisasi pada triwulan II 2020. Realisasi belanja pegawai menyumbang 56,58 persen dari realisasi belanja konsolidasian. Hal ini disebabkan masih banyaknya program Pemerintah yang masih dalam tahap perencanaan dan persiapan sehingga belanja barang dan belanja modal cenderung masih kecil realisasinya. TW II 2019 5.107,22 3.189,84 644,34 2,88 101,94 1.404,25 15,17 0,71
TW II 2020 5.045,33 2.670,06 687,83 1,74 - 306,94 12,95 192,62
1.000,00
23
Sumber data: LKPK Kanwil DJPB Provinsi Kalimantan Barat (diolah)
3. Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Kepada Indikator Ekonomi Regional
Belanja Negara konsolidasian pada Triwulan II Tahun 2020 mengalami penurunan sebesar Rp488,39 miliar, demikian juga PDRB turun sebesar Rp1,11 triliun. Tingkat pengangguran terbuka meningkat 0,42 persen, dan kemiskinan mengalami perbaikan sebesar 0,32 persen.
B. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Tabel IV.3
Kontribusi Belanja dan Investasi Pemerintah Dalam Pembentukan PDRB Provinsi Kalmantan Barat Triwulan II tahun 2020
Produk Domistik Regional Bruto (miliar) Kontribusi belanja pemerintah terhadap pembentukan PDRB adalah sebesar 28.02 persen dan kontribusi investasi pemerintah adalah 28.02 persen. Pada Triwulan II 2020 kontribusi Pemerintah terhadap PDRB cukup berpengaruh ditengah merosotnya perekonomian. Dengan angka 28,02 persen, belanja pemerintah dapat dikatakan sebagai salah satu pendorong perekonomian Provinsi Kalimantan Barat pada triwulan I 2020.
Belanja
BAB V
BERITA/ ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Cap Go Meh,, Singkawang
24 Pertanian menjadi Kekuatan pada PDB Triwulan II Tahun 2020
Ancaman resesi ekonomi merupakan fenomena global. Sementara itu, kondisi perekonomian global berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri. Oleh karena itu, Indonesia perlu memperkuat hal-hal yang bersifat komparatif atau potensi Indonesia yang tidak banyak dimiliki negera lain.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sumbangan sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mengalami kenaikan di tengah terjadinya kontraksi perekonomian pada triwulan II 2020 yang -5,32 persen (y-on-y). Sektor pertanian memiliki kontribusi terhadap total PDB sebesar 15,46 persen. Angka itu meningkat dibandingkan triwulan I 2020 yang sebesar 12,84 persen maupun dibandingkan triwulan II 2019 sebesar 13,57 persen.
Indonesia mememiliki SDM sdan SDA yang komparatif dan kompetitif, terutama di komoditas pertanian. Indonesia juga berada di wilayah khatulistiwa dengan sinar matahari ideal sepanjang tahun, kondisi ini sangat strategis untuk dimannfaatkan pada sektor pertanian. Selain program-program pemulihan perekonomian dari dampak Pandemi Covid-19, tentunya perlu penguatan dan pemberdayaan terhadap sektor-sektor perekonomian yang menjadi keunggulan Indonesia, salah satunya sektor pertanian.
Pertumbuan Ekonomi Kalimantan Barat
Struktur ekonomi Kalimantan Barat pada triwulan II 2020 didominasi oleh pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 20,80 persen, industri pengolahan 16,59 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor 13,00 persen dan konstruksi 10,83 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran berasal dari konsumsi rumah tangga 53,55 persen dan pembentukan modal tetap domestik bruto 31,15 persen.
Ekonomi Kalimantan Barat triwulan II-2020 dibanding triwulan II-2019 (y-on-y) mengalami kontraksi 3,40 persen. Walaupun kontraksi terjadi pada mayoritas lapangan usaha, tetapi terdapat beberapa lapangan usaha yang masih menunjukkan pertumbuhan positif. Meski sektor pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan lapangan usaha terbesar di pada struktur PDRB Kalimantan Barat, tetapi tidak termasuk ke dalam tiga pertumbuhan tertinggi (y-on-y). Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pertambangan dan Penggalian sebesar 42,46 persen; diikuti Pengadaan Listrik, Gas sebesar 13,47 persen; dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 12,92 persen. Sementara itu, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 2,84 persen.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat Triwulan II 2020 (y-on-y), Pertambangan dan Penggalian memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar
Kajian Fiskal Regional Triwulan II Tahun 2020
25 2,09 persen, diikuti Pertanian sebesar 0,63 persen; dan Informasi dan Komunikasi sebesar 0,43 persen.
Perkuat Sektor Pertanian
Investasi sektor pertanian perlu didorong, mengingat sektor tersebut tetap tumbuh positif. Saat kinerja sektor lain terhambat akibat implementasi PSBB dan berbagai pembatasan, sektor pertanian dan rantai pasoknya dikecualikan dari PSBB.
Sektor pertanian merupakan satu-satunya sektor yang mengalami pertumbuhan di antara lima sektor terbesar di Indonesia yaitu sebesar 2,19 persen, sementara empat sektor yang lain yaitu Industri (-6,19 persen), perdagangan (-7,57 persen), konstruksi (-5,39 persen), dan pertambangan (-2,72 persen). Pertumbuhan positif ini merupakan capaian yang bagus saat pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 5,32 persen pada triwulan II 2020.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan sektor pertanian. Pertama, sektor pertanian memproduksi makanan sebagai kebutuhan primer sehingga permintaan cenderung stabil. Untuk beberapa komoditas yang bukan makanan pokok, seperti peternakan, ada penurunan sebesar 1,83 persen dibandingkan tahun 2019. Namun untuk komoditas pertanian lainnya tetap meningkat. Kedua, kegiatan di sawah dan perkebunan cenderung lebih mudah berdaptasi dengan protokol Kesehatan. Selain itu, pandemi juga membuat banyak orang yang beralih ke sektor pertanian.
Masyarakat perlu diarahkan untuk mecintai produk dalam negeri dan mencari alternatif bahan pangan lokal untuk mengurangi impor. Peningkatan produksi pertanian perlu terus dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, juga guna mengurangi impor atau meningjkatkan volume ekspor.
Menilik Kembali resesi pada tahun 1997-1998 sektor pertanian dan UMKM merupakan sektor yang terdampak. Covid-19 membuat interaksi manusia dihentikan ataupun diminimalkan. Sementara gerak UMKM juga pertanian berjalan karena interaksi manusia. Di Kalimantan Barat penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat triwulan II 2020 (y-on-y), pertanian merupakan pertumbuhan tertinggi kedua yaitu sebesar 0,63 persen.
Sementara itu, sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor menjadi yang terendah dengan pertumbuhan -2,55 persen.
Selain memperkuat sektor pertanian, para pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) juga perlu diperhatikan. Jumlah pelaku UMKM yang sangat banyak di Indonesia dapat menjadi motor penggerak perekonomian. Pemerintah telah banyak mengeluarkan kebijakan antara lain, untuk subsidi bunga, penempatan dana untuk restrukturisasi, belanja imbal jasa penjaminan, penjaminan untuk modal kerja, Pajak Penghasilan (PPh) final UMKM ditanggung pemerintah, dan pembiayaan investasi melalui koperasi. Tugas kita bersama adalah mengawal berjalannya program tersebut di tataran implementasinya.
vii Badan Pusat Statistik. Berita Resmi Statistik: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan
II-2020. No. 64/08/61/Th.XXIII.
Badan Pusat Statistik. Berita Resmi Statistik: Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Barat Triwulan II-2020. No. 47/08/61/Th.XXIII.
2020. Pertumbuhan Paling Tinggi. Sektor Pertanian Penyelamat PDB Triwulan II 2020.
Republika. (6 Agustus 2020).
Setyono, Budi. 2020. Pertumbuhan Ekonomi Alami Kontraksi Akibat Pandemi. Suara Pemred.
(6 Agustus 2020).
Khudori. 2020. Pertanian Jadi Andalan. Republika (7 Agustus 2020).
Soraya, Dea Alvi dan Zahrotul Oktaviani. 2020. Perkuat Sektor Pertanian. Republika (7 Agustus 2020).