• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Keputusan Manajemen Aset

1.3. Karakteristik Responden

1.3.8. Pendapatan Responden

Tujuan dijalankannya usaha perdagangan adalah memperoleh pendapatan.

Pendapatan tersebut akan berpengaruh bagi kelangsungan usaha, dimana semakin

besar pendapatan maka semakin besar pula kemampuan suatu usaha membiayai

pengeluaran-pengeluaran. Tabel 4.8 berikut ini menunjukkan karakteristik

Tabel 4.8

Karakteristik Pendapatan UKM Counter Pulsa

Pendapatan (rupiah Jumlah Responden

(orang) (%) 2.450.000<P≥ 29.018.750 62 55,9 29.018.750<P≥ 55.587.500 23 20,7 55.587.500<P≥ 82.156.250 9 8,1 82.156.250<P≥108.725.000 9 8,1 108.725.000<P≥135.293.750 3 2,7 135.293.750<P≥161.862.500 0 0,0 161.862.500<P≥188.431.250 2 1,8 188.431.250<P≥215.000.000 3 2,7 Jumlah 111 100,0 Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa, jumlah responden terbanyak

pada pendapatan Rp 2.450.000 Rp 29.018.750 yaitu sebesar 62 respoden. Jumlah

rata-rata responden pada pendapatan Rp 29.018.750 Rp 55.587.500 yaitu 23

responden. Jumlah responden paling sedikit dengan modal usaha Rp 135.293.750

Rp 161.862.500 yaitu 0 responden atau tidak terdapat responden.

1.4.Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan agar mendapatkan model penelitian valid yang dapat

dilakukan dengan melakukan estimasi. Pengujian asumsi klasik ini terdiri dari uji

normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas

1.4.1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov

untuk mengetahui residual dalam model regresi menyebar normal atau tidak.

Kriteria pengujian normalitas menggunakan probabilitas, yaitu:

1. Jika probabilitas > 0,05 maka residual berdistribusi normal.

2. Jika probabilitas < 0,05 maka residual berdistribusi tidak normal.

Tabel 4.9 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 111

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 8.47169047E5

Most Extreme Differences Absolute .069

Positive .069

Negative -.050

Kolmogorov-Smirnov Z .728

Asymp. Sig. (2-tailed) .664

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan output Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai signifikansi

sebesar 0,664 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang

di uji berdistribusi normal.

1.4.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Pengujian

ada tidaknya korelasi antar variabel independen digunakan Tolerance Value dan

Variance Inflation Factor (VIF).

Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1(Constant) -117191.039 765627.772 -.153 .879

Modal Usaha 1.021 .002 .994 486.640 .000 .822 1.217

Tenaga Kerja 169339.995 109034.939 .003 1.553 .123 .849 1.177

Jam Kerja 199469.418 60019.565 .007 3.323 .001 .864 1.158

Lama Usaha 115041.405 24043.514 .010 4.785 .000 .796 1.257

a. Dependent Variable: Pendapatan Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan output Tabel 4.10 menunjukkan bahwa Nilai Tolerance

variabel Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha masing-masing

0,822; 0,849; 0,864 dan 0,796 lebih besar dari 0,10. Sementara itu, Nilai VIF

variabel Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha masing-masing

1,217; 1,177; 1,158 dan 1,257 lebih kecil dari 10,00. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel yang digunakan tidak terjadi multikolinieritas.

1.4.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada

pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2013;110). Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Tabel 4.11 Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .995a .991 .990 .04682 1.787

a. Predictors: (Constant), Lama Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja, Modal Usaha

b. Dependent Variable: Pendapatan Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan output Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai DW 1,787,

selanjutnya nilai ini akan dibandingkan dengan nilai table signifikansi 5%, jumlah

sampel N = 111 dan jumlah variabel independen 4 (K = 4) = 4.111 (pada tabel

Durbin Watson) maka diperoleh nilai du 1,765. Nilai DW 1,787 lebih besar dari

batas atas (du) yakni 1,765 dan kurang dari (4-du) 4 - 1,765 = 2,235 sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

dl du 4-du 4-dl 1,616 1,765 1,787 2,235 2,384

Gambar 4.2 Kurva Durbin Watson

daerah keraguan daerah keraguan ada autokorelasi positif ada autokorelasi negatif Tidak ada Autokorelasi

1.4.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejer yang meregres

absolute residual terhadap variabel bebas yang berpengaruh tidak signifikan

terhadap variabel terikat absolut Ut maka tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2013;143). Tabel 4.12 Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -229112.450 454530.101 -.504 .615 Modal Usaha .000 .001 -.070 -.666 .507 Tenaga Kerja 61869.311 64730.752 .098 .956 .341 Jam Kerja 60134.021 35631.804 .172 1.688 .094 Lama Usaha 8991.137 14273.909 .067 .630 .530

a. Dependent Variable: RES2 Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.12 diperoleh nilai signifikansi 4

(empat) variabel independen terhadap variabel bebas absolut residual tidak ada

yang mengalami gejala heteroskedastisitas atau nilai signifikansi semua berada

1.5.Analisis Regresi Linear Berganda

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear

berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah hasil analisis

regresi linear berganda :

Tabel 4.13

Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa Model\ Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -117191.039 765627.772 -.153 .879 Modal Usaha 1.021 .002 .994 486.640 .000 Tenaga Kerja 169339.995 109034.939 .003 1.553 .123 Jam Kerja 199469.418 60019.565 .007 3.323 .001 Lama Usaha 115041.405 24043.514 .010 4.785 .000

a. Dependent Variable: Pendapatan Sumber : Lampiran 4

Dari tabel, persamaan regresi linear berganda dapat dijelaskan yaitu :

Y = ß1X1+ ß2X2+ ß3X3+ ß4X4+ e

Y = 0,994X1+ 0,003X2+ 0,007X3+ 0,010X4+ e

Pada penelitian ini menggunakan standardized beta, keuntungannya adalah

mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada variabel independen. Jika

ukuran variabel independen tidak sama, maka sebaiknya interpretasi persamaan

regresi mengunakan standardized beta.

1. Nilai koefisien regresi modal usaha (X1) sebesar 0,994 berarti, apabila modal

dengan asumsi variabel tenaga kerja (X2), jam kerja (X3) dan lama usaha

(X4) konstan.

2. Nilai koefisien regresi tenaga kerja (X2) sebesar 0,003 berarti, apabila tenaga

kerja naik satu satuan maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,003

dengan asumsi variabel modal usaha (X1), jam kerja (X3) dan lama usaha

(X4) konstan.

3. Nilai koefisien regresi jam kerja (X3) sebesar 0,007 berarti, apabila jam kerja

naik satu satuan maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,007 dengan

asumsi variabel modal usaha (X1), tenaga kerja (X2) dan lama usaha (X4)

konstan.

4. Nilai koefisien regresi lama usaha (X4) sebesar 0,010 berarti, apabila lama

usaha naik satu satuan maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,010

dengan asumsi variabel modal usaha (X1), tenaga kerja (X2) dan jam kerja

(X3) konstan.

1.6.Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah

Tabel 4.14

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .995a .991 .990 .04682

a. Predictors: (Constant), Lama Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja, Modal Usaha

b. Dependent Variable: Pendapatan Sumber : Lampiran 4

Nilai yang mendekati satu berarti variabel bebas memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat

secara simultan (Sugiyono, 2010;286). Berdasarkan hasil output di atas :

1. Berdasarkan Tabel 4.14 maka diperoleh nilai Adjusted R Square = 0,990

dapat dikatakan bahwa perubahan variabel Y sebesar 99% disebabkan oleh

variabel Modal Usaha (X1), Tenaga Kerja (X2), Jam Kerja (X3) dan Lama

Usaha (X4) sedangkan sisanya sebesar 1% dapat dijelaskan dengan

faktor-faktor lain diluar variabel tersebut.

2. Berdasarkan Tabel 4.14 maka diperoleh nilai R Square = 0,991 artinya bahwa

variabel Modal Usaha (X1), Tenaga Kerja (X2), Jam Kerja (X3) dan Lama

Usaha (X4) mampu menjelaskan perubahan variabel terikat Y (pendapatan)

sebesar 99,1% sedangkan sisanya 0,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor

lain diluar variabel tersebut.

3. R = 0,995 artinya kuatnya hubungan antar variabel independen (X)

bersama-sama terhadap variabel dependen (Y) yaitu 99,5%.

Sebagai catatan, besarnya nilai koefisien determinasi atau R square hanya

dikatakan bahwa tidak ada pengaruh X terhadap Y. Semakin kecil nilai koefisien

determinasi (R square), maka ini artinya pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat semakin lemah. Sebaliknya, jika nilai R square semakin mendekati

1, maka pengaruh tersebut akan semakin kuat.

1.7.Uji Hipotesis (Uji t)

Uji digunakan untuk menguji seberapa jauh satu variabel bebas (independen)

secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependen).

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap antara

lain :

1. Merumuskan hipotesis statistik

Ha : β > 0 : artinya variabel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha) secara parsial bepengaruh terhadap variabel dependen

(pendapatan).

Ho : β < 0 : artinya varibel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

(pendapatan).

2. Menentukan ttabel

Menentukan taraf nyata (α) 5%, derajat bebas atau degree of freedom (df) n-k, dimana n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel untuk menentukan

3. Kriteria yang dipakai dalam uji t adalah :

a. Apabila thitung > ttabel atau nilai signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak dan

Ha diterima, artinya secara parsial ada pengaruh nyata antara modal usaha,

tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan. Dengan

demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

b. Apabila thitung < ttabel atau nilai signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak, artinya secara parsial tidak ada pengaruh nyata antara

modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan.

Dengan demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

Tabel 4.15

Hasil Uji Hipotesis (Uji t)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -117191.039 765627.772 -.153 .879 Modal Usaha 1.021 .002 .994 486.640 .000 Tenaga Kerja 169339.995 109034.939 .003 1.553 .123 Jam Kerja 199469.418 60019.565 .007 3.323 .001 Lama Usaha 115041.405 24043.514 .010 4.785 .000

a. Dependent Variable: Pendapatan Sumber : Lampiran 4

Hasil penelitian terhadap variabel Modal Usaha (X1) diperoleh nilai thitung sebesar 486,640 sedangkan ttabel sebesar 1,662. Hasil ini menunjukan bahwa thitung

> ttabel dengan signifikan sebesar 5%. Dengan demikian hasil perhitungan statistik

menunjukan bahwa secara parsial variabel Modal Usaha (X1) berpengaruh

Gambar 4.3

Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Modal Usaha

Hasil penelitian terhadap variabel Tenaga Kerja (X2) diperoleh nilai thitung

sebesar 1,553 sedangkan ttabel sebesar 1,662. Hasil ini menunjukan bahwa thitung < ttabel dengan signifikan sebesar 5%. Dengan demikian hasil perhitungan statistik

menunjukan bahwa secara parsial variabel Tenaga Kerja (X2) tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.

Gambar 4.4

Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Tenaga Kerja

Hasil penelitian terhadap variabel Jam Kerja (X3) diperoleh nilai thitung

sebesar 3,323 sedangkan ttabel sebesar 1,662. Hasil ini menunjukan bahwa thitung >

ttabel dengan signifikan sebesar 5%. Dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukan bahwa secara parsial variabel Jam Kerja (X3) berpengaruh signifikan

terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.

Daerah Ha diterima 0 1,662 486,640 Daerah Ha ditolak Daerah Ha diterima 0 1,553 1,662 Daerah Ha ditolak

Gambar 4.5

Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Jam Kerja

Hasil penelitian terhadap variabel Lama Usaha (X4) diperoleh nilai thitung sebesar 4,785 sedangkan ttabel sebesar 1,662. Hasil ini menunjukan bahwa thitung >

ttabel dengan signifikan sebesar 5%. Dengan demikian hasil perhitungan statistik

menunjukan bahwa secara parsial variabel Lama Usaha (X4) berpengaruh

signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.

Gambar 4.6

Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Lama Usaha

Dari hasil penelitian secara parsial (uji t) variabel Modal Usaha (X1), Jam

Kerja (X3) dan Lama Usaha (X4) berpengaruh signifikan terhadap variabel

Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik karena nilai thitung > ttabel

dengan signifikan sebesar 5%. Sedangkan variabel Tenaga Kerja (X2) tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa

Kecamatan Gresik karena nilai thitung < ttabel dengan signifikan sebesar 5%.

Daerah Ha diterima 0 1,662 3,323 Daerah Ha ditolak Daerah Ha diterima 0 1,662 4,785 Daerah Ha ditolak

1.8.Uji Kelayakan Model (Uji F)

Pengujian ini digunakan untuk menguji pengaruh hipotesis secara simultan, yaitu

diduga ada modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha mepunyai

pengaruh terhadap Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap :

1. Merumuskan hipotesis statistik

Ha : β > 0 : artinya variabel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha) secara simultan bepengaruh terhadap variabel dependen

(pendapatan).

Ho : β < 0 : artinya varibel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen (pendapatan).

2. Menentukan Ftabel

Menentukan taraf nyata (α) = 0,05 atau dan dfl = (k-1), df2 = (n-k) untuk menentukan nilai Ftabel dfl = 4-1 = 3 df2 = 111-4 = 107.

3. Kriteria yang dipakai dalam uji F adalah :

a. Apabila Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak

dan Ha diterima, artinya secara simultan ada pengaruh antara modal usaha,

tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan. Dengan

b. Apabila Fhitung < Ftabel atau nilai signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak, artinya secara simultan tidak ada pengaruh antara modal

usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan.

Dengan demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

Tabel 4.16

Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.172E17 4 5.431E16 72918.335 .000a

Residual 7.895E13 106 7.448E11

Total 2.173E17 110

a. Predictors: (Constant), Lama Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja, Modal Usaha

b. Dependent Variable: Pendapatan Sumber : Lampiran 4

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai regresi memiliki tingkat signifikansi

0,00 nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau nilai signifikan < α dan Fhitung memiliki

nilai 72918,335 sedangkan Ftabel memiliki nilai 2,69 ini berarti Fhitung > Ftabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara simultan terbukti ada

pengaruh signifikan Modal Usaha (X1), Tenaga Kerja (X2), Jam Kerja (X3) dan

Lama Usaha (X4) terhadap Pendapatan (Y) UKM Counter Pulsa Kecamatan

Gambar 4.7

Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji F

Dokumen terkait