• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODAL USAHA, TENAGA KERJA, JAM KERJA DAN LAMA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA COUNTER PULSA DI KECAMATAN GRESIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODAL USAHA, TENAGA KERJA, JAM KERJA DAN LAMA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA COUNTER PULSA DI KECAMATAN GRESIK"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

Cabang Gresik)

SKRIPSI

Oleh :

LAILI RIZIIQ MA’RUFAA

NIM : 13312025

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

(2)

i SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana ekonomi

Oleh :

LAILI RIZIIQ MA’RUFAA

NIM : 13312025

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

(3)
(4)
(5)

iv

“Hidup ini keras dan tidak mudah tapi aku jauh lebih keras dan tidak mudah menyerah”

“Be a girl with a mind, a woman with attitude and a lady with class”

“Jika kita melihat seorang (wanita) yang begitu tangguh, kuat dan mandiri, maka

jangan lihat dia sekarang berdiri tegak di sana begitu mengagumkan. Tapi tanyakanlah, seberapa banyak hal, orang, peristiwa menyakitkan yang telah

dia lewati, yang membuatnya menjadi semakin kuat. (Tere Liye)

PERSEMBAHAN

Atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dengan rasa tulus kupersembahkan karya ini kepada :

Almarhum Bapak Achmad Kirom dan Ibu Chanifah yang telah memberikan kasih sayang dan cintanya, doa yang tak pernah berhenti, serta kerja keras ikhlas tanpa

pernah lelah untuk memberikan yang terbaik bagi keberhasilanku.

Almamaterku tercinta khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.

Saudara dan sahabatku, terima kasih telah memberiku motivasi dan semangat. Para dosen dan pihak UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik yang telah

banyak membantu.

(6)

v

rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul : “Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan Gresik (Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular

Cabang Gresik)”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S-1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Gresik. Penulis menyadari bahwa Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Ir. Setyo Budi, MS selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik.

2. Suwarno, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.

3. Anita Handayani SE.,M.SM. selaku ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.

4. Rahmat Agus Santoso, S.E.,MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis.

5. Tri Ariprabowo, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis.

6. Seluruh Dosen pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik, yang telah memberikan bekal ilmu dan atas segala bantuan yang diberikan.

7. Seluruh Pemilik UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik yang terdaftar di PT. Multi Media Selular Cabang Gresik yang atas bantuanya memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti.

(7)

vi banyak teman-teman.

11. Teman-teman Admin satu kantor PT. Multi Media Selular, Mbak Luluk, Mbak April, Mbak Fatma, Mbak Firda, Novi, Hellen, Mas Leho tiada hari tanpa tawa kalian yang membuatku jadi lebih semangat mengerjakan skripsi ini.

12. Teman-teman kantor lainnya terutama Pak Rivani, Pak Hari dan Pak Yoga, yang selalu memberikan bantuan, ilmu, dan pengalaman kalian tentang perkuliahan jadi alasan lebih semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 13. Buat Agung, Rizki, Shofie, Mbak Riza, Nia dan Restu, tidak hanya jadi

teman seperjuangan kuliah tapi jadi saudara. Terima kasih untuk dukungannya.

14. Keluarga besar MAS (Manajamen A Sore) tercinta. Terimakasih atas semua tawa yang kalian ciptakan.

15. Semua pihak yang telah banyak membantu proses penulisan skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, maka dari itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demu perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi banyak pihak terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Gresik, 08 Mei 2017

(8)

vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Sebelumnya ... 11

(9)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 4.1. Deskripsi Data Penelitian ... 42

4.1.1. Kondisi Geografis dan Demografi Kecamatan Gresik 42

4.1.2. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan ... 69

(10)
(11)

x

Tabel 2.1 : Persamaan dan Perbedaan Penelitian ... 15

Tabel 4.1 : Karakteristik Umur Pemilik UKM Counter Pulsa ... 46

Tabel 4.2 : Karakteristik Pendidikan Terakhir Pemilik UKM Counter Pulsa 47 Tabel 4.3 : Karakteristik Jenis Kelamin Pemilik UKM Counter Pulsa .... 48

Tabel 4.4 : Karakteristik Modal Usaha UKM Counter Pulsa ... 49

Tabel 4.5 : Karakteristik Tenaga Kerja UKM Counter Pulsa ... 50

Tabel 4.6 : Karakteristik Jam Kerja UKM Counter Pulsa ... 51

Tabel 4.7 : Karakteristik Lama Usaha UKM Counter Pulsa ... 52

Tabel 4.8 : Karakteristik Pendapatan UKM Counter Pulsa ... 53

Tabel 4.9 : Uji Normalitas ... 54

Tabel 4.10: Uji Multikolinieritas ... 55

Tabel 4.11: Uji Autokorelasi ... 56

Tabel 4.12: Uji Heteroskedastisitas ... 57

Tabel 4.13: Analisis Regresi Linear Berganda ... 58

Tabel 4.14: Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 60

Tabel 4.15: Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ... 62

(12)

xi

Gambar 2.1 : Kerangka Berpikir ... 31

Gambar 4.1 : Peta Kecamatan Gresik ... 44

Gambar 4.2 : Kurva Durbin Watson ... 56

Gambar 4.3 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Modal

Usaha ... 63

Gambar 4.4 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Tenaga

Kerja ... 63

Gambar 4.5 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Jam

Kerja ... 64

Gambar 4.6 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Lama

Usaha ... 64

(13)

xii

Lampiran 2 : Angket Penelitian ... 76

Lampiran 3 : Jawaban Responden ... 79

Lampiran 4 : Data Statistik (SPSS) ... 82

Lampiran 5 : Tabel Distribusi t ... 86

Lampiran 6 : Tabel Pengujian Nilai F ... 87

Lampiran 7 : Tabel Durbin Watson ... 88

(14)

xiii

Media Selular Cabang Gresik), Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Muhammadiyah Gresik, Mei, 2017

Abstraksi

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan UKM. Dalam tugas akhir ini, batasan masalah difokuskan pada pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik. Sampel dalam penelitian ini adalah counter pulsa (tokonya) masih ada, jika sudah tutup atau pindah di kecamatan lain dalam proses penelitian maka tidak termasuk sampel penelitian sebanyak 111 counter pulsa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara parsial dan simultan pengaruh pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik. Teknik pengambilan data menggunakan metode angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik analisis regresi linier berganda.

Hasil analisis secara simultan menunjukkan variabel modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik. Sementara hasil analisis secara parsial variabel modal usaha, jam kerja dan lama usaha mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik sedangkan variabel tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik.

(15)

xiv

Gresik Branch), Management, Faculty of Economics and Business, University of

Muhammadiyah Gresik, May, 2017

Abstract

This research intend to identify the variables that affect to the income of

SMEs. This final project is focused on impact of business capital, manpower,

working hours and duration of business to retail outlet income in Gresik

Sub-district registered as oultet PT. Multi Media Selular Gresik. The sample in this

research is the retail outlet (store) still exist, if it is closed or moved in other

districts in the process of research then not include to the research sample count

111 retail outlets. The purpose of this research is to know the partial and

simultaneous influence of business capital, manpower, working hours and

duration of business to SME revenue in Gresik Sub-district. Technique of

collecting data using questionnaire method. Data analysis technique used in this

research is using doubled linear regression analysis method.

The result of simultaneous analysis shows that business capital,

manpower, working hour and business variable have significant effect to retail

outlet income in Gresik Sub-district. While the results of partial analysis of

variable business capital, working hours and business duration have a positive

effect on retail outlet in Gresik Sub-district while the variable of manpower has

no effect to the income of retail outlet in Gresik Sub-district.

Keywords : Income, Business Capital, Working Hours, Manpower, Duration of

(16)

1

1.1. Latar Belakang Masalah

Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan

konsumen yang semakin tinggi dan semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya.

Mulai dari kalangan menengah sampai kalangan atas selalu menuntut kualitas

yang terbaik dan harga yang ekonomis. Perekonomian mengalami perubahan yang

cukup signifikan, apalagi di negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia,

yang semakin hari mengalami peningkatan baik dibidang ekonomi maupun

pembangunan (http://inet.detik.com).

Peranan telekomunikasi juga sangat penting untuk turut serta dalam

pertumbuhan ekonomi Indonesia mengingat setiap kegiatan yang berkaitan

dengan ekonomi harus dilakukan dengan cepat maka dalam sektor/peranan

telekomunikasi juga harus ditingkatkan menjadi lebih berkualitas dan semakin

berkembang. Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian

infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dengan meningkat atau menurunya

tingkat kuantitas maupun kualitas dari telekomunikasi secara otomatis juga

tingkat pendapatan ekonomi Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh

sektor/peranan telekomunikasi itu sendiri.

Peranan teknologi telekomunikasi menjadi sangat penting, terutama dalam

mengubah kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi dibidang komunikasi

dan informasi kini dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Semua

(17)

2

Telekomunikasi menjadi sangat penting karena merupakan sarana bagi

masyarakat untuk berkomunikasi. Salah satu produk komunikasi yang menjadi

kebutuhan masyarakat adalah ponsel. Ponsel tidak bisa aktif dan berfungsi

sebagaimana mestinya apabila tidak dilengkapi dengan sim card. Sim card

merupakan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan telekomunikasi (operator)

yang digunakan sebagai sarana berkomunikasi dalam penggunaannya dimasukan

ke dalam slot kartu yang terdapat pada handphone.

Data yang diambil dari US Cencus Bureau pada tahun 2015 menjelaskan

bahwa pengguna telepon seluler telah melebihi dari 281 juta yang tersebar dari

Sabang hingga Merauke. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia per awal tahun

2014 baru mencapai 251 juta jiwa. Fakta ini membuktikan bahwa kebutuhan akan

dunia komunikasi dan informasi sangat tinggi di Indonesia

(http://media.bursadana.co.id). Tentunya hal ini berkaitan erat dengan kebutuhan

pulsa yang sangat banyak. Dengan banyaknya permintaan pulsa maka counter

pulsa yang ada juga sangat banyak seiring dengan permintaan isi ulang pulsa.

Kabupaten Gresik, yang berbatasan dengan Surabaya, memang terkenal

sebagai salah satu kota industri di Jawa Timur. Beberapa industri besar berada di

Gresik seperti industri semen, petrokimia dan peralatan elektronik selain itu

banyak pula industri kecil. Peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam

(18)

ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan

penyerapan tenaga kerja, juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil

pembangunan. Pengembangan UKM pada saat ini sangat penting dan perlu

mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar

dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya.

Pengembangan UKM melalui pendekatan pemberdayaan usaha perlu

memperhatikan aspek sosial dan budaya di masing-masing daerah, mengingat

usaha kecil dan menengah pada umumnya tumbuh dari masyarakat secara

langsung.

Kebanyakan dari industri UKM adalah yang berhubungan dengan keadaan

masyarakat sehari-hari. Produk telekomunikasi menjadi sasaran bagi

wirausahawan. Banyaknya pengguna handphone di kalangan masyarakat

membuat kebutuhan pulsa terus meningkat dari hari ke hari. Peluang inilah yang

dilihat oleh pelaku bisnis.

Beberapa hal yang menjadi alasan utama mengenai bisnis pulsa menjadi

bisnis yang diminati adalah karena atas dasar kebutuhan penggunaan ponsel itu

sendiri yang mengakibatkan adanya kebutuhan serta kemudahan dalam

mendapatkan pulsa. Selain itu, adanya kecenderungan untuk berkomunikasi dalam

rangka menjalin relasi, yang bertitik pada sifat dasar manusia dalam prinsip

kehidupannya, yaitu bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang selalu

membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan yang terikat antar

(19)

yang lainnya dengan berbagai tujuan. Maka di sinilah alasan diciptakannya alat

komunikasi tersebut dan telah mengalami banyak perkembangan sampai saat ini.

Distributor Indosaat Ooredoo yakni PT. Multi Media Selular cabang

Gresik, berperan sebagai perusahaan distributor diakui memberikan andil yang

sangat besar bagi penyebaran produk perusahaan (distribusi). PT. Multi Media

Selular memiliki aktivitas usaha yaitu menjual dan mendistribusikan

produk-produk yang dihasilkan oleh indosat seperti pulsa, voucher dan kartu perdana

(stater park) untuk sampai ke konsumen dengan penjualan produknya melalui

canvasser-canvasser yang langsung mendatangi outlet-outlet (Counter Handphone

dan Pulsa) yang tersebar di seluruh Kabupaten Gresik. Kinerja Outlet sebagai

UKM di Gresik mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan

jumlah outlet yang terdaftar di PT. Multi Media Selular sebagai mitra (pelanggan)

perusahaan dalam periode tahun 2014-2016.

Gambar 1.1

Jumlah Outlet PT. Multi Media Selular Gresik 973

1015

1062

900 930 960 990 1020 1050 1080

2014 2015 2016

(20)

Dari jumlah outlet yang tedaftar sebagai mitra PT. Multi Media Selular

Gresik terbagi menjadi 16 Kecamatan. Kecamatan Gresik merupakan kecamatan

yang memiliki populasi outlet tertinggi sehingga peneliti mengambil obyek

penelitian di kecamatan Gresik. Berikut ini adalah jumlah outlet yang terbagi per

kecamatan :

Tabel 1.1

Jumlah Mitra Outlet PT. Multi Media Selular Gresik

No. Kecamatan Jumlah Outlet

1.

Sumber : PT. Multi Media Selular Cab. Gresik 2016

Berdirinya sebuah usaha memiliki tujuan yang jelas, tujuan utamanya

adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Namun, keuntungan khusus

atas bisnis pulsa ini merujuk pada prinsip perhitungan keuntungan yang berjangka

panjang. Artinya, keuntungan yang relatif tidak banyak namun berjalan

berdasarkan kebutuhan dan waktu yang relatif tidak terbatas. Berjalan

mengandung makna bahwa bisnis pulsa merupakan suatu bisnis yang mengikuti

(21)

disimpulkan bahwa, bisnis berjualan pulsa akan selalu dibutuhkan dan menarik

konsumen (pengguna pulsa) selama kebutuhan akan pulsa itu sendiri tetap ada.

Salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha perdagangan adalah

modal. Menurut Munawir (2007;116) dalam bukunya yang berjudul Analisis

Laporan Keuangan ”modal kerja merupakan dana yang dipergunakan untuk

membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”. Modal merupakan faktor

pendukung yang penting bagi pedagang untuk keberlangsungan usahanya. Besar

kecilnya modal kerja yang dipergunakan dalam usaha tentunya akan berpengaruh

terhadap pendapatan yang diperoleh pedagang. Supaya usaha dagangnya berjalan

dengan baik, diperlukan modal dagang yang cukup memadai. Modal yang besar

akan memungkinkan jumlah persediaan barang dagang yang akan dijual semakin

banyak. Hal ini memungkinkan akan turut mempengaruhi tingkat pendapatan

pedagang. Kekurangan modal kerja bagi sebagian pedagang akan sangat

membatasi kemampuan mengadakan persediaan barang yang cukup. Teori ini

didukung oleh penelitian Hidayaji (2010;50) yang menyatakan bahwa modal

berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan.

Penggunaan tenaga kerja dapat pula meningkatkan jumlah pendapatan

usaha. Menurut Wibowo (2007;6) dalam bukunya yang berjudul Petunjuk

Mendirikan Perusahaan Kecil, kedudukan usaha kecil di tengah-tengah kehidupan

iklim usaha telah mendapat tempat yang mantap. Usaha kecil banyak menyerap

tenaga kerja dan ikut melancarkan peredaran perekonomian negara. Dengan

tambahan tenaga kerja akan memungkinkan adanya pelayanan yang lebih baik

(22)

cara ini maka akan dapat memikat jumlah pelanggan yang lebih banyak dan lebih

memungkinkan terpeliharanya loyalitas pelanggan. Dalam penelitian Yella

(2015;5) menunjukkan adanya pengaruh tenaga kerja terhadap tingkat

pendapatan.

Selain faktor modal dan tenaga kerja, tingkat pendapatan pedagang juga

ditentukan oleh lamanya waktu operasi atau jam kerja. (Arifin, 2004;15 dalam

Sasmita 2012;3) dalam bukunya yang berjudul Formasi Strategi Makro-Mikro

Ekonomi Indonesia mengemukakan secara umum dapat diasumsikan bahwa

“semakin banyak jam kerja yang dipergunakan, berarti akan semakin produktif”.

Hal ini mengindikasikan semakin tinggi jam kerja yang di jalani pedagang maka

semakin tinggi pendapatan yang diperoleh. Hasil penelitian Firdausa (2012;56)

dan Priyandika (2015;69) membuktikan adanya hubungan antara jam kerja

dengan tingkat pendapatan.

Lama pembukaan usaha dapat mempengaruhi tingkat pendapatan. Asumsi

dasar yang digunakan adalah semakin lama usaha seseorang akan semakin tinggi

pula produktivitas kerja seseorang dan menghasilkan jumlah produksi yang

memuaskan. Lama usaha dengan sendirinya juga akan meningkatkan

pengetahuan, kecerdasan dan keterampilan. Semakin lama usaha yang dijalankan,

maka pengalaman kerja semakin bertambah dalam menciptakan barang-barang.

Semakin lama dan semakin intensif pengalaman kerja akan semakin besar

peningkatan tersebut, inilah yang memungkinkan orang bisa menghasilkan barang

dan jasa yang makin banyak, beragam dan bermutu. Semakin beragam barang dan

(23)

(Suroto, 1992;237 dalam Jamaika dkk, 2013;5). Penelitian yang dilakukan

Widyastuti (2015;12) menunjukkan bahwa semakin lama pengusaha merintis

usahanya maka akan menambah pendapatan yang diperoleh.

Penelitian ini dilakukan dengan merekontruksi variabel penelitian

terdahulu. Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat variabel lokasi usaha, tetapi

dalam penelitian ini tidak digunakan karena lokasi usaha merupakan persepsi

konsumen sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah pemilik UKM counter

pulsa. Tingkat pendidikan juga tidak digunakan dalam penelitian ini karena,

tingkat pendidikan hanya sebatas menjelaskan secara deskriptif.

Melihat banyaknya pengguna telepon seluler atau ponsel di kalangan

masyarakat membuat kebutuhan akan pulsa juga meningkat. Dengan hal tersebut

diatas, peneliti tertarik akan pentingnya pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam

kerja dan lama usaha terhadap pendapatan pengusaha counter pulsa dalam upaya

untuk lebih meningkatkan dan mengoptimalkan usaha yang dijalani.

Berdasarkan latar belakang di atas mengenai pendapatan yang didapat

pada bisnis pulsa di Outlet yang terdaftar di PT. Multi Media Selular Gresik maka

(24)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang diangkat

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh modal usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa?

2. Apakah ada pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan UKM counter pulsa?

3. Apakah ada pengaruh jam kerja terhadap pendapatan UKM counter pulsa?

4. Apakah ada pengaruh lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa?

5. Apakah ada pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha

secara bersama-sama terhadap pendapatan UKM counter pulsa?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan diatas maka

tujuan yang akan diteliti adalah sebagi berikut :

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh modal usaha terhadap pendapatan UKM

counter pulsa.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan

UKM counter pulsa.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh jumlah jam kerja terhadap pendapatan

UKM counter pulsa.

4. Untuk mengetahui adanya pengaruh lama usaha terhadap pendapatan UKM

counter pulsa.

5. Untuk mengetahui adanya pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan

(25)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dengan adanya penelitian yang dilakukan ini antara lain :

1. Hasil dari penelitian dapat menjadi bahan rekomendasi bagi outlet sebagai

pertimbangan dalam upaya peningkatan pemdapatan usaha.

2. Penelitian ini dapat menghasilkan suatu interpretasi pemikiran dan dapat

(26)

11

2.1. Penelitian Sebelumnya

Penelitian tentang pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha

terhadap pendapatan sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian-penelitian

tersebut antara lain :

1. Susilo Hidayaji (2010) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor

-Faktor yang mempengaruhi Tingkat Pendapatan Usaha Counter Pulsa di

Kecamatan Gamping Sleman”. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Counter Pulsa di

Kecamatan Gamping Sleman, dengan menggunakan analisa regresi berganda.

Penelitian ini melibatkan empat variabel yaitu modal kerja, jam kerja, tenaga

kerja, dan lama usaha. Sebanyak 51 usaha counter pulsa diambil sebagai

sampel berdasarkan metode kluster sampling dan (purposive sampling). Hasil

analisa menunjukan adanya temuan sebagai berikut. 1) Hasil pengujian regresi

secara simultan menunjukkan bahwa variabel modal usaha, jam kerja, tenaga

kerja dan umur usaha berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan usaha

counter pulsa. 2) Hasil pengujian secara parsial menunjukkan variabel modal

usaha, jam kerja, umur usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap

tingkat pendapatan usaha counter pulsa. 3) Hasil pengujian secara parsial

menunjukkan variabel tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap tingkat

(27)

2. I Putu Danendra Putra dan I Wayan Sudirman (2015) melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan

dengan Lama Usaha sebagai Variabel Moderating”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh modal, tenaga kerja dengan lama usaha sebagai

variabel moderating terhadap pendapatan usaha warung makan di Kecamatan

Abiansemal Kabupaten Badung. Metode penelitian yang digunakan yaitu

observasi, wawancara terstruktur, dan wawancara mendalam. Penelitian ini

menggunakan teknik Proportional Random Sampling dengan 90 sampel usaha

warung makan. Data diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. Data dianalisis

dengan regresi linier berganda dan regresi variabel moderating. Hasil

penelitian menyatakan secara parsial dan simultan modal, tenaga kerja dan

lama usaha berpengaruh positif terhadap pendapatan dan lama usaha

merupakan variabel moderating yang memperkuat pengaruh modal dan tenaga

kerja terhadap pendapatan.

3. Rohmatul Isrohah (2015) melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Pengaruh Modal Kerja dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Bersih Pedagang

Kaki Lima di Kelurahan Ngaliyan Semarang (Studi Kasus Pedagang Kaki

Lima Di Kelurahan Ngaliyan Semarang)”. Studi ini bertujuan nuntuk

mengetahui (1) apakah modal kerja brpengaruh terhadap pendapatan bersih

pedagang kaki lima (2) apakah jam kerja terhadap pendapatan bersih

pedagang kaki lima. Penelitian studi kasus ini dilakukan dikelurahan Ngaliyan

Semarang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

(28)

Sampel yang diambil berjumlah 58 responden dengan menggunakan teknik

random sampling. Alat analisis menggunakan SPSS for windows versi 16.0

yang meliputi uji normalitas, uji heterokdastisitas, uji multikorelasi serta

analisis regresi berganda, uji parsial (uji t), Uji serempak (uji F). Berdasarkan

hasil penelitian disimpulkan bahwa semua variabel berpengaruh terhadap

pendapatan bersih dan telah memenuhi kriteria pengujian yang digunakan.

Akan tetapi yang paling berpengaruh terhadap pendapatan adalah faktor jam

kerja. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,546. Artinya 54,6%

pendapatan bersih pedagang kaki lima dikelurahan Ngaliyan Semarang dapat

dijelaskan oleh kedua veriabel independent. Sedangkan 45,4% dijelaskan

variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Hal ini

menunjukkan pengaruh positif dan signifikan antara variabel modal kerja dan

jam kerja terhadap pendapatan pedagang kaki lima di kelurahan Ngaliyan

Semarang. Hal ini menunjukkan semakin tinggi modal kerja dan jam kerja

yang digunakan maka semakin tinggi pula pendapatan yang akan di terima

oleh pedagang.

4. Umi Handayani (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Modal

Usaha dan Tingkat Pendidikan Terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar Gede

Hardjonagoro Surakarta Tahun 2012/2013. Tujuan dari penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui apakah aspek modal usaha dan tingkat pendidikan

berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Gede Hardjonagoro

Surakarta tahun 2012/2013 baik secara individu maupun bersama-sama.

(29)

penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh pedagang yang berada di Pasar Gede Hardjonagoro Surakarta

tahun 2012/2013. Sampel diambil sebanyak 100 pedagang. Sampling

menggunakan teknik random sampling dengan cara proportional random

sampling yaitu dengan cara tidak memilih-milih individu yang akan dijadikan

sampel. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi.

Angket sebelumnya diuji cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji

F, uji t, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif. Hasil analisis regresi memperoleh persamaan menunjukkan bahwa pendapatan pedagang

dipengaruhi oleh modal usaha dan tingkat pendidikan. Hasil uji koefisien

determinasi (R2) sebesar 0,752 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh modal usaha dan tingkat pendidikan secara bersama-sama terhadap pendapatan

pedagang di Pasar Gede Hardjonagoro Surakarta tahun 2012/2013 adalah

sebesar 75,2%, sedangkan 24,8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang

(30)

Tabel 2.1

Persamaan dan Perbedaan

Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang

(31)
(32)
(33)
(34)

Obyek penelitian :

Sumber : Berbagai penelitian terdahulu

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Manajemen Keuangan

Pengertian keuangan itu sendiri menurut Gitman (2012;4) adalah “Finance can be

defined as the science and art of managing money”. Yang artinya adalah

keuangan dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola uang. Dari definisi

tersebut maka dapat dikembangkan bahwa keuangan sebagai seni berarti

melibatkan keahlian dan pengalaman, sedangkan sebagai ilmu berarti melibatkan

prinsip-prinsip, konsep, teori, proposi dan model yang ada dalam ilmu keuangan.

Sedangkan pengertian Manajemen Keuangan Menurut Horne dan

Wachowicz Jr. (2012;2) dalam bukunya yang berjudul Fundamentals of Financial

Management yang telah di alih bahasa menjadi Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan, adalah “Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan aset,

pendanaan, dan manajemen aset dengan didasari beberapa tujuan umum”.

Menurut Horne dan Wachowicz Jr. (2012;3) terdapat tiga fungsi

manajemen keuangan, yaitu :

1. Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah fungsi manajemen keuangan yang penting dalam

(35)

tentang memperoleh dana investasi yang efisien, komposisi aset yang harus

dipertahankan atau dikurangi.

2. Keputusan Pendanaan (Pembayaran Deviden)

Kebijakan deviden perusahaan juga harus dipandang sebagai integral dari

keputusan pendanaan perusahaan. Pada prinsipnya fungsi manajemen

keuangan sebagai keputusan pendanaan menyangkut tentang keputusan

apakah laba yang diperoleh oleh perusahaan harus dibagikan kepada

pemegang saham atau ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan

datang.

3. Keputusan Manajemen Aset

Keputusan Manajemen Aset adalah fungsi manajemen keuangan yang

menyangkut tentang keputusan alokasi dana atau aset, komposisi sumber

dana yang harus dipertahankan dan penggunaan modal baik yang berasal dari

dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang baik bagi perusahaan.

Manajemen keuangan memiliki kesempatan kerja yang luas karena setiap

perusahaan pasti membutuhkan seorang manajer keuangan yang menangani

fungsi-fungsi keuangan. Fungsi manajemen keuangan merupakan salah satu

fungsi utama yang sangat penting di dalam perusahaan.

Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan tujuan dan sasaran yang

digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian keefisienan keputusan

keuangan. Untuk bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar,

manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang

(36)

normatif, tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai

perusahaan karena dapat meningkatkan kemakmuran para pemilik perusahaan

(pemegang saham).

Menurut Horne dan Wachowicz Jr. (2012;4) mengenai tujuan manajemen

ialah sama dengan tujuan perusahaan yaitu “Memaksimalkan kesejahteraan

pemilik perusahaan yang ada saat ini”.

2.2.2. Usaha Kecil dan Menengah

Pada Bab I pasal 1 UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM), maka yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah adalah :

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan

usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang ini.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah

atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

(37)

Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Secara umum UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran : 1)

Sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi, 2) Penyedia lapangan kerja

terbesar, 3) Pemain penting dalam pengembangan perekonomian lokal dan

pemberdayaan masyarakat, 4) Pencipta pasar baru dan inovasi, serta 5)

Kontribusinya terhadap neraca pembayaran (Departemen Koperasi dan UKM,

2012). Oleh karena itu pemberdayaannya harus dilakukan secara terstruktur dan

berkelanjutan, dengan arah peningkatan produktivitas dan daya saing serta

menumbuhkan wirausahawan baru yang tangguh (Radam, 2013).

Jenis usaha UMKM di Indonesia terdiri dari: 1) pertanian dan yang terkait

dengan pertanian (agribisnis), 2) pertambangan rakyat dan penggalian, 3) industri

kecil dan kerajinan rumah tangga, 4) listrik non-PLN, 5) konstruksi, 6)

perdagangan besar, eceran, kecil, rumah makan, dan jasa komunikasi, 7) angkutan

dan komunikasi, 8) lembaga keuangan, dan 9) real estate dan persewaan. Dengan

pertumbuhan terbesar pada sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga;

perdagangan besar, eceran, RM dan jasa akomodasi; angkutan dan komunikasi;

dan real estate dan persewaan (Kementrian Koperasi dan UKM, 2012).

2.2.3. Modal Usaha

Modal merupakan hal yang utama dalam menjalankan suatu usaha, termasuk

berdagang. Modal yang digunakan dapat bersumber dari modal sendiri, namun

bila ternyata modal sendiri tidak mencukupi dapat ditambah dengan modal

(38)

kebutuhan modalnya terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman

(Prawirosentono, 2001: 118).

Modal sehari-hari dalam usaha dagang lebih mudah disebut sebagai modal

lancar yaitu kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh pedagang untuk

menyelenggarakan kegiatan jual beli atau untuk membiayai operasionalnnya

sehari-hari. Modal lancar digunakan untuk membeli barang dagangan,

pembayaran upah dan pembiayaan operasional lainnya yang berlangsung

terus-menerus dalam kegiatan jual beli yang diharapkan akan terus meningkatkan

pendapatan pedagang (Isni, 2016; 21).

2.2.4. Tenaga Kerja

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pengertian tenaga

kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan

barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk

masyarakat. Menurut Widjajanta dan Widyaningsih (2007;9) tenaga kerja adalah

semua orang yang bersedia dan sanggup untuk bekerja, tenaga kerja meliputi

mereka yang bekerja untuk upah atau gaji maupun mereka yang bekerja untuk

kepentingan diri sendiri.

Tenaga kerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam

pembangunan ekonomi yaitu sebagai faktor produksi yang aktif untuk mengolah

dan mengorganisir faktor-faktor produksi lain. Tenaga kerja merupakan faktor

produksi yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi. Jumlah

tenaga kerja yang cukup tidak hanya dilihat dari tersedianya tenaga kerja yang

(39)

Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor yang penting dan harus

diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup, bukan cuma

dilihat dari segi jumlah tenaga kerjanya tetapi juga dari segi kualitas dan macam

tenaga kerja yang memadai. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan disesuaikan

dengan kebutuhan sampai pada tingkat tertentu, sehingga jumlahnya optimal.

2.2.5. Jam Kerja

Menurut KBBI, jam kerja adalah waktu yg dijadwalkan bagi pegawai untuk

berkerja. Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, jam Kerja

adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari dan/atau

malam hari.

Arifin (2004;15) dalam Sasmita (2012;3) mengemukakan secara umum

dapat diasumsikan bahwa “semakin banyak jam kerja yang dipergunakan, berarti

akan semakin produktif”. Hal ini berarti dengan jumlah jam kerja yang panjang

secara tidak langsung akan membuat suatu pekerjaan semakin produktif dan

dengan bekerja secara produktif diharapkan dapat menghasilkan pendapatan yang

baik.

Lamanya seseorang mampu bekerja sehari secara baik pada umumnya 6

sampai 8 jam, sisanya 16 sampai 18 jam digunakan untuk keluarga, masyarakat,

untuk istirahat dan lain-lain. Jadi satu minggu seseorang bisa bekerja dengan baik

selama 40 sampai 50 jam. Selebihnya bila dipaksa untuk bekerja biasanya tidak

efisien. Akhirnya produktivitas akan menurun, serta cenderung timbul kelelahan

dan keselamatan kerja masing-masing akan menunjang kemajuan dan mendorong

(40)

istirahat sebanyak 1 sampai 1,5 jam tiap hari kerja dalam 8 jam, pekerja

memerlukan istirahat supaya dapat mempertahankan tingkat kerjanya dari hari

kehari. Jam kerja bagi seseorang sangat menentukan efisiensi dan produktivitas

kerja. Setiap pedagang biasanya mempunyai jumlah jam kerja yang tidak sama

antara pedagang yang satu dengan pedagang yang lain. Hal tersebut juga

mempengaruhi tingkat pendapatan yang akan diterima masing-masing pedagang

Sasmita dkk (2012;3).

2.2.6. Lama Usaha

Wijayanti (2005) dalam Kusumawardani (2014;18) mengatakan bahwa jangka

waktu pengusaha dalam melakukan usahanya memberikan pengaruh penting bagi

pemilihan strategi dan cara melakukan usahanya. Pengusaha yang lebih lama

dalam melakukan usahanya akan memiliki strategi yang lebih matang dan tepat

dalam mengelola, memproduksi, dan memasarkan produknya. Karena pengusaha

yang memiliki jam terbang tinggi di dalam usahanya akan memiliki pengalaman,

pengetahuan, serta mampu mengambil keputusan dalam setiap kondisi dan

keadaan.

Selain itu, pengusaha dengan pengalaman dan lama usaha yang lebih

banyak, secara tidak langsung akan mendapatkan jaringan atau koneksi yang luas

yang berguna dalam memasarkan produknya. Pengalaman usaha seseorang dapat

diketahui dengan melihat jangka waktu atau masa kerja seseorang dalam

menekuni suatu pekerjaan tertentu. Semakin lama seseorang melakukan usaha

(41)

2.2.7. Pendapatan

Tujuan dalam perdagangan dalam arti sederhana adalah memperoleh laba atau

pendapatan, secara ilmu ekonomi murni asumsi yang sederhana menyatakan

bahwa sebuah industri dalam menjalankan produksinya adalah bertujuan untuk

memaksimalkan keuntungan (laba/profit). Dalam Pedoman Akuntansi Indonesia

dikatakan bahwa pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan

jumlah kewajiban suatu badan usaha yang timbul dari pengaruh barang dan jasa

atau aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode.

Kuswadi (2008;40) menjelaskan bahwa pendapatan adalah hasil penjualan

barang dagang. Penjualan timbul karena terjadi transaksi jual-beli barang antara

penjual dan pembeli. Tidak peduli apakah transaksi tersebut dilakukan dengan

pembayaran secara tunai, kredit, atau sebagaian tunai atau sebagian kredit. Selama

barang sudah diserahkan oleh pihak penjual kepada pihak pembeli, hasil

penjualan tersebut sudah termasuk sebagai pendapatan.

2.3. Hubungan Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan

2.3.1. Hubungan Modal Usaha Terhadap Pendapatan

Pendapatan diterima oleh masing-masing individu atau kelompok masyarakat

sangat tergantung dari kepemilikan faktor produksi. Semakin besar modal usaha

yang digunakan akan diikuti dengan meningkatnya pendapatan pedagang.

Asumsinya bahwa dengan modal yang besar, maka akan bertambah pada

keanekaragaman barang dagangan, dengan besarnya modal usaha yang dimiliki

(42)

keanekaragaman dagangan ini akan menarik minat pembeli untuk membeli

dagangan yang ada sehingga pendapatan akan meningkat (Ardiansyah, 2010). Hal

ini dapat disimpulkan bahwa hubungan modal usaha terhadap pendapatan bersifat

positif.

2.3.2. Hubungan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan

Menurut Sumarsono (2013) apabila banyak produk yang terjual sehingga dengan

demikian pengusaha akan meningkatkan jumlah produksinya. Meningkatnya

jumlah produksi akan mengakibatkan meningkatnya tenaga kerja yang

dibutuhkan, sehingga dengan demikian pedapatan juga akan meningkat. Tenaga

kerja dapat membantu dalam proses produksi maupun melayani konsumen

sehingga permintaan konsumen dapat terpenuhi. Jika permintaan konsumen dapat

terpenuhi maka pendapatan juga akan menjadi meningkat. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa hubungan tenaga kerja terhadap pendapatan bersifat positif.

2.3.3. Hubungan Jam Kerja Terhadap Pendapatan

Selain hubungan modal dan tenaga kerja, tingkat pendapatan pedagang juga

ditentukan oleh lamanya waktu operasi atau jam kerja. (Arifin, 2004;15 dalam

Sasmita 2012;3) dalam bukunya yang berjudul Formasi Strategi Makro-Mikro

Ekonomi Indonesia mengemukakan secara umum dapat diasumsikan bahwa

“semakin banyak jam kerja yang dipergunakan, berarti akan semakin produktif”.

Mengindikasikan semakin tinggi jam kerja yang di jalani pedagang maka semakin

tinggi pendapatan yang diperoleh. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan jam

(43)

2.3.4. Hubungan Lama Usaha Terhadap Pendapatan

Lamanya suatu usaha dapat menimbulkan suatu pengalaman berusaha. Karena

pengusaha yang memiliki jam terbang tinggi di dalam usahanya akan memiliki

pengalaman, pengetahuan, serta mampu mengambil keputusan dalam setiap

kondisi dan keadaan. Selain itu, pengusaha dengan pengalaman dan lama usaha

yang lebih banyak, secara tidak langsung akan mendapatkan jaringan atau koneksi

yang luas yang berguna dalam memasarkan produknya. Semakin lama menekuni

bidang usaha perdagangan akan makin meningkatkan pengetahuan tentang selera

dan perilaku konsumen serta semakin banyak relasi bisnis dan pelanggan

sehingga dapat meningkatkan pendapatan (Asmie, 2008). Hal ini dapat

disimpulkan bahwa hubungan lama usaha terhadap pendapatan bersifat positif.

2.4. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka diatas, maka dapat dirumuskan

hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis

terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono,

(44)

Hipotesis 1 : Diduga ada pengaruh positif modal usaha terhadap pendapatan

UKM counter pulsa.

Hipotesis 2 : Diduga ada pengaruh positif tenaga kerja terhadap pendapatan

UKM counter pulsa.

Hipotesis 3 : Diduga ada pengaruh positif jam kerja terhadap pendapatan

UKM counter pulsa.

Hipotesis 4 : Diduga ada pengaruh positif lama usaha terhadap pendapatan

UKM counter pulsa.

Hipotesis 5 Diduga ada pengaruh positif modal usaha, tenaga kerja, jam

kerja dan lama usaha secara bersama-sama terhadap

(45)

2.5. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah dijelaskan maka kerangka berpikir dalam

penelitian ini menjelaskan pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan

lama usaha terhadap pendapatan counter pulsa. Kerangka berpikir yang digunakan

dalam penelitian sebagai berikut :

Keterangan :

: Secara parsial

: Secara simultan

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Modal Usaha (X1)

Tenaga Kerja (X2)

Jam Kerja (X3)

Lama Usaha (X4)

Pendapatan Counter Pulsa (Y) +

+

+

(46)

31

1.1.Pendekatan Penelitian

Pendekatan ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2010;13). Dalam penelitian ini untuk mengetahui dan

melihat hubungan variabel independen yaitu modal usaha, tenaga kerja, jam kerja

dan lama usaha terhadap variabel dependen yaitu variabel pendapatan. Hipotesis

dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan regresi linear berganda untuk

menguji pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap

pendapatan UKM counter pulsa yang di Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai

oultet PT. Multi Media Selular Gresik.

1.2.Lokasi Penelitian

Dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan untuk membahas

permasalahan, maka penelitian ini dilakukan pada UKM counter pulsa yang di

(47)

1.3.Populasi dan Sampel 1.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010;115). Didalam

penelitian ini populasi adalah seluruh pemilik UKM counter pulsa di Kecamatan

Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik berjumlah

122 counter pulsa.

1.3.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010;116) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian

ini, pengambilan sampel menggunakan teknik sampling Jenuh jenis

Nonprobability Sampling. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh

adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,

2010;122). Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 122 counter pulsa.

1.4.Jenis dan Sumber Data

Dalam penyusunan penelitian jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah data

primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil angket. Sumber data

dalam penelitian ini adalah pemilik UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik

yang dijadikan subjek penelitian. Data primer yang diperlukan dalam penelitian

(48)

kerja dalam satuan orang, jam kerja dalam satuan jam per hari dan lama usaha

dalam satuan tahun. Pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik dengan

satuan rupiah.

1.5.Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah metode angket digunakan

untuk mengumpulkan data terkait modal usaha, tenaga kerja, jam kerja, lama

usaha dan pendapatan pedagang UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik. Dalam

penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui tanggapan responden UKM

counter pulsa di Kecamatan Gresik untuk mengungkapkan data tentang

pendapatan, modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha dari UKM

counter pulsa di Kecamatan Gresik dalam sampel penelitian. Peneliti ingin

mendapatkan hasil yang tidak dibatasi sehingga responden menjawab sesuai

keadaan sebenarnya.

1.6.Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel 1.6.1. Identifikasi Variabel

Berdasarkan hipotesis dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka dapat

diidentifikasi variabel sebagai berikut :

1. Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010;59).

Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah Pendapatan.

2. Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi

(49)

(terikat) (Sugiyono, 2010;59). Variabel bebas terdiri dari Modal Usaha,

Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha.

1.6.2. Definisi Operasional Variabel

Pada penelitian ini menggunakan variabel manifest yang sudah terukur atau laten

aktual demografi sehingga tidak menggunakan indikator variabel sebagai batasan.

1. Variabel Dependen :

Pendapatan pedagang dalam penelitian ini adalah pendapatan kotor.

Pendapatan kotor adalah hasil penjualan dalam satu bulan yang dihasilkan

sebelum dikurangi beban, pajak, asuransi. Pendapatan dalam penelitian ini

diukur dengan rata-rata pendapatan perbulan dalam satuan rupiah.

2. Variabel Independen :

a. Modal dalam penelitian ini adalah biaya yang digunakan untuk membeli

barang dagangan dan operasional baik yang bersumber dari permodalan

sendiri maupun permodalan dari sumber lain (pinjaman). Modal dalam

penelitian ini diukur dengan rata-rata modal perbulan dalam satuan

rupiah.

b. Tenaga kerja dalam penelitian ini adalah banyaknya tenaga kerja yang

dimiliki UKM termasuk pemilik usaha jika menjadi tenaga kerja juga.

Tenaga kerja dalam penelitian ini diukur dengan rata-rata satuan orang

dalam satu bulan.

c. Jam kerja dalam penelitian ini adalah jumlah atau lamanya waktu yang

(50)

melayani konsumen setiap harinya. Jam kerja dalam penelitian ini diukur

dengan rata-rata jam kerja perhari.

d. Lama usaha dalam penelitian ini adalah lama waktu yang sudah dijalani

oleh pedagang dalam menjalankan usahanya. Lama usaha dalam

penelitian ini diukur dengan satuan tahun.

1.7.Uji Asumsi Klasik

Tujuan dilakukannya pengujian asumsi klasik yaitu untuk mengetahui apakah

model regresi yang diperoleh mengalami penyimpangan asumsi klasik atau tidak.

Apabila model regresi yang diperoleh mengalami penyimpangan terhadap salah

satu asumsi klasik yang diujikan, maka persamaan regresi yang diperoleh tersebut

tidak efisien untuk menggeneralisasikan hasil penelitian yang berupa sampel ke

populasi karena akan terjadi bias yang artinya hasil penelitian bukan semata

pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti tetapi ada faktor pengganggu lainnya

yang ikut mempengaruhinya.

Adapun uji asumsi yang digunakan adalah uji normalitas,

multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Apabila model yang

digunakan terjadi normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas maka

regresi penaksir tidak efisien, peramalan berdasarkan regresi tersebut akan bias

dan uji baku yang umum untuk koefisien regresi menjadi valid.

1.7.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

(51)

maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,

2013;160). Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji

Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui residual dalam model regresi menyebar

normal atau tidak. Kriteria pengujian normalitas menggunakan probabilitas, yaitu:

1. Jika probabilitas > 0,05 maka residual berdistribusi normal.

2. Jika probabilitas < 0,05 maka residual berdistribusi tidak normal.

1.7.2. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2013;105) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel-variabel independen yang

nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Dalam model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas.

Apabila Tolerance value lebih tinggi dari 0,10 atau Variance Inflation Factor

(VIF) lebih kecil daripada 10 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

1.7.3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi artinya terdapat pengaruh dari variabel dalam model melalui

tenggang waktu. Hal ini berarti bahwa nilai variabel saat ini berpengaruh terhadap

nilai variabel lain pada masa yang akan datang. Jika dalam suatu model regresi

terdapat autokorelasi maka akan menyebabkan varians sampel tidak dapat

(52)

digunakan untuk menaksir nilai variabel Independent tertentu. Untuk

mendiagnosis ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat

dilakukan dengan cara melakukan pengujian terhadap nilai uji Durbin-Watson

(Uji DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai

berikut :

1. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien

autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.

2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah (dl), maka koefisien

autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positif.

3. Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih

kecil dari pada nol, berarti ada auto korelasi negatif.

4. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW

terletak antara (4du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

1.7.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang

acak menunjukkan model regresi yang tinggi. Dengan kata lain tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di

bawah sumbu Y.

Selain dengan mengamati grafik scatterplot uji heterokedastisitas juga

(53)

meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen. Dengan

ketentuan jika signifikansi < 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas dalam regresi

dan jika signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas dalam regresi.

1.8.Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung

dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas.

Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan variabel kedua

disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka

analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut berganda karena pengaruh

beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.

Pada penelitian ini menggunakan standardized beta, keuntungannya adalah

mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada variabel independen. Jika

ukuran variabel independen tidak sama, maka sebaiknya interpretasi persamaan

regresi mengunakan standardized beta. Varibel pada penelitian ini menggunakan

uni ukuran yang berbeda seperti rupiah, orang, jam dan tahun. Metode analisis

regresi yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Proses analisisnya

dilakukan dengan program SPSS, menurut Ghozali (2013;99) formulasinya

adalah:

Y = ß1X1+ ß2X2+ ß3X3+ ß4X4+e

Keterangan :

Y = Pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik X1 = Modal usaha dalam satuan rupiah

X2 = Tenaga kerja satuan orang

X3 = Jam kerja dalam satuan jam per hari

X4 = Lama usaha dalam satuan tahun

(54)

1.9. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu (0<R2<1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti vaiabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2013;97).

1.10. Uji Hipotesis (Uji t)

Analisis koefisien regresi digunakan untuk melakukan pengujian berpengaruhnya

variabel bebas variabel modal usaha, tenaga kerja, jam kerja, lama usaha dan

variabel terikat pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik

masing-masing dengan menggunakan uji t. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

dilakukan dengan beberapa tahap antara lain :

1. Merumuskan hipotesis statistik

Ha : β > 0 : artinya variabel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja

dan lama usaha) secara parsial bepengaruh terhadap variabel dependen

(pendapatan).

Ho : β < 0 : artinya varibel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja

dan lama usaha) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

(55)

2. Menentukan ttabel

Menentukan taraf nyata (α) 5%, derajat bebas atau degree of freedom (df) n-k,

dimana n = jumla pengamatan dan k = jumlah variabel untuk menentukan

nilai ttabel (df) n-k = 111 – 4 = 107.

3. Kriteria yang dipakai dalam uji t adalah :

a. Apabila thitung > ttabel atau nilai signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak dan

Ha diterima, artinya secara parsial ada pengaruh nyata antara modal usaha,

tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan. Dengan

demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

b. Apabila thitung < ttabel atau nilai signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak, artinya secara parsial tidak ada pengaruh nyata antara

modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan.

Dengan demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

1.11. Uji Kelayakan Model (Uji F)

Uji kelayakan model atau yang lebih populer disebut sebagai uji F (ada juga yang

menyebutnya sebagai uji simultan model) merupakan tahapan awal

mengidentifikasi model regresi yang diestimasi layak atau tidak. Layak (andal)

disini maksudnya adalah model yang diestimasi layak digunakan untuk

menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila

nilai probabilitas F hitung lebih kecil dari tingkat kesalahan/error (alpha) 0,05

(yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang

diestimasi layak, sedangkan apabila nilai probabilitas F hitung lebih besar dari

(56)

tidak layak (Iqbal, 2015;24). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan

dengan beberapa tahap :

1. Merumuskan hipotesis statistik

Ha : β > 0 : artinya variabel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja

dan lama usaha) secara simultan bepengaruh terhadap variabel dependen

(pendapatan).

Ho : β < 0 : artinya varibel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja

dan lama usaha) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen (pendapatan).

2. Menentukan Ftabel

Menentukan taraf nyata (α) = 0,05 atau dan dfl = (k-1), df2 = (n-k) untuk

menentukan nilai Ftabel dfl = 4-1 = 3 df2 = 111-4 = 107.

3. Kriteria yang dipakai dalam uji F adalah :

a. Apabila Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak

dan Ha diterima, artinya secara simultan ada pengaruh antara modal usaha,

tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan. Dengan

demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

b. Apabila Fhitung < Ftabel atau nilai signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak, artinya secara simultan tidak ada pengaruh antara modal

usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan.

(57)

42

1.1.Deskripsi Data Penelitian

1.1.1. Kondisi Geografis dan Demografi Kecamatan Gresik

Kecamatan Gresik terletak di Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur, Gresik juga

merupakan Ibukota kabupaten. Luas wilayah Kecamatan Gresik 5,54 km2 dengan jumlah desa sebanyak 21 desa. Jarak Kecamatan Gresik terhadap pusat

pemerintah Kabupatan Gresik sejauh dua km dan berada di sebelah timur.

Bentang wilayah di Kecamatan Gresik berupa tanah yang datar dan daerah pesisir

pantai. Batas-batas administrasi Kecamatan Gresik terhadap daerah sekitarnya

sebagai beikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Manyar

Sebelah Timur : Selat Madura

Sebelah Selatan : Kecamatan Kebomas

Sebelah Barat : Kecamatan Kebomas

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik tahun 2016,

penduduk di Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik sebanyak 24.278 KK. Jumlah

penduduk Kecamatan Gresik tercatat sebanyak 86.934 jiwa. Jumlah penduduk

berdasarkan jenis kelamin, terdapat 43.292 penduduk dengan jenis kelamin

(58)

Sumber : http://gresikkab.go.id

Gambar 4.1 Peta Kecamatan Gresik

1.1.2. Gambaran Umum Objek Penelitian

Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peran penting dalam mendorong

pertumbuhan perekonomian Indonesia. Usaha Kecil Menengah (UKM)

merupakan pelaku bisnis yang bergerak pada berbagai bidang usaha, yang

menyentuh kepentingan masyarakat. Produk telekomunikasi menjadi sasaran bagi

wirausahawan. Banyaknya pengguna handphone di kalangan masyarakat

membuat kebutuhan pulsa terus meningkat dari hari ke hari. Peluang inilah yang

dilihat oleh pelaku bisnis, untuk membangun usaha counter pulsa. Bisnis pulsa

menjadi bisnis yang diminati adalah karena atas dasar kebutuhan penggunaan

(59)

mendapatkan pulsa. Selain itu, adanya kecenderungan untuk berkomunikasi dalam

rangka menjalin relasi.

Objek dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik UKM counter pulsa di

Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik

berjumlah 122 counter pulsa. Batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel dependen (terikat) adalah pendapatan dan variabel independen

(bebas) adalah modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha.

2. Sampel yang dijadikan objek penelitian adalah seluruh pemilik UKM counter

pulsa di Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media

Selular Gresik yang counter pulsa (tokonya) masih ada, jika sudah tutup atau

pindah di kecamatan lain dalam proses penelitian maka tidak termasuk

sampel penelitian.

3. Lokasi penelitian adalah di Kecamatan Gresik.

4. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah metode angket

digunakan untuk mengumpulkan data terkait modal usaha, tenaga kerja, jam

kerja, lama usaha dan pendapatan pedagang UKM counter pulsa.

1.2.Analisis Data

Langkah-langkah menganalisa data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan perhitungan untuk setiap variabel yang nantinya akan di analisis

lebih lanjut dalam program SPSS, seperti tertera pada lampiran penelitian ini.

2. Melakukan analisis deskriptif variabel penelitian.

3. Melakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji

(60)

4. Melakukan analisis regresi linear berganda.

5. Melakukan pengujian koefisien determinasi (R2). 6. Melakukan Uji Hipotesis (Uji t).

7. Melakukan Uji Kelayakan Model (Uji F).

1.3.Karakteristik Responden

Dalam karakteristik responden ini, menggunakan tabel distribusi frekuensi dengan

jumlah kelas interval dihitung dengan rumus Struges yaitu :

K = 1 + 3,3 log n

Dimana K adalah jumlah kelas interval, n adalah jumlah sampel, log adalah

logaritma. Sedangkan untuk menghitung rentang dan panjang kelas digunakan

rumus :

Rentang = nilai tertinggi – nilai terendah

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

Distribusi karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

1.3.1. Umur Responden

Umur menentukan intensitas dan jenis aktivitas yang dapat dilakukan yang

dilakukan oleh seseorang (Sukirno, 2006;15 dalam Artaman, 2015;71).

Karakteristik responden pemilik UKM counter pulsa menurut umur, disajikan

(61)

Tabel 4.1

Karakteristik Umur Pemilik UKM Counter Pulsa

Kelompok Umur (dalam tahun)

Jumlah Responden

(orang) (%)

20-24 10 9,0

25-29 12 10,8

30-34 30 27,0

35-39 21 18,9

40-44 19 17,1

45-49 10 9,0

50-54 7 6,3

55-59 2 1,8

Jumlah 111 100,0

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa, secara umum rata-rata umur

responden dilokasi penelitian masih berada pada kelompok usia produktif untuk

bekerja, artinya secara fisik mereka masih memiliki potensi yang besar untuk

dapat menghasilkan pendapatan. Jumlah responden terbanyak dengan kelompok

umur 30-34 yaitu sebesar 30 responden. Jumlah rata-rata responden pada

kelompok umur 35-39 yaitu 21 responden. Jumlah responden paling sedikit

dengan kelompok umur 55-59 yaitu 2 responden.

1.3.2. Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan merupakan proses yang akan membuat seseorang memperoleh

pengetahuan dan keterampilan mengenai bidang ilmu yang ditekuninya.

Karakteristik responden pemilik UKM counter pulsa menurut pendidikan terakhir,

Gambar

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan
Gambar 2.1  Kerangka Berpikir
Gambar 4.1 Peta Kecamatan Gresik
Tabel 4.2  Karakteristik Pendidikan Terakhir Pemilik UKM Counter Pulsa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Variabel terikat (dependen) yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan pedagang glondong di Kelurahan Karangkebagusan Jepara, sedangkan variabel

Dari hasil penelitian diketahui bahwa modal awal merupakan variabel yang berpengaruh paling signifikan terhadap pendapatan pedagang kios di Pasar Bintoro Demak.. Oleh karena

Modal, tenaga kerja, dan lama usaha secara bersama-sama berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha tempe kedelai di Desa Jatiguwi Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang,

Menurut (putra, 2016) Kondisi dari seseorang dapat pula di ukur dengan menggunakan konsep pendapatan yang dengan menunjukkan jumlah seluruh dari uang yang di

8 Dari pengertian tersebut Dalam Proses produksi, perusahaan mengubah masukan (input), yang juga disebut sebagai faktor produksi (factors of production) termasuk

Dari hasil penelitian diketahui bahwa modal awal merupakan variabel yang berpengaruh paling signifikan terhadap pendapatan pedagang kios di Pasar Bintoro Demak.. Oleh karena

Variabel terikat (dependen) yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan pedagang glondong di Kelurahan Karangkebagusan Jepara, sedangkan variabel

Hasil Penelitian Analisis Deskriptif Tabel 1 Rekapitulasi Variabel Modal Usaha X1, Upah Tenaga Kerja X2, Lama Usaha X3 dan Pendapatan Y Sumber : Pengolahan Data, 2023 Berdasarkan