Cabang Gresik)
SKRIPSI
Oleh :
LAILI RIZIIQ MA’RUFAA
NIM : 13312025
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
i SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana ekonomi
Oleh :
LAILI RIZIIQ MA’RUFAA
NIM : 13312025
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
iv
“Hidup ini keras dan tidak mudah tapi aku jauh lebih keras dan tidak mudah menyerah”
“Be a girl with a mind, a woman with attitude and a lady with class”
“Jika kita melihat seorang (wanita) yang begitu tangguh, kuat dan mandiri, maka
jangan lihat dia sekarang berdiri tegak di sana begitu mengagumkan. Tapi tanyakanlah, seberapa banyak hal, orang, peristiwa menyakitkan yang telah
dia lewati, yang membuatnya menjadi semakin kuat. (Tere Liye)
PERSEMBAHAN
Atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dengan rasa tulus kupersembahkan karya ini kepada :
Almarhum Bapak Achmad Kirom dan Ibu Chanifah yang telah memberikan kasih sayang dan cintanya, doa yang tak pernah berhenti, serta kerja keras ikhlas tanpa
pernah lelah untuk memberikan yang terbaik bagi keberhasilanku.
Almamaterku tercinta khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.
Saudara dan sahabatku, terima kasih telah memberiku motivasi dan semangat. Para dosen dan pihak UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik yang telah
banyak membantu.
v
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul : “Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan Gresik (Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular
Cabang Gresik)”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S-1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Gresik. Penulis menyadari bahwa Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. Ir. Setyo Budi, MS selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik.
2. Suwarno, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.
3. Anita Handayani SE.,M.SM. selaku ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.
4. Rahmat Agus Santoso, S.E.,MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis.
5. Tri Ariprabowo, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis.
6. Seluruh Dosen pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik, yang telah memberikan bekal ilmu dan atas segala bantuan yang diberikan.
7. Seluruh Pemilik UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik yang terdaftar di PT. Multi Media Selular Cabang Gresik yang atas bantuanya memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti.
vi banyak teman-teman.
11. Teman-teman Admin satu kantor PT. Multi Media Selular, Mbak Luluk, Mbak April, Mbak Fatma, Mbak Firda, Novi, Hellen, Mas Leho tiada hari tanpa tawa kalian yang membuatku jadi lebih semangat mengerjakan skripsi ini.
12. Teman-teman kantor lainnya terutama Pak Rivani, Pak Hari dan Pak Yoga, yang selalu memberikan bantuan, ilmu, dan pengalaman kalian tentang perkuliahan jadi alasan lebih semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 13. Buat Agung, Rizki, Shofie, Mbak Riza, Nia dan Restu, tidak hanya jadi
teman seperjuangan kuliah tapi jadi saudara. Terima kasih untuk dukungannya.
14. Keluarga besar MAS (Manajamen A Sore) tercinta. Terimakasih atas semua tawa yang kalian ciptakan.
15. Semua pihak yang telah banyak membantu proses penulisan skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, maka dari itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demu perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi banyak pihak terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Gresik, 08 Mei 2017
vii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Sebelumnya ... 11
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI 4.1. Deskripsi Data Penelitian ... 42
4.1.1. Kondisi Geografis dan Demografi Kecamatan Gresik 42
4.1.2. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan ... 69
x
Tabel 2.1 : Persamaan dan Perbedaan Penelitian ... 15
Tabel 4.1 : Karakteristik Umur Pemilik UKM Counter Pulsa ... 46
Tabel 4.2 : Karakteristik Pendidikan Terakhir Pemilik UKM Counter Pulsa 47 Tabel 4.3 : Karakteristik Jenis Kelamin Pemilik UKM Counter Pulsa .... 48
Tabel 4.4 : Karakteristik Modal Usaha UKM Counter Pulsa ... 49
Tabel 4.5 : Karakteristik Tenaga Kerja UKM Counter Pulsa ... 50
Tabel 4.6 : Karakteristik Jam Kerja UKM Counter Pulsa ... 51
Tabel 4.7 : Karakteristik Lama Usaha UKM Counter Pulsa ... 52
Tabel 4.8 : Karakteristik Pendapatan UKM Counter Pulsa ... 53
Tabel 4.9 : Uji Normalitas ... 54
Tabel 4.10: Uji Multikolinieritas ... 55
Tabel 4.11: Uji Autokorelasi ... 56
Tabel 4.12: Uji Heteroskedastisitas ... 57
Tabel 4.13: Analisis Regresi Linear Berganda ... 58
Tabel 4.14: Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 60
Tabel 4.15: Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ... 62
xi
Gambar 2.1 : Kerangka Berpikir ... 31
Gambar 4.1 : Peta Kecamatan Gresik ... 44
Gambar 4.2 : Kurva Durbin Watson ... 56
Gambar 4.3 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Modal
Usaha ... 63
Gambar 4.4 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Tenaga
Kerja ... 63
Gambar 4.5 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Jam
Kerja ... 64
Gambar 4.6 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Lama
Usaha ... 64
xii
Lampiran 2 : Angket Penelitian ... 76
Lampiran 3 : Jawaban Responden ... 79
Lampiran 4 : Data Statistik (SPSS) ... 82
Lampiran 5 : Tabel Distribusi t ... 86
Lampiran 6 : Tabel Pengujian Nilai F ... 87
Lampiran 7 : Tabel Durbin Watson ... 88
xiii
Media Selular Cabang Gresik), Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Muhammadiyah Gresik, Mei, 2017
Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan UKM. Dalam tugas akhir ini, batasan masalah difokuskan pada pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik. Sampel dalam penelitian ini adalah counter pulsa (tokonya) masih ada, jika sudah tutup atau pindah di kecamatan lain dalam proses penelitian maka tidak termasuk sampel penelitian sebanyak 111 counter pulsa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara parsial dan simultan pengaruh pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik. Teknik pengambilan data menggunakan metode angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik analisis regresi linier berganda.
Hasil analisis secara simultan menunjukkan variabel modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik. Sementara hasil analisis secara parsial variabel modal usaha, jam kerja dan lama usaha mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik sedangkan variabel tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik.
xiv
Gresik Branch), Management, Faculty of Economics and Business, University of
Muhammadiyah Gresik, May, 2017
Abstract
This research intend to identify the variables that affect to the income of
SMEs. This final project is focused on impact of business capital, manpower,
working hours and duration of business to retail outlet income in Gresik
Sub-district registered as oultet PT. Multi Media Selular Gresik. The sample in this
research is the retail outlet (store) still exist, if it is closed or moved in other
districts in the process of research then not include to the research sample count
111 retail outlets. The purpose of this research is to know the partial and
simultaneous influence of business capital, manpower, working hours and
duration of business to SME revenue in Gresik Sub-district. Technique of
collecting data using questionnaire method. Data analysis technique used in this
research is using doubled linear regression analysis method.
The result of simultaneous analysis shows that business capital,
manpower, working hour and business variable have significant effect to retail
outlet income in Gresik Sub-district. While the results of partial analysis of
variable business capital, working hours and business duration have a positive
effect on retail outlet in Gresik Sub-district while the variable of manpower has
no effect to the income of retail outlet in Gresik Sub-district.
Keywords : Income, Business Capital, Working Hours, Manpower, Duration of
1
1.1. Latar Belakang Masalah
Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan
konsumen yang semakin tinggi dan semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya.
Mulai dari kalangan menengah sampai kalangan atas selalu menuntut kualitas
yang terbaik dan harga yang ekonomis. Perekonomian mengalami perubahan yang
cukup signifikan, apalagi di negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia,
yang semakin hari mengalami peningkatan baik dibidang ekonomi maupun
pembangunan (http://inet.detik.com).
Peranan telekomunikasi juga sangat penting untuk turut serta dalam
pertumbuhan ekonomi Indonesia mengingat setiap kegiatan yang berkaitan
dengan ekonomi harus dilakukan dengan cepat maka dalam sektor/peranan
telekomunikasi juga harus ditingkatkan menjadi lebih berkualitas dan semakin
berkembang. Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian
infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dengan meningkat atau menurunya
tingkat kuantitas maupun kualitas dari telekomunikasi secara otomatis juga
tingkat pendapatan ekonomi Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh
sektor/peranan telekomunikasi itu sendiri.
Peranan teknologi telekomunikasi menjadi sangat penting, terutama dalam
mengubah kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi dibidang komunikasi
dan informasi kini dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Semua
2
Telekomunikasi menjadi sangat penting karena merupakan sarana bagi
masyarakat untuk berkomunikasi. Salah satu produk komunikasi yang menjadi
kebutuhan masyarakat adalah ponsel. Ponsel tidak bisa aktif dan berfungsi
sebagaimana mestinya apabila tidak dilengkapi dengan sim card. Sim card
merupakan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan telekomunikasi (operator)
yang digunakan sebagai sarana berkomunikasi dalam penggunaannya dimasukan
ke dalam slot kartu yang terdapat pada handphone.
Data yang diambil dari US Cencus Bureau pada tahun 2015 menjelaskan
bahwa pengguna telepon seluler telah melebihi dari 281 juta yang tersebar dari
Sabang hingga Merauke. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia per awal tahun
2014 baru mencapai 251 juta jiwa. Fakta ini membuktikan bahwa kebutuhan akan
dunia komunikasi dan informasi sangat tinggi di Indonesia
(http://media.bursadana.co.id). Tentunya hal ini berkaitan erat dengan kebutuhan
pulsa yang sangat banyak. Dengan banyaknya permintaan pulsa maka counter
pulsa yang ada juga sangat banyak seiring dengan permintaan isi ulang pulsa.
Kabupaten Gresik, yang berbatasan dengan Surabaya, memang terkenal
sebagai salah satu kota industri di Jawa Timur. Beberapa industri besar berada di
Gresik seperti industri semen, petrokimia dan peralatan elektronik selain itu
banyak pula industri kecil. Peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam
ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja, juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil
pembangunan. Pengembangan UKM pada saat ini sangat penting dan perlu
mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar
dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya.
Pengembangan UKM melalui pendekatan pemberdayaan usaha perlu
memperhatikan aspek sosial dan budaya di masing-masing daerah, mengingat
usaha kecil dan menengah pada umumnya tumbuh dari masyarakat secara
langsung.
Kebanyakan dari industri UKM adalah yang berhubungan dengan keadaan
masyarakat sehari-hari. Produk telekomunikasi menjadi sasaran bagi
wirausahawan. Banyaknya pengguna handphone di kalangan masyarakat
membuat kebutuhan pulsa terus meningkat dari hari ke hari. Peluang inilah yang
dilihat oleh pelaku bisnis.
Beberapa hal yang menjadi alasan utama mengenai bisnis pulsa menjadi
bisnis yang diminati adalah karena atas dasar kebutuhan penggunaan ponsel itu
sendiri yang mengakibatkan adanya kebutuhan serta kemudahan dalam
mendapatkan pulsa. Selain itu, adanya kecenderungan untuk berkomunikasi dalam
rangka menjalin relasi, yang bertitik pada sifat dasar manusia dalam prinsip
kehidupannya, yaitu bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang selalu
membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan yang terikat antar
yang lainnya dengan berbagai tujuan. Maka di sinilah alasan diciptakannya alat
komunikasi tersebut dan telah mengalami banyak perkembangan sampai saat ini.
Distributor Indosaat Ooredoo yakni PT. Multi Media Selular cabang
Gresik, berperan sebagai perusahaan distributor diakui memberikan andil yang
sangat besar bagi penyebaran produk perusahaan (distribusi). PT. Multi Media
Selular memiliki aktivitas usaha yaitu menjual dan mendistribusikan
produk-produk yang dihasilkan oleh indosat seperti pulsa, voucher dan kartu perdana
(stater park) untuk sampai ke konsumen dengan penjualan produknya melalui
canvasser-canvasser yang langsung mendatangi outlet-outlet (Counter Handphone
dan Pulsa) yang tersebar di seluruh Kabupaten Gresik. Kinerja Outlet sebagai
UKM di Gresik mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan
jumlah outlet yang terdaftar di PT. Multi Media Selular sebagai mitra (pelanggan)
perusahaan dalam periode tahun 2014-2016.
Gambar 1.1
Jumlah Outlet PT. Multi Media Selular Gresik 973
1015
1062
900 930 960 990 1020 1050 1080
2014 2015 2016
Dari jumlah outlet yang tedaftar sebagai mitra PT. Multi Media Selular
Gresik terbagi menjadi 16 Kecamatan. Kecamatan Gresik merupakan kecamatan
yang memiliki populasi outlet tertinggi sehingga peneliti mengambil obyek
penelitian di kecamatan Gresik. Berikut ini adalah jumlah outlet yang terbagi per
kecamatan :
Tabel 1.1
Jumlah Mitra Outlet PT. Multi Media Selular Gresik
No. Kecamatan Jumlah Outlet
1.
Sumber : PT. Multi Media Selular Cab. Gresik 2016
Berdirinya sebuah usaha memiliki tujuan yang jelas, tujuan utamanya
adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Namun, keuntungan khusus
atas bisnis pulsa ini merujuk pada prinsip perhitungan keuntungan yang berjangka
panjang. Artinya, keuntungan yang relatif tidak banyak namun berjalan
berdasarkan kebutuhan dan waktu yang relatif tidak terbatas. Berjalan
mengandung makna bahwa bisnis pulsa merupakan suatu bisnis yang mengikuti
disimpulkan bahwa, bisnis berjualan pulsa akan selalu dibutuhkan dan menarik
konsumen (pengguna pulsa) selama kebutuhan akan pulsa itu sendiri tetap ada.
Salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha perdagangan adalah
modal. Menurut Munawir (2007;116) dalam bukunya yang berjudul Analisis
Laporan Keuangan ”modal kerja merupakan dana yang dipergunakan untuk
membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”. Modal merupakan faktor
pendukung yang penting bagi pedagang untuk keberlangsungan usahanya. Besar
kecilnya modal kerja yang dipergunakan dalam usaha tentunya akan berpengaruh
terhadap pendapatan yang diperoleh pedagang. Supaya usaha dagangnya berjalan
dengan baik, diperlukan modal dagang yang cukup memadai. Modal yang besar
akan memungkinkan jumlah persediaan barang dagang yang akan dijual semakin
banyak. Hal ini memungkinkan akan turut mempengaruhi tingkat pendapatan
pedagang. Kekurangan modal kerja bagi sebagian pedagang akan sangat
membatasi kemampuan mengadakan persediaan barang yang cukup. Teori ini
didukung oleh penelitian Hidayaji (2010;50) yang menyatakan bahwa modal
berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan.
Penggunaan tenaga kerja dapat pula meningkatkan jumlah pendapatan
usaha. Menurut Wibowo (2007;6) dalam bukunya yang berjudul Petunjuk
Mendirikan Perusahaan Kecil, kedudukan usaha kecil di tengah-tengah kehidupan
iklim usaha telah mendapat tempat yang mantap. Usaha kecil banyak menyerap
tenaga kerja dan ikut melancarkan peredaran perekonomian negara. Dengan
tambahan tenaga kerja akan memungkinkan adanya pelayanan yang lebih baik
cara ini maka akan dapat memikat jumlah pelanggan yang lebih banyak dan lebih
memungkinkan terpeliharanya loyalitas pelanggan. Dalam penelitian Yella
(2015;5) menunjukkan adanya pengaruh tenaga kerja terhadap tingkat
pendapatan.
Selain faktor modal dan tenaga kerja, tingkat pendapatan pedagang juga
ditentukan oleh lamanya waktu operasi atau jam kerja. (Arifin, 2004;15 dalam
Sasmita 2012;3) dalam bukunya yang berjudul Formasi Strategi Makro-Mikro
Ekonomi Indonesia mengemukakan secara umum dapat diasumsikan bahwa
“semakin banyak jam kerja yang dipergunakan, berarti akan semakin produktif”.
Hal ini mengindikasikan semakin tinggi jam kerja yang di jalani pedagang maka
semakin tinggi pendapatan yang diperoleh. Hasil penelitian Firdausa (2012;56)
dan Priyandika (2015;69) membuktikan adanya hubungan antara jam kerja
dengan tingkat pendapatan.
Lama pembukaan usaha dapat mempengaruhi tingkat pendapatan. Asumsi
dasar yang digunakan adalah semakin lama usaha seseorang akan semakin tinggi
pula produktivitas kerja seseorang dan menghasilkan jumlah produksi yang
memuaskan. Lama usaha dengan sendirinya juga akan meningkatkan
pengetahuan, kecerdasan dan keterampilan. Semakin lama usaha yang dijalankan,
maka pengalaman kerja semakin bertambah dalam menciptakan barang-barang.
Semakin lama dan semakin intensif pengalaman kerja akan semakin besar
peningkatan tersebut, inilah yang memungkinkan orang bisa menghasilkan barang
dan jasa yang makin banyak, beragam dan bermutu. Semakin beragam barang dan
(Suroto, 1992;237 dalam Jamaika dkk, 2013;5). Penelitian yang dilakukan
Widyastuti (2015;12) menunjukkan bahwa semakin lama pengusaha merintis
usahanya maka akan menambah pendapatan yang diperoleh.
Penelitian ini dilakukan dengan merekontruksi variabel penelitian
terdahulu. Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat variabel lokasi usaha, tetapi
dalam penelitian ini tidak digunakan karena lokasi usaha merupakan persepsi
konsumen sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah pemilik UKM counter
pulsa. Tingkat pendidikan juga tidak digunakan dalam penelitian ini karena,
tingkat pendidikan hanya sebatas menjelaskan secara deskriptif.
Melihat banyaknya pengguna telepon seluler atau ponsel di kalangan
masyarakat membuat kebutuhan akan pulsa juga meningkat. Dengan hal tersebut
diatas, peneliti tertarik akan pentingnya pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam
kerja dan lama usaha terhadap pendapatan pengusaha counter pulsa dalam upaya
untuk lebih meningkatkan dan mengoptimalkan usaha yang dijalani.
Berdasarkan latar belakang di atas mengenai pendapatan yang didapat
pada bisnis pulsa di Outlet yang terdaftar di PT. Multi Media Selular Gresik maka
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang diangkat
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada pengaruh modal usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa?
2. Apakah ada pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan UKM counter pulsa?
3. Apakah ada pengaruh jam kerja terhadap pendapatan UKM counter pulsa?
4. Apakah ada pengaruh lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa?
5. Apakah ada pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha
secara bersama-sama terhadap pendapatan UKM counter pulsa?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan diatas maka
tujuan yang akan diteliti adalah sebagi berikut :
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh modal usaha terhadap pendapatan UKM
counter pulsa.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan
UKM counter pulsa.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh jumlah jam kerja terhadap pendapatan
UKM counter pulsa.
4. Untuk mengetahui adanya pengaruh lama usaha terhadap pendapatan UKM
counter pulsa.
5. Untuk mengetahui adanya pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dengan adanya penelitian yang dilakukan ini antara lain :
1. Hasil dari penelitian dapat menjadi bahan rekomendasi bagi outlet sebagai
pertimbangan dalam upaya peningkatan pemdapatan usaha.
2. Penelitian ini dapat menghasilkan suatu interpretasi pemikiran dan dapat
11
2.1. Penelitian Sebelumnya
Penelitian tentang pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha
terhadap pendapatan sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian-penelitian
tersebut antara lain :
1. Susilo Hidayaji (2010) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor
-Faktor yang mempengaruhi Tingkat Pendapatan Usaha Counter Pulsa di
Kecamatan Gamping Sleman”. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Counter Pulsa di
Kecamatan Gamping Sleman, dengan menggunakan analisa regresi berganda.
Penelitian ini melibatkan empat variabel yaitu modal kerja, jam kerja, tenaga
kerja, dan lama usaha. Sebanyak 51 usaha counter pulsa diambil sebagai
sampel berdasarkan metode kluster sampling dan (purposive sampling). Hasil
analisa menunjukan adanya temuan sebagai berikut. 1) Hasil pengujian regresi
secara simultan menunjukkan bahwa variabel modal usaha, jam kerja, tenaga
kerja dan umur usaha berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan usaha
counter pulsa. 2) Hasil pengujian secara parsial menunjukkan variabel modal
usaha, jam kerja, umur usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap
tingkat pendapatan usaha counter pulsa. 3) Hasil pengujian secara parsial
menunjukkan variabel tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap tingkat
2. I Putu Danendra Putra dan I Wayan Sudirman (2015) melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan
dengan Lama Usaha sebagai Variabel Moderating”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh modal, tenaga kerja dengan lama usaha sebagai
variabel moderating terhadap pendapatan usaha warung makan di Kecamatan
Abiansemal Kabupaten Badung. Metode penelitian yang digunakan yaitu
observasi, wawancara terstruktur, dan wawancara mendalam. Penelitian ini
menggunakan teknik Proportional Random Sampling dengan 90 sampel usaha
warung makan. Data diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. Data dianalisis
dengan regresi linier berganda dan regresi variabel moderating. Hasil
penelitian menyatakan secara parsial dan simultan modal, tenaga kerja dan
lama usaha berpengaruh positif terhadap pendapatan dan lama usaha
merupakan variabel moderating yang memperkuat pengaruh modal dan tenaga
kerja terhadap pendapatan.
3. Rohmatul Isrohah (2015) melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Pengaruh Modal Kerja dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Bersih Pedagang
Kaki Lima di Kelurahan Ngaliyan Semarang (Studi Kasus Pedagang Kaki
Lima Di Kelurahan Ngaliyan Semarang)”. Studi ini bertujuan nuntuk
mengetahui (1) apakah modal kerja brpengaruh terhadap pendapatan bersih
pedagang kaki lima (2) apakah jam kerja terhadap pendapatan bersih
pedagang kaki lima. Penelitian studi kasus ini dilakukan dikelurahan Ngaliyan
Semarang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
Sampel yang diambil berjumlah 58 responden dengan menggunakan teknik
random sampling. Alat analisis menggunakan SPSS for windows versi 16.0
yang meliputi uji normalitas, uji heterokdastisitas, uji multikorelasi serta
analisis regresi berganda, uji parsial (uji t), Uji serempak (uji F). Berdasarkan
hasil penelitian disimpulkan bahwa semua variabel berpengaruh terhadap
pendapatan bersih dan telah memenuhi kriteria pengujian yang digunakan.
Akan tetapi yang paling berpengaruh terhadap pendapatan adalah faktor jam
kerja. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,546. Artinya 54,6%
pendapatan bersih pedagang kaki lima dikelurahan Ngaliyan Semarang dapat
dijelaskan oleh kedua veriabel independent. Sedangkan 45,4% dijelaskan
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Hal ini
menunjukkan pengaruh positif dan signifikan antara variabel modal kerja dan
jam kerja terhadap pendapatan pedagang kaki lima di kelurahan Ngaliyan
Semarang. Hal ini menunjukkan semakin tinggi modal kerja dan jam kerja
yang digunakan maka semakin tinggi pula pendapatan yang akan di terima
oleh pedagang.
4. Umi Handayani (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Modal
Usaha dan Tingkat Pendidikan Terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar Gede
Hardjonagoro Surakarta Tahun 2012/2013. Tujuan dari penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui apakah aspek modal usaha dan tingkat pendidikan
berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Gede Hardjonagoro
Surakarta tahun 2012/2013 baik secara individu maupun bersama-sama.
penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pedagang yang berada di Pasar Gede Hardjonagoro Surakarta
tahun 2012/2013. Sampel diambil sebanyak 100 pedagang. Sampling
menggunakan teknik random sampling dengan cara proportional random
sampling yaitu dengan cara tidak memilih-milih individu yang akan dijadikan
sampel. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi.
Angket sebelumnya diuji cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji
F, uji t, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif. Hasil analisis regresi memperoleh persamaan menunjukkan bahwa pendapatan pedagang
dipengaruhi oleh modal usaha dan tingkat pendidikan. Hasil uji koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,752 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh modal usaha dan tingkat pendidikan secara bersama-sama terhadap pendapatan
pedagang di Pasar Gede Hardjonagoro Surakarta tahun 2012/2013 adalah
sebesar 75,2%, sedangkan 24,8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang
Tabel 2.1
Persamaan dan Perbedaan
Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang
Obyek penelitian :
Sumber : Berbagai penelitian terdahulu
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Manajemen Keuangan
Pengertian keuangan itu sendiri menurut Gitman (2012;4) adalah “Finance can be
defined as the science and art of managing money”. Yang artinya adalah
keuangan dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola uang. Dari definisi
tersebut maka dapat dikembangkan bahwa keuangan sebagai seni berarti
melibatkan keahlian dan pengalaman, sedangkan sebagai ilmu berarti melibatkan
prinsip-prinsip, konsep, teori, proposi dan model yang ada dalam ilmu keuangan.
Sedangkan pengertian Manajemen Keuangan Menurut Horne dan
Wachowicz Jr. (2012;2) dalam bukunya yang berjudul Fundamentals of Financial
Management yang telah di alih bahasa menjadi Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan, adalah “Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan aset,
pendanaan, dan manajemen aset dengan didasari beberapa tujuan umum”.
Menurut Horne dan Wachowicz Jr. (2012;3) terdapat tiga fungsi
manajemen keuangan, yaitu :
1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah fungsi manajemen keuangan yang penting dalam
tentang memperoleh dana investasi yang efisien, komposisi aset yang harus
dipertahankan atau dikurangi.
2. Keputusan Pendanaan (Pembayaran Deviden)
Kebijakan deviden perusahaan juga harus dipandang sebagai integral dari
keputusan pendanaan perusahaan. Pada prinsipnya fungsi manajemen
keuangan sebagai keputusan pendanaan menyangkut tentang keputusan
apakah laba yang diperoleh oleh perusahaan harus dibagikan kepada
pemegang saham atau ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan
datang.
3. Keputusan Manajemen Aset
Keputusan Manajemen Aset adalah fungsi manajemen keuangan yang
menyangkut tentang keputusan alokasi dana atau aset, komposisi sumber
dana yang harus dipertahankan dan penggunaan modal baik yang berasal dari
dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang baik bagi perusahaan.
Manajemen keuangan memiliki kesempatan kerja yang luas karena setiap
perusahaan pasti membutuhkan seorang manajer keuangan yang menangani
fungsi-fungsi keuangan. Fungsi manajemen keuangan merupakan salah satu
fungsi utama yang sangat penting di dalam perusahaan.
Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan tujuan dan sasaran yang
digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian keefisienan keputusan
keuangan. Untuk bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar,
manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang
normatif, tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai
perusahaan karena dapat meningkatkan kemakmuran para pemilik perusahaan
(pemegang saham).
Menurut Horne dan Wachowicz Jr. (2012;4) mengenai tujuan manajemen
ialah sama dengan tujuan perusahaan yaitu “Memaksimalkan kesejahteraan
pemilik perusahaan yang ada saat ini”.
2.2.2. Usaha Kecil dan Menengah
Pada Bab I pasal 1 UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM), maka yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah adalah :
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah
atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Secara umum UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran : 1)
Sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi, 2) Penyedia lapangan kerja
terbesar, 3) Pemain penting dalam pengembangan perekonomian lokal dan
pemberdayaan masyarakat, 4) Pencipta pasar baru dan inovasi, serta 5)
Kontribusinya terhadap neraca pembayaran (Departemen Koperasi dan UKM,
2012). Oleh karena itu pemberdayaannya harus dilakukan secara terstruktur dan
berkelanjutan, dengan arah peningkatan produktivitas dan daya saing serta
menumbuhkan wirausahawan baru yang tangguh (Radam, 2013).
Jenis usaha UMKM di Indonesia terdiri dari: 1) pertanian dan yang terkait
dengan pertanian (agribisnis), 2) pertambangan rakyat dan penggalian, 3) industri
kecil dan kerajinan rumah tangga, 4) listrik non-PLN, 5) konstruksi, 6)
perdagangan besar, eceran, kecil, rumah makan, dan jasa komunikasi, 7) angkutan
dan komunikasi, 8) lembaga keuangan, dan 9) real estate dan persewaan. Dengan
pertumbuhan terbesar pada sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga;
perdagangan besar, eceran, RM dan jasa akomodasi; angkutan dan komunikasi;
dan real estate dan persewaan (Kementrian Koperasi dan UKM, 2012).
2.2.3. Modal Usaha
Modal merupakan hal yang utama dalam menjalankan suatu usaha, termasuk
berdagang. Modal yang digunakan dapat bersumber dari modal sendiri, namun
bila ternyata modal sendiri tidak mencukupi dapat ditambah dengan modal
kebutuhan modalnya terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman
(Prawirosentono, 2001: 118).
Modal sehari-hari dalam usaha dagang lebih mudah disebut sebagai modal
lancar yaitu kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh pedagang untuk
menyelenggarakan kegiatan jual beli atau untuk membiayai operasionalnnya
sehari-hari. Modal lancar digunakan untuk membeli barang dagangan,
pembayaran upah dan pembiayaan operasional lainnya yang berlangsung
terus-menerus dalam kegiatan jual beli yang diharapkan akan terus meningkatkan
pendapatan pedagang (Isni, 2016; 21).
2.2.4. Tenaga Kerja
Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pengertian tenaga
kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat. Menurut Widjajanta dan Widyaningsih (2007;9) tenaga kerja adalah
semua orang yang bersedia dan sanggup untuk bekerja, tenaga kerja meliputi
mereka yang bekerja untuk upah atau gaji maupun mereka yang bekerja untuk
kepentingan diri sendiri.
Tenaga kerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pembangunan ekonomi yaitu sebagai faktor produksi yang aktif untuk mengolah
dan mengorganisir faktor-faktor produksi lain. Tenaga kerja merupakan faktor
produksi yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi. Jumlah
tenaga kerja yang cukup tidak hanya dilihat dari tersedianya tenaga kerja yang
Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor yang penting dan harus
diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup, bukan cuma
dilihat dari segi jumlah tenaga kerjanya tetapi juga dari segi kualitas dan macam
tenaga kerja yang memadai. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan disesuaikan
dengan kebutuhan sampai pada tingkat tertentu, sehingga jumlahnya optimal.
2.2.5. Jam Kerja
Menurut KBBI, jam kerja adalah waktu yg dijadwalkan bagi pegawai untuk
berkerja. Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, jam Kerja
adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari dan/atau
malam hari.
Arifin (2004;15) dalam Sasmita (2012;3) mengemukakan secara umum
dapat diasumsikan bahwa “semakin banyak jam kerja yang dipergunakan, berarti
akan semakin produktif”. Hal ini berarti dengan jumlah jam kerja yang panjang
secara tidak langsung akan membuat suatu pekerjaan semakin produktif dan
dengan bekerja secara produktif diharapkan dapat menghasilkan pendapatan yang
baik.
Lamanya seseorang mampu bekerja sehari secara baik pada umumnya 6
sampai 8 jam, sisanya 16 sampai 18 jam digunakan untuk keluarga, masyarakat,
untuk istirahat dan lain-lain. Jadi satu minggu seseorang bisa bekerja dengan baik
selama 40 sampai 50 jam. Selebihnya bila dipaksa untuk bekerja biasanya tidak
efisien. Akhirnya produktivitas akan menurun, serta cenderung timbul kelelahan
dan keselamatan kerja masing-masing akan menunjang kemajuan dan mendorong
istirahat sebanyak 1 sampai 1,5 jam tiap hari kerja dalam 8 jam, pekerja
memerlukan istirahat supaya dapat mempertahankan tingkat kerjanya dari hari
kehari. Jam kerja bagi seseorang sangat menentukan efisiensi dan produktivitas
kerja. Setiap pedagang biasanya mempunyai jumlah jam kerja yang tidak sama
antara pedagang yang satu dengan pedagang yang lain. Hal tersebut juga
mempengaruhi tingkat pendapatan yang akan diterima masing-masing pedagang
Sasmita dkk (2012;3).
2.2.6. Lama Usaha
Wijayanti (2005) dalam Kusumawardani (2014;18) mengatakan bahwa jangka
waktu pengusaha dalam melakukan usahanya memberikan pengaruh penting bagi
pemilihan strategi dan cara melakukan usahanya. Pengusaha yang lebih lama
dalam melakukan usahanya akan memiliki strategi yang lebih matang dan tepat
dalam mengelola, memproduksi, dan memasarkan produknya. Karena pengusaha
yang memiliki jam terbang tinggi di dalam usahanya akan memiliki pengalaman,
pengetahuan, serta mampu mengambil keputusan dalam setiap kondisi dan
keadaan.
Selain itu, pengusaha dengan pengalaman dan lama usaha yang lebih
banyak, secara tidak langsung akan mendapatkan jaringan atau koneksi yang luas
yang berguna dalam memasarkan produknya. Pengalaman usaha seseorang dapat
diketahui dengan melihat jangka waktu atau masa kerja seseorang dalam
menekuni suatu pekerjaan tertentu. Semakin lama seseorang melakukan usaha
2.2.7. Pendapatan
Tujuan dalam perdagangan dalam arti sederhana adalah memperoleh laba atau
pendapatan, secara ilmu ekonomi murni asumsi yang sederhana menyatakan
bahwa sebuah industri dalam menjalankan produksinya adalah bertujuan untuk
memaksimalkan keuntungan (laba/profit). Dalam Pedoman Akuntansi Indonesia
dikatakan bahwa pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan
jumlah kewajiban suatu badan usaha yang timbul dari pengaruh barang dan jasa
atau aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode.
Kuswadi (2008;40) menjelaskan bahwa pendapatan adalah hasil penjualan
barang dagang. Penjualan timbul karena terjadi transaksi jual-beli barang antara
penjual dan pembeli. Tidak peduli apakah transaksi tersebut dilakukan dengan
pembayaran secara tunai, kredit, atau sebagaian tunai atau sebagian kredit. Selama
barang sudah diserahkan oleh pihak penjual kepada pihak pembeli, hasil
penjualan tersebut sudah termasuk sebagai pendapatan.
2.3. Hubungan Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan
2.3.1. Hubungan Modal Usaha Terhadap Pendapatan
Pendapatan diterima oleh masing-masing individu atau kelompok masyarakat
sangat tergantung dari kepemilikan faktor produksi. Semakin besar modal usaha
yang digunakan akan diikuti dengan meningkatnya pendapatan pedagang.
Asumsinya bahwa dengan modal yang besar, maka akan bertambah pada
keanekaragaman barang dagangan, dengan besarnya modal usaha yang dimiliki
keanekaragaman dagangan ini akan menarik minat pembeli untuk membeli
dagangan yang ada sehingga pendapatan akan meningkat (Ardiansyah, 2010). Hal
ini dapat disimpulkan bahwa hubungan modal usaha terhadap pendapatan bersifat
positif.
2.3.2. Hubungan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan
Menurut Sumarsono (2013) apabila banyak produk yang terjual sehingga dengan
demikian pengusaha akan meningkatkan jumlah produksinya. Meningkatnya
jumlah produksi akan mengakibatkan meningkatnya tenaga kerja yang
dibutuhkan, sehingga dengan demikian pedapatan juga akan meningkat. Tenaga
kerja dapat membantu dalam proses produksi maupun melayani konsumen
sehingga permintaan konsumen dapat terpenuhi. Jika permintaan konsumen dapat
terpenuhi maka pendapatan juga akan menjadi meningkat. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa hubungan tenaga kerja terhadap pendapatan bersifat positif.
2.3.3. Hubungan Jam Kerja Terhadap Pendapatan
Selain hubungan modal dan tenaga kerja, tingkat pendapatan pedagang juga
ditentukan oleh lamanya waktu operasi atau jam kerja. (Arifin, 2004;15 dalam
Sasmita 2012;3) dalam bukunya yang berjudul Formasi Strategi Makro-Mikro
Ekonomi Indonesia mengemukakan secara umum dapat diasumsikan bahwa
“semakin banyak jam kerja yang dipergunakan, berarti akan semakin produktif”.
Mengindikasikan semakin tinggi jam kerja yang di jalani pedagang maka semakin
tinggi pendapatan yang diperoleh. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan jam
2.3.4. Hubungan Lama Usaha Terhadap Pendapatan
Lamanya suatu usaha dapat menimbulkan suatu pengalaman berusaha. Karena
pengusaha yang memiliki jam terbang tinggi di dalam usahanya akan memiliki
pengalaman, pengetahuan, serta mampu mengambil keputusan dalam setiap
kondisi dan keadaan. Selain itu, pengusaha dengan pengalaman dan lama usaha
yang lebih banyak, secara tidak langsung akan mendapatkan jaringan atau koneksi
yang luas yang berguna dalam memasarkan produknya. Semakin lama menekuni
bidang usaha perdagangan akan makin meningkatkan pengetahuan tentang selera
dan perilaku konsumen serta semakin banyak relasi bisnis dan pelanggan
sehingga dapat meningkatkan pendapatan (Asmie, 2008). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa hubungan lama usaha terhadap pendapatan bersifat positif.
2.4. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka diatas, maka dapat dirumuskan
hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono,
Hipotesis 1 : Diduga ada pengaruh positif modal usaha terhadap pendapatan
UKM counter pulsa.
Hipotesis 2 : Diduga ada pengaruh positif tenaga kerja terhadap pendapatan
UKM counter pulsa.
Hipotesis 3 : Diduga ada pengaruh positif jam kerja terhadap pendapatan
UKM counter pulsa.
Hipotesis 4 : Diduga ada pengaruh positif lama usaha terhadap pendapatan
UKM counter pulsa.
Hipotesis 5 Diduga ada pengaruh positif modal usaha, tenaga kerja, jam
kerja dan lama usaha secara bersama-sama terhadap
2.5. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori yang telah dijelaskan maka kerangka berpikir dalam
penelitian ini menjelaskan pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan
lama usaha terhadap pendapatan counter pulsa. Kerangka berpikir yang digunakan
dalam penelitian sebagai berikut :
Keterangan :
: Secara parsial
: Secara simultan
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Modal Usaha (X1)
Tenaga Kerja (X2)
Jam Kerja (X3)
Lama Usaha (X4)
Pendapatan Counter Pulsa (Y) +
+
+
31
1.1.Pendekatan Penelitian
Pendekatan ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang
berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2010;13). Dalam penelitian ini untuk mengetahui dan
melihat hubungan variabel independen yaitu modal usaha, tenaga kerja, jam kerja
dan lama usaha terhadap variabel dependen yaitu variabel pendapatan. Hipotesis
dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan regresi linear berganda untuk
menguji pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap
pendapatan UKM counter pulsa yang di Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai
oultet PT. Multi Media Selular Gresik.
1.2.Lokasi Penelitian
Dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan untuk membahas
permasalahan, maka penelitian ini dilakukan pada UKM counter pulsa yang di
1.3.Populasi dan Sampel 1.3.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010;115). Didalam
penelitian ini populasi adalah seluruh pemilik UKM counter pulsa di Kecamatan
Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik berjumlah
122 counter pulsa.
1.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010;116) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian
ini, pengambilan sampel menggunakan teknik sampling Jenuh jenis
Nonprobability Sampling. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh
adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,
2010;122). Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 122 counter pulsa.
1.4.Jenis dan Sumber Data
Dalam penyusunan penelitian jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah data
primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil angket. Sumber data
dalam penelitian ini adalah pemilik UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik
yang dijadikan subjek penelitian. Data primer yang diperlukan dalam penelitian
kerja dalam satuan orang, jam kerja dalam satuan jam per hari dan lama usaha
dalam satuan tahun. Pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik dengan
satuan rupiah.
1.5.Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah metode angket digunakan
untuk mengumpulkan data terkait modal usaha, tenaga kerja, jam kerja, lama
usaha dan pendapatan pedagang UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik. Dalam
penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui tanggapan responden UKM
counter pulsa di Kecamatan Gresik untuk mengungkapkan data tentang
pendapatan, modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha dari UKM
counter pulsa di Kecamatan Gresik dalam sampel penelitian. Peneliti ingin
mendapatkan hasil yang tidak dibatasi sehingga responden menjawab sesuai
keadaan sebenarnya.
1.6.Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel 1.6.1. Identifikasi Variabel
Berdasarkan hipotesis dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka dapat
diidentifikasi variabel sebagai berikut :
1. Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010;59).
Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah Pendapatan.
2. Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
(terikat) (Sugiyono, 2010;59). Variabel bebas terdiri dari Modal Usaha,
Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha.
1.6.2. Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini menggunakan variabel manifest yang sudah terukur atau laten
aktual demografi sehingga tidak menggunakan indikator variabel sebagai batasan.
1. Variabel Dependen :
Pendapatan pedagang dalam penelitian ini adalah pendapatan kotor.
Pendapatan kotor adalah hasil penjualan dalam satu bulan yang dihasilkan
sebelum dikurangi beban, pajak, asuransi. Pendapatan dalam penelitian ini
diukur dengan rata-rata pendapatan perbulan dalam satuan rupiah.
2. Variabel Independen :
a. Modal dalam penelitian ini adalah biaya yang digunakan untuk membeli
barang dagangan dan operasional baik yang bersumber dari permodalan
sendiri maupun permodalan dari sumber lain (pinjaman). Modal dalam
penelitian ini diukur dengan rata-rata modal perbulan dalam satuan
rupiah.
b. Tenaga kerja dalam penelitian ini adalah banyaknya tenaga kerja yang
dimiliki UKM termasuk pemilik usaha jika menjadi tenaga kerja juga.
Tenaga kerja dalam penelitian ini diukur dengan rata-rata satuan orang
dalam satu bulan.
c. Jam kerja dalam penelitian ini adalah jumlah atau lamanya waktu yang
melayani konsumen setiap harinya. Jam kerja dalam penelitian ini diukur
dengan rata-rata jam kerja perhari.
d. Lama usaha dalam penelitian ini adalah lama waktu yang sudah dijalani
oleh pedagang dalam menjalankan usahanya. Lama usaha dalam
penelitian ini diukur dengan satuan tahun.
1.7.Uji Asumsi Klasik
Tujuan dilakukannya pengujian asumsi klasik yaitu untuk mengetahui apakah
model regresi yang diperoleh mengalami penyimpangan asumsi klasik atau tidak.
Apabila model regresi yang diperoleh mengalami penyimpangan terhadap salah
satu asumsi klasik yang diujikan, maka persamaan regresi yang diperoleh tersebut
tidak efisien untuk menggeneralisasikan hasil penelitian yang berupa sampel ke
populasi karena akan terjadi bias yang artinya hasil penelitian bukan semata
pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti tetapi ada faktor pengganggu lainnya
yang ikut mempengaruhinya.
Adapun uji asumsi yang digunakan adalah uji normalitas,
multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Apabila model yang
digunakan terjadi normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas maka
regresi penaksir tidak efisien, peramalan berdasarkan regresi tersebut akan bias
dan uji baku yang umum untuk koefisien regresi menjadi valid.
1.7.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,
2013;160). Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji
Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui residual dalam model regresi menyebar
normal atau tidak. Kriteria pengujian normalitas menggunakan probabilitas, yaitu:
1. Jika probabilitas > 0,05 maka residual berdistribusi normal.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka residual berdistribusi tidak normal.
1.7.2. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2013;105) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel-variabel independen yang
nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Dalam model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas.
Apabila Tolerance value lebih tinggi dari 0,10 atau Variance Inflation Factor
(VIF) lebih kecil daripada 10 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.
1.7.3. Uji Autokorelasi
Autokorelasi artinya terdapat pengaruh dari variabel dalam model melalui
tenggang waktu. Hal ini berarti bahwa nilai variabel saat ini berpengaruh terhadap
nilai variabel lain pada masa yang akan datang. Jika dalam suatu model regresi
terdapat autokorelasi maka akan menyebabkan varians sampel tidak dapat
digunakan untuk menaksir nilai variabel Independent tertentu. Untuk
mendiagnosis ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat
dilakukan dengan cara melakukan pengujian terhadap nilai uji Durbin-Watson
(Uji DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai
berikut :
1. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien
autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.
2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah (dl), maka koefisien
autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positif.
3. Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih
kecil dari pada nol, berarti ada auto korelasi negatif.
4. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW
terletak antara (4du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
1.7.4. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang
acak menunjukkan model regresi yang tinggi. Dengan kata lain tidak terjadi
heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di
bawah sumbu Y.
Selain dengan mengamati grafik scatterplot uji heterokedastisitas juga
meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen. Dengan
ketentuan jika signifikansi < 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas dalam regresi
dan jika signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas dalam regresi.
1.8.Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung
dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas.
Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan variabel kedua
disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka
analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut berganda karena pengaruh
beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.
Pada penelitian ini menggunakan standardized beta, keuntungannya adalah
mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada variabel independen. Jika
ukuran variabel independen tidak sama, maka sebaiknya interpretasi persamaan
regresi mengunakan standardized beta. Varibel pada penelitian ini menggunakan
uni ukuran yang berbeda seperti rupiah, orang, jam dan tahun. Metode analisis
regresi yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Proses analisisnya
dilakukan dengan program SPSS, menurut Ghozali (2013;99) formulasinya
adalah:
Y = ß1X1+ ß2X2+ ß3X3+ ß4X4+e
Keterangan :
Y = Pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik X1 = Modal usaha dalam satuan rupiah
X2 = Tenaga kerja satuan orang
X3 = Jam kerja dalam satuan jam per hari
X4 = Lama usaha dalam satuan tahun
1.9. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu (0<R2<1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti vaiabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2013;97).
1.10. Uji Hipotesis (Uji t)
Analisis koefisien regresi digunakan untuk melakukan pengujian berpengaruhnya
variabel bebas variabel modal usaha, tenaga kerja, jam kerja, lama usaha dan
variabel terikat pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik
masing-masing dengan menggunakan uji t. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
dilakukan dengan beberapa tahap antara lain :
1. Merumuskan hipotesis statistik
Ha : β > 0 : artinya variabel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja
dan lama usaha) secara parsial bepengaruh terhadap variabel dependen
(pendapatan).
Ho : β < 0 : artinya varibel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja
dan lama usaha) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
2. Menentukan ttabel
Menentukan taraf nyata (α) 5%, derajat bebas atau degree of freedom (df) n-k,
dimana n = jumla pengamatan dan k = jumlah variabel untuk menentukan
nilai ttabel (df) n-k = 111 – 4 = 107.
3. Kriteria yang dipakai dalam uji t adalah :
a. Apabila thitung > ttabel atau nilai signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak dan
Ha diterima, artinya secara parsial ada pengaruh nyata antara modal usaha,
tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan. Dengan
demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.
b. Apabila thitung < ttabel atau nilai signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima
dan Ha ditolak, artinya secara parsial tidak ada pengaruh nyata antara
modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan.
Dengan demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.
1.11. Uji Kelayakan Model (Uji F)
Uji kelayakan model atau yang lebih populer disebut sebagai uji F (ada juga yang
menyebutnya sebagai uji simultan model) merupakan tahapan awal
mengidentifikasi model regresi yang diestimasi layak atau tidak. Layak (andal)
disini maksudnya adalah model yang diestimasi layak digunakan untuk
menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila
nilai probabilitas F hitung lebih kecil dari tingkat kesalahan/error (alpha) 0,05
(yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang
diestimasi layak, sedangkan apabila nilai probabilitas F hitung lebih besar dari
tidak layak (Iqbal, 2015;24). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan
dengan beberapa tahap :
1. Merumuskan hipotesis statistik
Ha : β > 0 : artinya variabel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja
dan lama usaha) secara simultan bepengaruh terhadap variabel dependen
(pendapatan).
Ho : β < 0 : artinya varibel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja
dan lama usaha) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen (pendapatan).
2. Menentukan Ftabel
Menentukan taraf nyata (α) = 0,05 atau dan dfl = (k-1), df2 = (n-k) untuk
menentukan nilai Ftabel dfl = 4-1 = 3 df2 = 111-4 = 107.
3. Kriteria yang dipakai dalam uji F adalah :
a. Apabila Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya secara simultan ada pengaruh antara modal usaha,
tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan. Dengan
demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.
b. Apabila Fhitung < Ftabel atau nilai signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima
dan Ha ditolak, artinya secara simultan tidak ada pengaruh antara modal
usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan.
42
1.1.Deskripsi Data Penelitian
1.1.1. Kondisi Geografis dan Demografi Kecamatan Gresik
Kecamatan Gresik terletak di Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur, Gresik juga
merupakan Ibukota kabupaten. Luas wilayah Kecamatan Gresik 5,54 km2 dengan jumlah desa sebanyak 21 desa. Jarak Kecamatan Gresik terhadap pusat
pemerintah Kabupatan Gresik sejauh dua km dan berada di sebelah timur.
Bentang wilayah di Kecamatan Gresik berupa tanah yang datar dan daerah pesisir
pantai. Batas-batas administrasi Kecamatan Gresik terhadap daerah sekitarnya
sebagai beikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Manyar
Sebelah Timur : Selat Madura
Sebelah Selatan : Kecamatan Kebomas
Sebelah Barat : Kecamatan Kebomas
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik tahun 2016,
penduduk di Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik sebanyak 24.278 KK. Jumlah
penduduk Kecamatan Gresik tercatat sebanyak 86.934 jiwa. Jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin, terdapat 43.292 penduduk dengan jenis kelamin
Sumber : http://gresikkab.go.id
Gambar 4.1 Peta Kecamatan Gresik
1.1.2. Gambaran Umum Objek Penelitian
Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peran penting dalam mendorong
pertumbuhan perekonomian Indonesia. Usaha Kecil Menengah (UKM)
merupakan pelaku bisnis yang bergerak pada berbagai bidang usaha, yang
menyentuh kepentingan masyarakat. Produk telekomunikasi menjadi sasaran bagi
wirausahawan. Banyaknya pengguna handphone di kalangan masyarakat
membuat kebutuhan pulsa terus meningkat dari hari ke hari. Peluang inilah yang
dilihat oleh pelaku bisnis, untuk membangun usaha counter pulsa. Bisnis pulsa
menjadi bisnis yang diminati adalah karena atas dasar kebutuhan penggunaan
mendapatkan pulsa. Selain itu, adanya kecenderungan untuk berkomunikasi dalam
rangka menjalin relasi.
Objek dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik UKM counter pulsa di
Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik
berjumlah 122 counter pulsa. Batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel dependen (terikat) adalah pendapatan dan variabel independen
(bebas) adalah modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha.
2. Sampel yang dijadikan objek penelitian adalah seluruh pemilik UKM counter
pulsa di Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media
Selular Gresik yang counter pulsa (tokonya) masih ada, jika sudah tutup atau
pindah di kecamatan lain dalam proses penelitian maka tidak termasuk
sampel penelitian.
3. Lokasi penelitian adalah di Kecamatan Gresik.
4. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah metode angket
digunakan untuk mengumpulkan data terkait modal usaha, tenaga kerja, jam
kerja, lama usaha dan pendapatan pedagang UKM counter pulsa.
1.2.Analisis Data
Langkah-langkah menganalisa data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan perhitungan untuk setiap variabel yang nantinya akan di analisis
lebih lanjut dalam program SPSS, seperti tertera pada lampiran penelitian ini.
2. Melakukan analisis deskriptif variabel penelitian.
3. Melakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
4. Melakukan analisis regresi linear berganda.
5. Melakukan pengujian koefisien determinasi (R2). 6. Melakukan Uji Hipotesis (Uji t).
7. Melakukan Uji Kelayakan Model (Uji F).
1.3.Karakteristik Responden
Dalam karakteristik responden ini, menggunakan tabel distribusi frekuensi dengan
jumlah kelas interval dihitung dengan rumus Struges yaitu :
K = 1 + 3,3 log n
Dimana K adalah jumlah kelas interval, n adalah jumlah sampel, log adalah
logaritma. Sedangkan untuk menghitung rentang dan panjang kelas digunakan
rumus :
Rentang = nilai tertinggi – nilai terendah
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
Distribusi karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :
1.3.1. Umur Responden
Umur menentukan intensitas dan jenis aktivitas yang dapat dilakukan yang
dilakukan oleh seseorang (Sukirno, 2006;15 dalam Artaman, 2015;71).
Karakteristik responden pemilik UKM counter pulsa menurut umur, disajikan
Tabel 4.1
Karakteristik Umur Pemilik UKM Counter Pulsa
Kelompok Umur (dalam tahun)
Jumlah Responden
(orang) (%)
20-24 10 9,0
25-29 12 10,8
30-34 30 27,0
35-39 21 18,9
40-44 19 17,1
45-49 10 9,0
50-54 7 6,3
55-59 2 1,8
Jumlah 111 100,0
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa, secara umum rata-rata umur
responden dilokasi penelitian masih berada pada kelompok usia produktif untuk
bekerja, artinya secara fisik mereka masih memiliki potensi yang besar untuk
dapat menghasilkan pendapatan. Jumlah responden terbanyak dengan kelompok
umur 30-34 yaitu sebesar 30 responden. Jumlah rata-rata responden pada
kelompok umur 35-39 yaitu 21 responden. Jumlah responden paling sedikit
dengan kelompok umur 55-59 yaitu 2 responden.
1.3.2. Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan merupakan proses yang akan membuat seseorang memperoleh
pengetahuan dan keterampilan mengenai bidang ilmu yang ditekuninya.
Karakteristik responden pemilik UKM counter pulsa menurut pendidikan terakhir,