BAB III METODOLOGI PENELITIAN
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif karena masalah yang diajukan dalam penelitian ini menekankan pada proses dan makna persepsi. Penelitian kualitatif menurut Lexy J. Moleong (2004:4) yang mengutip pendapat Bogdan dan Taylor adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Penelitian ini mengarah pada keadaan-keadaan dan individu-individu secara holistik (utuh). Jadi, baik sebuah organisasi maupun individu tidak akan diredusir (disederhanakan) kepada variabel yang telah ditata atau sebuah hipotesis yang telah direncanakan sebelumnya, akan tetapi akan dilihat sebagai bagian dan sesuatu yang utuh, tidak dapat dilepaskan saling kaitannya dengan seluruh aspek yang melatar belakangi.
Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dan suatu keutuhan.
Menurut Kirk & Miller dalam bukunya Lexy J. Moleong (2004:4)
penelitian kualitatif adalah “tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang
commit to user
sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan
dalam peristilahannya”.
Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri. Oleh karena itu yang sangat diutamakan adalah kemampuan peneliti dalam menerjemahkan data yang diperoleh dalam wawancara, observasi dan hasil pengumpulan data. Penelitian ini memungkinkan peneliti membuat dan menyusun konsep-konsep yang hakiki dan ini tidak ditemukan dalam metode yang lainnya.
Mengingat permasalahan dalam penelitian ini mengenai analisis pelaksanaan budaya organisasi di PMI, maka penekanannya adalah pada analisis dan pada proses pelaksanaan budaya organisasi dengan menggambarkan keadaan dan fakta yang ada pada obyek penelitian sebagaimana mestinya. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Menurut Sugiyono (1996:5) kualitatif deskriptif adalah “ penelitian yang
dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa niembeni treatpmen dan tanpa membuat bandingan dengan variabel lain, melainkan membiarkan seperti kondisi
aslinya secara apa adanya”.
Struktur deskriptif tak beraturan, karena perubahan urutan tidak mempengaruhi isinya, hal ini banyak dilakukan pada studi kasus, misalnya tentang organisasi. Eksploratif, penyajian dan struktur akan memperdebat nilai temuan semacam hipotesis yang teruji atau proposisi dengan cara yang lebih jauh. Eksplanatif, sebab selalu ada lebih dahulu dari peristiwa, dimulai dari suatu keadaan dan laporan awal dilanjutkan perkembangan dan tahap akhir laporan yang mengikuti logika teori (HB. Sutopo, 1993: 122-123).
Dan pengertian yang dikemukakan HB. Sutopo, dijelaskan kembali
bahwa “penelitian tersebut akan mampu mengungkapkan berbagai informasi
kualitatif dengan deskriptif penuh nuansa yang lebih berharga daripada sekedar
pernyataan jumlah ataupun frekuensi dalam bentuk angka”.
Hal tersebut juga diperkuat dengan teori yang dikemukakan oleh Sutardi
(1996:4) bahwa “penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara jelas dan
commit to user
menemukan sesuatu yang baru dengan karakteristik sebagai berikut : pendalaman masalah yang luas, berhubungan dengan petugas-petugas praktis. Eksplanatif merupakan penelitian bertujuan untuk menerangkan kondisi-kondisi yang mendasarkan terjadinya peristiwa-peristiwa”.
2. Jenis Penelitian
Menurut Iskandar (2008:203) terdapar beberapa jenis penelitian kualitatif yang dapat dilakukan sesuai dengan masalah yang dikaji, adapun jenis pendekatan kualitatif tersebut adalah :
a. Pendekatan Fenomenologi
Adalah berorientasi utnuk memahami, menggali dan menafsirkan arti dari peristiwa-peristiwa, fenomena-fenomena dan hubungan dengan orang-orang yang biasa dalam situasi tertentu.
b. Pendekatan Sejarah
Adalah pendekatan terhadap kejadian-kejadian pada masa lampau dengan menggunakan analisis logis atau sering disebut sebagai pada penelitian kesejarahan.
c. Pendekatan Studi Kasus
Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, maknanya peneliti mengadakan telaah secara mendalam tentang suatu kasus, kesimpulan hanya berlaku atau terbatas pada kasus tertentu saja.
d. Pendekatan Grounded Theory
Merupakan prosedur pendekatan di mana peneliti satu teori yang menerangkan konsep, proses, tindakan atau interaksi mengenai suatu topik pada level konseptual yang luas.
e. Pendekatan Etnografi
Merupakan metode pendekatan yang banyak dilakukan dalam bidang antropologi terutama yang berhubungan dengan setting budaya.
f. Pendekatan Tindakan
Pendekatan ini merupakan reflektif antara teori dengan praktek sehingga aplikasi dari hasil penelitian.
commit to user
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus di mana peneliti meneliti tentang pelaksanaan budaya organisasi di PMI Kota Surakarta.
Strategi lebih spesifik dan rencana yang digunakan untuk mengumpulkan data menganalisis data, strategi menjelaskan bagaiman tujuan penelitian akan dicapai dan bagaimana objek masalah yang dihadapi dalam penelitian dapat dipecahkan.
Menurut HB. Sutopo (2002:111-112) mengemukakan bahwa “dalam
penelitian kualitatif dikenal adanya studi kasus tunggal dan studi kasus ganda. Secara lebih khusus studi baik studi kasus tunggal meupun studi kasus ganda,
masih dibedakannya adanya jenis penelitian terpancang atau holistik penuh”.
Berdasarkan pendapat tersebut dinyatakan bahwa strategi penelitian dibedakan menjadi tiga, antara lain :
a. Tunggal terpancang yaitu penelitian tersebut terarah pada satu karakteristik dan sudah memilih serta menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan.
b. Ganda terpancang yaitu penelitian tersebut mempersyaratkan adanya sasaran lebih dari satu yang memiliki perbedaan karakteristik dan sudah memilih serta menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan.
c. Holistik penuh yaitu peneliti dalam kajiannya sama sekali tidak menentukan fokus sebelum peneliti terjun ke lapangan.
Sedangkan strategi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah strategi penelitian tunggal terpancang. Tunggal dimana peneliti hanya mengkaji satu permasalahan saja yaitu analisis pelaksanaan budaya organisasi, sedangkan terpancang memiliki arti bahwa penelitian tersebut memiliki pancangan atau batas-batas penelitian yang harus diteliti dan diobservasi sehingga memiliki pegangan dalam meneliti. Pegangan tersebut memiliki batas-batas yang tidak boleh dilanggar karena penelitian yang dilakukan dapat keluar jalur. Pancangan tersebut adalah proposal atau rencana penelitian yang telah diajukan serta disetujui.
commit to user