BAB V SIMPULAN DAN SARAN
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Berdasarkan studi pendahuluan seperti yang tergambarkan pada pembahasan sebelumnya, maka pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang digunakan oleh kaum fenomenologis untuk menangkap makna-makna dari tingkah laku manusia. Mereka berusaha memandang sesuatu dari sudut pandang orang yang “bertingkah laku” itu sendiri. Sehingga seakan-akan peneliti merasakan secara langsung apa yang dilakukan oleh orang yang bertingkah laku tersebut. Kaum fenomenologis
mencari pemahaman melalui pengamatan peran serta (participant observation),
metode pewawancara terbuka (open-ended interviewing), dan dokumen pribadi.
Metode-metode ini mengahsilkan data deskriptif yang memungkinkan mereka
melihat dunia ini seperti yang dilihat oleh subjek penelitian.127
Alasan digunakannya pendekatan kualitatif sebagai pendekatan penelitian ini adalah karena peneliti melihat sifat dari masalah yang diteliti dapat berkembang secara alamiah sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangan. Karena penelitian akan dilakukan di salah satu sekolah populer di Kota Medan yang selalu mengalami perkembangan baik dari program pembelajaran maupun sarana
dan prasarananya yang berdampak langsung dengan self control siswa dan siswi
yang belajar di sana.
Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus sebagai pengumpul data. Untuk menjaga objektivitas penelitianini, yang paling
127 Robert Bogdan & Steven J. Taylor, ”Kualitatif (Dasar
-Dasar Penelitian)”, dalam Kualitatif, ed. A. Khozin Afandi (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), Vol. 1, 45; Idem, ”Pengantar Metode Penelitian Kualitatif: Suatu Pendekatan Fenomenologis Terhadap Imu-ilmu Sosial”, dalam Introduction to qualitative research methods: A Phenomenological Approach to the Social Sciences,. ed Arief Furchan (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), h. 18-19.
diharapkan disamping hasil wawancara adalah instrument non-manusia seperti dokumen-dokumen dan kejadian-kejadian saat observasi maupun pengamatan mendalam sepanjang penelitian ini dilakukan.
Pendekatan kualitatif memiliki karakteristik alami (natural setting)
sebagai sumber data lansung, deskriptif, dalam hal ini proses lebih dipentingkan dari pada hasil, analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara
analisis induktif dan makna merupakan hal yang esensial dalam penelitian ini.128
Senada dengan pendapat Anselm Stauss, peneliti juga berkeyakinan bahwa dengan pendekatan alamiah, penelitian ini akan menghasilkan informasi yang
lebih kaya129 dengan menyajikan pandangan subjek yang diteliti sehingga dapat
ditemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan
konsistensi faktual tetapi juga keterpercayaan (trustworthtiness).130
Penelitian ini dilaksanakan dengan sebaik mungkin, bersikap selektif, hati- hati dan bersungguh-sungguh dalam menjaring data sesuai dengan kenyataan di lapangan, sehingga data yang terkumpul benar-benar relevan dan terjamin keabsahannya. Menurut Moelong kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpul data, analis, penafsir data,
dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitian.131
Penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang menekankan pada hasil pengamatan peneliti. Sehingga manusia sebagai instrumen penelitian menjadi
suatu keharusan.132 Bahkan dalam penelitian kualitatif, posisi peneliti menjadi
128
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), h. 3. Sebagai sebuah catatan bahwa dalam penelitian kualitatif, sebuah realitas sosial yang terjadi, jawabannya tidak hanya dicari sampai apa yang menyebabkan kenyataan itu bisa terjadi, akan tetapi dicari sampai kepada makna dibalik terjadinya kenyataan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Lihat juga Amini, Penelitian Pendidikan: Sebuah Pendekatan Praktis (Medan: Perdana Publishing, 2011), h. 24.
129
Anselm Stauss, et.all; Basic of Qualitative Research: Grounded Teory Prosedures and Techniques, terj. Mohammad, Sodiq et.all. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tata Langkah dan Teknik-teknik Teorisasi Data (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h. 5.
130
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif., Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 201.
131
Moelong, Metodologi…, h. 174. 132
instrumen kunci (the key Instrument).133 Untuk itu, validitas dan reliabilitas data kualitatif banyak tergantung pada keterampilan metodologis, kepekaan, dan
integritas peneliti sendiri.134
Untuk dapat memahami makna dan penafsiran terhadap fenomena dan simbol-simbol interaksi di sekolah maka dibutuhkan keterlibatan dan penghayatan langsung peneliti terhadap subyek penelitian di lapangan. Ini merupakan alasan lain kenapa peneliti harus menjadi instrumen kunci penelitian ini.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan pelaku utama dalam pengumpulan data. Kapasitas jiwa raganya dalam mengamati, bertanya, melacak, dan mengabstraksi merupakan instrumen penting yang tiada duanya. Selaku pengumpul data, peneliti memainkan peranan kreatif; ia melacak informasi atau fakta deskriptif, kemudian merakit sejumlah fakta dan informasi ke tingkat
konsep, hipotesis, dan teori.135 Lebih jauh lagi, penelitian kualitatif juga
mengandalkan kemampuan komunikasi yang manusiawi dalam menyesuaikan diri terhadap berbagai ragam realitas, yang tidak dapat dikerjakan instrumen non human. Peneliti diharapkan mampu memahami fenomena yang terjadi dan selanjutnya menangkap makna dibalik gejala yang ada. Sedang instrument penelitian non manusia, seperti panduan wawancara, observasi atau pengamatan, maupun dokomentasi sekedar fungsi sebagai alat bantu dalam proses perekaman
informasi.136
Maka dalam penelitian ini, peneliti berusaha dapat menghindari pengaruh subyektif dan menjaga lingkungan secara alami agar proses sosial yang terjadi berjalan sebagaimana biasa. Sehingga dari hal tersebut, peneliti kualitatif dapat
133
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2008). h. 223.
134 Dede Oetomo, “Penelitian Kualitatif: Aliran dan Tema”
, dalam Bagong Suyanto, et.all.,(Eds), Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan (Jakarta: Kencana, 2007), h.186.
135
Jandra, Struktur Usulan Penelitian, (Makalah Pelatihan Penelitian Tenaga Educatif di Tingkatan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 11 Juli-11 Agustus 2002), h. 9-10.
136
menahan dan menjaga dirinya untuk tidak terlalu jauh mengintervensi terhadap lingkungan yang menjadi obyek penelitian tersebut.
Ada 6 (enam) macam metode penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif, yaitu: etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif,
partisipatories, dan penelitian tindakan kelas.
Karena fokus penelitian ini adalah pelaksanan pendidikan agama Islam
dalam membina self control siswa di SMA Plus Al-Azhar Medan, maka untuk
menjawab fokus penelitian tersebut dibutuhkan subfokus yang mempertanyakan
bagaimana tujuan pendidikan agama Islam dalam membina self control siswa di
SMA Plus Al-Azhar Medan, program kurikulum PAI dalam membina self control
siswa di SMA Plus Al-Azhar Medan, program ekstra kurikuler PAI dalam
membina self control siswa di SMA Plus Al-Azhar Medan, pelaksanaan
pembelajaran PAI dalam membina self control siswa di SMA Plus Al-Azhar
Medan, evaluasi pembelajaran PAI dalam membina self control siswa di SMA
Plus Al-Azhar Medan, dan peran LPIA dalam membina slf control siswa di SMA
Plus Al-Azhar Medan.
Menurut Yin penelitian ini mengarah pada metode (case study) studi
kasus137 yakni penyelidikan yang mendalam terhadap suatu individu, kelompok
atau institusi, masyarakat (atau penelitian yang secara empiris menginvestigasi
fenomena dalam kehidupan nyata).138 Studi kasus ini akan mencoba mengkaji
secara terperinci sekaligus mendalam dari suatu aktivitas pendidikan agama Islam
di SMA Plus Al-Azhar Medan dalam rangka membina self control siswanya.