BAB V SIMPULAN DAN SARAN
JUMLAH GURU DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKANNYA
2. Program Kurikulum PAI dalam Membina Self Control Siswa di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan
Mengenai program Kurikulum PAI yang dilaksanakan di SMA Swasta Al- Azhar Plus Medan, Ketua LPIA Perguruan Al-Azhar Medan menyatakan bahwa:
Di Perguruan Al-Azhar Medan kurikulumnya disebut dengan kurikulum LPIA/Al-Azhar. Menurut beliau inilah keunikan yang terdapat di
Perguruan Al-Azhar medan, jadi kurikulum yang dilaksanakan include
baik kurikulum Dinas ataupun Depag, bahkan tidak hanya berhenti di situ saja, kurikulum yang telah ada tersebut diolah kembali oleh guru-guru PAI di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan, jika didapati ada pelajaran yang kurang maka akan ditambah, dan menurut beliau biasanya penambahan itu bersifat praktis, seperti kurikulum fardu kifayah, praktek wuduk, dan keterampilan siswa tampil di depan umum termasuk ceramah dan membawa tahtim tahlil ketika wirid Yasin.
Sehingga mata pelajaran agama di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan juga berbeda dari sekolah umum setingkat, karena pelajaran PAI dibagi lagi menjadi beberapa mata pelajaran, yaitu: Fikih, Aqidah Akhlak, Quran Hadis, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab, dan Tulisan Arab Melayu. Jika seluruhnya dihitung, maka jumlah jam pelajaran PAI di SMA
Swasta Al-Azhar Plus Medan menjadi 11 jam.169
169
SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan sangat serius untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan agama Islam secara bersamaan di sekolah, hanya sebagian kecil sekolah yang mampu melakukan perubahan dengan melakukan berbagai inovasi melalui pengembangan KTSP PAI. Pengembangan kurikulum PAI dalam hal ini dapat diartikan sebagai; 1) Kegiatan menghasilkan kurikulum PAI, atau 2) proses mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum PAI yang lebih baik; dan/atau 3) kegiatan penyusunan (desain) pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan kurikulum PAI. Karena itu menjadi sangat lazim bila pengembangan kurikulum PAI mengalami perubahan paradigma sekalipun terkadang dibeberapa bagian masih mempertahankan paradigma lama. Perubahan itu terlihat; 1) Arah orientasi pembelajaran, 2) perubahan dari cara berpikir normatif dan tekstual menuju cara berpikir empiris dan kontekstual dalam memahami dan menjelaskan ajaran dan nilai-nilai Islam, 3) pola organisasi kurikulum yang lebih mengarah kepada kurikulum integrated, dan 4) perubahan model pengembangan kurikulum, dari pola pengembangan yang mengandalkan para ahli kepada keterlibatan stake holder dalam pengembangan kurikulum PAI dan strategi pencapaiannya. bahan evaluasi dalam pengambilan kebijakan oleh pihak sekolah, dan para pengambil kebijakan dinas terkait, para guru dan siswa agar pembelajaran lebih bermakna, dan tujuan pendidikan Islam tercapai yaitu insan kamil yang
mampu memahami, dan mengamalkan ajaran Islam secara
komprehensip.170
Program kurikulum PAI di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan meliputi subtansi pembelajaran PAI dalam satu jenjang pendidikan yang ditempuh selama tiga tahun tahun atau enam semester yaitu kelas X, XI dan XII dan kurikulumnya disusun berdasarkan standar Kompetensi lulusan dan standar kompetensi pelajaran.
Pengorganisasian kelas-kelas di SMA dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang diarahkan pada Program
IPA. Berikut adalah struktur kurikulum SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan:171
170
Dokumen KTSP SMA Swasta Plus Al-Azhar Medan Tahun 2013. 171
Tabel 11. Struktur Kurikulum SMA Plus Al-Azhar Medan
NO BIDANG STUDI KELAS TOTAL JAM X^X I XI^ XII X XI XII 1 Qur'an – Hadits 6 6 12 9 16 49 2 Aqidah – Akhlak 6 4 12 6 12 40 3 Fiqh - Pr. Ibadah 6 4 12 6 8 36 4 S K I 0 4 0 6 0 10 5 B.Arab 4 4 8 6 8 30 6 Pendidikan Kewarganegaraan 4 4 8 6 8 30
7 Bahasa & Sastra
Indonesia
10 10 16 15 20 71
8 Bahasa Inggris 10 10 12 15 20 67
9 Matematika 10 10 28 15 24 87
10 Seni, Budaya Melayu 4 4 8 6 8 30
11 Pend.Jas, Orkes 4 4 12 6 8 34 12 Sejarah 4 2 8 3 4 21 13 Geografi 4 2 0 3 0 9 14 Ekonomi 4 4 12 6 0 26 15 Sosiologi 4 2 12 3 0 21 16 Fisika 8 10 16 15 24 73 17 Kimia 8 10 16 15 24 73 18 Biologi 8 10 16 15 24 73 19 TIK 4 4 8 6 8 30
20 Tulisan Arab Melayu 2 2 4 3 4 15
21 Budaya Melayu 2 2 4 3 4 15
Jumlah 112 112 224 168 224 840
Peningkatan kualitas pendidikan agama dilakukan melalui sitem
pendidikan yang integral dengan sistem pendidikan nasional dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Hal tersebut menunjukkan bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan dan dikendalikan
oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual dan etika dalam rangka pembangunan nasional.
Materi pelajaran dikemas dalam standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), guru PAI menyusun materi pelajaran yang mengintegrasikan keseluruhan sub mata pelajaran PAI. Kemudian apa yang akan diangkat dalam materi yang terintegrasi tersebut? Karena tugas manusia dilahirkan ke dunia ini
adalah “untuk beribadah” (Q.S:51:56), tampaknya akan lebih baik tema yang
diangkat adalah bermuara pada “ibadah”. Misalnya mulai dari “shalat ” sampai
“menunaikan ibadah haji”. Ketika guru menyampaikan tema-tema tersebut, maka
sub mata pelajaran Quran-Hadis, Aqidah-Ahlak, dan SKI (bila memungkinkan) sama pembahasannya menganai ibadah yang dimaksud. Pembelajaran PAI “tematik ibadah terintegrasi” ini sangat penting sebagai bekal hidup para lulusun SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan. Harapannya, tentu saja tidak hanya untuk dirinya namun mereka juga bisa melaksanakan fungsinya sebagi umat yang bisa mengajak orang lain agar melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran
melalui “keteladanan”. Amin mudah-mudahan.
Dalam mengembangkan kegiatan program pembelajaran, diperlukan informasi yang cukup berkaitan dengan karakteristik sekolah yang terdiri dari, potensi dan kebutuhan peserta didik, sumber daya, fasilitas, lingkungan, dan lain- lain. Informasi diperoleh dari berbagai sumber seperti catatan dan pengalaman guru, hasil riset bagian penelitian dan pengembangan (Litbang), atau informasi bagian inventarisasi di sekolah, serta karakteristik keilmuan sesuai mata pelajaran. Untuk kegiatan-kegiatan yang masuk dalam kegiatan mandiri tak terstruktur adalah pembiasaan suasana religius di kawasan lingkungan sekolah. Program ini dilaksanakan oleh semua warga sekolah dengan nilai-nilai agama yang kental bisa dilihat dalam kebiasaan anak-anak salim kepada bapak/ibu guru, berperilaku sopan-santun kepada siapa saja bila bertemu, ambil sampah setiap melihat sampah berkeliaran dan memasukkannya ke dalam bak sampah, dan lain-
lain bentuk pengendaliannya lewat pantauan baik dilakukan oleh guru, wali kelas, maupun kepala sekolah.
Pengembangan program kurikulum PAI di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan secara menyeluruh dilakukan melalui rapat rutin bulanan dengan melibatkan seluruh staf dan dewan guru. Rapat rutin bulanan tersebut dilaksanakan sebagai kontrol terhadap pelaksanaan kegiatan pendidikan secara keseluruhan di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan. Sedangkan pengendalian
pelaksanaan program pembelajaran PAI baik program intrakurikuler,
ekstrakurikuler, maupun kegiatan pembiasaan budaya religius dilakukan dengan mengadakan evaluasi hasil belajar siswa dan kegiatan monitoring melalui supervise kelas, daftar kehadiran Pembina ekstra, hasil prestasi siswa di bidang keagamaan dan terkendalinya siswa dengan kenaikan kelas yang nilaianya ditentukan lewat ketercapaian dengan KKM yang ditetapkan.
3. Program Ekstra Kurikuler PAI dalam Membina Self Control Siswa di