• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN LAPANGAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen, dalam penelitian ini peneliti secara sengaja memanipulasi suatu variabel (memunculkan atau tidak memunculkan suatu variabel) kemudian memeriksa efek atau akibat yang ditimbulkannya (Faisal 2005).

Metode penelitian eksperimen dalam penelitian ini dengan menggunakan model pre-test dan post-test. Model pre-test dan post-test yang digunakan ialah desain uji awal dan uji akhir satu kelompok, tanpa adanya kelompok kontrol. Pada desain ini akan dilihat keadaan responden sebelum memperoleh perlakuan dan keadaan akhir setelah mendapatkan perlakuan (Chadwick 1991).

3.2. Lokasi dan Waktu

Penelitian ini mengambil produk beras organik SAE yang merupakan singkatan dari Sehat Aman dan Enak. Pemberian nama SAE ini sendiri dijelaskan oleh Ketua Kelompok Tani Silih Asih H. Dzakaria untuk menjawab kebutuhan konsumen, dimana saat ini konsumen menginginkan produk yang sehat, aman untuk dikonsumsi dan tentunya memiliki rasa yang enak. Pemberian nama SAE ini dibantu dirumuskan oleh Lembaga Pertanian Sehat atau LPS Bogor.

Kelompok Tani Silih Asih sebagai penyuplai atau produsen beras SAE berlokasi di Kampung Ciburuy, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor. Para petani disini menerapkan sistem pertanian organik, karena mereka menyadari pentingnya pangan yang sehat dan juga berkesinambungan. Dalam hal pemasaran,walaupun telah memiliki koperasi sendiri, kelompok Tani ini juga dibantu oleh suatu lembaga, yaitu Lembaga Pertanian Sehat atau LPS yang beralamat di Kecamatan Parung Kabupaten Bogor. LPS ini khususnya berperan sebagai pemasar dari produk beras SAE, juga membantu dalam proses promosi produk beras SAE, misalnya dengan pembuatan dan pemberian merek, juga pembuatan leaflet dalam promosi pemasaran produk beras SAE.

Penentuan lokasi untuk penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu di wilayah Kota Bogor. Pemilihan ini didasarkan atas beberapa pertimbangan yang telah didiskusikan dengan dosen pembimbing. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu lima bulan. Kegiatan dalam penelitian ini meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, pengambilan data lapangan, penulisan draft skripsi, dan perbaikan laporan penelitian.

3.3. Teknik Pemilihan Responden

Jumlah responden yang diambil berjumlah empat puluh orang responden, didasarkan pada jumlah minimum pengambilan responden dalam penelitian sosial yaitu sebanyak tiga puluh orang. Responden yang dipilih dalam penelitian ini merupakan warga Kota Bogor. Berdasarkan data hasil sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kota Bogor pada tahun 2010, jumlah penduduk kota Bogor sebanyak 949.066 orang. Warga Bogor tersebut tersebar di beberapa wilayah yaitu Bogor Selatan, Bogor Timur, Bogor Utara, Bogor Tengah, Bogor Barat, dan Tanah Sareal.

Pemilihan responden ini dilakukan secara sengaja, atau purposive dengan

mendatangi beberapa alamat dan menggunakan teknik accidental sampling.

Menurut Sugiyono (2007) accidental sampling adalah mengambil responden

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan ditemui oleh peneliti dapat dijadikan sebagai sampel bila orang yang ditemui tersebut cocok sebagai sumber data. Hal ini didasarkan asumsi bahwa konsumen beras organik umumnya dari kalangan menengah ke atas, terkait dengan sifat eksklusifitas dari produk dan harga yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan beras anorganik. Sehingga dalam penelitian ini dipilih responden yang memang representatif memiliki cukup uang untuk membeli produk beras organik SAE.

Responden ialah orang dewasa yang memiliki wewenang pengambilan keputusan pembelian beras. Selain itu responden juga harus bisa membaca, yang dapat di ukur dengan tingkat pendidikan responden. Responden juga tidak boleh menderita buta warna agar dapat menganalisis desain visual dari merek dan leaflet.

3.4. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang didapatkan merupakan data primer. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu kuesioner. Kuesioner tersebut dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden, yaitu orang-orang yang memberi jawaban (Koentjaraningrat 1977)

Pada tahap awal konsumen diminta untuk mengisi kuesioner yang meliputi identitas responden, karaktersitik responden, dan juga pengalaman interaksi responden dengan produk pertanian organik. Kemudian setelah itu responden diminta untuk mengisi pertanyaan mengenai pengetahuan responden, dan juga sikap responden terhadap produk pertanian organik untuk menilai sejauh mana ketertarikan responden terhadap produk pertanian organik. Pengisian kuesioner ini dmaksudkan sebagai tahap awal atau pre-test bagi responden.

Setelah responden mengisi bagian awal kuesioner, kemudian responden diperlihatkan desain merek yang digunakan oleh produk beras organik SAE, dan diminta untuk mengisi kuesioner mengenai persepsi mereka terkait desain merek dari produk tersebut. Sejauh mana merek yang digunakan tersebut dapat dipahami dan menarik perhatian konsumen. Setelah didapatkan persepsi responden mengenai pemakaian merek tersebut, kemudian responden diberikan leaflet untuk mereka pelajari. Setelah responden mempelajari leaflet yang ada, kemudian responden diminta untuk mengisi kuesioner berikutnya mengenai persepsi responden terhadap leaflet yang baru saja dibaca oleh responden.

Tahapan berikutnya setelah responden mengisi kuesioner kedua, mengenai merek dan leaflet ialah responden diminta untuk mengisi kuesioner bagian ketiga. Pada kuesioner bagian ketiga ini responden diberikan pertanyaan yang sama dengan kuesioner pada bagian pertama yaitu mengenai pengetahuan konsumen dan juga sikap konsumen terhadap beras organik SAE. Pemberian kuesioner ketiga ini dimaksudkan untuk melihat ada atau tidaknya perubahan pengetahuan dan juga sikap untuk mengkonsumsi pada responden setelah mereka melihat merek dan juga mempelajari leaflet yang telah diberikan sebelumnya.

Dari kuesioner tersebut akan didapatkan data deskriptif mengenai keefektifan merek dan leaflet dalam mempengeruhi konsumen dilihat dari perubahan

pengetahuan konsumen dan juga tingkat ketertarikan konsumen terhadap produk pertanian organik. Data deskriptif tersebut akan dilihat keefektifannya melalui presentasi jawaban dari responden.

3.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Proses awal pengolahan data dimulai dengan editing setiap data yang masuk. Dalam editing yang akan dikerjakan adalah meneliti, lengkap tidaknya kuesioner yang telah diisi, keterbacaan tulisan, kejelasan makna jawaban, kesesuaian pernyataan satu dengan yang lain, relevansi jawaban, dan keseragaman kesatuan data (Sudarso 2005).

Dalam penelitian ini data yang telah dikumpulkan akan diolah secara kuantitatif. Setelah seluruh data terkumpul, langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah pengodean data. Pengodean data merupakan langkah mengklasifikasikan jawaban responden menurut macamnya. Kegiatan pengkodean data ini bertujuan untuk menyeragamkan data.

Data yang telah terkumpul diolah secara statistik deskriptif dengan menggunakan software SPSS 17 for Windows dan Microsoft Excel 2007. Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan sekumpulan data secara visual dimana dapat dilakukan dalam dua bagian yaitu dalam bentuk gambar dan tulisan. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan data berupa tabel frekuensi dan tabulasi silang (crosstab).

Tabel frekuensi digunakan untuk menggambarkan data mengenai karakteristik responden, persepsi responden, tingkat pengetahuan dan juga sikap responden. Tabulasi silang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk baris dan kolom. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara persepsi responden terhadap merek dan leaflet dengan pengetahuan dan sikap responden digunakan uji statistik Rank Spearmans.

Dokumen terkait