• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN LAPANG

Dalam dokumen Ulfa (Halaman 34-38)

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kombinasi yaitu pendekatan kuantatif yang juga didukung dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan penelitian sensus rumah tangga petani. Penelitian kuantitatif yang diperoleh dari hasil survei melalui instrumen kuesioner (lampiran 7) untuk mengetahui struktur penguasaan lahan dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Variabel yang diteliti terdiri struktur penguasaan lahan (luas lahan yang dikuasai, tingkat ketergantungan lahan dan kelembagaan penguasaan lahan), tingkat kesejahteraan masyarakat dari segi ekonomi dan sosial. Tingkat kesejahteraan ekonomi terdiri dari tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan tingkat konsumsi pangan sedangkan tingkat kesejahteraan sosial terdiri dari hubungan sosial masyarakat. Sedangkan pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (lampiran 8) kepada informan untuk menelusuri fenomena konversi lahan dan penguasaan lahan yang terjadi di Kelurahan Situgede. Selain itu juga untuk mendapatkan informasi terkait struktur agraria lokal dan profil Kelurahn Situgede.

Pengambilan data dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama adalah pengambilan data melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden yang telah

dilakukan sensus sebelumnya dan tahap kedua dengan indeep interview pada

informan untuk melakukan uji sebagai preliminary research. Kemudian setelah

diuji, maka akan dilakukan editing kuesioner sebagai penelitian sesungguhnya yang disesuaikan dengan karakteristik masyarakat dan daerah lokasi penelitian. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dapat terjamin, baik realibitas maupun validitasnya.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat,

Kota Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive karena

beberapa pertimbangan, diantaranya ialah:

1. Terkait pembangunan yang semakin gencar dan giat dilakukan, terdapat

konversi lahan pertanian menjadi non pertanian yang cukup tinggi terjadi di Desa ini.

2. Poulasi masyarakat yang mengalami perubahan struktur penguasaan lahan

cukup banyak yang masih berada di Desa.

Sehingga menjadi relevan hubungan konversi lahan yang terjadi terhadap struktur penguasaan lahan dan tingkat kesejahteraan rumah tangga khususnya pada masyarakat Kelurahan Situgede.

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 5 bulan, terhitung mulai bulan Januari 2015 sampai dengan Mei 2015 (Lampiran 2). Penelitian ini dimulai dengan penyusunan proposal skripsi, kolokium penyampaian proposal

penelitian, perbaikan proposal penelitian, pengambilan data di lapangan, pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan perbaikan laporan skripsi.

Teknik Pemilihan Responden dan Informan

Sumber data dalam penelitian ini adalah responden dan informan. Populasi penelitian ini adalah rumah tangga Kelurahan Situgede Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor yang diwakili oleh kepala keluarga. Unit analisis penelitian adalah rumah tangga petani dimana yang memiliki lahan pertanian sebelum terjadinya alih fungsi lahan dan pernah menjual lahan tersebut. Alasan pemilihan unit analisa ini dikarenakan kesejahteraan erat kaitannya dengan kondisi rumah tangga. Responden akan diwawancarai sesuai dengan kuesioner (lampiran 7) yang telah dibuat karena jawabannya dianggap dapat mewakili kondisi rumah tangganya sebagai salah satu masyarakat penerima dampak. Pemilihan responden diambil dengan metode sensus. Berdasarkan hasil wawancara di awal dengan salah satu tokoh dan beberapa orang masyarakat Kelurahan Situgede, petani pemilik yang menjual lahannya maupun petani penggarap yang lahannya telah bertransformasi sudah banyak yang meninggal atau pun pergi dari desa tersebut. Jumlah petani pemilik, yang menjual lahannya, maupun petani penggarap, yang lahannya telah bertransformasi, yang masih hidup dan masih menetap di Kelurahan Situgede ini berjumlah 31 orang (Lampiran 3).

Pemilihan terhadap informan dilakukan secara sengaja (purposive) dan jumlahnya tidak ditentukan. Orang-orang yang dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini adalah petugas kecamatan, aparatur desa, tokoh masyarakat setempat, dan kelompok tani. Informan-informan tersebut dianggap mengetahui dengan jelas mengenai konversi dan perubahan penguasaan lahan yang terjadi di desa tersebut.

Tabel 1. Pemilihan Informan

Kerangka Berfikir Informan

Konversi Lahan - Perangkat Desa

- Petani

- Tokoh Masyarakat

Penguasaan Lahan -Ketua RT/RW

- Petani

Kesejahteraan -Perangkat desa

-Kepala desa -Kelompok Tani -Petani

Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang pengumpulannya dilakukan sendiri oleh peneliti. Artinya, data tersebut diperoleh dari pengamatan langsung peneliti sendiri, yakni hasil wawancara dengan responden/informan dan hasil pengukuran peneliti sendiri.

Data primer yang diperoleh dari responden dilakukan melalui teknik wawancara dengan alat-bantu kuesioner yang telah dipersiapkan. Sedangkan pengumpulan data dari informan dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara. Data primer yang dikumpulkan adalah:

1) Struktur penguasaan lahan, yang meliputi luasan lahan yang dikuasai,

tingkat ketergnatungan lahan, dan kelembagaan penguasaan lahan

2) Kesejahteraan rumah tangga petani, segi ekonomi yang meliputi tingkat

pendapatan, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, tingkat konsumsi pangan, dan segi sosial yaitu hubungan sosial.

Selain data primer, pengumpulan data dalam penelitian ini juga menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain dan sudah diolah oleh pihak lain tersebut. sumber data sekunder diperoleh dari Kantor Kelurahan Situgede, Kantor Kecamatan Bogor Barat, BPS Kabupaten Bogor, BAPPEDA, serta buku, internet, jurnal-jurnal penelitian, skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini mempunyai dua jenis data yang akan diolah dan dianalisis yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2013 dan IBM SPSS for Window 16.0. Ada beberapa tahap dalam pengolahan data kuantitatif. Pertama, melakukan pengkodean pada jawaban pertanyaan dan pertanyaan di lembar kuesioner yang telah terisi oleh responden, kemudian memasukkan data tersebut ke lembar data (code sheet) di Microsoft Excel 2013. Kedua, semua data dan pengkodean yang telah dimasukkan pada Microsoft Excel 2013 kemudian membuat tabel frekuensi dari masing-masing variabel. Ketiga, mengedit atau mengoreksi kesalahan yang ditemui setelah membaca tabel frekuensi baik pada saat mengisis kuesioner, mengkode, maupun memindahkan data dari lembaran kode ke komputer (Singarimbun dalam Singarimbun dan Effendi 1989).

Data yang telah dikoreksi pada Microsoft Excel 2013 akan dimasukan ke

dalam IBM SPSS for Windows 16.0 untuk dilakukan pengolahan statistik deskriptif. Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan sekumpulan data secara visual baik gambar maupun tulisan untuk menggambarkan data berupa tabel frekuensi dan tabulasi silang (crosstab). Pembuatan tabel frekuensi, grafik, diagram, dan tabel tabulasi silang menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2013,

sedangkan pada IBM SPSS for Window 16.0 digunakan untuk melakukan uji

statistifk Spearman’s Rho dalam melihat hubungan antar variabel serta

menggunakan Wilcoxon guna menguji perbedaan yang terjadi dalam pelaksanaan

penelitian. Uji statistik yang dilakukan akan menghasilkan gambaran yang dapat dianalisis serta diinterpretasikan untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Uji korelasi Spearman’s Rho digunakan untuk melihat hubungan yang nyata

antar variabel ataupun antar indikator dengan data berbentuk ordinal. Uji korelasi

Spearman’s Rho digunakan untuk menentukan hubungan antara kedua variabel

(variable dependent dan variabel independent) yang ada dalam penelitian ini, yaitu menguji hubungan antara struktur penguasaan lahan terhadap tingkat kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat Kelurahan Situgede.

Koefisien korelasi adalah alat analisis korelasi yang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan dan arah hubungan, sedangkan signifikansi untuk mengetahui hubungan yang terjadi berarti atau tidak. Untuk mengetahui keeratan hubungan maka dapat dilihat pada besarnya koefisien korelasi dengan pedoman yaitu jika koefisien semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan erat atau kuat, sedangkan jika koefisien semakin mendekati 0 maka hubungan lemah. Untuk mengetahui arah hubungan maka dapat melihat tanda nilai koefisien yaitu positif atau negatif, jika variabel X positif maka variabel Y juga positif, begitupun sebaliknya. Namun, jika variabel X negatif maka variabel Y bisa positif, samahalnya dengan sebaliknya. Sedangkan untuk mengetahui hubungannya berarti atau tidak maka akan dilakukan pengujian signifikansi (Priyatno 2013).

Untuk uji statistik selanjutnya menggunakan uji Wilcoxon. Uji Wilcoxon dapat dilakukan pada subjek yang diuji pada kondisi sebelum dan setelah proses, atau subjek berpasangan ataupun serupa. Dalam penelitian ini Uji Wilcoxon digunakan untuk melihat perubahan struktur kesejahteraan masyarakat baik secara subjektif maupun objektif pada masa pra dan pasca terjadinya jual beli lahan pertanian yang menyebabkan perubahan struktur penguasaan lahan pada masyarakat. Uji wilcoxon adalah uji perbedaan dua kali pengukuran untuk statistik non-parametik atau untuk data tidak terdistribusi normal. Berdasarkan hasil penghitungan maka akan terlihat pada output SPSS Statistik Deskriptif Pra dan Pasca yang dapat dibaca pada nilai rata-rata, simpangan baku, skor minimum, skor

maksimum data pra dan pasca. Dari hasil Output SPSS Perbandingan mean rank

data sebelum dan setelah akan memperlihatkan hasil perbandingan.

Jika melihat data negative rank dapat diketahui bahwa pasca terjadinya jual beli lahan pertanian lebih kecil dan data positive rank akan menunjukkan data bahwa setelah terjadinya jual beli lahan pertanian maka kesejahteraan masyarakat lebih besar, serta data ties akan menunjukkan jumlah kepala keluarga yang tidak mengalami perubahan kesejahteraan yang signifikan, sehingga mampu mendapatkan hasil pasca jual beli lahan pertanian meningkatkankan atau menurunkan atau tidak mengalami perubahan kesejahteraan. Berdasarkan jawaban dari uji Wilcoxon dapat dilihat dari Asympt.Sig (2-tailed). Signifikansi p < 0.05 artinya terdapat perbedaan yang signifikansi terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat pra dan pasca terjadinya jual beli lahan pertanian.

Data kualitatif dianalisis melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Pertama ialah proses reduksi data dimulai dari proses pemilihan, penyederhanaan, abstraksi, hingga transformasi data hasil wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Tujuan dari reduksi data ini ialah untuk mempertajam, menggolongkan, mengarahkan, dan membuang data yang tidak perlu. Kedua ialah penyajian data yang berupa menyusun segala informasi dan data yang diperoleh menjadi serangkaian kata-kata yang mudah dibaca ke dalam sebuah laporan. Verifikasi adalah langkah terakhir yang merupakan penarikan kesimpulan dari hasil yang telah diolah pada tahap reduksi.

Dalam dokumen Ulfa (Halaman 34-38)