• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006:12). Sedangkan menurut Azwar penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis). Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikasi hubungan antar variabel yang diteliti (Azwar, 2007:5).

Dalam penelitian ini digunakan metode pre eksperimental design. Menurut Arikunto (2006:84), pre eksperimental design sering kali dipandang sebagai eksperimen tidak sebenarnya. Oleh karena itu, sering disebut dengan “quasi experiment” atau eksperimen semu. Penelitian eksperimen kuasi dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Bentuk penelitian ini banyak digunakan di bidang ilmu pendidikan atau penelitian lain

kelompok kontrol. Metode penelitian eksperimen kuasi (quasi experiment) mirip dengan metode eksperimen namun lebih fleksibel karena tidak menggunakan random assigment (Hepner et al., 2008:176). Penelitian eksperimen semu, dilakukan untuk menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh suatu perlakuan bila dibandingkan dengan perlakuan lain dengan pengontrolan variabelnya sesuai dengan kondisi yang ada (situasional).

Alasan peneliti menggunakan metode penelitian quasi experiment adalah karena (1) sampel penelitian yang digunakan melalui teknik sampel purposive yaitu pemilihan sampel dilakukan tidak secara random; (2) peneliti tidak mungkin menempatkan subjek penelitian dalam situasi laboratorik murni yang sama sekali bebas dari pengaruh lingkungan sosial selama diberikan perlakuan eksperimental. Penelitian ini menggunakan eksperimen kuasi dengan desain kelompok kontrol yang non-ekuivalen (Nonequivalent Control Group Design). Desain penelitian nonequivalent pretest-posttest control group design, yaitu jenis desain yang biasanya dipakai pada eksperimen yang menggunakan kelas-kelas yang sudah ada sebagai kelompoknya, dengan memilih kelas-kelas yang diperkirakan sama keadaan atau kondisinya. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kedua kelompok tersebut terdiri dari peserta didik yang memiliki konsep diri tidak kongruen berdasarkan data penyebaran instrumen konsep diri oleh peneliti. Jumlah anggota kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dibandingkan dengan porsi yang seimbang. Kelompok eksperimen diberikan

kelompok kontrol. Alasan peneliti menggunakan desain ini adalah sebagai manipulasi, dimana peneliti menjadikan variabel bebas untuk menjadi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti, sehingga variabel lain dipakai sebagai pembanding yang bisa membedakan antara kelompok yang memperoleh perlakuan/manipulasi dengan kelompok yang tidak memperoleh perlakuan/manipulasi (kelompok yang memperoleh perlakuan konvensional).

Adapun desain penelitiannya mengadaptasi dari Sugiono (2010:112), digambarkan sebagai berikut.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

KELAS Pre Test Perlakuan Post Test

Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4 Keterangan: X = O1 = O2 =

Perlakuan dengan program bimbingan pribadi-sosial dengan menggunakan pendekatan humanistik terhadap pengembangan konsep diri

Pengungkapan awal kondisi konsep diri peserta didik kelas eksperimen dengan menggunakan instrumen konsep diri peserta didik

Pengungkapan akhir kondisi konsep diri peserta didik kelas eksperimen dengan menggunakan instrumen konsep diri peserta didik

O3 =

O4 =

Pengungkapan awal kondisi konsep diri peserta didik kelas kontrol dengan menggunakan instrumen konsep diri peserta didik

Pengungkapan akhir kondisi konsep diri peserta didik kelas kontrol dengan menggunakan instrumen konsep diri peserta didik

1. Lokasi

Tempat atau lokasi penelitian di SLBN A Kota Bandung bertempat di Jl. Padjajaran Kota Bandung Provinsi Jawa Barat yang selanjutnya disebut SMPLB X. Alasan dipilihnya sekolah tersebut sebagai tempat penelitian dikarenakan mudah dalam hal pengawasan karena sekolah tersebut terletak di pusat kota Bandung. Sekolah ini dapat dikatakan sebagai sekolah pemula di kota Bandung yang menerima peserta didik tunanetra selain itu sekolah ini terakreditasi A di kota Bandung. Jumlah peserta didik SMPLB tunanetra yang mengikuti pendidikan di sekolah ini relatif banyak dibandingkan di SLBN A lainnya.

2. Populasi

Populasi penelitian ini adalah peserta didik SMPLB. Jumlah populasi penelitian sebanyak 23 orang. Karakteristik populasi penelitian, yaitu a) peserta didik SMPLB; b) berusia 13 sampai dengan 21 tahun; c) pria dan wanita; d) jenis ketunaan adalah tunanetra tanpa memiliki ketunaan ganda. Adapun hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan populasi adalah sebagai berikut.

a) Peserta didik SMPLB berada dalam rentang usia remaja, yaitu berkisar antara 13-21 tahun yang merupakan periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional.

b) Peserta didik SMPLB termasuk kategori “remaja” yang mulai berfikir secara lebih abstrak dan idealistik. Pada diri remaja muncul kemampuan untuk mengkonstruksi diri ideal dan diri sebenarnya, menjadi membingungkan bagi remaja. Menurut

tanda ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri (Santrock, 2003:333)

c) Peserta didik SMPLB mendapatkan perlakuan konvensional berupa layanan bimbingan dan konseling secara rutin oleh guru pembimbing di sekolah, sehingga peneliti mencoba membandingkan perlakuan konvensional tersebut dengan perlakuan yang peneliti berikan sesuai dengan rancangan penelitian yang dibuat peneliti.

3. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan diteliti. Subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik SMPLB X Tahun Pelajaran 2012/2013 yang teridentifikasi memiliki konsep diri tidak kongruen, berdasarkan hasil perhitungan dari penyebaran instrumen konsep diri. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan teknik yang digunakan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2010:124).

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a) Menyebarkan instrumen konsep diri peserta didik terhadap 23 orang peserta didik SMPLB X

b) Mengambil peserta didik secara homogen, yaitu berdasarkan kategori konsep diri tidak kongruen yaitu sebanyak 14 orang peserta didik.

menjadi dua kelompok, yaitu 7 peserta didik untuk kelompok eksperimen dan 7 peserta didik untuk kelompok kontrol.

Langkah pengambilan sampel tersebut dimaksud agar dapat menyaring peserta didik yang memiliki kategori konsep diri tidak kongruen kemudian dikelompokan dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Dokumen terkait