• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Penelitian

Dalam dokumen MISDAWATI Nomor Induk Mahasiswa : (Halaman 61-119)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Menurut Chabib Thoha (1996 :170 ), Pola Naturalistik ini dikembangkan oleh Egen G dalam penlitian kualitatif, peneliti menggunakan penelitian pendekatan phonemenologik berdasarkan pola naturalistik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendapat, minat dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat Peserta Didik pada Profesi Guru Pendidikan Agama Islam.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian penulis adalah Kampus STAI Yapis Takalar.

Yakni Jl.H.Abd.Majid Pali, Kacci-kacci Kelurahan Sombala Bella Kecamatan Pattallassang Sulawesi Selatan.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan metode pengumpulan data dengan metode observasi, interview, dokumentasi, dan analisis data maka peneliti memerlukan waktu selama kurang lebih 3 bulan.

42

C. Unit Analisis dan Penentuan Informasi

Menurut Suharsimi Arikunto (1996 : 114), Sumber data dalam penelitian adalah subjek di mana data dapat diperoleh. Sumber data yang utama atau primer adalah kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video/audio tapes, pengambilan foto, atau film.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitan kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan (puposive sample). Dari mana atau dari siapa penarikan data dimulai tidak menjadi persoalan, tetapi bila hal itu sudah berjalan, maka pemilihan berikutnya bergantung pada apa keperluan/tujuan peneliti.

Pengambilan sampel dengan teknik “bola salju” (snowball technique) , yaitu mulai dari satu makin lama makin banyak.

Dalam penelitian ini metode-metode pengumpulan data yang dipakai oleh penulis adalah sebagai berikut :

a. Metode Observasi

Menurut Hadari Nawawi (1990 : 111), metode observasi yaitu metode penelitian dengan pengamatan yang dicatat secara sistematis pada fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang gambaran umum

Fakultas Tarbiyah STAI Yapis Takalar.

b. Metode Interview

Menurut Suharsimi Arikunto (1996 :229), Metode interview atau wawancara adalah usaha mengumpulkan data informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi ialah pengumpulan data verbal melalui tulisan, dokumen, sertifikat, foto, dan sebagainya.

E. Teknik Anasisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif ini digunakan untuk, mendekripsikan semua hasil penelitian secara deskriptif (menggambarkan apa adanya) pada semua data yang

terkait dengan penelitian.

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil Kampus STAI Yapis Takalar

STAI Yapis Takalar adalah salah satu kampus PTA Islam swasta di bawah naungan Kementrian Agama dan tercatat ke dalam Kopertais Wilayah Ditjen Pendidikan Islam. Kampus ini telah berdiri sejak tanggal 12 Januari 2002 dan Tanggal SK PT 12 Januari 2002, Sekolah Tinggi ini berlokasi di Jln. H. Abd. Majid Pali, Kacci-kacci Kelurahan Sombala Bella Kecamatan Pattallassang, Kab. Takalar.

Kampus STAI Yapis Takalar terletak kurang lebih 50 meter dari Jalur Provinsi Kota Takalar. Kampus STAI Yapis Takalar yang dipimpin oleh NUR FITHRI D.ST.,M.M.

Kampus STAI Yapis Takalar pada mulanya didirikan di daerah Sompu Kabupaten Takalar dengan bangunan sederhana. Tetapi pada tahun 2010 dibangunlah kampus dengan bangunan dua lantai yang di pergunakan sampai sekarang. kampus STAI Yapis Takalar terdiri atas 8 ruangan perkuliahan, 1 ruangan Perpustakaah, 1 ruangan komputer dan satu Mushollah.

Kampus STAI Yapis Takalar adalah satu-satunya perguruan tinggi di Takalar yang memiliki Prodi Pendidikan Agama Islam dan memiliki letak yang strategis dari Kota Takalar sehingga sangat mudah untuk dijangkau.

45

Kampus STAI Yapis Takalar memiliki dua prodi yakni S1 jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah ( Mu‟amalah ) dan S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Adapun jumlah perkembangan peserta didik di kampus STAI Yapis Takalar dari tahun ke tahun 2009-2017 Jurusan Pendidikan Agama Islam :

Tahun 2009 / 2010 jumlah peserta didik laki-laki 49 orang dan perempuan 113 dengan jumlah keseluruhan 162 0rang.

Tahun 2010 / 2011 jumlah peserta didik laki-laki 38 orang dan perempuan 62 dengan jumlah peserta didiknya 100 orang.

Tahun 2011 / 2012 jumlah peserta didik laki-laki 6 orang dan jumlah peserta didik perempuan 53 dengan jumlah keseluruhan 59 orang.

Tahun 2012 / 2013 jumlah peserta didik laki-laki 9 orang dan jumlah peserta didik perempuan 43 orang dengan jumlah keseluruhan 52 orang.

Tahun 2013 / 2014 jumlah peserta didik laki- laki 7 orang dan jumlah peserta didik perempuan sebanyak 46 orang dengan jumlah keseluruhan 53 orang.

Tahun 2014 / 2015 jumlah peserta didik 55 orang. Tahun 2015 / 2016 jumlah peserta didik 49 orang. Tahun 2016 / 2017 jumlah peserta didik 69 orang dan tahun 2017 / 2018 41 orang. Jadi jumlah

keseluruhan peserta didiknya Jurusan Pendidikan Agama Islam dari tahun 2009 – 2017 adalah 640 orang.

Jumlah perkembangan peserta didik STAI Yapis Takalar dari tahun ke tahun 2009-2017 Jurusan Ekonomi Islam :

Tahun 2012 / 2013 jumlah peserta didik laki-laki 7 orang dan perempuan 11 orang dengan jumlah peserta didik 18 orang.Tahun 2013 / 2014 jumlah peserta didik laki-laki 5 orang dan jumlah perempuan 19 orang, dengan jumlah peserta didik 24 orang. Tahun 2014 / 2015 jumlah peserta didiknya 0. 2015 / 2016 jumlah peserta didik 15 orang, tahun 2016 / 2017 jumlah peserta didik 12 orang dan tahun 2017 / 2018 jumlah peserta didiknya 31 orang. Jadi jumlah keseluruhan peerta didik Jurusan Ekonomi Islam dari tahun 2016- 2017 adalah 100 orang.

Kampus STAI Yapis Takalar memiliki ruangan perkuliahan sebanyak 8, jumlah dosen atau tenaga pengajar sebanyak 28 orang dan jumlah staf kampus sebanyak 4 orang. Kampus STAI Yapis Takalar Yang terletak Jl. H. Abd. Majid Pali,Kacci-Kacci Kelurahan Sombala Bella Kecamatan Pattallassang Sulawesi Selatan ini memiliki suasanya yang nyaman dalam proses perkuliahan karena kampus yang menghadap ke utara berhadapan dengan jalan raya dan di bagian belakang samping kiri dan kanannya dikelilingi oleh persawahan.

Berikut adalah jumlah data peserta didik di Kampus STAI Yapis Takalar pada Tahun 2016 / 2017.

Tabel 1.1

Jumlah Peserta Didik di STAI Yapis Takalar Tahun Pelajaran 2016 / 2017

No Fakultas /Jurusan Jumlah Peserta Didik

1. Tarbiyah /Pendidikan Agama Islam (PAI)

69 orang

2. Ekonomi Syariah 12 orang

Sumber data : Admin Kampus STAI Yapis Takalar

Dari data tersebut di atas dapat dibuktikan bahwa jumlah peserta didik pada Fakultas Pendidikan Agama Islam Lebih banyak bila dibandingkan dengan Ekonomi Syariah. Untuk itu, penulis akan menyajikan data hasil wawancara tentang bagaimana pendapat peserta didik pada Profesi Guru Pendidikan Agama Islam, bagaimana Minat Peserta Didik pada Profesi Guru Pendidikan Agama Islam dan faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi minat peserta didik tersebut.

B. Pendapat Peserta Didik Jurusan PAI tentang Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

Di bawah ini penulis uraikan data hasil wawancara dengan Peserta Didik PAI mengenai pendapat Peserta Didik Jurusan PAI tentang Profesi Guru Pendidikan Agama Islam. Materi wawancara adalah :

a. Bagaimana Pendapat Anda tentang Profesi Guru Pendidikan Agama Islam ?

b. Mengapa Anda Memilih Profesi Guru Pendidikan Agama Islam ?

c. Menarik atau tidak Profesi Guru Pendidikan Agama Islam?

d. Bagaimana Kesempatan Kerja sebagai Guru Pendidikan Agama Islam ?

e. Bagaimana Penghasilan Guru Pendidikan Agama Islam ? f. Apakah Anda Berminat pada Profesi Guru Pendidikan

Agama Islam ?

g. Apakah Kegiatan Anda di luar Kuliah dan Organisasi apa yang Anda ikuti berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam?

h. Apakah Pekerjaan Orang Tua Anda ?

Untuk mengetahui pendapat peserta didik tentang Profesi Guru Pendidikan Agama Islam maka penulis mendekskripsikan hasil wawancara sebagai berikut:

Tabel 2.1

Pendapat Peserta Dididk tentang Profesi Guru Pendidkan Agama Islam

No Jawaban Narasumber Frekuensi Persentase (%) 1.

Sumber data : jawaban Hasil Wawancara No.1

Dari tabel di atas dibuktikan bahwa peserta didik yang menjadi narasumber sebanyak 20 orang telah memberikan pendapat bahwa Profesi Guru Pendidikan Agama Islam adalah profesi yang sangat mulia, mulia dan baik yakni: 10 orang atau 50%

narasumber menjawab sangat mulia, 4 atau 20 % menjawab mulia, dan 6 atau 30 % menjawab baik.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas maka dapat dilihat jawaban narasumber bahwa Profesi Guru Pendidikan Agama Islam adalah profesi yang sangat mulia, karena peserta didik yang

menjadi narasumber memberikan jawaban sangat mulia yaitu 10 orang atau 50%.

Sejalan dengan keterangan di atas, maka Profesi Guru Pendidikan Agama Islam adalah Profesi yang sangat mulia dapat dilihat dengan hasil wawancara sebagai berikut:

Nurlela Ekawati mengatakan bahwa :

“Profesi Guru Pendidikan Agama Islam adalah profesi yang sangat mulia dimana kita bisa belajar dan mengajarkan Agama kepada peserta didik sebagai seorang tenaga pendidik yang mengajar PAI mempunyai akhlak yang bagus”.

Dan hasil wawancara dari Kasturi dinyatakan bahwa ;

“Profesi Guru Pendidikan Agama Islam adalah Profesi yang sangat mulia karena kita bisa mengamalkan dan berbagi ilmu kepada orang lain. Dan kita juga dapat mendidik dapat menciptakan generasi muda yang berakhlak terpuji , mulia, dan bertakwa kepada Allah Swt”.

Dari hasil wawancara tersebut, penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa dari 20 peserta didik yang menjadii narasumber diperoleh jawaban bahwa Profesi Guru Pendidikan Agama Islam adalah profesi yang sangat mulia menurut para Peserta Didik Jurusan PAI di STAI Yapis Takalar, karena Profesi Guru Pendidikan Agama Islam adalah profesi yang mampu menciptakan tenaga-tenaga pendidik dan generasi muda yang berakhlak mulia, beriman, dan bertakwa kepada Allah Swt.

Untuk mengetahui Pendapat Peserta Didik mengapa memilih Profesi Guru Pendidikan Agama Islam maka penulis memaparkan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 2.2

Mengapa Memilih Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

No Jawaban Narasumber Frekuensi Persentase (%)

1. Cita-cita 10 50 %

2. Mendapat Pahala 5 25 %

3. Motivasi Keluarga 2 10 %

4. Menambah Wawasan 2 10 %

5. Keinginan Ayah 1 5 %

Jumlah 20 100

Sumber Data : Jawaban Hasil Wawancara No.2

Dari tabel tersebut di atas dibuktikan bahwa peserta didik yang menjadi narasumber 20 orang memberikan jawaban mengapa ia memilih Profesi Guru Pendidikan Agama Islam karena : 10 orang atau 50 % menjawab bahwa profesi tersebut adalah merupakan cita-cita dari peserta didik, 5 orang atau 25 % menjawab bahwa Profesi Guru Pendidikan Agama Islam adalah profesi yang dapat menjadi ladang pahala bagi peserta didik, 2 orang atau 10 % menjawab bahwa peserta didik memilih Profesi Guru Pendidikan Agama Islam karena moltivasi keluarga, 2 orang atau 10 % menjawab bahwa Peserta Didik

memilih Profesi Guru Pendidikan Agama Islam karena ingin manambah wawasannya tentang Agama Islam, 1 orang atau 5 % menjawab bahwa peserta didik tersebut memilih Profesi Guru Pendidikan Agama Islam karena keinginan ayahnya.

Sejalan dengan keterangan di atas bahwa 50% peserta didik memilih Profesi Guru Pendidikan Agama Islam karena merupakan cita-cita, maka dapat dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan kepada peserta didik sebagai berikut:

Asriani .R mengatakan bahwa “

“Saya memilih Guru Pendidikan Agama Islam karena cita-cita saya dan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam tidak hanya mendidik peserta didik tetapi kita juga dapat mendidik diri sendiri agar menjadi lebih baik”.

Dari tabel dan pernyataan di atas, maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa 50 % Peserta Didik Jurusan PAI memilih Profesi Pendidikan Agama Islam karena merupakan cita-cita yang harus dicapai dengan menempuh jalur perkuliahan di Fakultas Tarbiyah STAI Yapis Takalar.

Sebagaimana pembahasan di atas bahwa peserta didik memilih Profesi Pendidikan Agama Islam karena cita-cita, maka dapat diketahui pendapat peserta didik tentang menarik tidaknya Profesi

Guru Pendidikan Agama Islam.

Berikut ini adalah tabel tentang pendapat peserta didik tentang menarik tidaknya Profesi Guru Pendidikan Agama Islam.

Tabel 2.3

Pendapat Peserta Didik tentang Menarik Tidaknya Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

No Jawaban Narasumber Frekuensi Persentase (%)

1. Menarik 19 95 %

2. Tidak tahu 1 5 %

Jumlah 20 100 %

Sumber Data : Hasil Wawancara No.3

Dari tabel tersebut di atas dibuktikan bahwa dari 20 orang peserta didik berpendapat tentang menarik tidaknya Profesi Guru Pendidikan Agama Islam yaitu : 19 orang atau 95 % peserta didik menjawab menarik dan 1 orang atau 5 % peserta didik menjawab tidak tahu.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 20 orang peserta didik yang diwawancari 95 % mengatakan Profesi Pendidikan Agama Islam adalah profesi yang menarik untuk dijalani karena profesi tersebut sangat menantang terutama dalam mengajak anak- anak yang usianya masih belia, dapat menambah ilmu pengetahuan,

selalu berpedoman pada Al-Quran dan Hadis, serta merupakan ladang pahala bagi kita baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Melihat dari data dan kesimpulan di atas maka hal ini sesuai dengan pertanyaan wawancara tentang bagaimana kesempatan kerja sebagai Guru Pendidikan Agama Islam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.4

Pendapat Peserta Didik tentang Kesempatan Kerja sebagai Guru Pendidikan Agama Islam

No Jawaban Narasumber Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Luas 15 75 %

2. Sempit 3 15 %

3. Persaingan Ketat 1 5 %

4. Mudah 1 5 %

Jumlah 20 100%

Sumber Data : Hasil Wawancara No.4

Dari tabel tersebut di atas dibuktikan bahwa dari 20 orang peserta didik berpendapat tentang bagaimana kesempatan kerja sebagai Guru Pendidikan Agama Islam yaitu : 15 orang atau 75 % peserta didik menjawab bahwa kesempatan kerja sebagai Guru Pendidikan Agama Islam sangat luas, 3 orang atau 15 % peserta didik

menjawab bahwa kesempatan kerja sebagai Guru Pendidikan Agama Islam sempit, 1 orang atau 5 % peserta didik menjawab bahwa kesempatan kerja Guru Pendidikan Agama Islam itu persaingannya ketat, dan 1 orang atau 5 % peserta didik menjawab bahwa kesempatan kerja sebagai Guru Pendidikan Agama Islam mudah.

Sejalan dengan data di atas bahwa pendapat peserta didik tentang kesempatan kerja sebagai Guru Pendidikan Agama Islam itu sangat Luas, maka dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:

Joharia mengatakan bahwa :

“Kesempatan kerja sebagai Guru Pendidikan Agama Islam itu sangat luas, karena selain menjadi guru di sekolah kita bisa menjadi guru TK TPA, menjadi Ustazah, dan sebagainya“.

Dari data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dari 20 Peserta Didik Jurusan PAI pada Fakultas Tarbiyah STAI Yapis Takalar, 15 orang atau 75 % mengatakan bahwa kesempatan kerja sebagai Guru Pendidikan Agama Islam itu sangat luas, karena kita tidak hanya menjadi guru di sekolah tetapi kita juga bisa mengajar di TK TPA atau pengajian serta bisa menjadi seorang pendakwah atau ustazah yang terpenting adalah sebagai Guru Pendidikan Agama Islam itu juga sangat terbuka peluangnya karena di bawah naungan Departemen Pendidikan Agama atau Kementerian Agama Republik Indonesia. Serta saingannya tidak banyak dan hanya satu orang dalam hasil wawancara yang dilakukan pada Peserta Didik Jurusan

PAI di STAI Yapis Takalar yang menjawab bahwa persaingannya sebagai Guru Pendidikan Agama Islam itu cukup ketat.

Melihat data tabel di atas, maka penulis mengabil suatu kesimpulan bahwa kesempatan kerja yang sangat luas dan saingan yang sedikit dapat meningkatkan penghasilan Guru Pendidikan Agama Islam.

Hal ini kemudian dapat dibuktikan dengan mengetahui pendapat peserta didik tentang Bagaimana Penghasilan Guru Pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 2. 5

No Jawaban Narasumber Frekuensi Persentase (%)

1. Tinggi 12 60 %

2. Kurang 1 5 %

3. Sama dengan Guru Lain 3 15 %

4. Tidak Tahu 4 20 %

Jumlah 20 100%

Sumber data: Hasil Wawancara No.5

Dari data tabel tersebut di atas dibuktikan bahwa dari 20 orang peserta didik berpendapat bahwa penghasilan Guru Pendidikan Agama Islam yaitu: 12 orang atau 60% peserta didik menjawab bahwa penghasilan Guru Pendidikan Agama Islam itu tinggi, 1 orang atau 5

% peserta didik menjawab bahwa penghasilan Guru Pendidikan Agama Islam itu kurang, 3 orang atau 15 % peserta didik menjawab bahwa penghasilan guru Pendidikan Agama Islam Itu sama dengan guru lain, 4 orang atau 20 % peserta didik menjawab tidak tahu berapa penghasilan Guru Pendidikan Agama Islam.

Dari data tersebut di atas, maka dapat dibuktikan dengan pendapat peserta didik yang telah diwawancarai tentang penghasilan Guru Pendidikan Agama Islam tinggi sebagai berikut :

Muliana mengatakan bahwa :

“Penghasilan Guru Pendidikan Agama Islam tinggi, selain mendapatkan gaji sebagai guru di sekolah juga bisa menambah penghasilan dengan mengajar TK TPA dan bekerja sebagai pendakwah atau sebagai Ustad dan Ustazah”.

Dari data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa penghasilan Guru Pendidikan Agama Islam itu tinggi karena mendapat gaji sebagai Guru Pendidikan Agama Islam di sekolah atau sebagai tenaga ASN, guru juga mendapatkan tunjangan, sertifikasi, dan selain sebagai Pegawai Negeri Sipil yang mendapat gaji bulanan seorang guru juga dapat menjadi seorang pendakwah atau penceramah, guru juga bisa menjadi seorang tenaga pengajar di TK TPA atau seorang guru mengaji dan selain mendapatkan penghasilan secara materi seorang Guru Pendidikan Agama Islam juga mendapatkan pahala

yang luar biasa apabila tugasnya dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan penuh dengan keikhlasan.

Dengan tingginya penghasilan sebagai Guru Pendidikan Agama Islam maka hal ini membuktikan bahwa minat peserta didik sangat tinggi karena penghasilan yang tinggi akan menjamin kesejatraan hidup yang akan dijalani manusia di dunia ini dan bukan hanya materi saja sebagai guru Pendidikan Agama Islam pahala yang diperoleh sangatlah luar biasa.

Dengan melihat kesimpulan dan data tabel di atas, maka dapat diketahui bagaimana minat Peserta Didik Jurusan PAI pada Profesi Guru Pendidikan Agama Islam di kampus STAI Yapis Takalar.

Untuk Mengetahui Bagaimana Minat Peserta Didik pada Profesi Guru Pendidikan Agama Islam dapat dilihat melalui tabel berikut.

Tabel 2.6

Minat Peserta Didik pada Profesi Guru Pendidikan Agama Islam No Jawaban Narasumber Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Berminat 10 50 %

2. Berminat 9 45%

3. Tidak Berminat 1 5 %

Jumlah 20 100 %

Sumber Data: Hasil Wawancara No. 6

Dari data tabel tersebut di atas dapat dibuktikan bahwa dari 20 orang peserta didik bependapat tentang bagaimana minat peserta didik pada Profesi Guru Pendidikan Agama Islam yaitu :10 orang atau 50 % peserta didik sangat berminat pada profesi Guru Pendidikan Agama Islam, 9 orang atau 45 % peserta didik berminat pada Profesi Guru Pendidikan Agama Islam, 1 orang atau 5 % peserta didik tidak berminat pada Profesi Guru Pendidikan Agama Islam.

Dari data tersebut di atas dapat disimpulkan 50 % peserta didik sangat berminat pada Profesi Guru Pendidikan Agama Islam , 45

% berminat dan 1 orang yang tidak berminat sama sekali pada Profesi Guru Pendidikan Agama Islam . Jadi dapat diartikan bahwa minat peserta didik pada Profesi Guru Pendidikan Agama Islam pada Peserta Didik STAI Yapis Takalar sangat berminat. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat hasil wawancara Peserta Didik Jurusan PAI di STAI Yapis Takalar sangat berminat pada Profesi Guru Pendidikan Agama Islam. Hasil wawancara sebagai berikut :

Nurlaela Ekawati mengataka bahwa :

“Sangat berminat, tapi jujur dulunya saya ingin menjadi Guru Fisika tapi setelah saya mendaftar dan menjalani perkuliahan di Kampus STAI Yapis Takalar ini dan mempelajari tentang bagaimana menjadi guru PAI menjadi sangatlah menyenangkan sehingga saya menjadi sangat berminat”.

Sejalan dengan pendapat dari Nurani bahwa :

“Berminat, meskipun awalanya Guru Pendidikan Agama Islam Itu adalah pilihan kedua karena awalanya saya ingin memilih Jurusan lain, tetapi semakin lama semakin saya suka karena

kita dapat memiliki pengetahuan tentang Agama Islam dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain”.

Dari kesimpulan tersebut di atas dibuktikan bahwa peserta didik di Kampus STAI Yapis Takalar mempunyai minat yang sangat tinnggi hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada 20 orang peserta didik hanya 1 orang yang tidak berminat pada profesi tersebut.

Untuk mengetahui pendapat peserta didik tentang kegiatan di luar kuliah dan organisasi yang diikuti dan berkaitan dengan pendidikan dapat dilihat melalui tabel berikut

Tabel 2.7

Pendapat Peserta Didik tentang Kegiatan di Luar Kuliah yang Berkaitan dengan Pendidikan

No Jawaban Narasumber Frekuensi Persentase (%)

1. IMM 5 25 %

2. NU 2 10 %

3. FMDK 9 45 %

4. Tidak Ada 4 20%

Jumlah 20 100%

Sumber Data : Hasil Wawancara No.7

Dari data tabel tersebut di atas dibuktikan bahwa dari 20 orang peserta didik menjawab bahwa kegiatan atau organisasi yang

diikuti di luar kuliah yang berkaitan dengan pendidikan yaitu : 5 orang atau 25 % peserta didik mengikuti organisasi IMM, 2 orang atau 10 % peserta didik mengikuti Nu, 9 orang atau 45% peserta didik mengikuti FMDK, adan 4 orang atau 20 % peserta didik tidak mengikuti organisasi apa pun.

Dari data tabel tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan di luar kuliah serta organisasi yang diikuti dan berkaitan dengan pendidikan, maka dari 20 orang peserta didik Jurusan PAI di STAI Yapis Takalar yang diwawancarai hasilnya adalah 9 orang atau 45 % mengikuti FMDK (Forum Mahasiswa Dakwah Kampus ). Ini membuktikan bahwa kegiatan FMDK adalah kegiatan atau organisasi yang menjadi pilihan sangat tinggi.

Dari data tersebut di atas maka selain mengikuti kegiatan di luar kuliah atau organisasi yang diikuti berkaitan dengan pendidikan maka pekerjan orang tua yakni ayah sebagai kepala rumah tangga dapat mempengaruhi minat Peserta Didik di STAI Yapis Takalar . Hal tersebut dapat dilihat melalu tabel berikut :

Tabel 2.8

Pekerjaan Orang Tua yakni Ayah sebagai Kepala Rumah Tangga

No Jawaban Narasumber Frekuensi Persentase (%)

1. PNS 3 15 %

2. Wiraswasta 1 5 %

3. Petani 13 65 %

4. Nelayan 1 5 %

5. Buruh 1 5 %

6. Satpol PP 1 5 %

Jumlah 20 100%

Sumber Data : Hasil Wawancara No.8

Dari data tabel tersebut di atas dapat dibuktikan bahwa dari 20 orang peserta didik yang diwawancarai menjawab bahwa pekerjaan orang tua sebagai kepala rumah tangga yaitu : 3 orang atau 15% peserta didik menjawab ayahnya bekerja sebagai seorang PNS, 1 orang atau 5% yang peserta didik yang ayahnya bekerja sebagai wiraswasta, 13 orang atau 65 % peserta didik yang ayahnya bekerja sebagai petani, 1 orang atau 5 % peserta didik yang ayahnya

Dari data tabel tersebut di atas dapat dibuktikan bahwa dari 20 orang peserta didik yang diwawancarai menjawab bahwa pekerjaan orang tua sebagai kepala rumah tangga yaitu : 3 orang atau 15% peserta didik menjawab ayahnya bekerja sebagai seorang PNS, 1 orang atau 5% yang peserta didik yang ayahnya bekerja sebagai wiraswasta, 13 orang atau 65 % peserta didik yang ayahnya bekerja sebagai petani, 1 orang atau 5 % peserta didik yang ayahnya

Dalam dokumen MISDAWATI Nomor Induk Mahasiswa : (Halaman 61-119)

Dokumen terkait