• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

3. Pendekatan Saintifik

a. Pengertian Pendekatan Saintifik

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa Pendekatan Saintifik adalah Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengokruk konsep, hukum, dan prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukkan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik

kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip yang “ditemukan”. Dalam menyusun LKS yang berbasis pada pendekatan saintifik juga pada proses kegiatan pembelajaran dapat menerapkan pendekatan saintifik 5M, yaitu kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan, agar dapat mengaktifkan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dalam kelas.

Barringer (dalam Abidin, 2014: 125) mengemukakan bahwa “pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir secara sistematis dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah dilihat. Abidin (2014: 127) juga menjelaskan “pendekatan saintifik pada dasarnya adalah model pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa memecahkan masalah melalui serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa.

Hosnan (2014: 34) menjelaskan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep hukum atau prinsip yang ditemukan.

Menurut Kemendikbud 2013 kriteria pembelajaran dengan pendekatan saintifik antara lain:

1) Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika ataua penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

2) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran menyimpang dari alur berpikir logis. 3) Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

4) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.

5) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 6) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat

dipertanggungjawabkan.

7) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

Selain merujuk pada kriteria pendekatan saintifik yang telah dipaparkan di atas, pembelajaran dengan pendekatan saintifik mempunyai langkah-langkah pembelajaran dengan mengacu pada tiga ranah pengembangan yaitu, sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang “mengapa”. Ranah pengetahuan menggamit tranformasi subtansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang “apa”. Ranah keterampilan menggamit tranformasi subtansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang “bagaimana”. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan kesimbangan antara kemampuan untuk memnjadi manusia yang baik (soft skill) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skill) dari peserta didik yang meliputi kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Kemendikbud, 2013).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa agar dapat berpikir secara sistematis, kritis, dan membantu siswa dalam mengembangkan proses bertanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan hasil pembelajarannnya.

b. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah :

1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat siswa.

2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematis.

3. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.

4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.

5. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasi ide-ide khussnya dalam menulis artikel ilmiah.

6. Untuk mengembangkan karakter siswa

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diuraikan bahwa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik untuk membantu siswa berpikir secara kritis dan sistematis dalam proses pembelajaran.

c. Langkah-langkah pendekatan saintifik

Langkah-langkah pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah sebagai berikut :

1) Mengamati

Menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru

2) Menanya

Pada saat kegiatan menanya guru dapat membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan , guru sebenarnya sedang menanamkan sikap kepada siswa agar menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

3) Menalar.

Penalaran yaitu proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Dalam kegiatan ini peserta didik mencoba mengkoneksikan antara pengetahuan baru yang didapat dengan pengetahuan sebelumnya untuk menjadi sebuah temuan pengetahuan, baik untuk mengoreksi atau pun memperoleh pelajaran baru.

4) Mencoba

Dalam kegiatan ini peserta didik mencoba melakukan eksperimen terkait materi pembelajaran untuk menemukan kesimpulan dan mengetahui secara langsung apa yang sedang mereka pelajari. Selama proses ini berlangsung guru ikut membimbing peserta didik yang bertujuan untuk mengatasi dan memecahkan masalah-masalah yang akan menghambat kegiatan pembelajaran.

5) Membentuk jejaring/mengkomunikasikan

Membentuk jejaring merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama untuk memudahkan suatu usaha demi mencapai tujuan bersama.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam pendekatan saintifik membantu siswa agar dapat berproses dalam pembelajaran dengan bertanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan.

d. Karakteristik Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik memiliki berbagai karakteristik. Daryanto (2014:53) karakteristik pembelajaran dengan metode saintifik adalah sebagai berikut. 1) Berpusat pada siswa.

2) Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip.

3) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

4) Dapat mengembangkan karakter siswa.

Berdasarkan uraian di atas dapat diuraiakn bahwa metode pembelajara pendekatan saintifik merupakan metode yang dalam proses pembelajaran melibatkan siswa agar siswa dapat berproses secara maksimal dalam pembelajaran.

Dokumen terkait