• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

C. Saran

Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan mengembangkan LKS selanjutnya mengacu kurikulum 2013 SD adalah sebagai berikut : 1. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada

beberapa guru kelas II (dua) SD yang sudah menerapkan kurikulum 2013 di sekolah.

2. Dapat melaksanakan uji coba produk, agar hasil akhir produk yang dibuat lebih baik dan layak untuk dikembangkan.

DAFTAR REFERENSI

Adisusilo, Sutarjo. (2012). Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: Rajawali Pers.

Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT. Refika Aditama.

Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama.

Ahmadi, Lif Khoiru dan Sofan Amri. (2014). Pengembangan dan Model Pembelajaran Tematik Integratif. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

Dwicahyono. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Yogyakarta: Gava Media.

Daryanto dan Sudjendro. (2014). Siap Menyongsong Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.

Fadlillah. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Gunawan, Heri. (2012). Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta

Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hidayatullah, Furqon. (2010). Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kesuma, Dharma, Cepi Triatna, Johar Permana. (2011). Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kunandar. (2014). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013): Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh. Jakarta: Rajawali Pers.

Kurinasih dan Sani. (2013). Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan Penerapan. Jakarta: Kata pena.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas IV. Jakarta: BPSDMPKMP

Lismawati. 2010. Penyusunan Perangkat Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Ladjid. (2005). Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi. Padang: PT. Ciputat Press Group.

Majid, Abdul.(2014) Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Muslich, Masnur. (2013). Pendidikan Karakter (Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.

Maksudin. (2013). Pendidikan Karakter Non-Dikotomik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Mulyasa. 2013. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Prastowo.(2014) Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Penertbit Kencana Prenada Media Group.

Prastowo.(2013) Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Penertbit Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: kencana Prenada Media Group.

Salahudin, Anas dan Irwanto Alkrienchiechie. (2013). Pendidikan Karakter: Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa. Bandung: Pustaka setia Sugyono.(2013) Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta Bandung.

Trianto. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustakaraya

88

89

90

91

4. Rangkuman Wawancara

PANDUAN WAWANCARA SURVEI KEBUTUHAN

No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan

1. Apakah Bapak/Ibu dalam mengajar sering menggunakan media LKS?

Iya, kami membutuhkan LKS. Karena LKS merupakan bukti nyata bagi Bapak dan Ibu Guru untuk mengajar menggunakan media LKS sebagai sarana untuk mengajar.

2. Apakah keunggulan dan kelemahan mengajar menggunakan media LKS?

a. Keunggulan :

1. Dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

2. Dapat menarik minat belajar siswa. 3. Siswa antusias dengan melihat isi media

LKS dan senang untuk mengerjakannya. 4. Dapat memberikan motivasi untuk

senantiasa belajar dengan baik dan semangat yang tentunya dapat berdampak pada prestasi belajar yang optimal, efektif, efisien, tidak mudah jenuh, dan lebih praktis.

b. Kelemahannya :

1. guru tidak kreatif, dalam hal ini dengan telah disediakan media LKS maka guru akan dimanja dengan media LKS yang sering dijual oleh penerbit, membuat guru tidak kreatif walaupun sebenarnya media LKS itu berasal dari guru juga. 2. Guru tidak inovatif dan menjadi malas. 3. LKS merupakan mall praktek,

komersialisasi dari pendidikan (diperjualbelikan) karena guru akan merasa senang mendapat keuntungan. 4. Keprofesionalisme guru akan menurun

karena membeli LKS.

5. Guru tidak lagi menghiraukan kompetensi yang akan diperoleh siswa dari pelajaran yang akan diajarkan. 6. LKS yang diperjual belikan

kadang-kadang lewat jalur, dalam hal ini tidak sesuai dengan RPP dan silabus, karena guru menganggap bahwa LKS yang diperjual belikan lebih praktis.

3. Apakah Bapak/Ibu sudah terampil dalam membuat LKS?

Pada saat melakukan wawancara dengan Ibu Catur, Beliau mengatakan bahwa beliau juga sudah sangat terampil dalam membuat media LKS yang sederhana tidak menjadi masalah, karena sesuai dengan RPP dan silabus yang telah di siapkan. Tetapi apabila LKS yang

92 4. Apakah Bapak/Ibu sudah menerapkan media

LKS yang sesuai tuntutan kurikulum sekolah dasar 2013 yang mengemas materi pelajaran secara tematik terintegratif dan pendekatan pembelajaran saintifik?

Sudah mencoba untuk menerapkan media LKS sesuai dengan tuntutan kurikulum yang diterapkan di sekolah yaitu kurikulum 2013, karena LKS dari kurtilas mendepankan pendekatan saintifik maka beliau mencoba untuk menerapkan LKS sesuai dengan pendekatan saintifik.

5. Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu tentang komponen-komponen yang harus ada di dalam LKS yang menggunakan Pendekatan Saintifik?

Komponen-komponen yang harus dimiliki dalam pendekatan saintifik, tentu saja mengacu pada saintifik 5M, yaitu mengobservasi, menanya, mencoba, menalar, mengomunikasikan

6. Apakah kesulitan yang Bapak/Ibu hadapi dalam menyusun dan mengembangkan LKS menggunakan Pendekatan Saintifik sesuai Kurikulum 2013?

Kesulitan yang dihadapi guru dalam menyususn dan mengembangkan media LKS yaitu waktu dan sumber daya Manusia, dalam hal ini penggunaan Teknologi Informasi.

7. Bagaimana usaha atau cara Bapak/Ibu mengatasi kesulitan-kesulitan dalam menyusun dan mengembangkan LKS yang menggunakan Pendekatan Saintifik sesuai Kurikulum 2013?

Usaha yang dilakukan oleh guru dalam mengahadapi kesulitan tersebut adalah kerja sama dengan teman guru, khususnya guru kelas II (dua) secara bergantian menyusun LKS dan disesuaikan dengan tahapan berpikir siswa.

8. Bagaimana karakteristik LKS yang baik, yang Bapak/Ibu butuhkan dengan mengacu pada pendekatan saintifik dan kurikulum 2013?

Karakteristik LKS yang baik adalah memiliki soal-soal yang harus dikerjakan siswa dan kegiatan-kegiatan, merupakan bahan ajar cetak, materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas pembahasannya, memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan, daftar isi dan lain-lain. Susunan tampilannya mudah, judulnya singkat, kognitifnya jelas, rangkumannya ada, bahasanya mudah dipahami, kalimatnya jelas, tidak terlalu panjang, dan menguji pemahaman, pertanyaannya mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, serta mendorong siswa untuk menemukan sesuatu yang berbeda, sehingga wawasannya akan bertambah luas.

9. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan contoh LKS yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013?

Ya. Guru sangat membutuhkan contoh-contoh LKS yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

10. Saran apa yang Bapak/Ibu berikan terkait dengan penyusunan dan pengembangan LKS menggunakan pendektan saintifik mengacu pada kurikulum 2013?

Lebih disederhanakan dan disesuaikan sesuai kondisi masing-masing sekolah, KD dapat dikuasai siswa, sesuai dengan silabus, sering mencari tahu hal-hal yang baru dan penting dalam penyusunan LKS, ikuti perkembangan zaman, apalagi masalah teknologi informasi dan menggali potensi yang ada.

Adapun saran yang diberikan kepada mahasiswa yaitu mencari informasi-informasi baru, sebagai wawasan untuk dapat mengembangkan LKS. Gali potensi yang

93 Yogyakarta, 29 Juni 2015

Peneliti,

(Modesta Buru)

5. Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 dan Media LKS

100

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SD Berdasarkan Kurikulum SD 2013

Satuan Pendidikan : SD Negeri Kalasan 1 Kelas : II (Dua)

Tema/Subtema : 1. Hidup Rukun/ 2. Hidup Rukun dengan Teman Bermain Alokasi Waktu : 1 Minggu (6 Pertemuan)

Kompetensi Inti :

1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan mencoba [mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin

tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

PEMBELAJARAN 1

Matematika

3.1. Mengenal bilangan asli sampai

500 dengan

menggunakan blok dienes (kubus satuan. 4.1 Memprediksi pola-pola

bilangan sederhana menggunakan

bilangan-bilangan yang kurang dari 100 2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti, jujur, tertib dan mengikuti aturan, peduli, disiplin waktu serta tidak mudah menyerah dalam mengerjakan tugas. 1.1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya Bahasa Indonesia Matematika 3.1.1. Membaca lambang bilangan sampai 500 3.1.2 Menulis lambang bilangan sampai 500 4.1.1 Membuat pola-pola bilangan sederhana dengan menggunakan

bilangan kurang dari 100

2.1.1 Menunjukkan sikap cermat, dan teliti, jujur, dalam mengerjakan tugas 1.1.1 Mensyukuri dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

Bahasa Indonesia 3.5.1 menyebutkan contoh sikap hidup

Matematika Lambang bilangan sampai 500 Bahasa Indonesia Hidup rukun SBdP 1. Pola irama lagu alat musik ritmis 2. Keberaga man kegemaran teman Penggalan 1:

1) Guru membagi siswa dalam bentuk kelompok, kemudian siswa diminta mengamati gambar tentang hidup rukun bermain sepeda (mengamati) 2) Siswa mendeskripsikan

tentang gambar yang diamati (menalar)

3) Guru meminta siswa untuk membaca teks percakapan dalam bermain dengan memperhatikan EYD (mengamati)

4) Siswa membuat pertanyaan dari teks bacaan teks percakapan tersebut (menanya)

5) Siswa mengerjakan soal terkait dengan gambar yang dibagikan (menalar)

6) Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan soal (menalar) 7) Guru meminta siswa untuk

mengamati gambar rumah (setiap rumah terdapat nomor) (mengamati)

8) Siswa bertanya kepada guru

Matematika 1. Pengetahuan : tes tertulis 2. Keterampilan: unjuk kerja 3. Sikap individu/sosial: observasi 4. Spiritual: observasi Bahasa Indonesia 1. Pengetahuan: tes lisan 2. Keterampilan: lisan dan tertulis 3. Sikap individu/sosial: observasi 4. Sikap spiritual: observasi SBdP 1. Pengetahuan : unjuk kerja 2. Keterampilan : unjuk kerja 8 JP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Hidup Rukun: Buku Guru SD/MI Kelas V -- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Hidup Rukun: Buku Siswa SD/MI Kelas V -- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

tentang

sikap hidup rukun dalam

kemajemukan keluarga

dan teman dalam bahasa

Indonesia lisan dan tulis

yang dapat diisi kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman. 4.5 Menggunakan teks permintaan maaf tentang sikap hidup rukun dalam

kemajemukan

keluarga dan teman secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi kosakata bahasa

daerah untuk

membantu penyajian. 2.5 Memiliki perilaku

4.5.1 Menggunakan teks permintaan maaf tentang sikap hidup rukun dalam kemajemukan

teman.

2.5.1 Menunjukkan perilaku santun dan

jujur dalam percakapan melalui pemanfaatan bahasa indonesia dan/bahasa daerah. 1.1.1 Mensyukuri Anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa Bahasa Indonesia yang di kenal sebagai bahasa persatuan.

SBdP 3.2.1

Mengidentifikasi berbagai pola irama lagu

membaca lambang bilangan yang ada pada gambar (mengamati)

10) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang ada pada gambar mengenai lambang bilangan (menalar) 11) Guru meminta siswa untuk

melaporkan hasil diskusi di

depan kelas

(mengomunikasikan)

12) Kelompok lain diminta untuk menanggapinya

13) Siswa mengamati pola

barisan bilangan

(mengamati)

14) Siswa membuat pola-pola bilangan sederhana yang ada pada lembar bilangannya (mencoba)

15) Siswa diarahkan mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami (menanya)

16) Guru memberikan apresiasi terhadap hasil kerja siswa. Penggalan 2:

1) Meminta siswa kembali untuk

4. Sikap spritual :

kemajemukan

keluarga melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/ atau bahasa daerah.

1.1 Menerima

anugerah

Tuhan Yang Maha Esa

berupa bahasa Indonesia

yang dikenal sebagai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman bahasa daerah. SBdP 3.2 Mengenal pola irama

lagu bertanda birama tiga, pola bervariasi dan

pola irama rata dengan alat musik ritmis

sederhana dengan kata-kata yang dibuat sendiri

2.1.1 Menunjukkan rasa percaya diri untuk berlatih mengekspresikan diri dalm mengolah karya seni

1.1.1 Merasakan keindahan alam dan karya seni sebagai salah satu tanda-tanda kekuasaan Tuhan

menyebutkan ciri-ciri hidup rukun (menalar)

3) guru bertanya kepada siswa tentang syair lagu yang dinyanyikan

4) guru menjelaskan tentang cara bernyanyi dengan baik, dengan penuh percaya diri dan semangat

5) guru memberikan contoh cara bernyanyi dengan baik

6) siswa di bagikan dalam beberapa kelompok, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 orang

7) siswa di minta untuk membuat syair lagu, syair lagu disesuaikan dengan nada di sini senang di sana senang (mencoba)

8) guru berkeliling melihat hasil kerja siswa sambil memberikan bantuan kepada siswa, jika ada hal-hal yang belum di pahami mengenai membuat syair lagu

9) siswa di minta untuk mempresentasikan hasil karyanya dan kemudian

kata

sendiri yang

bermakna.

2.1 Menunjukkan rasa percaya diri untuk berlatih

mengekspresikan diri dalam mengolah karya seni

1.1 Menikmati keindahan

alam dan karya seni sebagai salah satu tanda-tanda kekuasaan Tuhan. PEMBELAJARAN 2 PKN 3.3 Memahami makna keberagaman karakteristik individu di rumah dan di sekolah. 4.3 Berinteraksi dengan beragam teman di lingkungan rumah PKN 3.3.10 Siswa mampu mengidentifikasi keberagaman teman bermain di sekitar rumah berdasarkan ciri-ciri fisik tubuh 3.3.11 Siswa mampu mengidentikasi keberagaman teman PKN Mengidentifika si Keberagaman Teman Bermain Bahasa Indonesia Teks Permintaan Penggalan 1:

1) Siswa mengamati gambar tentang gerakan manipulatif. (Mengamati) 2) Siswa mengidentifikasi

pola gerakan manipulatif yang ada pada gambar (Menalar)

3) Guru memberitahukan kepada murid “kita akan

PKN 1. Pengetahuan : tes tertulis 2. Keterampilan: observasi 3. Sikap individu/sosial: observasi 4. Spiritual: observasi 8 JP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Sehat Itu Penting: Buku Guru SD/MI Kelas II -- Edisi Revisi. Jakarta:

kasih sayang, jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan

guru sebagai perwujudan moral Pancasila. 1.2 Menerima kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang

Maha Esa di

lingkungan rumah dan sekolah.

Bahasa Indonesia 3.5 Mengenal teks permintaan maaf tentang sikap hidup

rukun dalam

kemajemukan

keluarga dan teman

dalam bahasa

Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata 4.3.8 Siswa mampu menerima keberagaman teman bermain di sekitar rumah 2.1.1 Siswa mampu menunjukkan perilaku toleransi dalam mengidentifikasi keberagaman teman bermain 1.2.1 Siswa mampu menerima kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah sekolah PJOK Pola gerak dasar manipulatif Matematika Membaca lambang bilangan sampai 500, pola bilangan sederhana penjelasan guru melakukan permainan lempar bola untuk melakukan pola gerakan dasar manipulatif

5) Guru menentukkan batas lokasi permainan, misalnya membuat batas persegi panjang yang disesuaikan dengan lapangan bermain

6) Siswa melakukan permainan lempar bola sambil menyebutkan ciri-ciri fisik. (Mencoba) 7) Siswa membaca teks

bacaan untuk

mengidentifikasi

keberagaman fisik teman bermain (Menalar) tertulis 2. Keterampilan : observasi PJOK 1. Pengetahuan Tes tertulis 2. Keterampilan : unjuk kerja Matematika 1. Pengetahuan : tes lisan 2. Keterampilan unjuk kerja Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Hidup Rukun: Buku Siswa SD/MI Kelas V -- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

4.5 Menggunakan teks permintaan maaf tentang sikap hidup

rukun dalam

kemajemukan

keluarga dan teman secara mandiri bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian 2.5 Memiliki perilaku santun dan jujur dalam percakapan tentang hidup rukun dalam kemajemukan

keluarga melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/ atau bahasa daerah

1.1 Menerima

anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai

rukun dan tidak

rukun dalam

kemajemukan teman 4.5.5 Menyimpulkan isi teks permintaan maaf tentang sikap hidup rukun dalam kemajemukan teman yang telah dibaca 2.5.1 Siswa mampu menunjukan perilaku

jujur dalam

percakapan tentang hidup rukun melalu pemanfaatan bahasa Indonesia

1.1.1 Siswa mampu menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai bahasa persatuan

fisik teman bermain di kelas (mencoba)

9) Siswa membaca teks

bacaan untuk

mengidentifikasi

keberagaman teman bermain (menalar)

10) Siswa membaca teks percakapan Udin dan Edo (membaca)

11) Siswa diarahkan menemukan makna dari isi teks percakapan yang dibaca (Menalar)

12) Siswa membuat pertanyaan dalam bentuk kartu dari teks percakapan yang telah dibaca (Menanya)

13) Siswa saling menukarkan pertanyaan yang dibuat kepada temannya dan menjawab pertanyaan yang diberikan temannya (Mencoba)

14) Siswa mengamati gambar seri (Mengamati)

15) Siswa mengurutkan gambar seri (Mencoba)

bahasa daerah PJOK

3.3 Mengetahui konsep gerak variasi pola gerak dasar manipulatif dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional.

4.3 Mempraktikkan variasi pola gerak dasar manipulatif yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau permainan tradisional. 2.1 Berperilaku sportif dalam bermain

1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya

mengidentifikasi pola gerakan dasar manipulatif dalam berbagai bentuk permainan 4.1.1 Siswa mampu melakukan pola gerakan dasar manipulatif dalam berbagai bentuk permainan 2.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap sportif dalam bermain 1.1.1 Siswa mampu menunjukan sikap mengahargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugerah Tuhan Matematika 3.1.3 Siswa mampu Penggalan 2:

1) Siswa mengamati gambar tentang hidup rukun dan tidak rukun (Mengamati) 2) Siswa membaca teks

bacaan tentang hidup rukun

3) Siswa membaca lambang bilangan yang diamati (Mengamati)

4) Siswa diminta untuk menulis cara membaca angka yang sudah di tentukan. (Mencoba) 5) Siswa mengamati barisan

bilangan berdasarkan cerita pada teks bacaan (Mengamati)

6) Guru menjelaskan bilangan berpola serta memberikan contoh bilangan berpola (Mencoba)

7) Siswa menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan pola bilangan

Matematika

3.1 Mengenal

bilangan asli sampai

500 dengan

menggunakan blok dienes (kubus satuan) 4.1 Memprediksi pola-pola bilangan sederhana

menggunakan bilangan-bilangan yang kurang dari 100

4.1.2 Siswa mampu membuat pola-pola bilangan sederhana menggunakan

bilangan kurang dari 100.

dengan keadaan sehari-hari di rumah (mencoba) 9) Siswa membaca cerita

rumpang yang

dilengkapinya

(Mengomunikasikan) 10) Siswa diminta menuliskan

nama teman di sekitar rumahnya.

(Mengkomunikasikan)

PEMBELAJARAN 3 SBdP

3.2 Mengenal pola irama lagu bertanda birama tiga, pola bervariasi dan pola irama rata dengan alat musik ritmis

4.7 Menyanyikan lagu anak-anak sederhana dengan membuat kata-kata sendiri yang bermakna

SBdP

3.2.1 Menunjukkan pola irama lagu bertanda birama tiga pada alat musik ritmis 4.7.1 Membuat lagu anak-anak sederhana dengan kata-kata sendiri yang bermakna SBDP Lagu anak-anak sederhana Bahasa Indonesia Teks permintaan maaf Matematika Bilangan asli Penggalan 1:

1) Guru meminta siswa untuk membaca teks percakapan dalam bermain dengan memperhatikan EYD (mengamati)

2) Siswa membuat

pertanyaan dari teks bacaan teks percakapan tersebut (menanya)

3) Siswa mengerjakan soal terkait dengan gambar yang dibagikan (menalar)

SBDP 1. Pengetahuan : unjuk kerja 2. Keterampilan: unjuk kerja 3. Sikap individu/sosial: observasi 4. Spiritual: observasi Bahasa Indonesia 1. Pengetahuan : tes 8 JP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Hidup Rukun: Buku Guru SD/MI Kelas II -- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

3.5 Mengenal teks permintaan maaf tentang sikap hidup

rukun dalam

kemajemukan

keluarga dan teman

dalam bahasa

Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu

pemahaman

4.5 Menggunakan teks permintaan maaf tentang sikap hidup

rukun dalam

kemajemukan

keluarga dan teman secara mandiri bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian 2.2 Memiliki rasa percaya diri terhadap

kata-kata sendiri yang bermakna Bahasa Indonesia 3.5.1Mengelompokk an contoh sikap hidup rukun dalam kemajemukan teman 4.5.1 Menemukan peran permintaan maaf terhadap sikap hidup rukun dalam kemajemukan teman 2.2.1 Menunjukan kepercayaan diri pada saat membca teks

1.2.1

Menunjukka n sikap bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penciptaan manusia dan bahasa yang beragam serta benda-benda di alam sekitar

5) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar rumah (setiap rumah

terdapat nomor

(mengamati)

6) Siswa bertanya kepada guru tentang gambar yang dibagikan (menanya) 7) Guru meminta siswa

untuk membaca lambang bilangan yang ada pada gambar (mengamati) 8) Guru meminta siswa

untuk mengerjakan soal yang ada pada gambar mengenai lambang bilangan (menalar)

9) Guru meminta siswa untuk melaporkan hasil diskusi di depan kelas (mengomunikasikan) 10) Kelompok lain diminta

untuk menanggapinya 11) Siswa mengamati pola

barisan bilangan (mengamati)

12) Siswa membuat pola-pola bilangan sederhana yang ada pada lembar

3. Sikap individu/sosial : observasi 4. Spritual : observasi Matematika 1. Pengetahuan : tes lisan 2. Keterampilan : unjuk kerja 3. Sikap individu/sosial : observasi 4. Sikap spritual : observasi Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Hidup RukunSehat Itu Penting: Buku Siswa SD/MI Kelas II-- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Hidup Rukun tema 1 buku tematik terpadu kurikulum 2013. Jakarta: Pusat Kurikulum dan

dan/atau bahasa daerah

1.2 Menerima

keberadaan Tuhan Yang Maha Esa atas penciptaan manusia dan bahasa yang beragam serta benda-benda di alam sekitar Matematika

3.1 Mengenal

bilangan asli sampai

500 dengan

menggunakan blok Dienes (kubus satuan) 4.1 Memprediksi pola-pola bilangan sederhana

menggunakan bilangan-bilangan yang kurang dari 100

nilai tempat bilangan 4.1.1 Menentukan pola-pola bilangan sederhana dengan menggunakan

bilangan kurang 100

tentang materi yang belum dipahami (menanya) 14) Guru memberikan

apresiasi terhadap hasil kerja siswa

Penggalan 2 :

1. Siswa mengamati gambar mengenai nilai tempat (Mengamati)

2. Siswa mengisi tabel mengenai nilai tempat (Menalar)

3. Siswa membaca teks bacaan tentang alamat rumah yang memuat lambang bilangan (Mengamati)

4. Siswa mengamati pola bilangan (Mengamati) 5. Guru menjelaskan kepada

siswa cara berdiskusi dengan baik

6. Siswa berdiskusi tentang kerukunan

(Mengomunikasikan)

7. Bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami 8. Siswa menyimpukan

PKN 3.3 Memahami makna keberagaman karakteristik individu di rumah dan di sekolah 4.3 Berinteraksi dengan beragam teman di lingkungan rumah dan sekolah 2.1 Menunjukkan perilaku toleransi, kasih sayang, jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

Dokumen terkait