• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Pendidik Khusus Melaksanakan Bimbingan Agama Islam pada Anak Pedagang Muslim yang ada di Kecamatan Jekan Raya Kota

Palangka Raya

Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sitematis kepada individu dalam menyelesaikan masalah, mengarahkan dan mengembangkan potensi individu, agar individu tecapai kemampuan untuk memahami dirinya, kemampuan untuk mengarahkan dirinya, dan mampu merealisasi diri sesuai dengan potensinya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah maupun masyarakat serta tanggung jawab dirinya kepada sang Khalik.

Tercapainya keberhasilan bimbingan tidak terlepas dari cara seorang pendidik dalam melaksanakan perannya. Peranan pendidik khusus dalam memberikan bimbingan agama Islam merupakan keterlibatan aktif seseorang yang memiliki pengetahuan agama Islam dan mendapatkan wewenang dari orang tua anak untuk memberikan bantuan dan pengajaran tentang nilai-nilai ajaran agama Islam yang mencakup akidah, ibadah, dan akhlak mulia agar anak memiliki keyakinan, pemahaman, penghayatan, serta gemar mengamalkan ajaran agama sesuai syari’at Islam. Lebih jelasnya mengenai cara 5 (lima) orang pendidik khusus dalam memberikan bimbingan agama Islam, penulis sajikan dalam pemaparan data hasil penelitian berikut ini: a. AZ

Manakala ditanyakan tentang macam-macam bimbingan agama Islam yang diberikan kepada anak yang dibimbingnya, AZ menuturkan:

Tadikan sudah ulun padahi, ulun di sini diminta gasan malajari mangaji, nah yang itulah fokus utama ulun. Tapi bisa jua ulun

menasihati kaya apa akhlak yang baik, kaya apa beriman dan beribadah yang baik, tergantung sikonnya ja. (Tadikan sudah saya

jelaskan, saya diminta untuk mengajari mengaji, jadi itulah yang jadi fokus utama saya. Tetapi bisa juga saya memberikan nasehat, bagaimana akhlak yang baik, beriman dan beribadah dengan baik, tergantung sikonnya).35

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dipahami bahwa kehadiran AZ sebagai pendidik khusus adalah untuk membantu mengajarkan dan membimbing mengaji al Qur’an. Jadi fokus utama AZ adalah sebagai pengajar dan pembimbing anak untuk mengaji al Qur’an. Tetapi dalam pelaksanaannya AZ juga memberikan bimbingan pada aspek akidah, ibadah, dan akhlak anak melalui nasehat-nasehat yang diberikannya.

Menyikapi tentang cara membimbing akidah kepada anak pedagang, AZ mengemukakan bahwa:

Bimbingan akidah apalah, apa yolah, yang rancak tu manasihati anak ja pang, kaya mambiasakan mambaca basmallah atau Alhamdulillah, hapalan surah pendek. (Bimbingan akidah apa ya,

apalah. Yang sering itu menasehati anak, membiasakan anak membaca basmalallah atau al hamdulillah, hafalan surah pendek).36 Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dipahami bahwa bimbingan akidah yang diberikan AZ selaku pendidik khusus AN adalah dengan cara membiasakan dan melatih anak untuk mengucapkan kalimat tauhid seperti bacaan Basmallah dan al Hamdulillah, memberikan hafalan surah-surah pendek, dan memberikan nasehat keagamaan.

35

Wawancara dengan AZ pendidik khusus agama Islam tanggal 3 September 2012 di kediaman AZ Jalan G.Obos IX

36

Menanggapi perannya sebagai guru privat dalam memberikan bimbingan ibadah, AZ mengemukakan bahwa:

Anak dilajari mambaca al Qur’an, mambawai shalat berjamaah, mambimbing bacaan dan gerakkan shalat, mambarikan hafalan do’a sahari-hari, kayak itu pang nang ulun gawi. (Anak diajarkan

menulis dan membaca al Qur’an, mengajarkan shalat, membimbing bacaan dan gerakkan shalat, memberikan hafalan do’a sehari-sehari. Seperti itulah yang saya laksanakan).37

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dipahami bahwa, bimbingan ibadah yang dilakukan AZ dilakukan dengan cara mengajarkan dan membimbing anak untuk membaca al Qur’an, mengajarkan dan mengajak anak shalat, memberikan hafalan do’a sehari-hari sebagai bekal anak untuk pemantapan sifat keberagaman pada diri anak.

Terkait bimbingan akhlak yang diberikan guru privat, AZ menuturkan bahwa:

Yang pastinya, manasihati anak pang kayak apa adab wan orang tua, mambiasaakan anak jujur, adab bagaul. (Jelasnya dengan

menasehati anak seperti apa adab dengan orang tua, membiasakan anak berlaku jujur, adab bergaul).38

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dipahami bahwa AZ melaksanakan perannya sebagai pendidik khusus dalam memberikan bimbingan akhlak kepada AN dilakukan dengan cara menasehati anak tentang kewajiban dan adab anak kepada orang tua, menasehati anak untuk jujur, menasehati anak dalam bergaul.

37

Ibid

38

Menurut pengakuan AN selaku anak yang dibimbing oleh AZ, menyatakan bahwa, “inggih, dilajari mangaji, shalat, hafalan, dinasehati. (Ya, diajarkan mengaji, shalat, hafalan)”.39

Menurut pengakuan SH selaku Ibu AN, mengemukakan bahwa:

Awalnya maajari mangaji aja pang. Ada jua habis tuntung mangaji, anakku bisa jua dilajari shalat, hafalan surah-surah pendek atau bacaan du’a-du’a, dinasehati. Bagusai munnya kayak itu. Sebagai orang tua tentu senang. (Awalnya mengajarkan mengaji saja.

Adakalanya setelah mengaji, diajarkan shalat, hafalan surah pendek atau bacaan do’a-do’a dan menasehati anak. Sebagai orang tua tentu merasa senang).40

Berdasarkan observasi diketahui bahwa, AZ dalam memberikan bimbingan agama Islam dilakukan penuh keakraban. Manakala membimbing mengaji, mula-mula AZ menyuruh anak membaca al Qur’an surah al Hijr ayat 16 sampai ayat 27 dan AZ menyimaknya. Terlihat pula AZ berkali-kali mencontohkan bacaannya, mencontohkan makharijul hurufnya, dan menjelaskan hukum bacaannya kepada anak, kemudian diikuti oleh anak. Setelah membimbing mengaji al Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan memberikan bimbingan tentang hafalan bacaan shalat, terlebih dahulu AZ membacakannya dan diikuti oleh AN yang dilakukan berulang-ulang, kemudian AZ menyuruh AN untuk membacanya. Jika didapati ada bacaan yang belum sempurna, AZ mengulang kembali bacaan yang dihafal anak. Selain itu, didapati pula AZ mengajak anak untuk mengerjakan shalat berjamaah. Setelah selesai mengerjakan shalat, AZ

39

Wawancara dengan AN anak yang dibimbing AZ tanggal 6 September 2012 di kediaman AN Jalan G. Obos VII

40

Wawancara dengan SH ibu AN tanggal 8 September 2012 di kediaman SH Jalan G. Obos VII

memberikan nasehat-nasehat keagaaman kepada AN selaku anak pedagang yang dibimbingnya.41

Berdasarkan temuan penelitian di atas, dapat dipahami bahwa bimbingan agama Islam yang dilakukan AZ kepada AN lebih dominan pada aspek bimbingan ibadah, khususnya mengajar dan membimbing anak mengaji al Qur’an yang dilakukan dengan cara menyuruh anak untuk membaca ayat al Qur’an, menyimak bacaan, mencontohkan bacaannya, menjelaskan makharijul hurufnya, dan menjelaskan hukum bacaannya kepada anak yang dibimbingnya. Selain itu, AZ juga memberikan bimbingan shalat kepada anak yang dilakukan dengan cara mengajarkan bacaan dan tata cara shalat, serta mengajak anak mengerjakan shalat berjamaah. AZ juga mengajarkan do’a sehari-hari, dan hafalan surah pendek kepada anak yang dibimbingnya. Adapun bimbingan akidah dan bimbingan akhlak dilakukan dengan cara memberikan nasehat-nasehat keagaaman, membiasakan anak membaca Basmalah dan al Hamdulillah, membiasakan anak bersikap jujur dan menasehati anak tentang adab dan kewajiban anak kepada orang tua, serta adab dalam bergaul.

b. AB

Menanggapi tentang bimbingan yang dilakukan AB selaku pendidik khusus dalam memberikan bimbingan agama Islam, AB menyatakan:

Bimbingan yang saya berikan lebih banyak pada ibadahnya, yakni mengajari membaca al Qur’an. Nah setelah selesai mengaji bisa diselingi dengan membimbing bacaan dan praktik shalat, hafalan

41

Observasi penulis terhadap aktivitas bimbingan yang diberikan AZ kepada AN tanggal 3, 6, 8 September 2012 di kediaman AN Jalan G.Obos VII

surah pendek, atau hafalan do’a sehari-hari yang dilakukan secara bertahap, atau adakala juga membimbing belajar. Kalau bimbingan akidah dan akhlak sebatas menasehati saja.42

Berdasarkan observasi diketahui selama penulis melakukan penelitian, tidak dijumpainya bimbingan akidah ataupun bimbingan akhlak kepada anak. Bimbingan yang diberikannya adalah bimbingan ibadah dan bimbingan belajar mata pelajaran PAI. Hal ini diketahui dari aktivitas AB dalam memberikan bimbingan, yakni setiap datang terlebih dahulu mengajari anak mengaji al Qur’an yang dilakukan dengan cara menyuruh anak mengaji dan SD selaku anak yang dibimbingnya membaca al Qur’an surah An Nisaa’ ayat 36 sampai ayat 42. AB menyimak bacaannya, menuntun dan mencontohkan anak melafalkan huruf demi huruf, serta mencontohkan bacaannya. Setelah anak selesai mengaji, kemudian AB membacakan ayat yang harus dibaca pada pertemuan berikutnya. Setelah mengaji, dilanjutkan dengan membimbing belajar pelajaran Pendidikan Agama Islam yang kebetulan anak mendapat tugas untuk menghafalkan surah al Kafirun. Terlebih dahulu AB meminta kepada anak yang dibimbingnya untuk membacakannya. Setelah anak membacakannya dan ada bagian-bagian ayat yang kurang lancar, kemudian AB mencontohkan bacaannya dan diikuti oleh anak yang dilakukan secara berulang-ulang.

42

Wawancara dengan AB pendidik khusus agama Islam tanggal 4 September 2012 di kediaman AB Jalan G.Obos V

Diakhir bimbingan AB mengerjakan shalat Isya berjamaah dengan anak yang dibimbingnya. Sebelum pulang, AB memberikan nasehat.43

Menurut pengakuan SD, mengungkapkan tentang bimbingan yang diberikan AB, ia menyatakan bahwa, “diajari mengaji, dibimbing bacaan shalat, hafalan, belajar”.44

Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada orang tua SD, yakni TD mengemukakan bahwa:

Kami bayar guru privat ini untuk mengajari mengaji dan membimbing belajar anak saya. Nah kalau nanti anak saya dibimbing dengan amalan-amalan yang lain, misalnya diberikan hafalan do’a atau surah-surah pendek, ya silahkan saya juga senang. Yang penting mengajinya tidak dilupa.45

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi hasil penelusuran data penelitian tersebut dapat dipahami bahwa, bimbingan agama Islam yang dilakukan oleh AB selaku pendidik khusus untuk memberikan bimbingan agama Islam kepada SD adalah memberikan bantuan membimbing mengaji dan belajar anak. Hal ini dilakukan dengan cara mengajari anak mengaji al Qur’an, menyimak, mencontohkan, dan menjelaskan hukum bacaannya. Selain itu, AB juga membimbing anak mengerjakan shalat, membimbing hafalan surah-surah pendek, memberikan hafalan do’a sehari-hari, dan membimbing belajar mata pelajaran PAI anak. Hal ini dilakukan atas dasar kesepakatan antara orang tua anak dan pendidik

43

Observasi penulis terhadap aktivitas bimbingan yang diberikan AB kepada SD tanggal 4, 5 September 2012 di kediaman SD Jalan Temanggung Tilung

44

Wawancara dengan SD anak yang dibimbing AB tanggal 5 September 2012 di kediaman SD Jalan Temanggung Tilung

45

Wawancara dengan TD ibu SD tanggal 5 September 2012 di kediaman TD Jalan Temanggung Tilung

khusus yang mengacu pada permasalahan dan kebutuhan anak yang dibimbingnya.

c. BR

Bimbingan agama Islam merupakan proses kegiatan untuk membantu individu mencapai kedewasaan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ajaran Islam yang menyangkut akidah, ibadah dan akhlak. Menyikapi tentang bentuk bimbingan agama Islam yang diberikan oleh pendidik khusus, BR mengemukakan bahwa:

Bantuk bimbingannyalah, tagantung pang apa yang diminta orang tuanya, yang ada ni dominan ka ibadah pang, samacam maajari mengaji atau praktik shalat. Kalaunya akidah pinanya kada pang. Kalonya akhlak ya manasihati anak kaya apa baparilaku nang baik tu. (Bentuk bimbingannya tergantung permintaan orang tuanya yang

ada ini lebih dominan ke aspek ibadah, seperti mengajari mengaji atau praktik shalat. Kalau akidah sepertinya tidak. Kalau akhlak ya menasehati anak tentang perilaku yang baik).46

Menurut pengakuan orang tua JM selaku ibu dari anak yang dibimbing privat oleh BR, menyatakan bahwa:

Yang utamalah maajari mangaji dan shalat dulu. Munnya handak ditambahi misalnya mahafal surah atau yang lainnya ya silahkan ja. Pokoknya mangaji dan shalat harus dibimbing. (Yang utama

mengajari mengaji dan shalat. Kalau mau ditambahi misalnya menghafal surah atau yang lainnya ya silahkan saja. Pokoknya mengaji dan shalat harus dibimbing).47

46

Wawancara dengan BR guru privat agama Islam tanggal 9 September 2012 di kediaman BR Jalan Rajawali III

47

Wawancara dengan JM ibu MT tanggal 13 September 2012 di kediaman JM Jalan Temanggung Tilung

Pengakuan JM tersebut, senada dengan pernyataan MT selaku anak yang diberikan bimbingan privat agama Islam yang mengemukakan bahwa, “dilajari mangaji, berwudlu, bacaan shalat”.48

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dipahami bahwa kehadiran BR sebagai pendidik khusus bimbingan agama Islam lebih dominan berperan sebagai pengajar dan pembimbing ibadah anak. Walau demikian, orang tua anak telah memberikan keleluasaan dan kewenangan kepada BR untuk mengembangkan bimbingannya dengan harapan agar anak yang dibimbing dapat memahami dan mengamalkan ajaran Islam.

Menyikapi tentang cara melaksanakan perannya sebagai pendidik khusus bimbingan agama Islam, BR mengemukakan bahwa:

Macam-macam ae, ngalih manyambatnya. Munnya mangaji, anak nih kita bimbing dari Iqra’ dulu kalaunya sudah tamat Iqra’ baru ke al Qur’an. Nah selesai mangaji bisa juga ditambahi yang lainnya. Misal anak nih balum bisa bacaan shalat, yang itu kita lajari dulu.

(Banyak, susah menjelaskannya. Kalau mengaji, anak dibimbing dari Iqra’ dulu, kalau sudah tamat Iqra’ baru ke al Qur’an. Setelah mengaji bisa ditambah dengan bimbingan yang lain. Misal, anak ini belum bisa bacaan shalat, maka yang itu kita ajarkan dulu).49

Berdasarkan observasi diketahui bahwa, manakala memberikan bimbingan mengaji al Qur’an dan pada saat itu MT mengaji al Qur’an surah al An’aam ayat 1 sampai ayat 11, terlihat BR menyimak bacaan anak dan sesekali mencontohkan bacaannya. Selain itu, terlihat pula BR menjelaskan hukum bacaannya dan tata letak keluarnya huruf (makharijul

huruf). Selama melakukan bimbingan mengaji, tidak dijumpai BR

48

Wawancara dengan MT anak yang dibimbing BR tanggal 11 September 2012 di kediaman MT Jalan Temanggung Tilung

49

Wawancara dengan BR pendidik khusus agama Islam tanggal 9 September 2012 di kediaman BR Jalan Rajawali III

memberikan penjelasan tentang makna ayat yang dibaca anak tersebut ataupun membimbing anak untuk menulis ayat al Qur’an. Setelah selesai mengaji, BR meminta anak untuk membacakan hafalan tasyahud akhir yang pada bimbingan sebelumnya telah diajarkannya. Di sini terlihat anak belum lancar membacanya atau belum hafal, sehingga BR berkali-kali mengulang bacaan tersebut dan diikuti anak. Sebelum mengakhiri bimbingannya, didapati BR memberikan nasehat dan mengerjakan shalat Isya berjamaah dengan anak yang dibimbingnya.50

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan dapat dipahami bahwa, bimbingan agama Islam yang diberikan oleh BR selaku pendidik khusus dalam bimbingan agama Islam lebih dominan mengajar dan membimbing anak untuk mengaji al Qur’an yang dilakukan dengan cara, menyuruh anak mengaji, menyimak bacaannya, mencontohkan bacaannya, dan menjelaskan hukum bacaannya. Selain itu, BR juga memberikan bimbingan shalat kepada anak yang dilakukan dengan cara, melatih bacaan dan gerakan shalat, dan mengajak shalat berjamaah. Rangkaian bimbingan yang dilaksanakan secara bertahap berdasarkan permintaan orang tua dan kebutuhan anak yang dibimbingnya. d. MD

Menyikapi tentang bentuk bimbingan agama Islam yang diberikan MD selaku pendidik khusus dalam melaksanakan bimbingan agama Islam, mengemukakan bahwa:

50

Observasi penulis terhadap aktivitas bimbingan yang diberikan BR kepada MT tanggal 9, 11, 13 September 2012 di kediaman MT Jalan Temanggung Tilung

Saya dibayar di sini kan untuk mengajari mengaji. Jadi, yang diutamakan ya mengajinya. Yang lain-lainnya, tergantung sikonnya. Misalnya orang tuanya lapor katanya anaknya nakal, maka bisa saya nasehati. Mengaji tukan gak lama, paling-paling 20 menitan. Sambil menunggu shalat Isya, bisa diselingi dengan mengajari bacaan do’a sehari-hari atau bisa juga surah-surah pendek.51

Menurut pengakuan SS selaku ibu dari AK, menegaskan bahwa:

Ya bujur tu, MD guru privat mengaji anakku. Imbah mangaji dibimbing amalan yang lain ya tasarah haja. Ada jua, ku minta tulung wan MD manasihati anakku. al Hamdulillah pang, wayah nih anakku sudah lancar ngajinya, bisa shalat, lawan orang tua jua kada tapi malawan kan kada rugi jua ku bayar orang, iya kalo. (Ya

benar, MD guru privat mengaji anak saya. Setelah mengaji, diberikan bimbingan amalan yang lain ya terserah saja. Pernah saya meminta tolong dengan MD untuk menasehati anak saya. al Hamdulillah sekarang anak saya sudah lancar mengajinya, bisa shalat, dan patuh dengan orang tua).52

Senada dengan pendapat di atas, menurut pengakuan AK selaku anak yang diberikan bimbingan privat agama Islam, menuturkan bahwa, “diajak shalat, dilajari bacaan shalat, berwudlu, mengaji, diceramahi”.53

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dipahami bahwa, bentuk bimbingan agama Islam yang diberikan MD lebih dominan pada bimbingan ibadah anak, yakni membimbing anak mengaji al Qur’an dan melatih anak mengerjakan shalat. Meski fokus utamanya untuk membimbing mengaji al Qur’an, tetapi dalam pelaksanaannya divariasikan dengan memberikan bimbingan agama Islam yang lain, seperti melatih anak untuk mengerjakan shalat, membimbing bacaan dan praktik shalat,

51

Wawancara dengan MD pendidi khusus agama Islam tanggal 12 September 2012 di kediaman MD Jalan Yos Sudarso III

52

Wawancara dengan SS ibu AK tanggal 15 September 2012 di kediaman SS Jalan Pangeran Samudera

53

Wawancara dengan AK anak yang dibimbing MD tanggal 15 September 2012 di di kediaman AK Jalan Pangeran Samudera

membimbing tata cara berwudlu, dan pemberian nasehat-nasehat terhadap masalah dan kebutuhan anak.

Menyikapi tentang cara melaksanakan perannya sebagai pendidik khusus untuk memberikan bimbingan agama Islam, MD mengemukakan:

Mangaji misalnya, anak disuruh mambaca dulu, ulun mandangarakan bacaannya munnya ada yang salah dibujurakan. Bisa jua macuntuhakan mangaji tartil. Kalaunya shalat, ulun ajari bacaannya, anak dibawai shalat. Kalaunya akidah dan akhlak, anak dinasihati atau diceramahilah kaya itu ja pang ulun. (Misalnya

mengaji, anak membaca, saya menyimak bacaannya, jika ada yang salah dibenarkan. Bisa juga mencontohkan mengaji dengan tartil. Kalau shalat, saya ajarkan bacaannya dan anak diajak shalat. Kalau akidah dan akhlak, anak dinasehati atau diceramahi).54

Berdasarkan observasi diketahui bahwa, selama proses bimbingan dilaksanakan MD mampu mengatur suasana dengan baik. Terlihat anak dengan semangat membaca al Qur’an surah al A’raf ayat 59 sampai ayat 64 dan MD menyimak serta sesekali memberikan contoh bacaan yang benar seraya menjelaskan hukum bacaannya. Setelah anak selesai mengaji, kemudian MD membacakan ayat yang pada pertemuan berikutnya harus dibacakan oleh anak. Setelah rangkaian kegiatan bimbingan mengaji selesai, dilanjutkan dengan mengulang bacaan atau hafalan yang telah diberikan sebelumnya. Kemudian, dilanjutkan dengan membimbing anak melaksanakan praktik shalat. Di sini terlihat, MD berkali-kali menegur dan memberikan contoh kepada anak. Di akhir bimbingan, MD mengerjakan shalat Isya berjamaah dengan anak yang dibimbingnya.55

54

Wawancara dengan MD pendidik khusus agam Islam tanggal 12 September 2012 di kediaman MD Jalan Yos Sudarso III

55

Observasi penulis terhadap aktivitas bimbingan yang diberikan MD kepada AK tanggal 12, 15 September 2012 di kediaman AK Jalan Pangeran Samudera

Berdasarkan hasil penelusuran data penelitian tersebut, dapat dipahami bahwa fokus bimbingan agama Islam yang diberikan MD selaku pendidik khusus adalah membimbing mengaji al Qur’an yang dilakukan dengan cara menyuruh anak untuk mengaji, menyimak, mencontohkan bacaannya, dan menjelaskan hukum bacaannya kepada anak yang dibimbingnya. Selain itu, MD juga memberikan bimbingan shalat yang dilakukan dengan cara mengajarkan dan membimbing bacaan dan tata cara shalat, serta mengajak shalat berjamaah. Bimbingan keagamaan yang lainnya adalah membimbing hafalan surah-surah pendek, amalan do’a sehari-hari, dan memberikan nasehat-nasehat sebagai upaya pemberian pemahaman tentang ajaran agama Islam yang dilakukan secara bertahap. e. MS

Menanggapi tentang bimbingan agama Islam yang diberikan pendidik khusus agama Islam, MS menyatakan bahwa:

Yang sering tu bimbingan ibadah pang, kayak mangaji, bawudlu, shalat, hafalan do’a, hafalan surah pendek. Kayak itu pang perjanjian awalnya. Munnya bimbingan akidah dan bimbingan akhlak kada secara khusus, ya manasihati anak. (Yang sering adalah

bimbingan ibadah, seperti mengaji, berwudlu, shalat, hafalan do’a, hafalan surah pendek, sesuai perjanjian awalnya. Kalau bimbingan akidah dan bimbingan akhlak dilakukan tidak secara khusus, sebatas menasehati anak).56

Manakala hal tersebut dikonfirmasikan kepada orang tua anak yang diberikan bimbingan khusus agama Islam, TM mengemukakan bahwa:

Ya benar, kesepakatan awalnya mengajari mengaji. Tapi kalau mau diberi bimbingan tambahan juga gak apa-apa. Malah senang. Kalau

56

Wawancara dengan MS pendidik kusus agama Islam tanggal 17 September 2012 di kediaman MS Jalan G.Obos VIII

terlihat anak kami kok belum bisa shalat ini saya sampaikan kepada MS. Selanjutnya terserah dia bagaimana caranya, yang penting anak kami bisa mengaji, shalat dan memahami ajaran Islam.57

Hal itu senada dengan pengakuan AH selaku anak yang diberikan bimbingan khusus agama Islam menyatakan bahwa, “diajari mengaji, hafalan, shalat, apa lagi ya dinasehati”.58

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat dipahami bahwa kehadiran MS sebagai pendidik khusus agama Islam AH adalah untuk membantu mengajarkan dan membimbing perkembangan pemahaman dan pengamalan ajaran agama Islam anak, dengan fokus utamanya adalah memberikan bimbingan mengaji al Qur’an. Namun dalam pelaksanaannya MS juga memberikan bimbingan bacaan dan tata cara shalat, memberikan hafalan surah-surah pendek dan hafalan do’a sehari-hari. Walau demikian, bimbingan akidah dan bimbingan akhlak adakalanya diberikan secara tidak

Dokumen terkait