• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Penelitian Terdahulu

1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Pendidikan sebagai salah satu usaha untuk membina dan mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia jasmani dan rohani agar menjadi manusia yang berkepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individu, sosial, dan sebagai manusia yang bertuhan hanya dapat tercapai apabila berlangsung melalui proses menuju ke

arah akhir pertumbuhan dan perkembangannya sampai kepada titik optimal kemampuannya.

Pendidikan tidak hanya terbatas dalam hal mengembangkan intelektualitas manusia, melainkan juga mengembangkan aspek kepribadian manusia untuk mencapai kehidupan yang sempurna. Hal ini juga sebagaimana di ungkapkan oleh Herbert Spencer (seorang Filosof Pendidikan Inggris, 1320-1903) dalam bahasannya bahwa pendidikan adalah mempersiapkan manusia untuk hidup sempurna.

Dengan demikian, pendidikan dapat dikatakan sebagai sarana utama untuk mengembangkan kepribadian setiap manusia.

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan.14

Menurut Zuhairini dalam bukunya “Filsafat Pendidikan Islam”

ia menyebutkan bahwasannya pendidikan Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam, memikir, memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertangguang jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.15 Hal ini dapat dilihat dalam Firman Allah SWT dalam Q.S Al-Imron ayat 104 sebagai berikut:

14 Departemen Agama RI, Pedoman Umum Pendidikan Agama Islam Sekolah Umum dan Dasar (Jakarta: Direktorat Madrasah dan Pendidikan Agama ), 3.

15 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bum Aksara, 2004), 152.

25

ُأ ْمُكْنِم ْنُكَتْلَو ِرَكْنُمْلا ِنَع َنْوَهْ نَ يَو ِفوُرْعَمْلاِب َنوُرُمْأَيَو ِْيَْْلْا َلَِإ َنوُعْدَي ٌةَّم

َنوُحِلْفُمْلا ُمُه َكِئَلوُأَو

Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung." 16– (QS.3:104)

Dari ayat diatas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses penambahan ilmu, baik secara langsung atau tidak. Tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah untuk melahirkan manusia-manusia baru yang memiliki jati diri dan keyakinan dengan kemampuannya, serta tidak tercabut dari akar budaya dimana ia berasal.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti secara keseluruhannya dalam lingkup Al-Quran dan Al-Hadits, keimanan, Akhlak, Fiqh, Sejarah Islam, sekaligus mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah, diri sendiri, sesama, dan makhluk lainnya.

dalam Kurikulum 2013 atau sering disebut dengan K13. Pendidikan Agama Islam mendapatkan tambahan kalimat “dan Budi Pekerti”, sehingga berubah menjadi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, sehingga dapat diartikan pendidikan yang memberikan pengetahun dan pembentukan sikap kepribadian peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam yang dilaksanakan melalui mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan.

16 Al-Quran, 25:74.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Tujuan pendidikan merupakan hal yang sangat domnan dalam suatu proses pendidikan. Mengenai Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, tujuan maupun pengertiannya harusalah mengacu kepada penanaman nilai-nilai pendidikan Islam. Penanaman nilai-nilai yang mempunyai implikasi sosial (moralitas sosial, krisis akhlak) hampir tidak pernah mendapatkan perhatian serius. Padahal ajaran Islam pada dasarnya yaitu membangun antara sesama manusia (mu’amalah baina al-nas) yang sarat dengan nilai-nilai yang berkaitan dengan moralitas sosial tersebut.

Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam keimanan, ketakwaanya, berbangsa dan bernegara serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.17

Dalam merumuskan tujuan tentunya tidak boleh menyimpang dari ajaran Islam. Sebagaimana yang telah diungkapkan Zakiyah Darajat dalam bukunya “Metodologi Pengajaran Islam” menyebutkan tiga prinsip dalam merumuskan tujuan yaitu:

17 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep Dan Implementasi Kurikululm 2004 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 135.

27

1) Memelihara kebutuhan pokok hidup yang vital, seperti agama, jiwa dan raga, keturunan, harta, akal dan kehormatan.

2) Menyempurnakan dan melengkapi kebutuhan hidup sehingga yang diperlukan mudah didapat, kesulitan dapat diatasi dan dihilangkan.

3) Mewujudkan keindahan dan kesempurnaan dalam suatu kebutuhan.18

Menurut Hamdan, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bertujuan untuk:

1) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tenteng agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

2) Mewujudkan peserta didk yan taat beragama, berakhlakul karimah, berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, etis, santun, disiplin, toleran, dan mengembangkan budaya Islami.

3) Membentuk peserta didik yang berkarakter melalui pengenalan, pemahaman, dan pembiasaan norma-norma Islam dan aturan-aturan yang Islam dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, dan lingkungan secara harmonis.

18 Zakiyah Darajat, Metodologi Pengajaran Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 74.

4) Mengembangkan nalar dan sikap moral yang selaras dengan niai-nilai Islam dalam kehidupan sebagai warga masyarakat, warga negara, dan warga dunia.19

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup usaha yang mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara lain:

1) Hubungan manusia dengan Allah SWT 2) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri 3) Hubungan manusia dengan sesama manusia 4) Hubungan manusia dengan lingkungan alamnya

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti meliputi Al-Quran, Akidah Akhlak, Tarikh (Sejarah Islam)., Fiqh.

Sebagian pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang mencakup dalam keseharian yang dialami dalam seorang muslim adalah sebagai berikut:

1) Syukur

Syukur adalah menggunakan nikmat Allah untuk taat kepada Allah SWT dan tidak menggunakan untuk berbuat maksiat kepada Allah.20 Meyakini adanya Allah SWT dan mensyukuri karunia dan pemberian Allah SWT. Mengertahui keesaan Allah

19 Hamdan, Pengembangan dan Pembinaan Kurikulum (Teori dan Praktek Kurikulum PAI (Banjarmasin: 2009), 42-43.

20 Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf (Jakarta: Amzah), 175.

29

SWT berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah.

2) Ikhlas

Ikhlas adalah suci dalam hati, bersih batin dalam beramal, tidak berpura-pura, lurus hati dalam bertindak, jauh dari riya’ dan kemegahan dalam berlaku berbuat, mengharapkan ridha Allah semata-mata.21 Ikhlas merupakan amalan hati yang senantiasa harus dipupuk sejak dini. Ikhlas merupakan hakikat dan kunci dakwah pada masa Nabi Muhammad SAW.

3) Sholat

Sholat merupakan ibadah mahdhah bagi setiap orang Islam, apabila orang Islam tidak melaksanakan sholat, maka akan mendapatkan dosa. Sebagai salah satu rukun Islam, sholat menjadi dasar yan harus ditegakkan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan ajaran Islam. Kewajiban orang tua untuk mengajari anak sholat terdapat dalam Firman Allah Surah Al-Luqman ayat 17:

ىَلَع ِْبِْصاَو ِرَكْنُمْلا ِنَع َهْناَو ِفوُرْعَمْلاِب ْرُمْأَو َةلاَّصلا ِمِقَأ ََّنَُ ب اَي

اَم ِروُملأا ِمْزَع ْنِم َكِلَذ َّنِإ َكَباَصَأ

Artinya : "Hai anakku, dirikanlah shalat, dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik, dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar, dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya, yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)." 22– (QS.31:17)

21 Sidi Gazalba, Asas Agama Islam (Jakarta: Bulan Bintang),

22 Al-Quran, 31:17.

Sholat mempunyai kedudukan yang istimewa dalam agama Islam, keistimewaan itu antara lain:

a) Sholat diperintahkan langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW.

b) Sholat adalah tiang agama, barang siapa yang menjalankan sholat sebagaimana menegakkan agama Islam, dan barang siapa yang meninggalkan sholat maka ia akan hancur.

c) Sholat berbeda dengan ibadah lainnya, sholat dikerjakan lima waktu dalam sehari.23

d. Fungsi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Sebagai suatu pelajaran, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mempunyai fungsi berbeda dengan pelajaran yang lain.

Pendidikan Agama Islam dapat memiliki fungsi yang bermacam-macam sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai masing-masing lembaga pendidikan 24 Namun secara umum, Abdul Majid mengemukakan bahwa kurikulum Pendidikan Agama Islam untuk sekolah sebagai berikut:

1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban dilakukan leh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui

23 M. Daud Ali, Pendidikan Agama Islam (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1998)

24 Cabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), 8.

31

bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar keimanan dan ketawaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

2) Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

3) Penyesuaian mental, yaitu menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik mampu lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam

4) Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia seutuhnya.

6) Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum sistem dan fungsionalnya.

7) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri.

Dokumen terkait