• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan (tarbiyah), pengambilan kata tarbiyah berasal dari kata rabb, sehingga diartikan bahwa mendidik anak artinya memperhatikannya dengan baik, mengajari sampai bisa dan akhirnya menyapihnya. Menurut Marimba pendidikan merupakan bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama (Ahmad Tafsir,2001; 25).

ِنيِِّدلا ِم ْوَي ِكِلاَم

Artinya:”Yang menguasai hari pembalasan.”(Qs. al-Fatihah: 4).

َنوُعَجْرُ ي ِهْيَلِإَو اًهْرَكَو اًعْوَط ِضْرلأاَو ِتاَواَمهسلا ِفِ ْنَم َمَلْسَأ ُهَلَو َنوُغْ بَ ي ِهللَّا ِنيِد َرْ يَغَ فَأ

Artinya: “Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.” (Qs. al-Imran: 83).

Agama adalah (Al-din) Allah yang dapat diketahui dan dipahami melalui hasil pemikiran manusia terhadap wahyu Allah (Zainuddin,2016; 40). Wahyu tersebut disampaikan olah Allah melalui rasul-rasul (nabi-nabinya) untuk mengantarkan manusia dengan ikhtiar mereka sendiri kepada berbagai maslahat (nilai-nilai kebaikan) yang membahagiakan mereka dikehidupan dunia maupun akhirat.

Ajaran Islam bukan hanya merupakan rahmat dan kasih sayang yang diperuntukkan bagi orang Islam saja, melainkan juga diperuntukkan bagi orang non-Islam. Kata Islam dalam “pendidikan Islam” menunjukkan bahwa pendidikan yang berwarna Islam, pendidikan yang Islami, yaitu pendidikan yang berdasarkan Islam.

Jadi pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkanajaran Islam dari sumbernya yaitu al-Qur‟an dan hadis. Menurut A. Tafsir (Abdul Majid,2014; 12) pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang diberikan kepada seseorang agar dapat berkembang secara maksimal sesuai ajaran agama Islam.

Dasar pendidikan dalam ajaran Islam adalah al-Qur‟an, as-Sunnah (hukum tertulis), dan hasil pemikiran manusia (Zainuddin,2016; 41). Menurut Suwaid dalam buku Pendidikan Agama Islam memiliki tiga kata dasar yaitu: dari kata rabaa-yarbuu (bertambah dan berkembang), rabaa-yarbii (tumbuh dan mekar), (rabba-yarubbu) memperbaiki dan mengurus suatu pekerjaan (Ahmad Taufiq, Muhammad Rohmadi,2016; 218).

Dalam UUSPN no. 20 tahun 2003 pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pendidikan diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Tujuan pendidikan islam sangat universal dan mendalam.

a) Dekatkan diri dengan Allah, yang mewujudnya adalah kemampuan dan dengan kesadaran diri melaksanakan ibadah wajib dan sunnah. b) Menggali dan mengembangkan potensi atau fitrah manusia.

c) Mewujudkan profesionalis manusia untuk mengemban tugas keduniaan dengan sebaik-baiknya.

d) Membentuk manusia yang berakhaklak mulia, suci jiwanya, dari kerendahan budi dan sifat-sifat tercela

e) Mengembangkan sifat-sifat manusia yang utama, sehingga menjadi manusia yang manusiawi.

Sedangkan tujuan pendidikan Islam ditarik kesimpulan dari pemaparan diatas maka ruangm apabi lingkup pendidikan Islam tidak hanya dalam ranah keagamaan (ilmu-ilmu agama seperti akidah, ilmu al-quran, hadis, fikih, dll). Namun juga dalam aspek lain lebih komprehensif sesuai dengan kebutuhan manusia. Abdullah Nashih „Ulwan merumuskan tentang ruang lingkup Islam terdiri dari: pendidikan Islam (akidah), pendidikan akhlak (moral), pendidikan fisik (jasmani), pendidikan sosial, dan pendidikans seksual, yang semuannya melebur menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.

Islam adalah agama samawi (langit) yang diturunkan oleh Allah SWT yang ajarannya terdapat didalam kitap suci al-qur‟an dan as-sunnah. Kata Islam sendiri barasal dari kata aslama, yuslimu, Islam, yang berarti: 1) Melepaskan diri dari segala macam penyakit.

2) Kedamaian dan keamanan. 3) Ketaatan dan kepatuhan.

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP N

Pembelajaran pendidikan agama Islam pada jenjang SMP telah tercantum dengan jelas dalam standar kompetensi pendidikan agama Islam kurikulum 2004, Departemen Pendidikan Nasional.

a. Tujuan Pendidikan Agama Islam di SMP

Pendidikan agama Islam di SMP bertujuan untuk dapat menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam keimanan, dan ketakwaan kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan melanjutkan pada jenjang pendidikannya (Departemen Pendidikan Nasional, 2003; 9).

b. Fungsi Pendidikan Agama Islam di SMP

Pendidikan agama Islam di SMP berfungsi untuk;

1) Penanaman nilai, ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia akhirat.

2) Pengembangan, keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan keluarga dan lingkungan.

3) Penyesuaian mental, peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui pendidikan agama Islam.

4) Perbaikan kesalahan, kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengalaman ajaran agama Islam dalam kehidupan.

5) Pencegahan, dalam hal negatif budaya asing yang akan meeka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

6) Pengajaran, ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan non nyata/ghaib).

7) Penyaluran, untuk mendalami pendidikan agama ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi.

c. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam di SMP

Ruang lingkup Pendidikan agama Islam di SMP sebagai berikut ini;

1) Hubungan manusia dengan Allah SWT

2) Hubungan manusia dengan sesama manusia, dan

3) Hubungan manusia dengan alam (selain manusia) dan lingkungan. Ruang lingkup dalam bahan pelajaran pendidikan agama Islam si SMP berfokus pada aspek;

a) Keimanan

b) Al-Qur‟an dan al-Hadis c) Akhlak

d) Fikih/ibadah e) Tarikh.

3. Kompetensi Pendidikan Agama Islam SMP

Berdasarkan pada jenjang kurikulum 2013 kementrian pendidikan dan kebudayaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs). (Muhammad Ahsan dkk, 2017; 127).

a. Kompetensi Inti (KI)

KI.2 Menghargai, menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan, keberadaannya.

KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyajikan, dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

b. Kompetensi Dasar (KD)

1) Menghayati perjuangan dan kepribadian Al-Khulafaur Ar-Rosyidµn sebagai penerus perjuangan Nabi Muhammad saw. dalam menegakkan risalah Allah Swt.

2) Meneladani perilaku terpuji Al-Khulafaur Ar-Rosyidµn.

3) Memahami sejarah perjuangan dan kepribadian Al-Khulafaur Ar-Rosyidµn.

4) Menyajikan strategi perjuangan dan kepribadian Al-Khulafaur Ar-Rosyidµn.

c. Tujuan Pembelajaran SMP Peserta didik mampu:

1) Menyebutkan sikap terpuji yang dimiliki oleh al-Khulafaur Ar-Rosyidµn.

2) Menjelaskan sikap terpuji yang dimiliki oleh Al-Khulafaur Ar-Rosyidµn.

3) Menunjukkan contoh sikap terpuji Al-Khulafaur Ar-Rosyidµn. 4) Menampilkan contoh sikap terpuji Al-Khulafaur Ar-Rosyidµn. 5) Menunjukkan contoh perilaku meneladani sikap terpuji

Al-Khulafaur Ar-Rosyidµn.

6) menampilkan contoh perilaku meneladani sikap terpuji Al-Khulafaur Ar-Rosyidµn.

4. Materi Al-Khulafaur Ar-Rosyidµn

Khulafaurrashidin (al-Khulafa ar-Rasyidun) adalah pemimpin yang diberikan petunjuk Allah SWT (Muhammad Ahsan dkk, 2017; 175). Mereka terdiri dari empat orang yaitu Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, „Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Talib. Kesemuanya memiliki akhlak mulia yang selalu meneladani akhlak Rasulullah saw. kepedulian mereka terhadap orang lain, membuat mereka menjadi pribadi yang dicintai oleh rakyat.

Tercatat didalam sejarah peradaban Islam bahwasannya tiap-tiap individu merupakan pribadi terbaik hasil dari didikan Rasulullah saw.

Kehebatan dan kepiawaain mereka sebagai teladan dalam kepimpinan untuk membangun peradaban Islam yang lebih maju. Pada era sekarang ini belum terdapat pemimpin yang dapat menyamainya dalam menghasilkan bangunan peradaban yang disandingkan dengan mereka. beberapa kriteria penting Khulafaurrashidin (al-Khulafa ar-Rasyidun) sebagai berikut; a. Abu Bakar as-Siddiq

Abu Bakar as-Siddiq, mendapatkan gelar as-Siddiq yang berarti benar setelah masuk Islam. Lahir pada tahun 573 M di sebuah keluarga terhormat di Mekkah setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. nama aslainya adalah Abdullah ibn Abu Kuhafah. Sahabat Nabi yang termasuk as-Sabiqun al-awaalun, yaitu orang yang pertama masuk Islam.

Abu Bakar as-Siddiq selau memberikan contoh yang baik dan selalu mengorbankan jiwa dan raganya hanya untuk kejayaan Islam. Selain itu beliau juga selalu dicaci-maki oleh musuh-musuhnya karena mengikuti agama Islam. Akan tetapi, Abu Bakar as-Siddiq tetap saja setia bahkan ketika Rasulullah saw hijrah, ia tetap setia disampingnya, meski dengan rintangan yang berat. Beberapa program yang terkenal dimasa kejayaan Abu Bakar as-Siddiq adalah:

1) Memerangi orang-orang yang keluar dari Islam (murtad). 2) Memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat. 3) Memerangi orang-orang yang mengaku nabi (nabi palsu).

b. Umar bin Khattab

Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza atau sering disebut dengan Umar bin Khattab adalah seorang sahabat Nabi Muhammad saw, yang dikenal seebagai Khalifah kedua setelah Abu Bakar as-Siddiq. Beliau merupakan sosok yang pemberani sehingga dijuluki dengan singa padang pasir, juga sering ditakuti oleh para musuh-musuhnya.

Ketika menjadi seorang pemimpin ia selalu mendahulukan kepentingan orang banyak dari pada mendahulukan kepentingan pribadinya. Prinsipnya adalah lebih baik tidak makan dan tidur dilantai dari pada makan enak dan tidur diistana sementara rakyatnya menderita. Meskipun dikenal keras kepala, tetapi Umar bin Khattab berhati lembut.

c. „Usman bin Affan

„Usman bin Affan adalah seorang sahabat Nabi termasuk Khulafaurrashidin (al-Khulafa ar-Rasyidun) ke-3 setelah Umar bin Khattab. Dikenal sebagai pedagang kaya raya dan pembisnis yang handal namun sangat dermawan. Mendapat julukan zunnurain yang berarti “pemilik dan cahaya”, dikarenakan menikahi putri kedua dan ketiga Rasulullah, yaitu Ruqayah dan Ummu Kulsum.

Usman bin Affan tidak segan mengeluarkan kekayaannya untuk masyarakat umum. Membeli sumur yang jernih dari seorang

yahudi, lalu di wakafkan untuk kepentingan rakyat umum. Selain itu Usman bin Affan juga memberikan bantuan untuk memperluas masjid Madinah dan membeli tanah disekitarnya. Pada masa Abu Bakar as-Siddiq, Ia memberi gandum untuk membantu kaum miskin yang menderita musim kering.

d. Ali bin Abi Talib

Ali bin Abi Talib mempunyai nama asli Haydar (singa) bin Abu Talib, adalah seorang pemeluk Islam pertama dari keluarga Nabi. Ia adalah seorang sepupu dan menantu-Nya setelah menikah dengan Fatimah. Ali bin Abi Talib dilahirkan dari pasangan Fatimah binti Asad dan Abu Talib. Nabi Muhammad saw bersama Khadijah, mengasuh Ali dan mengangkatnya sebagai anak. Jadi sejak kecil Ali bin Abi Talib telah bersama dengan Rasulullah, dan Ia juga belajar langsung dari-Nya.

Ali bin Abi Talib adalah salah seorang dermawan yang sangat cerdas. Sebagaimana Khalifah Umar bin Khatab, Ali bin Abi Talib sebagai Khalifah terakhir memiliki sifat yang cerdas dan tegas. Proses pergantian Khalifah „Usman bin „Affan ke Khalifah Ali bin Abi Talib mengalami hambatan, terdapat kelompok yang setuju dan menentang. Dalam situasi ini Ali bin Abi Talib tampil tegas sehingga dapat menyelesaikan masalah yang timbul.

Dokumen terkait