• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I I : KAJIAN PUSTAKA

1. Pendidikan akhlak

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan psiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Anonim, UU Sisdiknas, 2007 : 3)

Sedangkan pendidikan yang dimaksud oleh penulis ialah bimbingan atau usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah maupun masyarakat terhadap perkembangan dan pertumbuhan akhlak, moral dan sosial yang mendorong seseorang mempunyai potensi menuju terbentuknya kepribadian yang baik.

b. Akhlak

Akhlak adalah bentuk jamak dari kata khuluk yang berarti budi pekerti, perangi, tingkah laku, atau tabiat. Dari pengertian etimologi ini, akhlak bukan saja merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama manusia, tetapi juga norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan bahkan dengan alam semesta (Azmi, 2006 : 40)

Secara termologi akhlak (budi pekerti) yang terdiri dari kata budi dan pekerti, “budi” ialah yang ada pada manusia, yang berhubungan dengan kesadaran, yang didorong oleh pikiran, ratio, yang disebut karakter. “Pekerti” ialah apa yang terlihat pada manusia, karena didorong oleh perasaan hati yang disebut behavior. Jadi budi pekerti adalah merupakan perpaduan dari hasil ratio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dengan tingkah laku manusia. (Djatmiko :

1996 :26)

Sedangkan akhlak yang dimaksud oleh penulis ialah tingkah laku atau akhlak yang mulia yaitu melaksanakan kewajiban-kewajiban menjauhi segala larangan, baik yang berhubungan dengan Allah maupun yang berhubungan dengan makhluk, baik diri sendiri, orang tua maupun orang lain dan lingkungan.

c. Pendidikan Akhlak

Pendidikan akhlak dalam Islam adalah pendidikan yang mengakui bahwa dalam kehidupan manusia menghadapi hal baik dan

buruk, kebenaran dan kebatilan, keadilan dan peperangan, serta perdamaian dan peperangan. Oleh karena itu Islam menetapkan nilai- nilai dan prinsip-prinsip yang membuat manusia mampu hidup di dunia, sehingga manusia mampu mewujudkan kebaikan di dunia dan akhirat.

Dengan demikian pendidikan akhlak yang dimaksud oleh penulis ialah mendidik dan membimbing akhlak yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip agama baik pendidikan akhlak di rumah, pendidikan akhlak di sekolah, maupun pendidik akhlak di masyarakat, karena pendidikan akhlak adalah tanggung jawab bagi semua orang muslim untuk membawa manusia ke jalan yang benar.

2. Anak Usia Dini a. Pengertian Anak

Anak adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan orang tua kepada Allah SWT. Anak adalah tempat orang tua mencurahkan kasih sayangnya. Dan juga investasi masa depan untuk kepentingan orang tua di akhirat kelak. Oleh karena itu orang tua harus memelihara, membesarkan, merawat, menyantuni, dan mendidik anak- anaknya dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang. (Ilyas, 2007 : 172)

Dengan demikian anak yang dimaksud oleh penulis ialah : manusia yang masih kecil yang harus dikasihi dan disayangi dan dididik dengan penuh tanggung jawab.

b. Usia Dini

Usia dini adalah anak yang masih berumur antara 2 sampai 6 tahun. Pada masa ini anak sangat sensitif. Ia dapat merasakan apa yang terkandung dalam hati ibu bapaknya, artinya anak masih membutuhkan kasih sayang ayah ibunya yang sungguh-sungguh dan pada masa ini juga anak masih berpikir secara inderawi atau anak belum mampu

untuk memahami hal yang maknawi. 3. Pendidikan Akhlak Anak Usia Dini

Pendidikan ankhlak anak usia dini yang dimaksud oleh penulis ialah membimbing atau usaha sadar yang dilakukan oleh orang tua (keluarga), guru (sekolah) dan masyarakat terhadap perkembangan dan pertumbuhan akhlak yang mulia bagi anak usia dini yaitu usia 2 sampai 6 tahun, yang dapat mendorong seseorang (anak) mempunyai potensi menuju terbentuknya kepribadian yang baik.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam membahas beberapa permasalahan-permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yaitu : data atu informasi yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, tulisan hasil penelitian berisi kutipan- kutipan dari kumpulan informasi untuk memberikan ilustrasi dan mengisi

isi laporan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti lebih menitik beratkan kepada gejala proses dari pada hasil dari proses tersebut.

Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan, antara lain :

a. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah jika berhadapan dengan kenyataan jamak.

b. Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden.

c. Metode ini lebih peka dan lebih menyesuaikan dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. (Moleong, 1999:9-10)

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan difokuskan di Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Penulis memilih lokasi tersebut karena Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang merupakan salah satu lokasi yang ada di sekitar Alas Roban yang letak geografisnya sangat strategis dan dekat dengan jalan Pantura (Jakarta- Semarang). Sedangkan luas Desa sentul adalah 24 km2 yang terdiri dari perkampungan penduduk 9 km2, hutan Alas roban 11 km2, dan persawahan 4 km2. Adapun waktu penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih dalam waktu 2 bulan dari proses pengumpulan data hingga selesai penelitian.

3. Subjek Penelitian a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitiaan. Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua lika-liku yang ada di dalam populasi. (Arikunto, 1998 : 115) Populasi dalam penelitian adalah seluruh masyarakat Desa Sentul Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009 yang beijumlah 1975 jiwa dengan 332 kepala keluarga (KK).

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Arikunto, 1998 : 117) Dalam penelitian kualitatif tujuan pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan generalisasi. Adapun pengambilan sampel dalam penelitian dikenakan pada situasi, subjek, informan, dan waktu.

Dalam penelitian ini pengambilan sampel atau subjek penelitian yaitu dengan cara menggunakan metode purposive sampling yaitu subjek di pilih karena beberapa karakteristik, yaitu para orang tua yang mempunyai anak usia dini. Kemudian data yang diperoleh dari sampel dipilih dengan teknik bola salju (snowball sampling), yaitu data dijaring terus menerus sampai menemukan data atau jawaban yang hampir sama. Adapun nama-nama responden yang dijadikan sampel adalah sebagai berikut:

Tabel I

nama-nama responden yang dijadikan sampel

No Nama Keterangan

1 Tohiroh Ibu

2 A. Taufik Ayah

3 Tutik Hanifah Ibu

4 Sri Hartatik Ibu

5 A Wahidin Ayah

6 Sri widayanti Ibu

7 Safaroh Ibu

8 Turyanti Ibu

9 Sulatif Ayah

10 Khasanudin Ayah

4. Metode Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi adalah sebagai pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. (Arikunto, 1998 : 146)

Metode observasi dalam penelitian ini digunakan sebagai alat bantu untuk mendapatkan data-data antara lain, data tentang sosio kultural yang meliputi, kegiatan keagamaan yang dilakukan di masyarakat Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009. Dan data tentang keadaan lokasi Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang.

Kemudian data persepsi masyarakat Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009 yaitu tentang pendidikan akhlak anak usia dini dan yang terakhir yaitu pengamatan terhadap variasi model yang dilakukan masyarakat terhadap pendidikan akhlak anak usia dini,

b. Wawancara

Wawancara adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara dan digunakan untuk menilai keadaan seorang mencari data tentang variabel latar belakang, orang tua, pendidikan, perhatian sikap terhadap sesuatu (Arikunto, 1998 : 145)

Metode ini digunakan sebagai alat bantu juga yaitu untuk mandapatkan data-data tentang persepsi pendidikan akhlak baagi anak usia dini pada masyarakat Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009 yang meliputi kegiatan keagamaan yang diikuti oleh orang tua. Bagaimana cara orang tua mendidik anak usia dini, perilaku dan tingkah laku anak usia dini kepada orang tua, dan apakah penting pendidikan akhlak ditanamkan pada anak usia dini, yang kedua yaitu untuk mandapatkan data tentang variasi model pendidikan akhlak bagi anak usia dini pada masyarakat Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang yang meliputi, memasukkan anak usia dini ke lembaga pendidikan formal yaitu PAUD, memasukkan anak usia dini ke lembaga nonformal yaitu TPQ atau

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998 : 236)

Metode dokomentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data penduduk masyarakat Desa sentul kecamatan Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009 per kepala keluarga (KK), untuk mendapatkan data tempat beribadah yang ada, dan untuk mendapatkan data tentang keadaan lokasi Desa sentul kecamatam Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Patton adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan panafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan uraian dan hubungan di antara dimensi-dimensi uraian. Bogdan dan Taylor mendefiniskan analisis data sebagi proses yang merinci usaha secar formal untuk menemukan dan merumuskan hipotesis keija (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan kepada tema dan hipotesis kerja itu.

Madrasah Diniyah, dan mendidik anak cukup dirumah saja yaitu orang tua itu sendiri sebagai pendidik,

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998 : 236)

Metode dokomentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data penduduk masyarakat Desa sentul kecamatan Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009 per kepala keluarga (KK), untuk mendapatkan data tempat beribadah yang ada, dan untuk mendapatkan data tentang keadaan lokasi Desa sentul kecamatam Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Patton adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan panafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan uraian dan hubungan di antara dimensi-dimensi uraian. Bogdan dan Taylor mendefiniskan analisis data sebagi proses yang merinci usaha secar formal untuk menemukan dan merumuskan hipotesis keija (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan kepada tema dan hipotesis kerja itu.

Madrasah Diniyah, dan mendidik anak cukup dirumah saja yaitu orang tua itu sendiri sebagai pendidik,

Jadi analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis keija yang disarankan oleh data (Moleong, 1999 : 280)

a. Deduktif

Deduktif adalah proses pendekatan yang berangkat dari kebenaran umum mengenai suatu fenomena (teori) dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan (prediksi). Dengan kata lain deduksi berarti menyimpulkan hubungan yang tadinya tidak tampak berdasarkan generalisasi yang sudah ada (Azwar, 2007:40)

Pendekatan deduktif adalah berfikir dari suatu keadaan yang abstrak kepada yang kongkret. Dengan kata lain deduktif adalah kaidah umum dengan mengambil kesimpulan khusus.

Penerapan pendekatan deduktif dimaksud dalam penelitian ini yaitu membnatu untuk menyimpulakn hal-hal yang bersifat umum menjadi khusus atau kongkret dalam penelitian ini untuk menyimpulakn hasil wawancara dan observasi yang dilakukan antara lain tentang data persepsi masyarakat tentang pendidikan akhlak anak usia dini, kondisi keagamaan masyarakat, dan model masyarakat tentang pendidikan akhlak anak usia dini di Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009.

Adapun penerapan pendekatan induktif dalam penelitian ini digunakan untuk mengorganisasikan faktor-faktor dan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada masyarakat Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Tahun 2009. Yang meliputi mengenai kondisi keagamaan, persepsi pendidikan akhlak bagi anak usia dini, dan variasi model pendidikan akhlak bagi anak usia dini pada masyarakat Desa sentul kecamatan Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009.

c. Reduksi

Reduksi data ialah proses penelitian, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data yang muncul dari catatan- catatan yang tertulis di lapangan sesuai dengan tema yang diteliti. Data yang diperoleh dan lapangan ditulis atau diketik dalam bentuk uraian atau laporan yang terinci (Nasution, 2003 :129)

Pada mulanya data yang diperoleh dikumpulkan dan diindentifikasi secara sederhana yangsesuai dengan data yang diperoleh yaitu tentang kondisi sosiokultural masyarakat. Persepsi pendidikan akhlak anak usia dini pada masyarakat Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009. Kemudian data- data tersebut disusun secara teliti, sistematis dan terperinci dalam bentuk uraian atau laporan.

d. Sintesis

Sintesis yaitu mengintegrasikan semua unsur baik dan menyisihkan atau melengkapi semua unsur yang tidak memadai. Sintesis itu tidak menambah pemahaman serba baru, melainkan menyeimbangkan semua yang telah ditentukan (Bakker dan Akhmad Charis Zubair, 1994 : 100)

Penerapan sintesis dalam penelitian ini yaitu menggabungkan pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan pokok permasalahan yakni mengenai pendidikan akhlak anak usia dini, dari hasil data-data yang telah disusun secara sistematis yaitu tentang kondisi sosiokultural, persepsi pendidikan akhlak anak usia dini, dan variabel model pendidikan akhlak anak usia dini. Kemudian data-data tersebut digabungkan dengan pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan pokok permasalahan pendidikan akhak anak pada usia dini.

G. Sitematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998 : 236)

Metode dokomentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data penduduk masyarakat Desa sentul kecamatan Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009 per kepala keluarga (KK), untuk mendapatkan data tempat beribadah yang ada, dan untuk mendapatkan data tentang keadaan lokasi Desa sentul kecamatam Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Patton adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan panafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan uraian dan hubungan di antara dimensi-dimensi uraian. Bogdan dan Taylor mendefmiskan analisis data sebagi proses yang merinci usaha secar formal untuk menemukan dan merumuskan hipotesis keija (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan kepada tema dan hipotesis keija itu.

Madrasah Diniyah, dan mendidik anak cukup dirumah saja yaitu orang tua itu sendiri sebagai pendidik,

Jadi analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis keija yang disarankan oleh data (Moleong, 1999 : 280)

a. Deduktif

Deduktif adalah proses pendekatan yang berangkat dari kebenaran umum mengenai suatu fenomena (teori) dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan (prediksi). Dengan kata lain deduksi berarti menyimpulkan hubungan yang tadinya tidak tampak berdasarkan generalisasi yang sudah ada (Azwar, 2007:40)

Pendekatan deduktif adalah berfikir dari suatu keadaan yang abstrak kepada yang kongkret. Dengan kata lain deduktif adalah kaidah umum dengan mengambil kesimpulan khusus.

Penerapan pendekatan deduktif dimaksud dalam penelitian ini yaitu membnatu untuk menyimpulakn hal-hal yang bersifat umum menjadi khusus atau kongkret dalam penelitian ini untuk menyimpulakn hasil wawancara dan observasi yang dilakukan antara lain tentang data persepsi masyarakat tentang pendidikan akhlak anak usia dini, kondisi keagamaan masyarakat, dan model masyarakat tentang pendidikan akhlak anak usia dini di Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009.

b. Induktif

Induktif adalah proses logika yang berangkat dari data empirik lewat observasi menuju kepada suatu teori. Dengan kata lain induksi adalah proses mengorganisasikan fakta-fakta atau hasil-hasil pengamatan yang terpisah-pisah menjadi suatu rangkaian hubungan atau suatu generalisasi (Saifuddin Azwar, 2007 : 40)

Pendekatan induktif dimaksud untuk membantu pemahaman tentang pemaknaan dalam data yang rumit melalui pengembangan tema-tema yang diikhtisarkan dari data kasar. Pendekatan ini jelas dalam analisis data kualitatif.

Analisis data secara induktif ini digunakan karena beberapa alasan antara lain :

1) Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam kata.

2) Analisis induktif lebih dapaat membuat hubungan peneliti- responden menjadi eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel.

3) Analisis demikian lebih dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya.

4) Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan.

5) Analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara peksplisif sebagai bagian dari struktur analisis (Moleong, 1999 :

Adapun penerapan pendekatan induktif dalam penelitian ini digunakan untuk mengorganisasikan faktor-faktor dan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada masyarakat Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Tahun 2009. Yang meliputi mengenai kondisi keagamaan, persepsi pendidikan akhlak bagi anak usia dini, dan variasi model pendidikan akhlak bagi anak usia dini pada masyarakat Desa sentul kecamatan Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009.

c. Reduksi

Reduksi data ialah proses penelitian, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data yang muncul dari catatan- catatan yang tertulis di lapangan sesuai dengan tema yang diteliti. Data yang diperoleh dan lapangan ditulis atau diketik dalam bentuk uraian atau laporan yang terinci (Nasution, 2003 : 129)

Pada mulanya data yang diperoleh dikumpulkan dan diindentifikasi secara sederhana yangsesuai dengan data yang diperoleh yaitu tentang kondisi sosiokultural masyarakat. Persepsi pendidikan akhlak anak usia dini pada masyarakat Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009. Kemudian data- data tersebut disusun secara teliti, sistematis dan terperinci dalam bentuk uraian atau laporan.

d. Sintesis

Sintesis yaitu mengintegrasikan semua unsur baik dan menyisihkan atau melengkapi semua unsur yang tidak memadai. Sintesis itu tidak menambah pemahaman serba baru, melainkan menyeimbangkan semua yang telah ditentukan (Bakker dan Akhmad Charis Zubair, 1994 : 100)

Penerapan sintesis dalam penelitian ini yaitu menggabungkan pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan pokok permasalahan yakni mengenai pendidikan akhlak anak usia dini, dari hasil data-data yang telah disusun secara sistematis yaitu tentang kondisi sosiokultural, persepsi pendidikan akhlak anak usia dini, dan variabel model pendidikan akhlak anak usia dini. Kemudian data-data tersebut digabungkan dengan pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan pokok permasalahan pendidikan akhak anak pada usia dini.

G. Sitematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka berisi tentang landasan teori yang membahas tentang pendidikan akhlak, anak usia dini dan pendidikan akhlak anak usia dini, dan berisi tentang telaah pustaka.

BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Paparan data dan temuan penelitian berisi tentang paparan data dan temuan penelitian yang meliputi kondisi keagamaan, persepsi pendidikan akhlak anak usia dini, dan variasi model pendidikan akhlak anak usia dini.

BAB IV : PEMBAHASAN

Pembahasan berisi tentang kondisi keagamaan masyarakat, persepsi masyarakat pendidikan akhlak anak usia dini, dan variasi model pendidikan akhlak anak usia dini.

BAB V : PENUTUP

A. Land asan Teori

1. Pendidikan Akhlak

a. Pendidikan

Dokumen terkait