• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEORI

B. Pendidikan Berpakaian Islami

Menurut M. Quraish Shibab, “al-Qur’an paling tidak menggunakan tiga

istilah untuk pakaian, yaitu libas, tsiyab, dan sarabil. Kata libas ditemukan sebanyak sepuluh kali, tsiyab ditemukan sebanyak delapan kali, sedangkan

sarabil ditemukan sebanyak tiga kali dalam dua ayat”.34

Menurut Syaikh Abdul Wahab Abdussalam Thawilah, “pakaian yaitu apa

yang dikenakan oleh manusia untuk menutup anggota tubuhnya, keseluruhan atau sebagiannya, untuk melindungi dirinya dari panas dan bahaya, seperti gamis, pakaian, dan selendang, dan inti dari berpakaian adalah menutupi”.35

Menurut M. Quraish Shihab:

Sejak dini Allah SWT telah mengilhami manusia sehingga timbul dalam dirinya dorongan untuk berpakaian, bahkan kebutuhan untuk berpakaian, sebagaimana diisyaratkan dalam QS. Tha-Ha [20]: 117-118, yang mengingatkan Adam bahwa jika ia terusir dari surga karena setan, tentu ia akan bersusah payah di dunia untuk mencari sandang, pangan, dan

33 Zakiah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), cet. Ke-III, h. 21.

34 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2013), h.205. 35 Syaikh Abdul Wahab Abdussalam Thawilah, Adab Berpakaian dan Berhias, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2014), h. 10.

papan. Dorongan tersebut diciptakan Allah dalam naluri manusia yang memiliki kesadaran kemanusiaan. Itu sebabnya terlihat bahwa manusia primitif pun selalu menutupi apa yang dinilainya sebagai aurat.36

Berpakaian dalam Islam dikenakan oleh seseorang sebagai ungkapan ketaatan dan ketundukan kepada Allah, karena itu berpakaian bagi orang muslim maupun muslimah memiliki nilai ibadah. Oleh karena itu dalam berpakaian seseorang harus mengikuti aturan yang ditetapkan Allah dalam

al-Qur’an dan as-Sunnah. Dalam berpakaian seseorang pun tidak dapat

menentukan kepribadiannya secara mutlak, akan tetapi sedikit dari pakaian yang digunakannya akan tercermin kepribadiannya dari sorotan lewat pakaiannya.

“Pakaian adalah nikmat dan anugerah Allah yang besar diberikan kepada hamba-hamba-Nya, Allah memuliakan mereka dengan pakaian tersebut, sebab ia dapat menutupi dan melindungi anggota tubuhnya, menghadirkan keindahan, karena itu kebutuhannya kepada pakaian merupakan hal pokok yang harus terpenuhi.”37

“Islam mengajarkan bahwa pakaian adalah penutup aurat. Islam mewajibkan setiap wanita dan laki-laki untuk menutupi anggota tubuhnya yang menarik perhatian lawan jenisnya. Langkah pertama yang diambil Islam dalam usaha mengukuhkan bangunan masyarakatnya adalah melarang bertelanjang dan menentukan aurat laki-laki dan wanita.”38

Berpakaian adalah mengenakan pakaian untuk menutupi aurat dan sekaligus perhiasan untuk memperindah jasmani seseorang. Berpakaian tidak hanya sekedar kain penutup badan, tidak hanya sekedar mode atau trend yang mengikuti perkembangan zaman. Islam mengajarkan tata cara atau adab berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama, baik secara moral, indah dipandang dan nyaman digunakan.

Islam datang untuk menghadirkan masyarakat yang bersih dan menjaga diri, karena itu, Islam melarang menyingkap aurat secara umum, dan secara

36 Shihab, op. cit., h. 210.

37 Abdussalam Thawilah, op. cit., h. 3.

khusus sangat menekankan kepada kaum wanita agar menjaga tubuhnya. Islam telah menata sebuah aturan dalam rangka menjaga kemuliaan dan kehormatan dirinya, Islam menyuruh kaum wanita untuk berhijab disertai keindahan.39

Menurut Syaikh Abdul Wahab Abussalam Thawilah, pakaian itu memiliki hukum taklif terdiri dari lima bagian:

1. Pakaian yang wajib, yaitu yang berfungsi menutup aurat, menjaga dari panas serta bahaya-bahaya yang lain.

2. Pakaian yang disukai, tujuannya berfungsi sebagai perhiasan dan memperlihatkan kenikmatan tanpa disertai sikap sombong dan berlebih-lebihan, hal ini bisa dilihat pada momentum hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, hari jum’at, berkumpul untuk sebuah acara serta momentum-momentum lainnya. Allah berfirman, “Dan adapun dengan nikmat Tuhanmu maka ceritakanlah”. (QS. Adh-Dhuha: 11) 3. Yang diharamkan, yaitu pakaian dan perhiasan yang Allah haramkan

karena sebuah hikmah yang Allah kehendaki, seperti sutra, emas bagi laki-laki, wanita menampakkan perhiasannya, pakaian yang digunakan dengan maksud sombong.

4. Yang dibenci (makruh), pakaian yang dikenakan secara berlebih-lebihan dan sombong. Diriwayatkan dari Amru bin Syu’aib dari

ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah SAW bersabda, “makan

dan minumlah, berpakaianlah, dan bersedekahlah tanpa berlebih-lebihan dan sombong.”

5. Yang diperbolehkan (mubah), yaitu pakaian yang bagus untuk berhias, yang bersih dari sikap berlebih-lebihan.40

Islam tidak pernah menentukan bentuk pakaian tertentu, akan tetapi hanya meletakkan dasar-dasar dan kaidah pokok dalam aturan berpakaian dan memerintahkan untuk menaati aturan-aturan tersebut. Apabila seorang laki-laki dan wanita telah memerhatikan aturan dan kaidah tersebut, maka itulah

pakaian yang sesuai dengan syari’at, tanpa harus mempermasalahkan bentuk

pakaian, jahitan, dan hal-hal yang lain. Dan di antara kaidah penting tersebut ialah hendaknya pakaian itu menutupi aurat.

Semua ketentuan yang diwajibkan Islam kepada wanita dalam hal pakaian bertujuan untuk mencegah terjadinya fitnah dan kerusakan. Wanita benar-benar diperhatikan secara berlebihan di mana tidak dilakukan pada

39 Abdussalam Thawilah. loc. cit. 40Ibid., h. 13.

kaum laki-laki. Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan para istri Rasulullah saw. dan wanita-wanita mukmin untuk berhijab. Seperti yang sudah diketahui bahwa perintah berhijab datang setelah ditetapkan perintah wajibnya menutup aurat, karena itu batasan yang ditutup dalam berhijab lebih dari batasan kewajiban menutup aurat.

Dapat penulis simpulkan bahwa berpakaian Islami merupakan hal mutlak yang harus diperhatikan oleh setiap muslim dan muslimah karena sejak zaman Rasulullah saw. sampai sekarang ini berpakaian itu merupakan hal yang tidak boleh dilalaikan karena dengan berpakaian, aurat manusia akan tertutup dan terlindung dari segala penyakit. Dengan berpakaian Islami ini, kaum wanita akan lebih terhormat dan terpandang. Mereka juga akan terjaga dari gangguan orang-orang usil dan tidak bermoral.

Dokumen terkait