• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Kajian Teori

2.1.3 Pendidikan Karakter Kebangsaan

Pendidikan karakter kebangsaan ini akan membahas tentang pengertian dari karakter, karakter kebangsaan, dan pendidikan karakter kebangsaan.

2.1.3.1. Pengertian dari karakter

Karakter Kata “karakter” yang dalam bahasa Inggris character, berasal dari istilah Yunani character dari kata charassein yang berarti membuat tajam atau membuat dalam (Kurniawan 2013:28). Sejalan dengan itu, karakter merupakan cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk dapat hidup dan bekerjasama, bak dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang memiliki karakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan mepertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusan yang ia buat (Suyanto dalam Kurniawan, 2013:28). Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan pebuatan berdasarkan norma-norma dan adat istiadat yang ada. Karakter dalam diri seseorang akan terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan, sikap yang diambil dalam

menanggapi keadaan, dan kata-kata yang diucapkan kepada orang lain. Pada akhirnya, karakter ini akan menempel dalam diri seseorang dan sering orang yang bersangkutan tidak menyadari karakternya. Orang lain biasanya lebih mudah untuk menilai karakter seseorang. Interaksi seseorang dengan orang lain menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakter bangsa hanya dapat dilakukan melalui pengembangan karakter individu seseorang. Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah nilai dari watak yang dimiliki seseorang dan tertanam dalam diri seseorang, namun banyak orang yang tidak menyadari akan karakter yang dia miliki.

2.1.3.2. Karakter kebangsaan

Karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas, baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang. Karakter bangsa Indonesia akan menentukan perilaku kolektif kebangsaan Indonesia yang khas-baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI (Pemerintah Republik Indonesia, 2010: 07). Berlandaskan filsafat Pancaila, karakter kebangsaan berarti bahwa setiap aspek karakter harus didasari dengan nilai-nilai yang ada di dalam kelima sila Pancasila, berikut adalah keterangan lebih lanjut (Pemerintah Republik Indonesia, 2010:20-21):

Karakter Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa seseorang tercermin antara lain dapat saling menghormati dan saling bekerjasama dengan umat agama lain, tidak memaksakan agama dan kepercayaan orang lain.

2. Bangsa yang menjunjung kemanusiaan yang adil dan beradab

Karakter kemanusiaan seseorang tercermin dalam persamaan derajat, hak dan kewajiban, saling mencintai, tenggang rasa, saling menghormati, saling bekerjasama dan bergotong royong dengan orang lain, dan lain sebagainya. 3. Bangsa yang mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa

Karakter kebagsaan seseorang tercermin dalam sikap persatuan, kesatuan, dan kepentingan bersama, rela berkorban demi bangsa dan negara, menjunjung tinggi bangsa Indonesia, dan lain sebagainya.

4. Bangsa yang demokratis menjunjung tinggi hukum dan hak asasi manusia Karakter kerakyatan seseorang tercermin dalam perilaku yang lebih mengutamakan kepentingan orang lain dan kepentingan negara, tidak memaksakan kehendak orang lain, mengutamakan musyawarah bersama dan memutuskan pendapat secara bersama demi kepentingan bersama, dan lain-lain.

5. Bangsa yang mengedepankan keadilan dan kesejahteraan

Karakter keadilan sosial seseorang tercermin dalam perbuatan yang mencerminkan sikap gotong royong, adil, menghormati hak-hak orang lain, dan lain sebagainya.

Pendidikan karakter kebangsaan merupakan usaha sadar dan terencana guna mewujudkan proses pemberdayaan dan pembudayaan potensi pesrta didik untuk membangun karakter pribadi berupa kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil keterpaduan empat bagian yakni olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa (Pemerintah Republik Indonesia, 2010: 28). Pendidikan karakter kebangsaan dapat membentuk individu-individu yang berkarakter yang dimaknai dalam empat bagian yaitu olah hati, olah pikir, olah raga, olah rasa dan karsa. Berikut penjelasan lebih lanjut menganai keempat bagian tersebut (Pemerintah Republik Indonesia, 2010:22).

1. Karakter yang bersumber dari olah hati

Olah hati adalah kemampuan hidup manusia yang bersumber dari hati untuk mengelola aspek-aspek spiritual yang membentuk karakter manusia (Yaumi, 2014:53). Karakter yang bersumber dari olah hati adalah sebagai berikut: beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, tertib, taat aturan, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik.

2. Karakter yang bersumber dari olah pikir

Olah pikir adalah berkaitan dengan otak, pikiran, dan cipta (Yaumi, 2014:45). Karakter yang bersumber dari olah pikir diantaranya adalah sebagai berikut: cerdas, kritis, kreatif, inovativ, ingin tahu, produktif, berorientasi iptek, dan reflektif.

Olah raga merupakan suatu bentuk akivitas fisik yang melibatkan gerakan tubuh dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran tubuh atau jasmani (Yaumi, 2014:56). Karakter yang bersumber dari olah raga diantaranya adalah bersih dan sehat, sportif, tangguh, handal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih.

4. Karakter yang bersumber dari olah rasa dan karsa

Olah rasa lebih cenderung pada emosional, empati, perasaan moral (Yaumi, 2014:50).karakter yang bersumber dari olah rasa dan karsa adalah sebagai berikut: kemanusiaan, saling menghargai, gotong royong, kebersamaan, ramah, hormat, toleran, nasionalis, peduli, kosmoplit (mendunia), mengutamankan kepentingan umum, cinta tanah air (patriotis), bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja.

Karakter yang terkandung dalam upacara nyadran diantaranya adalah olah hati yang nampak dalam acara doa di depan makam dan pada saat acara kenduri dengan permohonan agar segala dosa dari yang telah meninggal diampuni dan ditempatkan di sisi-Nya, beroda merupakan salah satu bentuk ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Olah pikir berkenaan dengan rasa ingin tahu dan berpikir kritis, hal tersebut ditunjukkan ketika seorang anak bertanya tentang arti dari upacara nyadran. Olah raga/kinestetika yang terlihat dalam upacara besik dimana masyarakat membersihkan area makam dengan menggunakan cangkul, sabit, sapu, dan lain-lain. Olah rasa dan karsa meliputi gotong royong dan kebersamaan yang terlihat di dalam acara besik, dimana semua masyarakat salig tolong menolong dalam membersihkan area pemakaman.

Dokumen terkait