• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peta Kurikulum Pendidikan Spsialis Anestesiologi

Catatan : Waktu dan semester di atas tidak mengikat. Hasil pembelajaran (learning outcome) bergantung pada pencapaian kompetensi. Bila sudah dianggap kompeten bisa naik semester (penilaian meliputi segi kognitif, afektif, psikomotor. Kognitif : lulus ujian, menyelesaikan tugas ilmiah. Psikomotor: mencapai jumlah kasus sesuai tabel di bawah.

24

Afektif: penilaian tingkah laku/kepribadian)

MODUL PENDIDIKAN ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF

No Modul I IISemesterIII IV V VI VII SKS

1 Modul Keterampilan Dasar Anestesiologi I

2 Modul Keterampilan Dasar Anestesiologi II

3 Modul Keterampilan Dasar Anestesiologi III

4 Modul Kedokteran Perioperatif I 5 Modul Kedokteran Perioperatif II 6 Modul Persiapan Obat dan Alat

Anestesia

7 Modul Traumatologi I 8 Modul Anestesia Umum

9 Modul Analgesia regional I (Bier’s block, spinal)

10 Modul Analgesia regional II (epidural, kaudal, blok saraf) 11 Modul Anestesia Bedah Ortopedi I 12 Modul Anestesia Bedah Ortopedi II 13 Modul Anestesia Bedah Onkologi

dan Bedah Plastik

14 Modul Anestesia Bedah Urologi 15 Modul Anestesia Obstetri I 16 Modul Anestesia Obstetri II 17 Modul Anestesia Bedah THT I 18 Modul Anestesia Bedah THT II 19 Modul Anestesia Bedah Mata 20 Modul Anestesia Bedah Pediatrik I

(prosedur sederhana)

21 Modul Anestesia Bedah Pediatrik II (lanjutan)

22 Modul Anestesia Bedah Saraf I 23 Modul Anestesia Bedah Saraf II 24 Modul Anestesia Bedah Rawat

Jalan

No Modul I IISemesterIII IV V VI VII SKS

26 Modul Anestesia Kardiotorasik II 27 Modul Anestesia Bedah Darurat 28 Modul Anestesia Bedah Invasif

Minimal

29 M odul Anestesia Di luar Kamar Bedah

30 Modul Anestesia dan Penyakit Khusus

31 Modul Anestesia dan Penyakit Langka

32 Modul Traumatologi II

33 Modul Post Anesthesia Care Unit (PACU)

34 Modul Penatalaksanaan Nyeri 35 Modul Intensive Care I 36 Modul Intensive Care II 37 Modul Penelitian

38 Modul Kemampuan Komunikasi dan Profesionalisme

Jumlah Modul 7 10 9 7 4 7 2

Modul selengkapnya tercantum di BUKU MODUL ANESTESI TAHAP - TAHAP PENDIDIKAN

1. Tahap Pertama (Orientasi dan Pembekalan)

Setelah menyelesaikan tahap ini, meliputi semester ke 1 dan 2, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut : Kognitif atau Pengetahuan

1. Mengetahui dasar-dasar metodologi penelitian, fi lsafat ilmu, statistik, biologi sel, etika dan medikolegal serta komunikasi atau hubungan antara dokter dengan pasien/keluarga pasien. 2. Mengetahui fisiologi fungsi-fungsi tubuh dalam keadaan normal, hubungan antara fungsi tersebut dengan perubahan fungsi yang dapat timbul dalam prakte anestesia. Utamanya adalah fi siologi nyeri, respirasi, sirkulasi, susunan syaraf pusat dan perifer, ginjal, neuromuscular junction, metabolik dan endokrin.

3. Mengetahui farmakologi, meliputi prinsip-prinsip farmakologi umum,farmakologi obat yang lazim dipakai dalam praktek anestesi, utamanya farmakokinetika dan farmakodinamik. 4. Mengetahui prinsip sifat-sifat dan kimia dalam klinik

anestesiologi.

5. Mengetahui prinsip kerja alat atau mesin anestesi, demikian pula alat-alat monitor EKG, pulse oksimeter. Kapnografi , nerve-stimulator.

6. Mengetahui secara dini dalam keadaan emergensi yang mengancam nyawa, baik pada waktu induksi, selama maupun pasca anestesia, serta mengetahui cara mengatasi keadaan tersebut.

7. Mengetahui teori premedikasi, induksi, pemeliharaan anestesia dan pengelolaan pasca anestesia/pasca bedah pasien-pasien status fi sik ASA 1-2 untuk pasien berumur 5-60 tahun, pada kasus-kasus bedah umum tertentu, bedah THT, bedah mata dan bedah obsgin.

28

8. Mengetahui teori anestesia subarakhnoid dan epidural 9. Mengetahui teori tindakan resusitasi jantung paru otak 10. Mengetahui teori dasar keseimbangan cairan, asam-basa dan

elektrolit.

11. Mengetahui teori nyeri akut dan penanggulangannya

12. Mengetahui cara mengatur posisi pasien yang aman selama operasi dan mengetahui akibat buruknya.

13. Mengetahui pengelolaan pasien trauma dalam kegawatan yang mengancam nyawa dan atau cacat.

Psikomotor atau Ketrampilan

Mampu melakukan anestesia umum dan anestesia subarakhnoid pasien dengan ASA 1-2 pada umur 5-60 tahun

1. Mampu melakukan penilaian kondisi pasien pre-operatif. 2. Mampu mengoptimalkan kondisi pasien sebelum operasi 3. Mampu melakukan tehnik dan interprestasi pemantauan

fungsi-fungsi vital, tekanan darah, EKG, pulse-oksimetri, kapnografi , monitor neuro-muskular.

4. Mampu mengatur meja operasi.

5. Mampu melakukan beberapa tehnik induksi anestesia inhalasi, intravena, intravena perektal

6. Mampu menggunakan dengan benar sungkup muka, sungkup laring, intubasi trakeal serta melakukan pemeliharaan anestesia dengan aman.

7. Mampu mengelola jalan nafas dengan baik dengan cara - cara butir 6

8. Mampu melakukan nafas bantu, nafas kendali manual secara terlatih dan benar.

9. Mampu mengenal dengan cepat dan tanggap terhadap keadaan emergency yang mengancam nyawa pasien serta mampu melakukan penanganannya.

10. Trampil melakukan ekstubasi dan pengawasan masalah-masalah dan komplikasi paska ekstubasi dan paska bedah seperti muntah, obstruksi jalan nafas, spasme laring, spasme bronkus, syok, delirium dan lain-lain.

11. Mampu melakukan anestesi subarakhnoid dan telah melakukan anestesi epidural serta mampu mengatasi komplikasi akut yang mungkin terjadi.

12. Mampu melakukan resusitasi jantung paru (RJP), bantuan hidup dasar dan bantuan hidup lanjut.

13. Mampu mengelola pasien dalam keadaan kedaruratan yang mengancam nyawa- nyawa dan atau cacat.

Afektif atau Sikap

1. Menyadari bahwa tugas anestesi adalah bagian dari tugas tim yang menangani pasien yang memerlukan tindakan operasi dan atau tindakan medik lain, sehingga harus mampu berkomunikasi dan adaptasi dengan baik terhadap anggota tim yang lain. 2. Bersikap etis pada pasien dan selalu menjunjung tinggi etika

kedokteran.

3. Memiliki rasa tanggung jawab pada setiap tugas

4. Tanggap terhadap kesulitan yang dihadapi sejawat anestesi pada waktu tugas bersama dan siap untuk memberikan pertolongan, sebaliknya tanggap terhadap keterbatasan kemampuan sendiri, sehingga tidak segan - segan untuk meminta bantuan sejawat lain, demi keselamatan pasien.

5. Bekerja secara sistematik, cekatan, teliti dalam masalah-masalah detil

6. Bersikap proaktif untuk meningkatkan kemampuan diri dengan selalu berupaya mendapat dan belajar lebih banyak jumlah dan variasi kasus.

7. Mengikuti acara-acara ilmiah didalam dan di luar pendidikan resmi.

30

8. Menyelesaikan dua makalah tepat sesuai jadwal.

9. Ikut berperan dan membantu pendidikan mahasiswa kedokteran dan atau perawat.

10. Mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh pengelola pendidikan.

Prasyarat untuk mencapai Kompetensi

1. Telah melakukan tindakan anestesi umum sejak persiapan, optimalisasi, premedikasi, induksi, pemeliharaan anestesi, pengelolaan pasca bedah pada kasus status fi sik ASA 1-2 umur 5-60 tahun, pada bedah umum, bedah THT, bedah mata, bedah obsgin sebanyak minimal 200 kasus

2. Melakukan anestesi subarakhnoid sebanyak 50 kali

3. Trampil dalam menyampaikan pendapat scara sistematis serta logis dan benar.

4. Telah mempresentasikan 2 makalah. 2. Tahap Kedua (Magang)

Setelah menyelesaiakan tahap ini, meliputi semester ke 3 dan 4 peserta didik diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut : Kognitif atau Pengetahuan

1. Memahami akan aplikasi ilmu dasar anestesiologi pada praktek anestesia

2. Memahami farmakokinetika dan farmakodinamika obat-obat anestesi dan obat- obat pendukung yang lain

3. Memahami tanda-tanda abnormal atau komlikasi-komplkasi yang timbul akibat teknik dan pemberian anestesi yang dilakukan tidak benar serta mampu dengan cepat mengenal dan mengatasi masallah tersebut.

4. Memahami masalah kekhususan anestesi pada bedah umum, bedah kepala leher, THT, bedah mata , bedah caesar.

5. Mengetahui teori anestesi pada bedah pediatri.

6. Mengetahui teori dasar-dasar critical care pada kasus di intensive care unit

Psikomotor atau Ketrampilan

1. Mampu mengelola pasien pasca bedah, baik diruang pulih maupun di ICU.

2. Trampil melakukan anestesi subarakhnoid dan epidural 3. Trampil melakukan anestesi bedah emergency sesuai tahapan 4. Mampu melakukan anestesi bedah pediatri

5. Mampu melakukan anestesi pada bedah cesar

6. Mampu melakukan anestesi pada pasien status fi sik ASA 3-4 sesuai tahapan

7. Mampu menilai pasien ICU, baik paska bedah atau bukan pasca bedah, serta mampu mengenal dan melakukan tindakan awal terhadap keadaan-keadaan yang mengancam nyawa pasien. 8. Mampu mengelola masalah nyeri akut.

Afektif atau Sikap

1. Bersikap dewasa tenang dan lebih percaya diri walaupun dalam situasi yang paling sulit sekalipun

2. Lebih tanggap terhadap tanda-tanda kegawatan yang mengancam keadaan atau nyawa pasien dan bersikap cepat dan tepat melakukan antisipasi.

3. Selalu siap mempertimbangkan pendapat senior maupun yunior

4. Bersedia memberikan pengetahuan dan pengalaman teori dan praktek anestesia kepada residen lebih yunior

5. Berperan serta dalam mendidik dan mengajar mahasiswa kedokteran dan perawat.

32

Prasayarat untuk mencapai Kompetensi

1. Telah melakukan anestesia epidural sebanyak minimal 30 kasus 2. Telah melakukan anestesia bedah efektif dan emergency bedah pediatri termasuk neonatus minimal 50 elektif dan 20 emergency.

3. Telah melakukan anestesi bedah elektif dan emergency pasien status fi sik ASA 3- dewasa dan pediatri 100 kasus

4. Telah melakukan anestesia bedah cesar minimal 20 kasus 5. Telah mempresentasikan 6 makalah wajib sesuai jadwal 6. Trampil dalam menjelaskan secara sistematik dan logis

serta benar terhadap kasus-kasus anestesi bermasalah atau komplikasi - komplikasi yang timbul, maupun kasus-kasus ICU. 7. Telah melakukan anestesi umum, anestesia regional bedah

elektif dan emergency sebanyak 1000 kasus 8. Telah mempersiapkan proposal penelitian. 3. Tahap Ketiga (Mandiri)

Setelah menyelesaikan tahap ini, meliputi semester ke 5, 6 dan 7 peserta didik diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut : Kognitif atau Pengetahuan

1. Memahami patofi siologi penyakit yang menyertai kondisi pasien dihubungkan dengan tindakan anestesi

2. Memahami patofi sologi penyakit pasien pediatri dan neonatus. 3. Menguasai prinsip-prinsip penting tentang Intensive Care

Medicine

4. Menguasai penanggulangan nyeri akut

5. Mengetahui masalah-masalah dan tehnik anestesia bedah kraniotomi, bedah jantung dan bedah paru.

6. Mengetahui cara nelakukan prosedur klinik serta penggunaannya tindakan invasif, seperti pemasangan kateter vena sentral, krikotirotomi, kateter intra arterial, kateter Swan Ganz dan lain-lain.

7. menguasai pengelolaan anestesi untuk prosedur diagnostik, radiotherapi, anestesi pada pasien dengan status fi sik ASA 3-5 8. Mengetahui cara bertindak selaku leader atau chief resident, alih ilmu pada residen lebih muda, mahasiswa kedokteran maupun perawat.

9. Mengetahui cara mengelola ICU 10. Mengetahui pengelolaan nyeri kronik. Psikomotor atau ketrampilan Afektif dan Sikap

1. Sebagai chief atau pimpinan residen, bertanggung jawab atas kelancaran pelayanan anestesi bedah elektif dan emergency maupun prosedur lain yang memerlukan kehadiran dokter anestesi.

2. Bertanggung jawab atas koordinasi tugas pelayanan anestesi serta penanggulangan masalah anestesi yang dihadapi, sendiri atau secara bersama.

3. Memiliki motivasi besar untuk alih ilmu dan pengalaman pada residen yunior, mahasiswa kedokteran maupun perawat. 4. Bersikap tenang atau kepala dingin dan dapat menguasai diri

terhadap kritik yang bertujuan demi kebaikan pasien.

5. menjunjung tinggi etik dan kode etik kedokteran terhadap pasien sebagai subyek penelitian.

6. Sikap saling menghargai terhadap sesama sejawat anestesi maupun sejawat disiplin lain, baik didalam tugas sebagai suatu tim maupun diluar tugas.

7. Sikap disiplin dan bijaksana terhadap teman-teman sekerja suatu tim baik senior, satu angkatan maupun yunior.

Prasyarat untuk mencapai Kompetensi

1. Telah melakukan anestesi umum dan regional pada bedah elektif dan emergency serta pada semua status fi sik ASA antara 1500 sampai 1750 kasus, termasuk diantara minimal 300 operasi emergency dan diantaranya termasuk butir 2,3,4 dan 5

34

2. Telah melakukan anestesi bedah kraniotomi sebanyak minimal 50 kasus

3. Telah melakukan asistensi anestesi bedah jantung minimal 10 kasus

4. Telah melakukan asistensi anestesi bedah paru minimal 10 kasus 5. Telah berhasil melakukan anestesi blok lain , (selain subarakhnoid

dan epidural), sebanyak minimal 10 kali

6. Telah melakukan pengelolaan ICU minimal 10 jenis kasus 7. Telah berhasil melakukan pemasangan kateter- vena sentral

minimal 10 kali

8. Telah bertindak sebagai chief residen selama minimal 2 kali 9. Telah bertindak sebagai pimpinan sidang laporan pagi/parade

minimal sebanyak 20 kali

10. Telah memimpin sidang ilmiah referat dan lain-lain minimal 2 kali

11. Telah mempresentasikan semua makalah wajib dan telah menyelesaikan tulisan penelitian akhir.

BAB VII

Dokumen terkait