• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Uji Instrumen

2) Pendidikan Terakhir

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dibagi menjadi 3 yaitu diploma, strata 1 (S1), dan strata 2 (S2). Berikut ini adalah hasil karakteristik responden yang terlibat berdasar pendidikan terakhir :

Tabel V.6

Hasil Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

D3 2 4%

S1 36 72%

S2 12 24%

Jumlah 50 100%

Sumber: Data primer yang diolah Mei 2019

Dari tabel V.6 bisa dilihat bahwa responden dengan pendidikan terakhir strata 1 (S1) memiliki persentase paling besar yaitu 72% atau berjumlah 36 orang. Lalu responden dengan pendidikan strata 2 (S2) memilliki persentase yang lebih kecil, yaitu sebesar 24%atau berjumlah 12 orang. Dan responden dengan pendidikan terakhir diploma memiliki persentase paling kecil yaitu sebesar 4% atau hanya 2 orang saja.

b. Analisis Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui rata-rata skor jawaban responden untuk setiap aspek variabel kepuasan kerja, pengembangan karir, dan minat pensiun ini. Metode pengujian rata-rata skor dilakukan dengan menggunakan bantuan MS. Excel 2013. Hasil rata-rata dapat dimasukan ke dalam kelompok skor :

Tabel V.7

Tabel Kategori Skor Variabel Kepuasan Kerja, Pengembangan Karir dan Minat Pensiun Dini

Skor Kepuasan Kerja Pengembangan Karir Minat Pensiun Dini 1,00-1,80 Sangat Tidak Puas Sangat Tidak Baik Sangat Tidak Minat

1,81-2,61 Tidak Puas Tidak Baik Tidak Berminat

2,62-3,41 Cukup Puas Cukup Baik Cukup Berminat

3,42-4,22 Puas Baik Berminat

4,23-5,00 Sangat Puas Sangat Baik Sangat Berminat

Khusus untuk pernyataan nomor 1 pada variabel kepuasan kerja, skor penilaiannya menjadi terbalik dengan skor penilaian pernyataan yang lainnya.

Hal ini dikarenakan, pernyataan nomor 1 pada variabel kepuasan kerja mempunyai pernyataan yang sifatnya terbalik dengan pernyataan yang lainnya.

Tabel V.8

Tabel Kategori Skor Pernyataan Nomor 1 Variabel Kepuasan Kerja

Skor Keterangan

1,00-1,80 Sangat Puas 1,81-2,61 Puas

2,62-3,41 Cukup Puas 3,42-4,22 Tidak Puas

4,23-5,00 Sangat Tidak Puas

1) Variabel Kepuasan Kerja

Tabel V.9

Hasil Deskriptif Variabel Kepuasan Kerja

Aspek Mean Item Skor

Rata-Rata

Kategori

Turnover 4,38 Saya memiliki fikiran untuk keluar dari perusahaan ini.

4,38 Sangat Tidak Puas 3,24 Semasa bekerja saya betah

(nyaman) dengan pekerjaan saya.

3,24 Cukup Puas

Interaksi dengan rekan sekerja yag baik membantu saya lebih rajin bekerja.

3,18 Cukup Puas

Saya tidak pernah absen selama bekerja di perusahaan ini.

1,86 Tidak Puas

Tingkat Absensi 2,36 Saya selalu datang tepat waktu ke kantor.

1,64 Tidak Puas

Hubungan baik dengan atasan mendorong saya untuk lebih giat dalam bekerja.

2,76 Cukup Puas

Tingkat Pekerjaan 2,2 Beban kerja yang saya dapatkan sesuai dengan jabatan yang saya duduki.

2,2 Tidak Puas

Gaji yang saya terima sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup saya.

3,3 Cukup Puas

Saya merasa puas dengan sistem tunjangan yang ada pada perusahaan ini.

2.18 Tidak Puas

Gaji 2,44 Saya merasa puas dengan

fasilitas yang ada pada perusahaan ini.

2,14 Tidak Puas

Sistem penggajian pada perusahaan sesuai dengan penilaian kinerja saya.

2,14 Tidak Puas

Rata-rata 2,45 Tidak Puas

Sumber: Data primer yang diolah Mei 2019

Berdasarkan tabel V.9 secara umum keseluruhan rata-rata kepuasan kerja yaitu 2,45. Angka ini menunjukan kepuasan kerja termasuk dalam kategori tidak puas yang artinya responden memiliki tingkat kepuasan kerja yang rendah. Skor paling tinggi dengan rata-rata 3,24 adalah kenyamanan dengan pekerjaan, yang berarti para responden merasa cukup nyaman dengan pekerjaannya. Dan rata-rata terendah adalah fikiran untuk keluar dari perusahaan , yaitu 4,38 . Yang berarti responden merasa memang sudah memiliki fikiran untuk keluar dari perusahaan tersebut.

2) Variabel Pengembangan Karir

Tabel V.10

Hasil Deskriptif Variabel Pengembangan Karir

Aspek Mean Item Skor

Rata-rata

Kategori

Perlakuan Adil dalam Berkarir

2,41

Peluang untuk dipromosikan oleh manajemen perusahaan bagi semua karyawan dalam satu golongan sama.

2,9 Cukup Baik

Saya merasa diberi kesempatan promosi oleh perusahaan.

1,92 Tidak Baik

Kepedulian dari Atasan 2,68 Atasan saya memberikan umpan balik terhadap pelaksaan tugas saya.

2,68 Cukup Baik

Informasi Tentang Peluang Promosi

3,1 Semua karyawan mendapatkan informasi dan akses yang sama tentang berbagai peluang promosi.

3,1 Cukup Baik

Saya ingin mengembangkan karir pada perusahaan ini.

1,94 Tidak Baik

Saya selalu berusaha keras meningkatkan kinerja saya agar mendapatkan promosi lebih

Saya berpeluang besar untuk mengembangkan potensi dan

perusahaan membuat saya lebih bersemangat dalam bekerja.

1,8 Tidak Baik

Kesetiaan pada Organisasi

Jaminan atas pengembangan karir mendorong saya untuk setia (loyal) pada perusahaan.

1,8 Tidak Baik

1,76 Saya puas dengan program perencanaan dan pengembangan karir yang ada pada perusahaan sehingga mendorong saya untuk setia pada perusahaan.

1,72 Sangat Tidak Baik

Rata-rata 2,284 Tidak Baik

Sumber: Data primer yang diolah Mei 2019

Berdasarkan tabel V.10 secara umum keseluruhan rata-rata variabel pengembangan karir yaitu 2,284. Angka ini menunjukan pengembangan karir termasuk dalam kategori tidak baik yang artinya para responden merasa pengembangan karir yang dilakukan oleh perusahaan masih tergolong tidak baik, sehingga membuat para responden enggan untuk mengembangkan karir pada perusahaan ini. Skor paling tinggi dengan rata-rata 3,1 adalah informasi tentang peluang untuk promosi yang berarti informasi tentang peluang untuk dipromosikan sudah cukup merata diterima oleh semua karyawan. Informasi tentang peluang untuk promosi sudah tersebar secara baik. Dan skor terendah adalah kesetiaan pada organisasi dengan skor 1,76 yang berarti kesetiaan karyawan pada perusahaan tergolong tidak baik.

3) Variabel Minat Pensiun Dini

Tabel V.11

Hasil Deskriptif Variabel Minat Pensiun Dini

Aspek Mean Item Skor

Rata-rata

Kategori

Minat 4,56 Saya memiliki minat untuk pensiun dini.

4,56 Berminat

Kondisi Kesehatan 1,7 Keadaan kesehatan saya menjadi alasan mengajukan pensiun dini.

1,7 Sangat Tidak Minat

Jabatan Karyawan 3,28 Jabatan sekarang sudah tidak memungkinkan lagi untuk meningkatkan karir saya.

3,28 Cukup

Berminat

Masalah Keuangan 4,16 Besarnya pesangon yang

4,32 Saya memiliki kesempatan berkarir di luar perusahaan ini.

4,32 Sangat

Berminat

Rata-rata 3,604 Berminat

Sumber: Data primer yang diolah Mei 2019

Berdasarkan tabel V.11 secara umum keseluruhan rata-rata variabel minat pensiun dini yaitu 3,604. Angka ini menunjukan minat pensiun dini termasuk dalam kategori berminat yang artinya para responden memiliki minat untuk melakukan pensiun dini. Skor paling tinggi adalah minat dengan rata-rata 4,56 yang berarti para responden memang memiliki minat untuk melakukan pensiun dini dari perusahaan. Skor paling rendah dengan rata-rata 1,7 adalah kondisi kesehatan yang berarti kesehatan bukanlah menjadi alasan untuk melakukan pensiun dini.

 Analisis Regresi Linier Berganda a. Uji Asumsi Klasik

 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apaka nilai residual terdistribusi normal atau tidak karena model regresi linier yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jika nilai signifikansi dari uji normalitas lebih besar sama dengan 0,05 (sig ≥ 0,05) berarti data berdistribusi normal.

Adapun hasil uji normalitas pada tabel berikut.

Tabel V.12 Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data primer yang diolah Mei 2019

Berdasarkan tabel V.12 dapat dilihat nilai sig. pada bagian Kolmogorov-smirnov sebesar 0,200. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh penulis berdistribusi normal karena nilai Kolmogorov-smirnov lebih besar dari 0,05.

 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Dasar pengambilan keputusan pada uji multikolinearitas yakni :

a) Jika tolerance value > 0,1 dan VIF < 10, maka tidak terjadi Multikolinearitas.

b) Jika tolerance value < 0,1 dan VIF > 10, maka terjadi Multikolinearitas.

Unstandardized Residual

N 50

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,18851746

Most Extreme Differences Absolute ,090

Positive ,090

Negative -,077

Test Statistic ,090

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200

Adapun hasil uji multikolinearitas pada tabel berikut : Tabel V.13

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Nilai Tolerance Nilai VIF

Kepuasan Kerja 0,830 1,204

Pengembangan Karir 0,830 1,204

Sumber: Data primer yang diolah Mei 2019

Berdasarkan data pada tabel V.13 dapat dilihat pada kolom bahwa nilai tolerance pada masing-masing variabel sebesar 0,830 dan VIF masing-masing variabel sebesar 1,204 hal ini berarti korelasi antara variabel independen menunjukan tidak adanya gangguan multikolinearitas karena masing-masing variabel independen memiliki nilai tolerance > 0,01 dan nilai VIF < 10.

 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan dengan residual pengamatan yang lain. Model regresi yang baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika nilai signifikansi uji heteroskedastisitas lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi. Adapun hasil uji heteroskedastisitas pada tabel berikut :

Tabel V.14

Hasil Uji Heterokedastisitas

Variabel Sig.

Kepuasan Kerja 0,093

Pengembangan Karir 0,258

Sumber: Data primer yang diolah Mei 2019

Berdasarkan tabel V.14, diketahui nilai Sig. variabel kepuasan kerja sebesar 0,093 dan variabel pengembangan karir sebesar 0,258. Kedua variabel tersebut memiliki nilai Sig. Lebih besar dari 0,05 yang artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada kedua variabel tersebut.

 Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier secara signifikan atau tidak untuk mengetahui spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau belum. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila nilai probabilitas Sig. Deviation from Linearity pada tabel ANOVA lebih dari 0,05. Adapun hasil uji linearitas pada tabel berikut :

Tabel V.15 Hasil Uji Linearitas

Variabel Sig

Kepuasan Kerja 0,451

Pengembangan Karir 0,102

Sumber: Data primer yang diolah Mei 2019

Berdasarkan tabel V.15, diketahui bahwa nilai sig. dari variabel kepuasan kerja sebesar 0,451 dan sig, variabel pengembangan karir sebesar 0,102. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki nilai sig. lebih besar dari 0,05 sehingga kedua variabel independen (X) memiliki hubungan yang linier dengan variabel dependen (Y).

b. Persamaan Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel independen yaitu variabel kepuasan kerja, dan pengembangan karir terhadap variabel dependen yaitu minat pensiun dini.

Adapun hasil analisis regresi linier berganda sebagai berikut:

Tabel V.16

Analisis Regresi Linear Berganda

Model B

(Constant) 19,528

Kepuasan Kerja (X1) -0,061 Pengembangan Karir (X2) -0,074

Sumber: Data primer yang diolah Mei 2019

Berdasarkan hasil olah data maka dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 19,528 – 0,061X1 – 0,074X2

Dimana :

X1 : Kepuasan kerja X2 : Pengembangan Karir Y : Minat Pensiun Dini

c. Uji Hipotesis

 Uji t

Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (kepuasan kerja dan pengembangan karir) secara individual dalam menerangkan variabel dependen (minat pensiun dini). Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel V.17 Hasil Uji t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 19,528 2,676 7,297 ,022

KEPUASAN KERJA (X1) -,061 ,093 -,105 -,660 ,002

PENGEMBANGAN KARIR

(X2) -.074 .092 -.104 -.806 .018

a. Dependent Variable: MINAT PENSIUN DINI (Y)

Sumber: Data primer yang diolah Mei 2019

Variabel Kepuasan Kerja (X1)

 Merumuskan Hipotesis

H0 ; β = 0, kepuasan kerja tidak secara parsial berpengaruh terhadap minat pensiun dini

Ha ; β ≠ 0, kepuasan kerja secara parsial berpengaruh terhadap minat pensiun dini.

 Menentukan level of significance (α)

Dalam penelitian ini level of significance atau tigkat signifikansinya sebsar 0,05 (5%).

 Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima jika Sig. <0,05 H0 diterima dan Ha ditolak jika Sig. >0,05

 Membuat kesimpulan

Pada tabel V.17, variabel kepuasan kerja (X1) nilai signifikansinya 0,002.

Dengan menggunakan batas signifikansi (α) = 0,05, maka nilai batas signifikansi α (0,05) > tingkat signifikansi 0,002, maka hipotesis diterima.

Hal ini berarti variabel kepuasan kerja (X1) secara parsial mempunyai pengaruh terhadap minat pensiun dini (Y).

Variabel Pengembangan Karir

 Merumuskan Hipotesis

H0 ; β = 0, pengembangan karir secara parsial tidak berpengaruh terhadap minat pensiun dini

Ha ; β ≠ 0, pengembangan karir secara parsial berpengaruh terhadap minat pensiun dini.

 Menentukan level of significance (α)

Dalam penelitian ini level of significance atau tigkat signifikansinya sebesar 0,05 (5%).

 Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima jika Sig. <0,05 H0 diterima dan Ha ditolak jika Sig. >0,05

 Membuat kesimpulan

Pada tabel V.17, variabel pengembangan karir nilai signifikansinya 0,018.

Dengan menggunakan batas signifikansi (α) = 0,05, maka nilai batas

signifikansi α (0,05) > tingkat signifikansi 0,018 , maka hipotesis diterima.

Hal ini berarti variabel pengembangan karir (X2) secara parsial mempunyai pengaruh terhadap minat pensiun dini (Y).

 Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari dua atau lebih variabel independen (X) secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.

Pengujian ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

 Menentukan hipotesis alternatif dan hipotesis nol

H0 : Kepuasan kerja dan pengembangan karir tidak berpengaruh secara simultan terhadap minat pensiun dini pada karyawan PT Pertamina (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap

H1 : Kepuasan kerja dan pengembangan karir berpengaruh secara simultan terhadap minat pensiun dini pada karyawan PT Pertamina (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap.

 Menentukan tingkat signifikansi

Dalam penelitian ini tingkat signifikansi yang digunakan adalah α = 5%

atau 0,05.

Tabel V.18 Hasil Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2,289 2 1,145 ,229 ,000

Residual 234,691 47 4,993

Total 236,980 49

a. Dependent Variable: MINAT PENSIUN DINI (Y)

b. Predictors: (Constant), PENGEMBANGAN KARIR (X2), KEPUASAN KERJA (X1)

Sumber: Data primer yang diolah Mei 2019

 Kriteria Pengujian

Kriteria pengujian dapat dilihat melalui nilai probabilitas

(1) Bila menggunakan nilai probabilitas Sig, maka kriteria pengujiannya sebagai berikut :

H0 ditolak dan Ha diterima, jika nilai sig < α H0 diterima dan Ha ditolak, jika nilai sig > α

 Kesimpulan

Dilihat dari tabel V.18 diperolah Sig. 0,000 < 0,05. Jadi H0 ditolak, Ha

diterima berarti disimpulkan bahwa variabel kepuasan kerja dan variabel pengembangan karir secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap minat pensiun dini.

d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variasi variabel dependen terhadap variabel independen. Untuk mengetahui persentase

tersebut peneliti menggunakan nilai Adjusted R Square pada output model summary. Berikut adalah hasil dari output model summary :

Tabel V.19

Hasil Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .098a .010 .320 2.235

a. Predictors: (Constant), Pengembangan Karir, Kepuasan Kerja

Sumber: Data primer yang diolah Mei 2019

Dari tabel diatas diperoleh koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,320 atau 32% yang artinya bahwa 32% variasi pada variabel minat pensiun dini mampu diterangkan oleh kedua variabel bebas (Kepuasan Kerja dan Pengembangan Karir) sedangkan 68% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

C. Pembahasan

Berdasarkan pengumpulan data jenis kelamin dari 50 responden, didominasi oleh perempuan dengan jumlah 34 orang (68%) dan sisanya adalah laki-laki yang berjumlah 16 orang (32%). Dan pengumpulan data berdasarkan pendidikan terakhir didominasi oleh responden yang memiliki pendidikan terakhir S1 dengan jumlah 36 orang atau sebesar 72%. Lalu responden dengan pendidikan terakhir S2 memiliki persentase 24% atau berjumlah 12 orang. Responden dengan pendidikan terakhir diploma

memiliki persentase 4% atau hanya berjumlah 2 orang. Disini penulis beranggapan bahwa lebih banyak lowongan pekerjaan dengan syarat minimal pendidikan terakhir S1 daripada diploma yang lebih baik dari perusahaan ini.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif variabel kepuasan kerja, pernyataan nomor 2 memiliki nilai tertinggi, yaitu pernyataan merasa nyaman dengan pekerjaan mereka pernyataan ini memiliki skor 3,81 hal ini menunjukkan bahwa para responden merasa nyaman dengan pekerjaan mereka di PT Pertamina (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif variabel pengembangan karir, indikator informasi tentang peluang informasi memiliki nilai skor rata-rata tertinggi. Informasi tentang peluang promosi hanya memiliki 1 pernyataan, yaitu, semua karyawan mendapatkan informasi dan akses yang sama tentang berbagai peluang promosi, indikator ini memiliki skor rata-rata 3,1, masuk dalam kategori cukup baik, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak membeda-bedakan untuk informasi dan akses tentang berbagai peluang promosi kepada para karyawannya.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif variabel minat pensiun dini, indikator minat memiliki nilai skor rata-rata tertinggi. Indikator minat hanya memiliki 1 pernyataan, yaitu saya memiliki minat untuk pensiun dini, indikator ini memiliki skor rata-rata 4,56, masuk dalam kategoti sangat

berminat, hal ini menunjukkan bahwa para responden memang memiliki minat yang tinggi untuk melakukan pensiun dini.

Dalam analisis regresi linier berganda dijelaskan bahwa kepuasan kerja dan pengembangan karir mampu mempengaruhi minat untuk melakukan pensiun dini pada karyawan PT Pertamina (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap.

Dalam uji t atau pengujian parsial, hasil uji menyatakan bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh terhadap minat pensiun dini pada PT Pertamina (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap. Terlihat bahwa p-value (pada kolom Sig.) pada regresi berganda tabel V.17 yaitu untuk variabel kepuasan kerja sebesar 0,002 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja (X1) secara parsial berpengaruh minat pensiun dini (Y). Kemudian hasil regresi berganda diperoleh sebagai berikut Y = 19,528-0,61X1-0,074X2. Setelah melalui pengujian regresi berganda, ternyata kepuasan kerja memiliki pengaruh dengan minat pensiun dini. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan berdampak terhadap keputusan untuk mengambil pensiun dini, dimana semakin rendah tingkat kepuasan kerja karyawan maka dampaknya akan semakin meningkatkan kecenderungan karyawan untuk mengajukan pensiun dini. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mein,dkk (2000). Mein, dkk, mengungkapkan karyawan yang tidak puas terhadap pekerjaannya akan cenderung mengambil pensiun dini.

Dalam uji t atau pengujian parsial, hasil uji menyatakan bahwa variabel pengembangan karir secara parsial berpengaruh terhadap minat pensiun dini pada PT Pertamina (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap.

Terlihat bahwa p-value (pada kolom Sig.) pada regresi berganda tabel V.15 yaitu untuk variabel kepuasan kerja sebesar 0,018< 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir (X2) berpengaruh minat pensiun dini (Y). Setelah melalui pengujian regresi linier berganda, ternyata pengembangan karir memiliki pengaruh dengan minat pensiun dini. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan karir berdampak terhadap keputusan untuk mengambil pensiun dini, dimana semakin rendah pengembangan karir yang dirasakan oleh karyawan maka dampaknya akan semakin meningkatkan kecenderungan karyawan untuk mengajukan pensiun dini.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Haryani (2013). Hasil penelitian tersebut adalah jika karyawan merasa bahwa pengembangan karir di perusahaan tersebut sudah memadahi, maka minat karyawan untuk melakukan pensiun dini menjadi rendah. Begitupun sebaliknya, jika pengembangan karir di perusahaan tersebut kurang atau bahkan tidak memadahi, maka minat karyawan untuk melakukan pensiun dini menjadi tinggi.

Pada tabel V.18 uji simultan (uji F) dapat dilihat bahwa variabel kepuasan kerja dan pengembangan karir secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat untuk melakukan pensiun dini pada karyawan PT Pertamina

(PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Sig. 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 yang artinya signifikan.

Dalam analisis regresi linier berganda dijelaskan bahwa kepuasan kerja dan pengembangan karir mampu mempengaruhi minat karyawan PT Pertamina (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap untuk melakukan pensiun dini. Berdasarkan tabel V.19 variasi pada variabel minat pensiun dini mampu diterangkan oleh variasi dalam variabel bebas (kepuasan kerja dan pengembangan karir) dengan besaran 32%, sedangkan 68%

diterangkan oleh variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

81 BAB VI

Dokumen terkait