• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

C. Pengembangan Karir

Karier atau “career” dalam bahasa Inggris, pada dasarnya merupakan istilah teknis dalam administrasi sumber daya manusia. Menurut Handoko (2000:123), menyebutkan bahwa suatu karier adalah semua pekerjaan (atau jabatan) yang dipunyai (atau dipegang) selama kehidupan kerja seseorang.

Dengan demikian sesuai dengan pengertian di atas, karir menunjukkan

perkembangan para karyawan secara individual dalam jenjang jabatan/kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi.

Pengembangan karir adalah seseorang pegawai ingin berkarya dalam organisasi tempatnya bekerja untuk waktu yang lama sampai usia pensiun (Siagian,2011:98). Pengembangan karir juga dapat didefinisikan sebagai pendekatan formal yang diambil organisasi untuk memastikan bahwa orang-orang dengan kualifikasi dan pengalaman yang tepat tersedia pada saat dibutuhkan, karena perencanaan dan pengembangan karir menguntungkan individu dan organisasi (Simamora, 2006:410). Ada 10 tujuan pengembangan karir, sebagai berikut :

1. Membantu pencapaian tujuan individu dan perusahaan dalam pengembangan karier karyawan yang merupakan hubungan timbal balik yang bermanfaat bagi kesejahteraan karyawan dan tercapainya tujuan perusahaan. Seorang pegawai yang sukses dengan prestasi kerja sangat baik kemudian menduduki posisi jabatan yang lebih tinggi, ini menunjukkan bahwa tercapai tujuan perusahaan dan tujuan individu.

2. Menunjukkan hubungan kesejahteraan pegawai perusahaan merencanakan karir pegawai dengan meningkatkan kesejahteraannya sehingga memiliki loyalitas yang lebih tinggi.

3. Membantu pegawai menyadari kemampuan potensinya. Pengembangan karir membantu menyadarkan pegawai akan kemampuannya untuk menduduki suatu jabatan tertentu sesuai dengan potensi dan keahliannya.

4. Memperkuat hubungan antara pegawai dan perusahaan pengembangan karier akan memperkuat hubungan dan sikap pegawai terhadap perusahaannya.

5. Membuktikan tanggung jawab sosial pengembangan karier suatu cara menciptakan iklim kerja yang positif dan pegawai-pegawai lebih bermental sehat.

6. Membantu memperkuat pelaksanaan program-program Perusahaan Pengembangan karir membantu program-program perusahaan lainnya agar tercapai tujuan perusahaan.

7. Mengurangi turnover (pergantian karyawan karena mengundurkan diri) dan biaya kepegawaian pengembangan karier dapat menjadikan turnover rendah dan begitu pula biaya kepegawaian menjadi lebih efektif.

8. Mengurangi Keusangan Profesi dan Manajerial Pengembangan karier dapat menghindarkan dari keusangan dan kebosanan profesi dan manajerial.

9. Menggiatkan analisis dari keseluruhan pegawai perencanaan karir dimaksudkan mengintegrasikan perencanaan kerja dan kepegawaian

10. Menggiatkan pemikiran (pandangan) jarak waktu yang panjang pengembangan karier berhubungan dengan jarak waktu yang panjang. Hal ini karena penempatan suatu posisi jabatan memerlukan persyaratan dan kualifikasi yang sesuai porsinya.

Secara individual setiap karyawan harus siap mengembangkan dirinya untuk menjalankan karirnya lebih lanjut. Ada 6 kegiatan pengembangan karier yang dapat dilakukan masing-masing individu sebagai berikut (Handoko, 2000:127):

 Prestasi Kerja, yaitu kegiatan paling penting untuk memajukan karier

adalah prestasi kerja yang baik karena hal ini mendasari semua kegiatan pengembangan karier lainnya. Kemajuan karier sangat tergantung pada prestasi kerja (perfomance).

 Exposure. Kemajuan karier juga ditentukan oleh exposure, berarti

menjadi dikenal oleh orang-orang yang memutuskan promosi, transfer dan kesempatan-kesempatan karier lainnya. Tanpa exposure, karyawan yang berprestasi baik, mungkin tidak memperoleh kesempatan untuk mencapai sasaran-sasaran kariernya. Para manajer mendapatkan exposure terutama melalui prestasi, laporan-laporan tertulis, prestasi lisan, kerja panitia, pelayanan masyarakat dan bahkan lama jam kerja mereka.

 Permintaan Berhenti. Hal ini merupakan suatu cara untuk mencapai

sasaran karier apabila ada kesempatan karier di tempat lain. Sehingga dengan permintaan berhenti tersebut, yang bersangkutan berpindah tempat kerja/bertugas. Berpindah tempat kerja tersebut bagi sementara manajer profesional merupakan strategi karier mereka.

 Kesetiaan Organisasional. Kesetiaan pada organisasi di mana seseorang

bertugas/bekerja turut menentukan kemajuan karier yang bersangkutan.

Kesetiaan organsasional yang rendah pada umumnya ditemui pada sarjana baru (yang mempunyai harapan tinggi, tetapi sering kecewa dengan tempat tugas pertama mereka) dan profesional (yang kesetiaan pertamanya pada profesinya)

 Mentors dan Sponsors. Para mentor atau pembimbing karier informal

bila berhasil membimbing karier karyawan atau pengembangan kariernya lebih lanjut, maka para mentor tersebut dapat menjadi sponsor mereka. Seorang sponsor adalah orang dalam organisasi yang dapat menciptakan kesempatan-kesempatan pengembangan karier bagi orang-orang lain. Sering kali sponsor karyawan adalah atasan langsung mereka.

 Kesempatan-kesempatan untuk Tumbuh. Hal ini terjadi, apabila

karyawan meningkatkan kemampuan, misalnya melalui program latihan, pengambilan kursus-kursus atau penambahan gelar dan sebagainya. Hal ini berguna baik baik departemen sumber daya manusia dalam pengembangan sumber daya manusia internal maupun bagi pencapaian rencana karier karyawan.

Pengembangan karir meliputi perencanaan karir dan manajemen karir.

Memahami pengembangan karir membutuhkan pemeriksaan atas 2 proses, yaitu merencanakan dan menerapkan tujuan-tujuan karirnya serta bagaimana organisasi merancang dan menerapkan program-program pengembangkan

karirnya. Perencanaan karir (career planning) adalah suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Melalui perencanaan karir (career planning) setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternative, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Manajemen karir adalah proses untuk membuat karyawan dapat memahami dan mengembangkan dengan lebih baik keahlian dan minat karir mereka dan untuk memanfaatkan keahlian da minat ini dengan cara yang paling efektif. Manajemen karir individu sebagai manajemen karir yang dilakukan secara individu dengan tujuan menetapkan perencanaan da perkembangan karirnya selanjutnya

Indikator-indikator yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan karir yang baik, sebagai berikut (Siagian, 2003:207) :

- Perlakukan yang Adil dalam Berkarir.

Perlakuan yang adil hanya bisa ditunjukkan dengan cara kriteria promosi berdasarkan pertimbangan objektif, rasional dan diketahui oleh seluruh karyawan pada perusahaan tersebut.

- Kepedulian dari Atasan Langsung

Pada umumnya para karyawan menginginkan adanya keterlibatan langsung dari atasan mereka dalam pengembangan karir. Contohnya adalah memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan tugas mereka masing-masing sehingga para karyawan

mengetahui potensi yang harus diatasi oleh mereka. Selanjutnya, umpan balik tersebut menjadi bahan langkah awal yang harus diambil oleh karyawan untuk mendapatkan kesempatan dipromosikan.

- Informasi Tentang Berbagai Peluang Promosi

Semua karyawan mengharapkan bahwa mereka memiliki akses untuk mendapatkan informasi peluang promosi yang sama satu dengan yang lain. Akses ini sangat penting apabila lowongan yang tersedia tersebut akan diisi melalui seleksi internal yang kompetitif.

- Minat untuk Dipromosikan dan Berkembang

Pendekatan yang tepat digunakan dalam hal menumbuhkan minat para pegawai untuk pengembangan karir ialah pendekatan yang fleksibel dan proaktif. Artinya, minat untuk mengembangkan karir bersifat sangat individual. Seorang pegawai memperhitungkan berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, jenis dan sifat pekerjaan sekarang, pendidikan dan pelatihan yang ditempuh, jumlah tanggungan dan berbagai faktor lainnya. Berbagai faktor tersebut dapat berakibat pada besarnya minat seseorang untuk mengembangkan karirnya.

Dari keempat indikator-indikator yang berpengaruh pada pengembangan karir karyawan, semuanya relevan dengan kondisi pada PT Pertamina (PERSERO) Unit Pengolahan IV Cilacap. Dan disini ditambahkan satu faktor yang relevan, yaitu adanya jaminan pengembangan karir karyawan dari perusahaan.

Dokumen terkait