• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.4 Manajemen Alat Kontrasepsi

4.4.5 Pendistribusian

Berdasarkan hasil wawancana kepada 2 orang mengenai pendistribusian alat kontrasepsi. bahwa pendistribusian oleh petugas gudang BPPKB terjadi nya hambatan karena minimnya stok alat kontrasepsi digudang, dimana jumlah stok alat kontrasepsi yang paling diminati stoknya terbatas kadang habis. sangat minim sekali stok digudang sehingga petugas kupt untuk mendapatkan barang tersebut tidak bisa terpenuhi berdasarkan kebutuhan puskesmas yang mereka tangani, kemudian menjadi kendala bagi pihak puskesmas dalam melakukan pelayanan keluarga berencana yang ingin mendapatkan alat kontrasepsi untuk ber Hal tersebut dapat di lihat dari tabel pada tabel 4.12 berikut

Tabel 4.12 Matrix Pernyataan informan mengenai pendistribusian

Informan Pernyataan

Informan 1

(Petugas Gudang)

alat kontrasepsi kami distribusikan ke puskesmas melalui petugas kupt yang mengambil ke gudang berdasarkan kebutuhan puskesmas sesuai kunjungan peserta KB aktif dan KB baru yang datang untuk ber KB ke puskesmas kemudian petugas kupt datang ke gudang untuk mengambil barang alat kotrasepsinya berdasarkan kebutuhan puskesmas yang dia tangani dan ada laporan nya, barang yang kami kasih kadang tidak mencukupi untuk diambil oleh petugas KUPT karena jumlah stok digudang terbatas , kadang barang yang mereka minta stoknya habis, jadi petugas KUPT hanya mengambil secukup nya saja, kendala nya dalam pendistribusian digudang ini ya ini karena jumlah stok alat kontrasepsi yang diberikan oleh BKKBN provinsi tidak terlalu banyak, sehingga ini menjadi terhambat dalam proses pendistribusian ke puskesmas yang ditangani oleh petugas kupt, untuk pendistribusian ke bidan praktek swata kami tidak ada, karena mereka berdiri sendiri. untuk rumah sakit kami distribusi jika kami ada kerja

sama dengan mereka dimana mereka memiliki tempat pelayanan KB, tetapi kalo distibusi ke rumah sakit kami jarang kecuali memang ada kerja sama aja baru kami distribusi, kami lebih banyak distribusinya ke puskesmas yang sudah ditangani oleh petugas kupt tiap-tiap kecamatan datang ke gudang kami dengan membawa laporan berdasarkan permintaan puskesmas yang sudah ada penanggung jawab nya dari setiap masing-masing kecamatan untuk mengambil alat kontrasepsi yang dibutuhkan.

Informan 2 (ka. UPT Kisaran Timur)

Kadang Alat kontrasepsi yang saya ambil dari gudang BPPKB untuk diberikan ke puaskesmas tidak sesuai kebutuhan puskesmas dikarenakan jumlah stok yang tersedia di gudang tidak mencukupi, bahkan stoknya habis.

1. Penerima alat kontrasepsi

Dalam penerimaan alat kontrasepsi dari suatu kegiatan pendistribusian alat kontrasepsi memiliki hambatan. Hambatan-hambatan yang di alami yaitu kurangnya nya stok digudang BPPKB sehingga menjadi kendala bagi yang menerima alat kontrasepsi yang tidak memenuhi kebutuhan atau permintaan. Hak ini dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut

Tabel 4.13 Matrix Pernyataan informan mengenai penerima alat kontrasepsi

Informan Pernyataan

Informan 1 (Petugas ka. UPT Kisaran Timur)

saya datang ke gudang untuk mengambil alat kontrasepsi kadang tidak sesuai yang saya dapat, karena jumlah stok digudang sangat minim sekali. Sehingga kebutuhan pihak puskesmas untuk mendapatkan alat kontrasepsinya menjadi tidak terpenuhi karena ada kendala digudang dengan jumlah stok alat kontrasepsinya minim sekali. Kadang alat kontrasepsi yang saya minta tidak stoknya tau habis la. Seperti pil, suntik dan implant terkadang suntik yang paling banyak diminati masyarakat habis stok nya sehingga saya bilang ke puskesmas stoknya habis kemudian untuk menangani alat kontrasepsi yang banyak diminati tadi saya suruh alihkan untuk pakai jenis alat kontrasepsi

yang lain. Informan 2

(Puskesmas Gambir Baru)

untuk Puskesmas gambir baru mengenai alat kontrasepsi yang kami terima dari petugas kupt dalam penerimaan jumlah alat kontarsepsi nya masih kurang bahkan tidak ada sama sekali, ini menjadi hambatan buat kami karena masyarakat yang ingin ber KB, jenis alat kontrasepsi yang paling banyak diminati oleh masyarakat yang berkunjung ke puskesmas gambir baru yaitu suntik dan implant,terkadang ya gitula karena stoknya habis kadang juga tidak ada,jadi langkah kami untuk penanganan jika stok alat kontrasepsi kami habis, kami anjurkan pindah ke jenis alat kontrasepsi lain nya, kadang masyarakat yang ingin ber KB untuk mendapatkan alat kontrasepsinya harus berbayar karena kami pihak puskesmas beli alat kontrasepsi nya di apotik berhubung karena minimnya stok alat kontrasepsi digudang BPPKB.

Informan 3 (Bidan Klinik Kb Swasta)

untuk alat kontrasepsi saya tidak ada menerima dari BPPKB karena klinik yang melayani KB saya berdiri sendiri, tetapi kami ada laporan untuk ke posyandu tiap bulan nya tetapi tidak mengenai alat kontrasepsi melainkan mengenai bumil. Untuk masyarakat yang datang ke klinik bidan swasta saya ini yang ingin ber kb mereka harus bayar berbeda dengan dipuskesmas mereka dapat secara gratis , alat kontrasepsi yang berikan berasal dari apotik, kami hanya membeli alat kontrasepsinya ke apotik tidak ada kemana-mana. Kalo paling banyak yang diminati masyarakat jenis alat kontrasepsinya yaitu suntik, dan pil ya kadang ada juga yang minta implant tapi susah dicari barangnya.

1. Kendala distribusi alat kontrasepsi

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada petugas gudang dan petugas kupt informan tentang kendala distribusi alat kontrasepsi di gudang kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. pemeriksaan stok obat dilakukan setiap bulan. Hal tersebut dapat di lihat pada tabel 4.14 berikut

Tabel 4.14 Matrix Pernyataan informan mengenai kendala distribusi alat kontrasepsi

Informan 1 (petugas Gudang) Informan 1 (ka. UPT Kisaran Timur)

Waktu permintaan pihak KUPT , puskesmas, ada kendala alat kontrasepsi yang mereka minta stoknya tidak cukup atau habis

Kendala mengenai distribusi alat kontrasepsi ya karena stok digudang tidak mencukupi dan sangat minim sekali, jadi yang didistribusikan stok apa yang ada di gudang BPPKB tersebut.

Dokumen terkait