• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini hanya dilakukan di salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten

OUTPUT Meningkatnya

1. Penelitian ini hanya dilakukan di salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten

Karo karena keterbatasan waktu dan dana.

2. Keterbatasan pada penelitian ini meliputi subjektivitas yang ada pada peneliti.

Peneltian ini sangat tergantung kepada interpretasi peneliti tentang makna yang tersirat dalam wawancara sehingga kecenderungan untuk bias masih tetap ada.

3. Pelaksanaan program Indonesia sehat di Puskesmas Tiga Panah masuh belum sepenuhnya selesai, sehingga belum diketahui IKS wilayahnya dan masalah kesehatan prioritas di wilayah tersebut.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Pelaksanaan Program Indo-nesia Sehat dengan Pendekataan Keluarga di Puskesmas Tiga Panah Tahun 2018 dapat diketahui bahwa pelaksanaan Program Indonesia Sehat di Puskesmas Tiga Panah sudah dan sedang terlaksana. Program ini ditargetkan selesai pada bulan Maret 2018, tapi masih belum sesuai dengan yang diharapkan.

1. Pelaksanaan Program Indonesia Sehat di Puskesmas Tiga Panah berpedoman pada Permenkes No. 39 tahun 2016. Pelaksanaan program Indonesia sehat di Puskesmas Tiga Panah diawali dengan diadakannya Sosialisasi lintas sektoral, melakukan pendataan 12 indikator keluarga sehat yang berpedoman pada for-mulir Prokesga, melakukan pengentrian data hasil pendataan ke aplikasi kelu-arga sehat guna memperoleh hasil Indeks Kelukelu-arga Sehat (IKS), menganalisis data kesehatan keluarga guna menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga yang perlu segera diatasi dan melakukan penyuluhan. Namun, pelak-sanaan tersebut masih belum berjalan dengan lancardisebabkan pendataan keluarga sehat yang ditargetkan pada bulan maret 2018 sudah 100%, sedang-kaan hingga bulan September 2018 data yang terkumpul masih 90% sehingga IKS wilayah kerja Puskesmas Tiga Panah belum diketahui dan belum ada dilakukan intervensi kegiatan untuk prioritas masalah kesehatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Tiga Panah.

2. Komitmen politis dalam pelaksanaan program Indonesia sehat dengan pen-dekatan keluarga telah dilaksanakan terbukti dengan adanya peran

penang-gung jawab Program dan Kepala Puskesmas untuk tetap memantau pelaksana-an program dpelaksana-an memotivasi petugas pelakspelaksana-ana keluarga sehat. Adpelaksana-anya du-kungan dana dari pemerintah yang bersumber dari APBN. Adanya pengem-bangan sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan untuk menciptakan sumber daya manusia yang lebih terlatih dan memahami konsep keluarga sehat. Adanya dukungan sarana dan prasarana Puskesmas dalam pelaksanaan program keluarga sehat. Akan tetapi, tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan program ini jumlahnya masih belum memadai dan pelatihan tenaga kesehatan yang di lakukan dinas kesehatan tidak mencakup seluruh petugas keluarga sehat, serta pengadaan sarana dan prasarana dalam program ini masih dirasa kurang terutama dalam pengadaan Paket informasi kesehatan (Pinkesga).

3. Pelaksanaan pendataan Keluarga Sehat dilakukan dengan melakukan sosia-lisasi program lintas sektoral yang melibatkan camat, lurah, kepolisian, RT/

RW, dan kepala desa. Pendataan keluarga sehat dilakukan dengan mendata status kesehatan keluarga berdasarkan 12 indikator yang ada di Formulir Keluarga Sehat, dengan cara mendatangi setiap keluarga ke rumahnya ma-sing-masing dan kemudian melakukan pengentrian data ke aplikasi Keluarga sehat yang berfungsi sebagai pangkalan data. Namun, pendataan dan peng-entrian data keluarga sehat belum berjalan secara maksimal dikarenakan ter-batasnya waktu dan jumlah tenaga kesehatan yang terlibat dalam pendataan keluarga sehat, adanya rasa tidak nyaman dan kecurigaan masyarakat akan petugas karena tidak ada informasi kepada masyarakat akan adanya pendataan keluarga sehat, aplikasi keluarga sehat sering error dan sulit diakses.

4. Analisis dan intervensi masalah kesehatan keluarga yang sudah dilakukan adalah promosi kesehatan. Akan tetapi untuk menentukan masalah kesehatan prioritas di wilayah kerja Puskesmas Tiga Panah belum dilakukan karena IKS wilayah Puskesmas Tiga Panah belum diketahui yang disebabkan pendataan belum 100% terlaksana. Sehingga berdampak pada keterlambatan atau ter-hambatnya penemuan dan penanganan prioritas masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tiga Panah.

Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian ini:

1. Diharapkan agar Puskesmas Tiga Panah dapat mempercepat dan meningkat-kan pendataan keluarga sehat hingga 100%, agar kegiatan lanjutan dan inter-vensi masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tiga Panah dapat secepatnya dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah jumlah tenaga kesehatan dan melibatkan semua bidan desa guna melakukan pendataan kerumah-rumah penduduk.

2. Diharapkan agar Dinas Kesehatan Kabupaten Karo dan Puskesmas Tiga Pa-nah meningkatkan pemantauan pelaksanaan program, memberikan pelatihan kepada seluruh tenaga kesehatan yang terlibat dalam program keluarga sehat, meningkatkan kualitas akses ke aplikasi keluarga sehat yang sering sulit di-akses/error, dan membuat pengagaran dana guna pengadaaan atau menambah jumlah Pinkesga agar dapat dibagikan kepada masyarakat sebagai sumber informasi dan mempermudah dilakukannya penyuluhan.

3. Diharapkan Puskesmas Tiga Panah meningkatkan sosialisasi kepada masyara-kat tentang pendataan keluarga sehat dan memberikan informasi waktu pasti

kapan petugas akan datang ke rumah-rumah guna pendataan, agar masyarakat tahu dan menerima kehadiran petugas dengan baik saat melakukan pendataan.

4. Sebaiknya Puskesmas Tiga Panah melakukan analisis dan intervensi masalah kesehatan perdesa sehingga desa yang sudah selesai didata hingga di inter-vensi dapat dijadikan sebagai desa percontohan untuk desa-desa lainnya dalam pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga ini.

Daftar Pustaka

Adisasmito, W. (2014). Sistem kesehatan(Edisi ke-2). Jakarta: PT. Raja Grafindo Prasada.

Alamsyah, D. (2011). Manajemen pelayanan kesehatan. Yogyakarta: Nuka Medica.

Al-Assaf, A. F. (2009). Mutu pelayanan kesehatan perspektif internasional.

Jakarta: EGC.

Azwar, A. (2010). Pengantar administrasi kesehatan (Edisi ke-3). Jakarta:

Binapurta Aksara.

Herdiansyah, H. (2012). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial.

Jakarta: Salemba Humanika.

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Rencana Strategi Kementerian Kesehatan 2015 – 2019. Diakses dari http:// www. depkes.go.id/ resources/ download/

info-publik/ Renstra-2015.pdf

Kementrian Kesehatan RI. (2016). Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Diakses dari http://www.depkes.go.id/

resources/download/lain/Buku%20Program%20Indonesia%20Sehat%20de ngan%20Pendekatan%20Keluarga.pdf

Kementrian Kesehatan RI. (2016). Petunjuk Teknis Penguatan Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga. Diakses dari http://www.

depkes.go.id/ resources/download/lain/Petunjuk%20Teknis%20 Penguatan

%20Manajemen%20Puskesmas%20dengan%20Pendekatan%20Keluarga.

pdf

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Petunjuk Teknis Aplikasi Keluarga Sehat.

Diakses dari http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/lain-lain/Juknis%20Aplikasi%20KS%202017.pdf

Notoatmodjo, S. (2005). Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Peraturan Departemen Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 19 Tahun 2017 tentang Pedoman Pendanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.

Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. (2018). Hasil Pendataan Keluarga Sehat Indonesia per 20 Februari 2018. Diakses dari www.pispk.kemenkes.go.

id/id/

Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. (2018). Hasil Pendataan Keluarga Sehat Provinsi Sumatera Utara per 9-10 Januari 2018. Diakses dari www.pispk.

kemenkes.go.id/id/

Puskesmas Tiga Panah. (2018). Profil kesehatan Puskesmas Tiga Panah Tahun 2018. Tiga Panah.

Puslitbang Sumber Daya & Pelayanan Kesehatan. (2017). Hasil (Sementara) Riset Implementasi PIS-PK di Kab. Lampung Selatan. Diakses dari http://www.

Iakmi.or.id

Roeslie, E., & Bachtiar, A. (2018). Analisis persiapan implementasi program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (indikator 8: kesehatan jiwa) di Kota Depok tahun 2018. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia:

JKKI,07(02),64-73. Diakses dari https://jurnal.ugm.ac.id/jkki/article/view/

36222

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&B. Bandung:

Alfabeta.

Sulaiman, E. (2011). Manajemen kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Virdasari, E., Septo, P. A., & Eka,Y. F. (2018). Analisis kegiatan pendataan keluarga program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga di Puskesmas Kota Semarang (studi kasus pada Puskesmas Mijen). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6 (5), 5264. Diakses dari http://ejournal3.undip.ac.i d/index.php/jkm

Wibowo, A. (2014). Metode Penelitian Praktis Bidang Kesehatan. Jakarta:

Rajawali Pers.

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA

Dokumen terkait