• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Landasan Teori

2.2.8 Pengertian Structural Capital

2.2.8.3 Penelitian Dosen

Penelitian ilmiah adalah pengkajian dan penyelidikan yang hati-hati, sistematis, dan sungguh-sungguh dalam bidang ilmu tertentu. Penelitian ilmiah adalah investigasi yang sistematis, kritis dan intensif ke arah terbentuknya pengetahuan baru atau yang lebih lengkap tentang subyek yang diteliti. Kedua definisi di atas berkaitan dengan ilmu pengetahuan, definisi pertama menunjuk adanya kegiatan atau proses dan yang kedua menunjuk perlunya pembentukan atau pengembangan pengetahuan (baru).

Alasan dosen melakukan penelitian adalah karena tugas utama dosen selalu berkaitan dengan ilmu pangatahuan seperti dalam perkuliahan, praktikum, penelitian, pengabdian masyarakat, seminar, dan sebagainya. Untuk dapat melakukan penelitian ilmiah dengan baik perlu mengetahui apa itu ilmu pengetahuan dan bagaimana ilmu pengetahuan diperoleh atau dikembangkan.

Dosen perlu selalu sadar tentang apa itu ilmu pengetahuan (scientific knowledge). Ilmu pe-ngetahuan adalah akumulasi pengetahuan yang dilakukan oleh

lingkungannya. Adapun hubungan penelitian dengan pendidikan dan pengabdian pada masyarakat antara lain adalah:

 Kegiatan penelitian itu akan meningkatkan kompetensi dosen dalam kegiatan pembelajaran. Dosen akan lebih yakin tentang materi yang diba-has di kelas. Makin banyak penelitian yang su-dah dilakukan, makin meningkatlah kompetensi dosen dalam mengajar.

 Pengabdian pada masyarakat adalah pengamal-an ilmu pengetahuan dan teknologi. Kalau IPTEK itu hasil penelitiannya sendiri akan lebih baik atau lebih meyakinkan.

 Hasil penelitian dosen perlu dipublikasikan, dan itu berguna sebagai kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan, sebagai bahan pengajaran, dan sebagai bahan promosi dosen penelitinya. Semua itu akan meningkatkan reputasi dan “mutu” perguruan tingginya.

 Perguruan tinggi bertujuan mempersiapkan ma-hasiswa menjadi lulusan/sarjana yang mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu penge-tahuan dan teknologi. Agar mahasiswa mampu mengembangkan IPTEK, mereka perlu diberi contoh tentang kegiatan penelitian dosennya.

Berikut ini adalah beberapa pengaruh penelitian dalam kampus

 Kegiatan-kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dalam kampus akan ikut menciptakan dan mengembangkan iklim akademik dalam kampus. Dan iklim semacam itu sangat dibutuhkan untuk mendorong peningkatan mutu perguruan tinggi.

 Hasil-hasil penelitian dosen akan merupakan modal yang sangat penting untuk terjadi dan berkembangnya hubungan Perguruan Tinggi yang bersang-kutan dengan dunia industri / bisnis, pemerin-tah daerah atau pusat, dan lembaga ilmiah lain. Sebab kerjasama Perguruan Tinggi dengan pihak-pihak lain itu memerlukan modal agar kerja-sama itu bisa saling menguntungkan.

 Penelitian dosen juga akan meningkatkan reputasi Perguruan Tinggi melalui publikasi-publikasi yang akan mengiringinya. Publikasi hasil-hasil penelitian itu adalah bahan promosi bagi Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Dan promosi itu sangat perlu untuk melacarkan “bisnis” Perguruan Tinggi.

 Hasil penelitian dosen yang dapat memecahkan berbagai masalah masyarakat, daerah, bangsa dan negara jelas akan melambungkan nama Perguruan Tinggi. 2.2.9 Pengertian Relational Capital

Relational capital merupakan asset tidak berwujut yang membangun dan mengatur hubungan baik dengan customer, karyawan, pemerintah, stakeholder, dan competitor lainnya serta dengan mitra kerja yang dapat muncul dari bagian di luar universitas untuk mendukung universitas. Salah satu upaya mengembangkan daya saing perguruan tinggi di Indonesia adalah melalui kolaborasi yang kuat antar perguruan tinggi untuk menghadapi tantangan bersama. Peningkatan mutu perguruan tinggi melalui kerjasama saling menguntungkan diharapkan akan meningkatkan kapasitas dan daya saing bangsa yang pada gilirannya akan memperkuat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Di lingkungan nasional beberapa perguruan tinggi di Indonesia saat ini sebernarnya telah mempunyai dan menyelenggarakan program kerjasama pendidikan, baik antara perguruan tinggi nasional maupun bermitra dengan perguruan tinggi dari luar negeri. Kerjasama pendidikan yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi tersebut mempunyai bentuk dana mekanisme yang beragam, mulai dari bentuk program kembaran, dual degree, hingga mekamisme feeder. Namun demikian sejauh ini kerjasama pendidikan antara perguruan tinggi tersebut belum berlandaskan suatu kebijakan atau ketentuan baku yang mampu memberikan jaminan kualitas layanan pendidikan bagi masyarakat.

Pemerataan dan perluasan akses merupakan tanggapan terhadap kebutuhan masifikasi pendidikan tinggi. Meskipun perguruan tinggi didorong untuk memobilisasi partisipasi swasta dan masyarakat dalam pendanaan pendidikan tinggi, akses masyarakat khususnya dari kelompok kurang mampu untuk masuk ke perguruan tinggi berkualitas harus dilindungi dan dijamin. Agar lulusan perguruan tinggi dapat berkontribusi positif terhadap peningkatan daya saing bangsa, maka mutu dan relevansi pendidikan tinggi haruslah baik.

Peningkatan mutu didorong melalui berbagai bentuk pendanaan kompetisi baik untuk pengembangan institusi maupun penelitian. Namun demikian, dengan semakin ketat dan kuatnya persaingan antar perguruan tinggi baik di dalam negeri terlebih dengan luar negeri, maka kerjasama antar perguruan tinggi harus pula didorong dan difasilitasi agar terjadi akselerasi peningkatan kualitas dan daya saing secara nasional.

Di sisi lain, berbagai masalah yang berkaitan dengan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia antara lain terjadi karena disparitas kualitas pendidikan di antara perguruan tinggi masih sangat tajam, sementara pola pembinaan yang melibatkan perguran tinggi yang kuat terhadap yang lebih lemah belum berjalan dengan baik. Hingga saat ini belum terciptanya pola kerjasama antar perguruan tinggi di Indonesia yang dapat memperkuat daya saing dalam era globalisasi pendidikan tinggi tersebut di atas.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya program-program kerjasama antara perguruan tinggi dapat dilaksanakan di antara perguruan tinggi nasional. Bentuk-bentuk kerjasama pendidikan tersebut akan memberikan peluang bagi pendidikan tinggi nasional untuk meningkatkan mutu pendidikan, memperluas akses dan memperkuat jejaring antar perguran tinggi nasional.

Dokumen terkait