KAJIAN PUSTAKA
2.8 Penelitian Sebelumnya
Milani (1975) meneliti pengaruh partisipasi penyusunan anggaran pada kinerja manajerial, dengan sampel 82 foreman produksi level teredah perusahaan besar berskala internasional. Hasil penelitian tersebut menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Kenis (1979) menguji pengaruh budgetary goal characteristics pada perilaku dan kinerja manajerial dengan sampel 169 manajer departemen yang memiliki tanggung jawab terhadap anggaran. Hasil penelitian menunjukkan partisipasi anggaran memiliki pengaruh positif dan signifikan pada perilaku dan kinerja manajerial. Nor (2007) melakukan pengujian pengaruh partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial, dengan menggunakan desentralisasi dan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating. Hasil penelitian Nor mendukung Kenis (1979) yaitu terdapat pengaruh positif signifikan partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial. Sedangkan penelitian Sumarno (2005) menemukan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial.
Wentzel (2002) menguji pengaruh persepsi keadilan dalam proses penganggaran terhadap peningkatan kinerja dengan meningkatkan komitmen manajer pada tujuan anggaran, pada situasi downsized environment, dengan menggunakan structural equation modeling (SEM). Penelitian dilakukan dengan melakukan survei kepada 74 manajer pusat pertanggungjawaban rumah sakit. Hasil penelitian Wentzel menunjukkan bahwa peningkatan partisipasi selama proses penganggaran akan memupuk rasa keadilan, sehingga meningkatkan
komitmen manajer pada tujuan anggaran dan kemudian meningkatkan kinerja. Ditemukan pula pengaruh langsung antara persepsi keadilan dan kinerja menjadi tidak signifikan ketika komitmen tujuan dipertimbangkan. Yenti (2003) melanjutkan penelitian Wentzel (2002) yaitu dengan menginvestigasi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan variabel intervening keadilan persepsian (keadilan distributif dan keadilan prosedural), komitmen terhadap tujuan, serta motivasi, dalam kondisi downsizing atau terjadi pemotongan anggaran akibat adanya krisis ekonomi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan mail survey kepada 1000 manajer perusahaan manufaktur yang dipilih secara purposive dari ICMD 2000 dan Pharmaceutical
Manufacturers and Distributors di Indonesia tahun 2001. Partisipan akhir dalam
penelitian sebanyak 128 manajer. Pengujian dilakukan dengan structural equation
modeling (SEM). Hasil penelitian tidak mendukung hubungan antara partisipasi
penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial dengan variabel intervening keadilan distributif, keadilan prosedur, komitmen terhadap tujuan dan motivasi, karena hubungan tidak langsung yang memediasi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial menunjukkan nilai yang rendah dan sangat lemah.
Supriyono (2004) meneliti pengaruh komitmen organisasi dan keinginan sosial terhadap hubungan antara partisipasi penganggaran dengan kinerja manajer. Penelitian ini dilakukan dengan survei yang dikirimkan kepada manajer-manajer perusahaan going public di BEJ. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial, serta
komitmen organisasi dan keinginan sosial meningkatkan pengaruh partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial.
Ulupui (2005) menguji pengaruh partisipasi anggaran, persepsi keadilan distributif, keadilan prosedural, dan komitmen tujuan anggaran terhadap kinerja dinas-dinas yang ada di Bandung. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara, kemudian diolah melalui metode regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi penganggaran berpengaruh signifikan pada kinerja, Keadilan prosedural berpengaruh positif signifikan pada kinerja, namun keadilan distributif tidak berpengaruh signifikan pada kinerja. Komitmen tujuan anggaran ditemukan berhubungan negatif dengan partisipasi anggaran.
Mulyasari dan Sugiri (2005) menguji pengaruh keadilan persepsian, komitmen pada tujuan, dan job relevant information (JRI) terhadap hubungan antara penganggaran partisipatif dan kinerja manajer. Responden penelitian adalah 89 manajer perusahaan jasa dan manufaktur. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan diolah dengan structural equation modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan penganggaran partispatif dan kinerja tidak signifikan setelah terdapat faktor lain yang memediasi hubungan tersebut. Namun, hubungan langsung penganggaran partisipatif dan kinerja masih lebih kuat dibanding hubungan tidak langsung yang dimediasi oleh keadilan distributif, keadilan prosedural, komitmen pada tujuan, dan job-relevant information. Selain itu diperoleh bukti bahwa keadilan persepsian mempengaruhi kinerja demikian juga job-relevant information. Komitmen pada tujuan tidak terbukti mempengaruhi kinerja manajer dalam penganggaran partisipatif. Hanny (2013)
melakukan penelitian serupa yaitu meneliti pengaruh partisipasi penganggaran secara tidak langsung pada kinerja manajerial, melalui persepsi keadilan, komitmen anggaran, dan job relevant information (JRI). Penelitian ini dilakukan pada situasi krisis finansial, dengan 120 manajer pada sektor perbankan di Bandung dan Cimahi sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi penganggaran meningkatan persepsi keadilan, komitmen anggaran, dan JRI. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa persepsi keadilan, komitmen anggaran, dan JRI memiliki pengaruh positif signifikan pada kinerja manajerial.
Eker (2007) menguji pengaruh partisipasi penganggaran melalui komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial. Data dikumpulkan melalui survei terhadap 150 manajer departemen akunting dan keuangan pada 500 perusahaan di Turkey tahun 2006. Hasil pengujian dengan regresi berganda menunjukkan bahwa bawahan dengan kinerja tinggi lebih berpartisipasi dalam penyusunan anggaran dan memiliki komitmen organisasi yang lebih tinggi daripada bawahan dengan kinerja yang lebih rendah. Hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa terdapat interaksi signifikan antara partisipasi penganggaran dan komitmen organisasional pada kinerja manajerial.
Maiga dan Jacobs (2007b) melakukan penelitian mengenai pengaruh trust (pada atasan dan organisasi) dan komitmen dalam konteks memahami peran trust dalam partisipasi anggaran pada kinerja manajerial. Data dikumpulkan dari manajer pertanggungjawaban unit bisnis manufaktur., dan diolah menggunakan
structural equation modeling (SEM). Hasilnya mengindikasikan bahwa partisipasi
manajer berpengaruh signifikan pada komitmennya terhadap tujuan penganggaran, pada akhirnya memiliki pengaruh positif pada kinerja.
Damayanti (2007) meneliti pengaruh komitmen tujuan anggaran dan kultur organisasional terhadap hubungan partisipasi penganggaran dan kinerja manajerial pada kondisi stretch targets, dengan 131 manajer departemen dari tiga hotel bintang lima di Jawa dan Bali. Data yang diperoleh diolah dengan structural
equation modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen tujuan
anggaran memediasi hubungan partisipasi penganggaran dan kinerja manajerial, sedangkan budaya organisasi memoderasi (meningkatkan) pengaruh positif partisipasi penganggaran dan kinerja manajerial.
Indarto (2011) menguji pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial perusahaan melalui kecukupan anggaran, komitmen organisasi, komitmen tujuan anggaran, dan job relevant information (JRI), pada manajer-manajer level menengah di Jawa Tengah. Data dikumpulkan melalui kuesioner, dan diolah dengan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dalam proses penganggaran berhubungan positif dengan kinerja manajerial. Ditemukan pula bahwa kecukupan anggaran, komitmen organisasi, komitmen tujuan anggaran, JRI dapat berfungsi sebagai mediator dalam hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.
Rofingatun, dkk. (2013) menguji pengaruh partisipasi penganggaran pada keadilan organisasi, komitmen organisasional, dan kinerja organisasional di rumah sakit yang ada di Papua. Data diolah menggunakan partial least square
(PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi penganggaran berpengaruh positif pada kinerja organisasional dan keadilan organisasional, keadilan organisasi berpengaruh positif pada komitmen organisasional dan kinerja organisasional, serta komitmen berpengaruh positif pada kinerja organisasional. Rangkuman dari penelitian-penelitian sebelumnya dapat dilihat pada lampiran 2.
24