• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Kelas sebagai Penelitian Tgindakan

Dalam dokumen Penelitian PLB [Edisi 2] (Halaman 102-105)

BAB V. ENELITIAN TINDAKAN DALAM PENDIDIKAN LUAR BIASA

H. Memulai Proses Penelitian Tindakan

I. Penelitian Kelas sebagai Penelitian Tgindakan

Pada bagian terdahulu dari bab ini, Anda telah banyak mempelajari seluk beluk penelitian tindakan. Sebagaimana dikemukakan pada awal bab ini, penelitian tindakan terutama dimaksudkan untuk melakukan upaN a perbaikan terhadap praktek pendidikan yang dilakukan oleh para praktisi dalam bidang pendidikan (termasuk guru) sambil melakukan tugas pekerjaannya (mengajar di kelas) dengan ialan merenungkan kembali apa yang telah dilakukannya sendiri yang terarah kepada perbaikan bagi kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya. Dengan

perkataan lain. penelitian tindakan merupakan suatu studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri melalui pengalaman kerja sendiri, tetapi dilaksanakan secara sistematik, terencana dan dengan sikap mawas diri.

Apabila penelitian tindakan itu dilakukan oleh guru pada waktu mengajar dalani situasi kelas, dan ditujukan untuk memperbaiki praktek pengajaran di kelasnya sendiri, maka penelitian itu disebut penelitian kelas. Secara umum, penelitian kelas dapat pula dilakukan oleh seorang atau sekelompok peneliti bekerja sama dengan guru yang sedang melaksanakan tugas mengajar di kelas yang diteliti. Penelitian kelas sering pula dilakukan bersama-sama oleh guru- guru dari suatu sekolah dengan mengambil tema atau masaiah penelitian yang ditentukan dan dirancang bersama-sama.

Dengan memperhatikan kaidah dan langkah-langkah penelitian tindakan yang telati diuraikan terdahulu, seorang atau sekelompok guru dapat merancang dan meiaksanakan penelitian kelas sebaik-baiknya. Namun demikian, sebelum Anda mulai merancang dan melaksanakan penelitian kelas itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penelitian kelas itu tidak menjadi lepas dari tujuan perbaikan diri sendiri, atau beralih menjadi penelitian formal yang manfaat perbaikannya tidak segera dapat dirasakan. Hal-hal yang dimaksud itu adalah sebagai berikut.

Pertama, Anda harus selalu ingat bahwa tugas utama seorang guru adalah mengajar. Penelitian kelas adalah alat untuk memperbaiki atau menyempumakan mutu pelaksanaan tugasnya itu. Oleh karena itu, dalam penelitian kelas, janganlah digunakan metode dan teknik penelitian yang mungkin mengganggu atau menghambat komitmen dengan tugas utama guru, yaitu mengajar.

Kedua, metode pengumpulan data yang digunakan jangan sampai terlalu menyita waktu guru. Guru sudah mempunyai tugas yang banyak dan pekerjaannya itu telah cukup memakan waktu. Jadi apabila pengumpulan data penelitian kelas itu melalui alat pengumpul data juga menyita waktu, maka tugas utama guru akan menjadi terbengkalai.

Ketiga, metodologi penelitian yang digunakan harus memberi kesempatan kepada guru untuk merumuskan hipotesis yang kuat, dan menentukan strategi yang cocok dengan suasana dan keadaan kelas tempat guru mengajar.

Keempat, masalah penelitian yang diteliti oleh guru harus merupakan masalah yang dirasakan dan diangkat dari wilayah tugasnya sendiri serta benar-benar masalah yang mungkin dipecahkan melalui penelitian guru itu.

Kelima, sejauh mungkin, penelitian kelas itu harus dikembangkan ke arah penelitian dalam ruang lingkup sekolah. Dalam hal ini, untuk suatu penelitian kelas, selusuh staf sekolah diharapkan berpartisipasi dan berkontribusi, sehingga pada gilirannya guru-guru lain dapat menghayati pentingnya penelitian kelas itu. Pada gilirannya, apabila kepedulian seluruh staf telah berkembang, maka seluruh staf itu dapat bekerja sama untuk menentukan masalah-masalah sekolah yang layak dan harus diteliti melalui penelitian kelas.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda merancang dan melaksnakan penelitian kelas. Selanjutnya, dalam Bagian II dari buku ini,

Anda akan mempelajari bagaimana penelitian kelas itu dapat dilaksanakan dengan permasalahan yang diangkat dari bidang pendidikan luar biasa dalam berbagai jenis ketunaan.

Tugas 9.5

Sebelum Anda mulai mempelajari Bagian II coba diperhatikan kembali rumusan masalah yang dituliskan pada waktu mengerjakan Tugas 1.5. Kemudian masalah yang manakah yang menurut Anda paling cocok untuk diteliti seorang guru pendidikan luar biasa dalam bentuk penelitian kelas.

Pertanyaan-pertanyaan Bab IV

Di bawah ini dikemukakan beberapa pertanyaan untuk lebih memahami materi yang dibahas dalam bab ini. Kerjakanlah semua pertanyaan itu sebelum Anda mempelajari babbab selanjutnya.

1. Apa persamaan dan perbedaan penelitian formal dengan penelitian tindakan? 2. Mengapa seorang guru perlu melakukan penelitian tindakan?

3. Sebut dan jelaskan tahap-tahap dalam penelitian tindakan.

4. Sebut dan jelaskan karakteristik permasalahan yang memerlukan penelitian tindakan?

5. Siapa atau kelompok manakah yang seyogianya melakukan penelitian tindakan dalam setting sekolah?

6. Rumuskan dan berikan analisis yang komprehensif tentang sekurang-kurangnya lima permasalahan dalam bidang pendidikan luar biasa yang patut diteliti melalui penelitian tindakan.

7. Buatlah rancangan penelitian tindakan untuk salah satu dari pemasalahan yang dirumuskan pada jawaban pertanyaan no. 6.

8. Dapatkah temuan dari suatu penelitian tindakan di sebuah sekolah pendidikan luar biasa diterapkan di sekolah pendidikan luar biasa yang lain? Jelaskan jawaban anda secara komprehensif

9. Penelitian tindakan sering dilakukan secara kolaboratif. Apa yang dimaksud dengan penelitian secara kolabiratif itu. Siapa yang biasa melakukannya? Apa manfaat dari penelitian tindakan secara kolaboratif itu?

BAGIAN KEDUA: PENELITIAN KELAS

DALAM PENDIDIKAN LUAR BIASA

Dalam bagian ini dikemukakan kasus-kasus penelitian kelas dalam pendidikan luar biasa, yaitu penelitian kelas dalam lima jenis ketunanan yang dibahas dalam lima bab. Dalam setiap bab itu dibahas hal-hal yang berkenaan dengan permasalahan dalam pendidikan masing-masing ketunaan, penyusunan rancangan penelitian kelas untuk masing-masing ketunaan yang sekurang-kurangnya mencakup rancangan penelitian tindakan yang berkenaan dengan proses belajar, bahan belajar, dan proses pembelajafran masing-masing ketunaan, dan pengorganisasian hasil penelitian kelas untuk masing-masing ketunaan. Kelima bab yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Bab VI. Penelitian kelas pendidikan anak tunanetra.

Dalam dokumen Penelitian PLB [Edisi 2] (Halaman 102-105)