• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan pasien diabetes melitus tentang komplikasi diabetes melitus

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.2 Pengetahuan pasien diabetes melitus tentang komplikasi diabetes melitus

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentasi berdasarkan pengetahuan pasien diabetes melitus tentang komplikasi diabetes melitus (n = 105). No Pengetahuan Frekuensi Persentasi 1. 2. 3. Baik 83 79,0% Cukup 19 18,1% Kurang 3 2,9%

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 105 responden pengetahuan pasien diabetes melitus tentang komplikasi diabetes melitus sudah baik sebanyak 83 orang (79,0%).

5.2 Pembahasan

Hasil penelitian ini membahas tentang pengetahuan pasien diabetes melitus tentang komplikasi diabetes melitus di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2015. 5.2.1 Pengetahuan pasien diabetes melitus tentang komplikasi diabetes

melitus

Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2014). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD dr. Pirngadi Medan memiliki pengetahuan yang baik. Hasil Ini menunjukkan bahwa mayoritas pasien diabetetes melitus tentang komplikasi diabetes melitus di RSUD dr. Pirngadi Medan sudah memiliki pengetahuan yang baik dengan umur responden 56-65 tahun sehingga semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja (Notoatmodjo, 2014). Hasil Penelitian Junita Siboro (2010) mengatakan bahwa umur merupakan salah satu sifat karakteristik tentang

38

orang yang sangat utama. Umur mempunyai hubungan dengan tingkat keterpaparan, besarnya risiko serta sifat resistensi. Perbedaan pengalaman terhadap masalah kesehatan/penyakit dan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh umur individu tersebut. Semakin tua umur seseorang semakin matang perkembangan mentalnya dan juga berpengaruh pada pengetahuan yang diperolehnya. Berdasarkan pendidikan responden adalah SMA dan Perguruan Tinggi sehingga pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk berperan serta dalam pembangunan, pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya (Notoatmodjo, 2014). Tingkat pengetahuan dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu pendidikan, pekerjaan, dan umur. Faktor eksternal yaitu lingkungan, dan sosial budaya (Notoatmodjo, 2014). Berdasarkan pekerjaan responden adalah Pensiunan PNS sehingga kemampuan dan pemahaman tentang pengetahuan diabetes melitus tentang komplikasi diabetes melitus sudah baik. Menurut responden 1 bahwa pernyataan tentang komplikasi diabetes melitus tidak tahu yaitu tentang penyakit diabetes dapat menyebabkan darah menjadi kental jika kadar gula darah tinggi, penyakit diabetes dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah, penyakit diabetes dapat menyebabkan kondisi pada kulit menjadi kering dan mudah lecet, penyakit diabetes dapat menyebabkan stress, penyakit diabetes dapat menyebabkan depresi. Berdasarkan pernyataan

39

tersebut responden tidak tahu bahwa pernyataan diatas merupakan komplikasi diabetes melitus karena responden tidak mengalami komplikasi tersebut. Hasil ini mengindikasikan bahwa pendidikan responden adalah SMA, umur responden berusia 74 tahun dan lama menderita diabetes melitus selama 17 Tahun sehingga semakin cukup umur tingkat pengetahuan dan kematangan seseorang akan lebih matang dalam berpikir.

Menurut responden 2 bahwa pernyataan tentang komplikasi diabetes melitus tidak tahu menjawab semua pernyataan karena lama menderita diabetes melitus responden masih 1 bulan. Menurut responden 7 bahwa pernyataan tentang komplikasi diabetes melitus tidak tahu menjawab semua pernyataan karena lama menderita diabtes melitus responden masih 1 bulan, pendidikan responden adalah SMP, pekerjaan responden adalah sebagai Pembantu Rumah Tangga. Hasil ini mengindikasikan bahwa responden tidak tahu pernyataan tersebut mengenai komplikasi diabetes melitus dan tingkat pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.

Menurut responden 42 bahwa pernyataan tentang komplikasi diabetes melitus tidak tahu menjawab semua pernyataan karena lama menderita diabetes masih 2 bulan, pendidikan responden adalah SMA, dan pekerjaan responden adalah Wiraswasta. Hal ini menunjukkan bahwa responden tidak tahu pernyataan tersebut adalah tentang komplikasi diabetes melitus dan belum pernah mengalami komplikasi tersebut.

40

Menurut responden 45 bahwa pernyataan tentang komplikasi diabetes melitus tidak tahu menjawab semua pernyataan karena lama menderita responden masih 6 bulan, pendidikan responden adalah SMP, dan pekerjaan responden adalah Wiraswasta. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden adalah SMP sehingga tingkat pengetahuan mengenai komplikasi diabetes melitus masih memiliki pengetahuan kurang. Dimana pendidikan dapat mempengaruhi seseorag termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk berperan serta untuk menjaga kesehatan.

Menurut responden 53 bahwa pernyataan tentang komplikasi diabetes melitus tidak tahu menjawab pernyataan mengenai penyakit diabetes dapat mengakibatkan penurunan kadar gula darah pada tingkat membahayakan, penyakit diabetes dapat mengakibatkan jatuh/cedera jika kadar gula darah sangat tinggi, penyakit diabetes dapat menyebabkan darah menjadi kental jika kadar gula darah tinggi, penyakit diabetes dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah jantung, penyakit diabetes dapat menyebabkan kegagalan pemompaan jantung (penyakit gagal jantung), penyakit diabetes dapat mengakibatkan infeksi pada kaki, penyakit diabetes dapat menyebabkan luka atau lecet pada tangan dan kaki, penyakit diabetes dapat menyebabkan kondisi pada kulit menjadi kering dan mudah lecet. Hasil ini menunjukkan bahwa responden tidak pernah mengalami komplikasi tersebut, lama menderita diabetes melitus masih 2 bulan, pendidikan adalah SMA, dan pekerjaan responden adalah Wiraswasta. Perbedaan pengalaman terhadap masalah kesehatan/penyakit dan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh umur dan lama menderita diabetes melitus.

41

Menurut responden 54 bahwa pernyataan tentang komplikasi diabetes melitus tidak tahu menjawab semua pernyataan karena lama menderita diabetes melitus masih 1 Tahun, umur responden berusia 45 Tahun, pendidikan responden SMP, dan pekerjaan responden adalah Wiraswasta. Meningkatnya pengetahuan dapat dipengaruhi oleh umur, tingkat pendidikan, dan lama menderita diabetes melitus. Umur mempunyai hubungan dengan tingkat keterpaparan, besarnya risiko serta sifat resistensi. Semakin tua umur seseorang semakin matang perkembangan mentalnya dan juga berpengaruh pada pengetahuan yang diperolehnya. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.

Menurut responden 63 bahwa pernyataan tentang komplikasi diabetes melitus tidak tahu menjawab pernyataan mengenai penyakit diabetes dapat mengakibatkan jatuh/cedera jika kadar gula darah sangat tinggi, penyakit diabetes dapat menyebabkan darah menjadi kental jika kadar gula darah tinggi, penyakit diabetes dapat mengakibatkan kekurangan cairan, penyakit diabetes dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah jantung, penyakit diabetes dapat menyebabkan kegagalan pemompaan jantung (penyakit gagal jantung), penyakit diabetes dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah, penyakit diabetes dapat merusak ginjal dan mengakibatkan gagal ginjal, penyakit diabetes dapat menyebabkan kesemutan pada kaki, penyakit diabetes dapat menyebabkan mati rasa pada kaki dan tangan, penyakit diabetes dapat mengakibatkan infeksi pada kaki, penyakit diabetes dapat menyebabkan kondisi pada kulit menjadi kering dan

42

mudah lecet, penyakit diabetes dapat menyebabkan stres dan depresi. Hasil ini mengindikasikan bahwa responden tidak pernah mengalami komplikasi tersebut, lama menderita diabetes melitus sudah 11 tahun, pendidikan responden adalah SMP, dan pekerjaan responden adalah Wiraswasta. Sehingga pendidikan sangat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup sehat. Menurut responden 80 bahwa pernyataan tentang komplikasi diabetes melitus tidak tahu menjawab semua pernyataan karena lama menderita responden 20 tahun, pendidikan responden adalah SMP, dan pekerjaan responden adalah Ibu Rumah Tangga. Hasil ini mengindikasikan bahwa belum tentu pengalaman lama menderita diabetes melitus responden tahu tentang pengetahuan komplikasi diabetes melitus. Sehingga pendidikan sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan responden tentang komplikasi diabetes melitus. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.

BAB 6

Dokumen terkait