KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori
6. Penelitian dan Pengembangan R & D (Research and Development)
Penelitian ini artinya jenis penelitian serta pengembangan atau Research and Development (R&D). dari Sugiyono (2012) penelitian serta pengembangan artinya
metode penelitian yg digunakan buat membuat produk tertentu, serta menguji keefektifan produk tersebut. Sukmadinata (2006) mendefinisikan penelitian serta pengembangan adalah pendekatan penelitian buat membuat produk baru atau menyempurnakan produk yg sudah ada. Jadi penelitian pengembangan ialah metode buat membuat produk tertentu atau menyempurnakan produk yg sudah ada serta menguji keefektifan produk tadi.
Menurut Thiagarajan dijabarkan dengan model 4D (4 four D Model) sebagai berikut, yaitu:
a. Pendefinisian (Define)
Kegiatan kegiatan pada termin ini dilakukan untuk menetapkan serta mendefinisikan kondisi-kondisi pengembangan. pada contoh lain, tahap ini seringkali dinamakan analisis kebutuhan. Tiap-tiap produk tentu membutuhkan analisis yang berbeda-beda. Secara umum , pada pendefinisian ini dilakukan aktivitas analisis kebutuhan pengembangan, kondisi-kondisi pengembangan produk yg sesuai dengan kebutuhan pengguna serta model penelitian dan pengembangan (model R & D) yang cocok dipergunakan buat membuatkan produk.
Analisis bisa dilakukan melalui studi literatur atau penelitian pendahuluan.
Thiagrajan (1974) menganalisis lima kegiatan yg dilakukan di pendefenisian yaitu:
1. Front and analysis
Pada tahap ini, guru melakukan diagnosis awal untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
1. Learner analysis
Pada tahap ini dipelajari karakteristik peserta didik, misalnya: kemampuan, motivasi belajar, latar belakang pengalaman, dsb.
2. Task analysis
Menganalisis tugas-tugas pokok yang harus dikuasai peserta didik oleh pendidik agar peserta didik dapat mencapai kompetensi minimal.
3. Concept analysis
penyusunan langkah-langkah yang akan dilakukan secara rasional, menganalisis konsep yang akan diajarkan.
4. Specifying instructional objectives
Perubahan perilaku yang diharapkan setelah belajar dengan operasional kata kerja, Menulis tujuan pembelajaran.
b. Design (Perancangan)
Thiagarajan membagi tahap design dalam empat kegiatan, yaitu: constructing criterion-referenced test, media selection, format selection, initial design.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap tersebut antara lain:
1) Menyusun tes kriteria, sebagai tindakan pertama buat mengetahui kemampuan awal peserta didik, serta menjadi alat evaluasi sehabis implementasi aktivitas.
2) menentukan media pembelajaran yang sinkron menggunakan materi dan karakteristik peserta didik.
3) Pemilihan bentuk penyajian pembelajaran diadaptasi menggunakan media pembelajaran yang digunakan. Bila pengajar akan menggunakan media audio
visual, pada saat pembelajaran tentu saja peserta didik disuruh melihat dan mengapresiasi tayangan media audio visual tadi.
4) Mensimulasikan penyajian materi menggunakan media serta langkah-langkah pembelajaran yang sudah dirancang. pada waktu simulasi pembelajaran berlangsung, dilaksanakan pula penilaian berasal teman sejawat.
Dalam termin perancangan, peneliti sudah membentuk produk awal (prototype) atau rancangan produk. di konteks pengembangan bahan ajar, termin ini dilakukan untuk membuat modul atau buku ajar sesuai dengan kerangka isi hasil analisis kurikulum serta materi. pada konteks pengembangan model pembelajaran, termin ini diisi dengan kegiatan menyiapkan kerangka konseptual
model dan perangkat pembelajaran (materi, media, alat penilaian) dan mensimulasikan penggunaan contoh dan perangkat pembelajaran tadi dalam lingkup mungil. Sebelum rancangan (design) produk dilanjutkan ke tahap berikutnya, maka rancangan produk (contoh, bahan ajar, dsb) tersebut perlu divalidasi.
Validasi rancangan produk dilakukan oleh sahabat sejawat seperti dosen atau pengajar asal bidang studi/bidang keahlian yg sama. berdasarkan akibat validasi teman sejawat tadi, ada kemungkinan rancangan produk masih perlu diperbaiki sinkron menggunakan saran validator.
c. Pengembangan (Develop)
Thiagarajan membagi tahap pengembangan dalam dua kegiatan yaitu: expert appraisal dan developmental testing. Expert appraisal adalah teknik buat
memvalidasi atau menilai kelayakan rancangan produk. dalam aktivitas ini dilakukan penilaian sang ahli pada bidangnya. Saran-saran yg diberikan digunakan buat memperbaiki materi dan rancangan pembelajaran yg telah disusun.
Developmental testing artinya aktivitas uji coba rancangan produk pada target subjek yang sesungguhnya. di waktu uji coba ini dicari data respon,reaksi atau komentar asal sasaran pengguna contoh. akibat uji coba digunakan memperbaiki produk. setelah produk diperbaiki lalu diujikan balik hingga memperoleh akibat yang efektif.
dalam konteks pengembangan materi ajar modul, termin pengembangan dilakukan menggunakan cara menguji isi dan keterbacaan modul atau buku ajar tersebut kepada pakar yang terlibat pada ketika validasi rancangan serta siswa yang akan menggunakan modul atau buku ajar tadi. akibat pengujian lalu dipergunakan buat revisi sebagai akibatnya modul atau kitab ajar tersebut benar-benar sudah memenuhi kebutuhan pengguna. buat mengetahui efektivitas modul atau buku ajar tersebut dalam menaikkan akibat belajar, kegiatan dilanjutkan menggunakan memberi soal- soal latihan yg materinya diambil dari modul atau kitab ajar yang dikembangkan.
dalam konteks pengembangan model pembelajaran, aktivitas pengembangan (develop) dilakukan menggunakan Cara pengujian melalui eksperimen dilakukan dengan membandingkan akibat belajar di gerombolan pengguna model serta grup yg tidak memakai contoh. bila akibat belajar kelompok pengguna model lebih bagus dari grup yang tak memakai model maka dapat dinyatakan contoh tersebut efektif. Cara pengujian efektivitas pembelajaran dapat dilakukan dengan cara
mengukur kompetensi sebelum serta sesudah pembelajaran. apabila kompetensi sehabis pembelajaran lebih baik berasal sebelumnya, maka model pembelajaran yg dikembangkan pula dinyatakan efektif.
d. Penyebarluasan (Disseminate)
Thiagarajan membagi termin dissemination pada tiga kegiatan yaitu: validation testing, packaging, diffusion and adoption. pada termin validation testing, produk yang telah direvisi di termin pengembangan kemudian diimplementasikan pada target yang sesungguhnya. di saat implementasi dilakukan pengukuran ketercapaian tujuan. Pengukuran ini dilakukan buat mengetahui efektivitas produk yang dikembangkan. setelah produk diimplementasikan, pengembang perlu melihat yang akan terjadi pencapaian tujuan. Tujuan yang belum bisa tercapai perlu dijelaskan penyelesaiannya sebagai akibatnya tak terulang kesalahan yang sama sesudah produk disebarluaskan.
kegiatan terakhir dari tahap pengembangan adalah melakukan packaging (pengemasan), diffusion and adoption. termin ini dilakukan supaya produk bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Pengemasan contoh pembelajaran dapat dilakukan dengan mencetak kitab pedoman penerapan contoh pembelajaran. sesudah buku dicetak, kitab tadi disebarluaskan supaya dapat diserap (diffusi) atau dipahami orang lain dan digunakan (diadopsi) pada kelas mereka. Pada konteks pengembangan materi ajar, tahap dissemination dilakukan dengan cara pengenalan materi ajar melalui pendistribusian dalam jumlah terbatas pada guru dan peserta didik. Pendistribusian ini dimaksudkan buat memperoleh respons, umpan kembali terhadap bahan ajar yg sudah dikembangkan. Apabila respon target pengguna bahan
ajar telah baik maka baru dilakukan pencetakan pada jumlah poly dan pemasaran supaya materi ajar itu dipergunakan oleh target yang lebih luas.