• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah menelusuri beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan ini. Penelitian terdahulu akan dipaparkan sebagai berikut:

40

Penelitian oleh Dyah Rahmawati, Sunaryo, dan Widodo (2012) dari Universitas Negeri Malang dengan judul “Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Pada Anak Usia Prasekolah”. Penelitian tersebut menggunakan metode deskriptif kualitatif, peneliti sebagai instrumen kunci yang merencanakan, melaksanakan, menafsirkan, dan menyimpulkan data. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui ragam kosakata bahasa Indonesia pada setiap anak berbeda dan yang paling banyak dikuasai anak adalah kata benda atau nomina.

Berdasarkan penelitian oleh Dyah Rahmawati, Sunaryo, dan Widodo dari Universitas Negeri Malang tersebut memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu dengan metode penelitian deskriptif kualitatif dan peneliti sebagai kunci instrumen penelitian untuk merencanakan, melaksanakan, menafsirkan, dan menyimpulkan data. Perbedaan dengan penelitian tersebut adalah subjek penelitiannya adalah pada anak usia pra sekolah, sedangkan penelitian ini subjeknya adalah siswa kelas V. Kemudian data yang akan dianalisis tidak hanya mencakup jenis kata saja melainkan menganalisis kesalahan ejaan dari siswa

Penelitian oleh Antonius Kristadi Tri Nugroho (2018) dari FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan judul “Analisis Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia Dalam Cerpen Karangan Siswa Kelas X MIA 2 SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2018/2019” penelitian tersebut menggunakan penelitian deskripsi yang mengkaji tentang kesalahan penggunaan bahasa Indonesia khususnya dalam kesalahan ejaan penulisan huruf kapital dan tanda baca. Penelitan ini mengidentifikasi kesalahan ejaan berdasarkan jenis kesalahannya. Kemudian membahas setiap kesalahan tanda baca yang ditulis siswa melalui karangan. Berdasarkan penelitian tersebut peneliti membantu guru bahwa perlu meningkatkan pembelajaran dan penjelasan pada aspek ejaan dalam penulisan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Kristadi Tri Nugroho dari FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu tentang cara menganalisis karangan. Pada penelitian tersebut

41

menggunakan penelitian deskripsi, dengan penelitian ini pun memiliki persamaan dalam mendeskripsikan data.

Penelitian oleh Ayudia, Edi Suryanto, dan Budi Waluyo (2016) dari FKIP Universitas Sebelas Maret dengan judul “Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Laporan Hasil Observasi Pada Siswa SMP”. Penelitian tersebut menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis isi dan sampel pada laporan hasil observasi yang dilakukan siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta yang berjumlah 10. Pada penelitian tersebut menganalisis meliputi kesalahan ejaan, kesalahan diksi, kesalahan penyusunan kalimat, dan kesalahan paragraf. Faktor penyebab kesalahan tersebut disebabkan beberapa faktor antara lain kurangnya penguasaan kaidah kebahasaan, ketidaktelitian dalam menulis, kurangnya motivasi menulis, dan kurangnya kosakata siswa. Sehingga peneliti pada penelitian tersebut melakukan upaya-upaya untuk mengatasi kesalahan dengan melaksanakan pembelajaran menulis pendekatan proses, meningkatkan penguasaan kaidah bahasa siswa dengan membaca, dan memperbanyak latihan menulis.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ayudia, Edi Suryanto, dan Budi Waluyo memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, serta memiliki persamaan secara garis besar yaitu tentang bagaimana cara menganalisis kesalahan siswa dan dipresentasekan. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu subjek yang diteliti, pada penelitian tersebut subjek penelitiannya siswa SMP kelas VIII yang berjumlah 10 siswa dan paada penelitian tersebut menganalisis dari laporan hasil observasi siswa yang meliputi kesalahan ejaan, kesalahan diksi, kesalahan kalimat, dan kesalahan paragraf.

Penelitian oleh Apri Damai Sagita Krissandi dan Kelik Agung Cahya Setiawan (2019) dari Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul “Pemahaman Guru Sekolah Dasar Kabupaten Melawi Kalimantan Barat dalam Menulis Kalimat Bahasa Indonesia” penelitian tersebut menggunakan penelitian kualitatif deskriptif,

42

penelitian ini menggunakan instrumen penilaian berupa soal, kemudian melalui proses trianggulasi untuk keabsahan data. Berdasarkan hasil penelitian tersebut jika dilihat dari presentase pemahaman menulis dengan pola S-P-O-K guru termasuk kedalam kriteria “cukup baik” karena yang tidak sesuai dengan instruksi adalah 36%. Kesalahan yang dilakukan para guru meliputi ketidakpahaman konsep subjek, kesalahan pemahaman objek, kesalahan penempatan keterangan, dan kesalahan fungsi pelengkap.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Apri Damai Sagita Krissandi dan Kelik Agung Cahya Setiawan memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan trianggulasi untuk keabsahan data, serta mempersentasekan hasil jawaban dari subjek. Perbedaan dengan penelitian ini adalah subjek yang digunakan, pada penelitian tersebut subjeknya adalah guru, sedangkan penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kota Baru. Selain itu perbedaan dengan penelitian tersebut adalah penelitian ini akan menganalisis tentang kosakata siswa yang mencakup jenis kata dan jenis makna, sedangkan penelitian tersebut menganalisis struktur dan pola kalimat yang ditulis oleh guru.

43 C. Kerangka Berpikir

Kosakata yang dimiliki siswa dapat menunjang pendidikannya, siswa akan mudah mengikuti pembelajaran dan memahami materi apabila seorang siswa memiliki kosakata yang baik. Seorang siswa dapat dikatakan memiliki kosakata yang baik dapat diketahui melalui bagaimana cara ia menulis dan berbicara. Terdapat beberapa faktor yang dapat menunjang siswa kaya akan kosakata, baik dari bagaimana cara orangtua mendampingi anaknya dan guru mengembangkan kosakata anak. Hal tersebut juga memiliki kaitannya dengan Peraturan Pemerintah bahwa semua instansi pendidikan ataupun tempat wisata wajib menggunakan bahasa Indonesia. Dengan demikian maka seorang siswa harus dapat menguasai kosakata dan tata bahasa yang baik untuk mendukung Peraturan Pemerintah serta menciptakan generasi penerus bangsa yang memiliki karakter bahasa yang baik. Dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkompeten dalam berbahasa tentunya didukung oleh guru yang berkualitas. Maka dari itu melalui analisis kosakata siswa, dapat mengetahui secara spesifik kekurangan dari siswa sehingga guru dapat membuat media pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa.

Pendidikan

Kosakata Siswa

Guru Orangtua

44 BAB III

Dokumen terkait