• Tidak ada hasil yang ditemukan

ditunjukan dari hasil uji F sebesar 166,983 dengan

No Nama dari hasil uji T dengan signifikansi.

No Nama

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

No Nama yaitu nilai hitung > table (8.372..1.761 Hasil ini mengidentifikasi UKM sangat membutuhkan kehadiran Koppas Binus untuk membantu usaha-usaha kecil yang ada di Kabupaten Aceh Barat.

No Nama sebanyak 5 desa sampel.

(Sumber, Jurnal Dan Skripsi: Hasil Kajian Penulis, Tahun 2021.

E. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan penulis, dimunculkan kerangka pikir untuk menjelaskan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Usaha Produksi Petani Padi di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

Usahatani padi merupakan mata pencarian dan tulang punggung perekonomian.Keluarga petani hampir diseluruh wilayah di Indonesia. Proses produksi akan berjalan lancar jika persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dapat terpenuhi. Persyaratan ini lebih dikenal dengan nama faktor produksi.

Usaha padi merupakan suatu jenis kegiatan pertanian rakyat yang diusahakan oleh petani dengan mengkombinasikan faktor-faktor produksi seperti alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan pengolahan yang ditujukan pada peningkatan produksi. Dengan peningkatan produksi ini diharapkan akan

semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani. Masyarkat DesaBarugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros sebagian besar mata pencarian sebagai petani. Diantara faktor-faktor produksi tersebut adalah luas lahan (tanah), tenaga kerja, bibit, pupuk dan pestisida, secara sistematis uraian di atas dapat ditujukan dalam gambar di bawah ini:

Gambar.2.1

Kerangka Pikir Penelitian.

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka hipotesis dapat di ajukan sebagaiberikut:

TENAGA KERJA (X2)

PUPUK (X4)

PRODUKSI PADI (Y)

BIBIT (X3) LUAS LAHAN

(X1) (X1)

PESTISIDA (X5)

1. Diduga Luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

2. Diduga Tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

3. Diduga Bibit berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

4. Diduga Pupuk berpengaruh positif dan signifakan terhadap prdoduksi padi di Desa Baruga Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

5. Diduga pestisida Berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

27 A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah suatu cara yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang berkaitan dengan data yang berupa angka.

Sugiyono (2016) menyatakan bahwa metode kuantitatif merupakan metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yang konkrit, obyektif, terukur, rasional, dan sistemati.

B. Lokasi dan waktu Penelitian 1. Lokasi

Penelitian ini di lakukan di Desa BarugaeKecamatan Mallawa Kabupaten Maros, adalah nama sebuah kecamatan yang berada di kabupaten maros provinsi sulawesi selatan, Indonesia. Ibu kota kecamatan ini berada di ladange kelurahan sabila dengan jarak 60 km dari kota Turikale yang merupakan ibu kota dan pusat pemerintahan kabupaten maros. yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Padi di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian dilaksanakan selama satu bulan yaitu dari 23 Agustus sampai 23 September 2021

C. Definisi operasional variabel dan pengukuran

Definisi operasional dalam penelitian ini menggunakan 6 variabel yaitu:

1. Produksi padi (Y), Yang menjadi variable terikat dalam penelitian ini adalah hasil produksi padi dengan indicator besarnya jumlah produksi padi yang diproduksi atau dihasilkan oleh petani dalam masa produksi (kw) di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros).

2. Luas lahan/tanah (X1), Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lahan dengan memandang dari mana diperolehnya atau status tanah tersebut.

Dengan indicator, luas lahan yang digunakan perkegiatan untuk menanam tanaman padi dalam satuan are (a)

3. Tenaga kerja (X2), Tenaga kerja dalam penelitian ini yaitu menggunakan jumlah tenaga kerja yang digunakan per kegiatan dalam satu kali masa tanam didasarkan pada satuan hari orang kerja dihitung dengan anggapan satu hari kerja dengan satuan ukur (jumlah orang).

4. Bibit(X3), Yang di maksudkan dalam penelitian ini merupakan seluruh biaya yang di keluarkan petani untuk membeli dalam satu kali musim tanam (kg).

5. Pupuk (X4), Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk membeli pupuk dari awal penanaman sampai panen yang diukur dengan satuan rupiah (kg).

6. Pestisida (X5), Jumlah pestisida yang digunakan dalam satu kali musim tanam (ml).

D. Populasi dan sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini sebanyak 215 petani padi yang berada di Dusun Mamappang Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proporsional Simple Random Sampling, yang artinya semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

Dengan demikian jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 petanipadi yang di lakukan di Dusun Mamappang yang di anggap sudah mewakili dari keseluruhan petani padi di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Melakukan Penelitian secara langsung pada obyek penelitian di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

2. Wawancara

Wawancara merupakan dialog Tanya jawab antara pewancara dengan responden untuk memperoleh informasi atau keterangan dengan tujuan penelitian yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data.

F. Tenkik Analisis data

Dalam analisis ini menggunakan metode teknik deskriptif yaitu, analisis yang digunakan untuk mengungkapkan atau menggambarkan sesuatu mengenai keadaan yang sesuai dengan fakta yang akurat dari tempat

yang diteliti.Dan sesuai dengan teori yang berlaku serta diakui kebenarannya.Teknik ini juga digunakan untuk mencari solusi dan permasalahan yang terjadi terkait dengan Factor-Faktor yang Mempengaruhi Usaha Produksi Petani Padi di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

Data yang diperoleh dari hasil praktik lapangan selanjutnya di analisis untuk mencapai tujuan penelitian ini. Analisis yang akan digunakan untuk menganalisis data yang di ajukan adalah sebagai berikut:

Hipotesis pertama. Analisa dengan menggunakan rumus model persamaan regresi linier berganda yaitu sebagai berikut:

Y= a+b1x1+b2x2+b3x3+b4x4+b5x5+e Keterangan

Y= Produksi Padi a= Konstanta

b= koefisien regresi pada masing-masing variable bebas X1= Luas lahan X1,X2,X3,X4,X5adalah variabel bebas.Untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas berpengaruh terhadap produksi padi, dilakukan pengujian-pengujian statistic, melalui analisis varians (uji-F) dan uji persial (uji-T). Analisi regresif bertujuan untuk menunjukan ada tidaknya hubungan linier yang berarti antara variabel bebas (X) dengan variabel tak bebas (Y). Dimana pengambilan keputusan sebagai berikut:

a) Apabila F - hitung lebih kecil dari F – tabel, maka variabel X secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel Y, dan sebaliknya

apabila F – hitung lebih besar atau sama dengan F tabel, maka variabel X secara bersama-sama berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95%

terhadap variabel Y

b) Apabila T – hitung lebih besar atau sama dengan T – tabel, maka variabel X secara berpisah (variabel lain konstan) berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95% terhadap variabel Y, dan sebaliknya apabila T – hitung lebih besar dari T – tabel, maka masing-masing variabel X secara terpisah tidak berpengaruh pada variabel Y.

32 A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Peta Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros

1. Letak dan Kondisi Geografis

Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros, adalah nama sebuah kecamatan yang berada di kabupaten maros provinsi sulawesi selatan, Indonesia. Ibu kota kecamatan ini berada di ladange kelurahan sabila dengan jarak 60 km dari kota Turikale yang merupakan ibu kota dan pusat pemerintahan kabupaten maros. Jumlah penduduk yang berada di Desa Barugae Sebanyak 1,132 jiwa dengan rincian laki-laki sebesar 559 jiwa dan perempuan ada 573 jiwa. Sebagian penduduk di Desa Barugae bermatapencaharian sebagai petani.

Pembagian wilayah administratif desa barugae terdiri atas 3 dusun di antaranya adalah Dusun Mammapang Sebanyak 615 orang diantaranya laki-laki= 300 orang dan perempuan= 315 orang, Dusun Tekkehatu sebanyak 224 diantaranya laki-laki= 108 orang dan perempuan 116 orang , Dusun Balanglohe sebanyak 293 orang diantaranya laki-laki= 151 orang dan perempuan= 142 orang.

Secara geografis, berikut batas-batas Desa Barugae :

Sebelah selatan Desa Padaelo Kecamatan Mallawa Sebelah timur Kel. Sabila Kecamatan Mallawa Sebelah barat Desa Bentenge Kecamatan Mallawa.

Desa Barugae memiliki luas wilayah sebesar 1,810,94 ha, Yang penggunaannya sebagai berikut:

Tabel 4.1

Luas Ragam Penggunaan Lahan

No. Penggunaan Lahan Luas Lahan (ha)

1 Luas Pemukiman 90,00

7 Luas Prasarana umum Lainnya

288, 00

Total Luas 1,810,94 ha

Sumber: Data Statistik Desa Barugae Tahun 2021.

Dari 1,810,94 ha luas wilayah Desa Barugae, menurut penggunaannya yang terbesar digunakan sebagai Luas perkebunan, selanjutnya penggunaan luas terbesar kedua yaitu untuk prasarana lainnya.

Di Desa Barugae dijumpaibeberapa komonitas yang dapat diklasifikasi sebagai komoditas andalan yang selanjutnya ditetapkan sebagai komoditas unggulan. Komoditas unggulan pada sektor tanaman pangan desa barugae antara lain komoditas padi, jagung, ubi dan jahe.

2. Keadaan Penduduk

Penduduk merupakan populasi manusia yang menempati area atau wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu. Kesejahteraan penduduk adalah sasaran utama dari pembangunan sebagaimana tertuang dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Sasaran ini tidak mungkin tercapai

besarnya jumlah penduduk dan tidak meratanya penyebaran penduduk di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros. Penduduk sebagai sumber daya manusia merupakan subjek dalam pembangunan yang harus mengenal karakteristiknya. Dimana dengan adanya penduduk dalam suatu daerah merupakan faktor penentu dalam perputaran roda perekonomian suatu daerah sebab penduduk merupakan salah satu sumber daya yang menjadi penggerak utama dalam menjalankan dan mengelola sumber daya lain. Dan baik buruknya suatu daerah dilihat dari keadaan penduduk yang menetap di daerah tersebut.

3. Struktur Organisasi Tata Kerja Pemerintahan Desa Barugae Tahun 2019-2025

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui deskripsi tentang luas lahan, tenaga kerja, bibi, pupuk, pestisida dan produksi padi petani serta untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk dan pestisida terhadap produksi padi di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros. Maka data yang diperoleh dari pengisian angket selanjutnya dianalisis melalui dua tahap yaitu data deskriptif dan uji statistik.

Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan penjelasan dari masing-masing variabel, sedangkan uji statistik digunakan untuk menguji hipotesis. Deskripsi dari masing-masing variabel dalam penelitian ini yaitu luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk, pestisida dan produksi padi petani di Desa Barugae Kecamatan mallawa Kabupaten Maros dapat diketahui dari analisis deskriptif. Analisis dari masing-masing variabel tersebut adalah :

1. Luas Lahan

Gambaran tentang luas lahan di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros. Berdasarkan angket masing-masing responden diperoleh hasil seperti yang terangkum di tabel berikut :

Tabel 4.2 Variabel Luas Lahan Pada Petani Padi Luas Lahan (are) Frekuensi

(orang)

Presentase %

50 are 10 33

40 are 9 30

20 are 5 17

< 15 are 6 20

Total 30 100

Sumber: Data diolah, Tahun 2021

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa ada 10 petani

(33%). Ada 9 petani yang memiliki luas lahan pertanian sebesar 40 are (30%). Selanjutnya ada 5 petani yang luas pertaniannya termasuk dalam 20 are (17%). Sedangkan luas lahan pertanian petani yang sebesar <15 are ada 6 petani (20%).

2. Tenaga Kerja

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Secara umum tenaga kerja yang bekerja di sector pertanian (padi sawah) di Desa Barugae sangat jauh berbeda. Faktor tenaga kerja yang digunakan ada 28 petani yang menggunakan tenaga kerja 1-2 petani (93%), yang menggunakan tenaga kerja antara 3-4 ada 2 petani (7%). Sedangkan factor tenaga kerja yang digunakan petani antara 5-6, (0%) dan lebih dari >6 adalah (0%). Oleh sebab itu dapat dilihat pada table dibwah ini:

Tabel 4.3 Variabel Tenaga Kerja Tenaga kerja (Jiwa) Frekuensi

(orang)

Presentase %

1-2 28 93

3-4 2 7

5-6 0 0

>6 0 0

Total 30 100

Sumber: Data diolah, Tahun 2021 3. Bibit

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa bibit yang digunakan petani padi secara umum menggunakan bibit dari hasil panen sebelumnya.

Kategori penggunaan bibit yang digunakan responden ditunjukan sebagai berikut:

Jumlah Bibit Frekuensi

Sumber: Data diolah, Tahun 2021

Seperti tabel di atas, menunjukan bahwa factor bibit di sector pertanian padi sawah Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros menunjukan bahwa penggunaan bibit kurang dari <5 kg sebanyak 5 petani (17%), 10 kg ada 1 petani (3%) 15 kg, 0 petani (0%), sedangkan >20 kg ada 24 petani (80%) yang menggunakan bibit sebesar.

4. Pupuk

Sumber: Data diolah, Tahun 2021

Tabel di atas factor pupuk dalam sector pertanian padi menunjukan bahwa kurang dari <50 kg hasil pupuk tidak di gunakan oleh petani (0,0%), 80 kg digunakan oleh 1 petani (3,3%), ada 100 kg digunakan oleh 7 petani (23,3%), >150kg di gunakan oleh 22 petani (73,3%).

Dari hasil penelitian untuk variable pestisida dapat di uraikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.6. Variabel Pestisida Cair Jumlah Pestisida

Sumber: Data diolah, Tahun 2021

Dari tabel di atas menunjukan bahwa factor pestisida cair yang

Hasil penelitian yang di peroleh peneliti untuk variable produksi petani menunjukan data sebagai berikut:

Tabel 4.7 Produksi Usaha Petani Padi Produksi (kw) Frekuensi

Sumber: Data diolah, Tahun 2021

Berdasarkan table 4.6 di atas, hasil penelitian deskripsi untuk variable produksi petani terlihat bahwa 1 petani (3%) yang produksinya

(37%) yang menyatakan bahwa produks padinya antara 8 kw. Untuk produksi lebih dari >10 kw ada 18 petani atau (60%).

Menunjukan bahwa sebagian besar produksi padi petani di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros termasuk dalam produksi antara >10 kw. Hal ini menunjukan bahwa secara umum petani padi disana bisa memperoleh hasil yang memuaskan dari pertanian padi yang di usahakannya. Berdasarkan rendahnya produksi yang di peroleh kurang dari

<4 kw, dapat disimpulkan bahwa usaha tani padi yang diusahakan oleh petani di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros belum bisa digunakan sebagai mata pencaharian utama yang dapat menopang kehidupan keluarga para petani secara keseluruhan sehingga petani masih memerlukan usaha lain untuk membiayai kehidupan keluargannya.

C. Karakteristik Responden 1. Berdasarkan Umur

Berdasarkan hasil penelitian dilakukan, diperoleh rata-rata umur petani di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros sangat bervariasi berada pada kaisaran antara 19 hingga 75 tahun.

Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No Umur Responden Frekuensi

(orang)

Presentase (%)

1 19-29 3 10

2 30-49 15 50

3 50-69 10 33

4 70-80 2 7

Jumlah 30 100

Sumber: Data diolah, tahun 2021

Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros paling bnayak berusia 30-40 tahun yaitu sebesar (15 orang). Petani paling mudah berusia 19-29 tahun sebesar (3 orang). Petani yang berumur 50-69 tahun sebesar (10 orang). Dan petani padi berusia 70-80 tahun sebesar (2 orang).

2. Berdasarkan Pendidikan

Tingkat pendidikan yang paling dbanyak dicapai oleh petani padi di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros adalah tingkat pendidikan SD dan SMA.

Tabel 4.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan No Lulusan Pendidikan Frekuensi

(orang)

Presentase (%)

1 Tidak Sekolah 0 0

2 SD 12 40

3 SMP 6 20

4 SMA 12 40

Jumlah 30 100

Sumber: Data diolah. Tahun 2021

Berdasarkan table 4.9 petani yang berpendidikan terakhir SD sebnayak 12 orang, petani yang berpendidikan terakhir SMP sebnayak 6 orang, petani yang berpendidikan terakhir SMA 12 orang dan petani yang tidak sekolah 0 atau tidak ada dan total 30 responden. Sebagaian besar responden berpendidikan terakhir SD, SMP, SMA. Hal tersebut terjadi karena adanya keterbatasan biaya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

D. Persamaan Regresi Linier Berganda

Persamaan regresi linier berganda dapat digunakan untuk melihat

tenaga kerja (X2), bibit (X3), pupuk (X4), pestisida (X5). Untuk mengetahui pengaruh luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk dan pestisida terhadap produksi petani padi di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros. Alat analisi yang digunakan dengan menggunakan program SPSS 25.

Tabel 4.10

a. Dependent Variable: PRODUKSI PADI Y

Sumber: Output SPSS 25. data diolah, 2021.

Sesuai dengan table 4.8, maka hasil persamaan regresi berganda dapat di tulis sebagai berikut : Y= -9.488 + 0.428X1 + 2.161X2 + 0,444X3 + 0.032X4 + -0,006X5. Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan secara terperinci sebagai berikut :

1. Nilai Konstan (a) sebesar -9.488

berarti jika luas lahan (X1), Tenaga Kerja (X2), Bibit (X3), Pupuk (X4) dan Pestisida (X5) Nilainya nol (0) atau konstan maka produksi padi petani (Y) nilainya sebesar -9.488

2. Luas Lahan (X1) mempunyai nilai koefisien regresi b1 = 0,428

Menunjukan pengaruh luas lahan responden bernilai positif dan

pertumbuhan produksi padi petani (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.428%. Asumsi tenaga kerja (X2), bibit (X3), pupuk (X4), pestisida (X5) dianggap konstan.

3. Tenaga Kerja (X2) mempunyai nilai koefisien regresi b2 = 2.161

Menunjukan pengaruh tenaga kerja bernilai positif artinya apabila tenaga kerja bertambah sebesar 1% maka hasil pertumbuhan produksi padi petani (Y) mengalami kenaikan sebesar 2.161. Asumsi luas lahan (X1) bibit (X3), pupuk (X4), pestisida (X5) dianggap konstan.

4. Bibit (X3) mempunyai nilai koefisien regresi b3 = 0.444

Menunjukan pengaruh bibit bernilai positif artinya apabila bibit bertambah sebesar 1% maka hasil pertumbuhan produksi padi petani (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,444. Asumsi luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), pupuk (X4), pestisida (X5) dianggap konstan.

5. Pupuk (X4) mempunyai nilai koefisien regresi b4 =0,032

Menunjukan pegaruh pupuk bernilai positif artinya apabila pupuk bertambah sebesar 1% maka hasil produksi padi petani (Y) mengalami kenaikan sebesar 0,032. Asumsi luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), bibit (X3), pestisida (X5) dianggap konstan.

6. Pestisida (X5) mempunyai nilai koefisien regresi b5= -0,006

Menunjukan pengaruh pestisida berpengaruh negative Artinya apabila penggunaan dosis yang berlebihan pada pertumbuhan padi maka akan menyebabkan kerusakan dan penurunan pada hasil produksi padi petani sebesar -0,006. Asumsi luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), bibit (X3), pupuk (X4) dianggap konstan.

a. Uji Persial (Uji t)

Nilai t hitung digunakan untuk menguji pengaruh secara persial variable Luas Lahan (X1), Tenaga Kerja (X2), Bibit (X3), Pupuk (X4), Bibit (X5) terhadap variable Produksi Padi (Y) apakah variable terebut memiliki pengaruh terhadap variable produksi atau tidak dengan tingkat kesalahan 5% dalam proses pengujian dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat perbandingan t hitung dengan t tabel dimana nilai t tabel

= ( N-K-1 )

= (30-6-1) = 23

Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas berpengaruh terhadap

a. Dependent Variable: PRODUKSI PADI Y

Sumber : Output SPSS 25. data diolah, 2021.

Maka Untuk pengujian hipotesis variabel independen yaitu :

1. Hipotesis Pengaruh Variabel Luas Lahan (X1) Terhadap Produksi Padi (Y)

Nilai signifikan untuk variabel luas lahan (X1) terhadap produksi padi (Y) sebesar 0,002 < 0,05 dan nilai t hitung sebesar 3,486 > t tabel 2.068 dengan demikian t ada pengaruh yang signifikan antara luas lahan (X1) dengan produksi padi (Y) diperoleh hasil t hitung di Desa Barugea Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

2. Hipotesis Pengaruh Variabel Tenaga Kerja (X2) Terhadap Produksi Padi (Y)

Nilai signifikan untuk variabel tenaga kerja (X2) terhadap produksi padi (Y) sebesar 0,008 < 0,05 dan nilai t hitung sebesar 2,883 > t tabel 2.068 demikian t ada pengaruh yang signifikan antara tenaga kerja (X2) dengan produksi padi (Y) di peroleh t hitung di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

3. Hipotesis Pengaruh Variabel Bibit (X3) Terhadap Produksi Padi (Y) Nilai signifikan untuk variabel bibit (X3) terhadap produksi padi (Y) sebesar 0,005 < 0,05 dan nilai t hitung sebesar 3,098 > t tabel 2.068 demikian t ada pengaruh yang signifikan antara bibit (X3) dengan produksi padi (Y) di peroleh t hitung di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

4. Hipotesis Pengaruh Variabel Pupuk (X4) Terhadap Produksi Padi (Y) Nilai signifikan untuk variabel pupuk (X4) terhadap produksi padi (Y) sebesar 0,004 < 0,05 dan nilai t hitung sebesar 3,111 > t tabel

produksi padi (Y) di peroleh t hitung di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

5. Hipotesis Pengaruh Variabel Pestisida (X5) Terhadap Produksi Padi (Y)

Nilai signifikan untuk variabel pestisida (X5) terhadap produksi padi (Y) sebesar 0,341 > 0,05 dan nilai t hitung sebesar -969 < t tabel 2.068 demikian t tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi padi (Y) di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

b. Pengujian Secara Persamaan (Uji F)

Uji Hipotesis secara bersama-sama (Uji F) antara variable bebas dalam hal ini antara luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), bibit (X3), pupuk (X4), pestisida (X5), dan produksi padi (Y). Hasil analisis secara bersama-sama berdasarkan hasil analisis dengan bantuan program SPSS 25 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.12 Uji Hipotesis (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 7526.238 5 1505.248 815.665 .000b

Residual 47.981 26 1.845

Total 7574.219 31

a. Dependent Variable: PRODUKSI PADI Y

b. Predictors: (Constant), PESTISIDA X5, LUAS LAHAN X1, TENAGA KERJA X2, BIBIT X3, PUPUK X4

Sumber : Output SPSS 25. data diolah, 2021

Berdasarkan hasil output SPSS 25, maka dapat dilihat tabel ANOVA diatas bahwa diketahui tabel f hitung 815.665 dengan nilai signifikan (sig)

0.000 < 0.05 (5%), maka dapat disimpulkan bahwa variabel X secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap produksi padi.

c. Uji Koefisien Determinsi ( R² )

Besarnya pengaruh luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk, pestisida terhadap produksi padi di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros di ketahui dari harga koefisien determinasi simultan (R²) sebagai berikut :

Tabel 4.13

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .997a .994 .992 1.358

a. Predictors: (Constant), PESTISIDA X5, LUAS LAHAN X1, TENAGA KERJA X2, BIBIT X3, PUPUK X4

Sumber : Output SPSS 25. data diolah, 2021.

Berdasarkan table 4.11 diatas diperoleh R² sebesar 0,994, berarti data tersebut menunjukan bahwa variasi presentase total dalam variable Y (produksi) padi petani di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros yang di jelaskan oleh variable X (luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk, pestisida) secara bersama-sama sebesar 9.20%. Karena R² mendekati 1 maka model dikatakan baik.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan dalam penelitian ini difokuskan dengan penjelasan yang telah ditemukan dan teori yang menjadi landasan dalam model penelitian ini.

Adapun pembahasan hasil analisis dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Luas Lahan (X1) Terhadap Produksi Padi (Y)

merupakan variable bebas yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi padi di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros. Dari hasil perhitungan regresi seperti pada persamaan di atas telah menunjukan konsistensi terhadap teori. Secara umum dikatakan, semakin tinggi luas lahan yang digarap atau ditanami semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan tersebut.

Hasil perhitungan regresi linier berganda menyatakan bahwa factor luas lahan berpengaruh nyata terhadap produksi padi pada tingkat kepercayaan 95% dan nilai koefisien regresi sebesar 0.428 . Nilai koefisien regresi luas lahan 0,428 menyatakaan bahwa setiap penambahan 1%

luas lahan akan menyebabkan peningkatan produksi padi sebesar 0,428%.

Sebaliknya jika luas lahan berkurang 1% maka akan menyebabkan penurunan produksi padi petani sebesar 0,428%, sehingga untuk mendapatkan penambahan produksi padi petani harus diikuti dengan penambahan luas lahan yang lebih besar lagi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rusdiah Nasution (2008) dengan judul buku penelitian ‘’

Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan dan Tenaga Kerja’’ dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan usaha tani padi sawah. Lahan pertanian merupakan penentu dari pengaruh komoditas pertanian.

Luas lahan pertanian akan berpengaruh terhadap usahatani.

Dilihat dari penelitian-terdahulu sebelumnya diatas menunjukan bahwa luas penguasaan lahan pertanian sangatlah penting dalam suatu usaha

Dilihat dari penelitian-terdahulu sebelumnya diatas menunjukan bahwa luas penguasaan lahan pertanian sangatlah penting dalam suatu usaha

Dokumen terkait