• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

B. Penelitian yang Relevan

Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk meggapinya.34

Muh. Yusuf dalam penelitiannya yang berjudul Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Melalui Penerapan CTL, menunjukan data bahwa keaktifan mahasiswa mencatat kompetensi dasar yang menjadi keharusan untuk dimiliki pada setiap pertemuan, keaktifan mahasiswa mencatat indikator,

34Berns,R.G.(2001).”Contextual Teaching and Learning: Preparing Students for the New Economy. ” The Highlight Zone.

keaktifan mahasiswa mencatat materi pokok yang diterangkan dosen, keaktifan mahasiswa membaca buku agar memahami pelajaran yang akan dibahas (construktivisme), keaktifan/keberanian dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan,keaktifan mahasiswa mahasiswa menyatakan pendapat tentang permasalahan yang sedang dipelajari, keaktifan setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusinya, keaktifan dan ketepatan dalam mengerjakan tugas baik kelompok maupun individual, didalam ruang kelas atau di luar kelas menunjukan grafik yang meningkat dari setiap siklus.35

Anak Agung Oka dalam penelitianya yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA di SMP Melalui Pembelajaran Kontekstual” menyimpulkan

pertama, dengan pembelajaran Contexual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Sains kelas VII di SMP Negeri 4 Metro dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Kedua. dengan pembelajaran Contexual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Sains di SMP Negeri 4 Metro dapat memperkuat daya ingat siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajarinya. Hal tersebut dari semakin tingginya kemampuan siswa mengingat materi yang dipelajarinya yang semula hanya 1-3 hari menjadi 5 hari sampai dengan 15 hari.36

Sudarman, mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, FT Unnes dalam penelitiannya “Pola Peningkatan Kualitas Pembelajaran Lingkungan Hidup Siswa

Kelas XI IA SMA Negeri 9 Semarang Pada Pokok Bahasan Pencemaran

Lingkungan Melalui Pendekatan Kontekstual Berwawasan Sets 1” Menyimpulkan

bahwa, Dengan pendekatan kontekstual berwawasan SETS, minat dan hasil belajar serta ketuntasan klasikal meningkat. Selain itu menjadikan siswa memiliki wawasan yang lebih luas tentang keterkaitan SETS itu sendiri dan mendorong siswa lebih aktif dan kreatif.37

Hasil penelitian Kurniastuti Mahasiswa Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang

35

Muh. Yusuf, Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Melalui Penerapan CTL, Volume I, Nomor 19,2006,h. 149

36

Anak Agung Oka, Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA di SMP Melalui Pembelajaran Kontekstual,Bioedukasi Volume 2,Nomor 2,2011,h.90

37

Sudarman, Pola Peningkatan Kualitas Pembelajaran Lingkungan Hidup Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 9 Semarang Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Melalui Pendekatan Kontekstual Berwawasan Sets 1, Lembaran Ilmu Kependidikan Jilid 36, No. 1, Juni 2007,h.59

menyimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual (CTL) pada pokok bahasan ekosistem dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri I Doro Kabupaten Pekalongan Tahun pelajaran 2004/2005. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata dari 69,12 dengan ketuntasan belajar 62,50 % menjadi 85,91 dengan ketuntasan belajar 92,50 %. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada pokok bahasan ekosistem dapat ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual. 38

Titik Nuraniyah dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Contekstual Teaching and Learning dalam pembelajaran struktur daun dan fungsinya pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Candimulyo Tahun pelajaran 2007/2008 dapat meningkatkan prestasi belajar sains siswa. Terbukti dari nilai rata-rata kelas pada kondisi awal 50.2, siklus 1:65.7, dan siklus 2: 78.2, sedangkan ketuntasan belajar dari kondisi awal 25%, siklus 1: 70%, dan siklus 2:95%.39

Nurdin dalam penelitian yang berjudul Implementasi Pendekatan CTL dalam Meningkatkam Hasil Belajar, mengatakan bahwa pada pembejaran kontekstual siswa tidak harus menghafal fakta-fakta yang hasilnya tidak tahan lama, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuan mereka melalui keaktifan dalam proses pembelajaran.40

Berdasarkan hasil pengujian hipotesisdan pembahasan hasil penelitiandapat dikemukakan beberapa kesimpulanterkait dengan proses pembelajaranmembaca pemahaman bahasaIndonesia SD kelas IV, yaitu: 1) terdapat perbedaan hasil belajar membaca pemahaman siswa kelompok eksperimen yang diajar melalui pendekatan CTL dengan siswa kelompok control yang diajar melalui pendekatan konvensional;2) terdapat perbedaan hasil belajar membaca pemahaman siswa bermotivasi tinggi yang diajar melalui pendekatan

38

Kurniastuti, Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Ekosistem Melalui Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas Vii Semester Genap SMP Negeri I Doro Kabupaten Pekalongan TP. 2004/2005,Skripsi,2006

39

Titik Nuraniyah, Peningkatan Prestasi Belajar Sains melalui Model Pembelajaran Contextual dalam Pembelajaran Struktur Daun dan Fungsinya Siswa kelas IV SD Negeri 3 Candimulyo Tahun Pelajaran 2007/2008, Volume 5, No 4, 2008,h.31

40Nurdin, Implementasi Pendekatan Ctl (Contextual Teaching And Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar,Vol IX, No 1,2009

CTL dengan siswa bermotivasi tinggi yang diajar melalui pendekatan konvensional; 3) terdapat perbedaan hasil belajar membaca pemahaman siswa bermotivasi rendah yang diajar melalui pendekatan CTL dengan siswa bermotivasi rendah yang diajar melalui pendekatan konvensional; 4)pendekatan CTL terbukti lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan konvensional terhadap hasil belajar membaca pemahaman siswa; 5) tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar membaca pemahaman41

Herliyana Isnaeni menjelaskan berdasarkan identifikasi hasilnya adalah rendahnya keaktifan siswa yang ditandai dengan kurangnya keterlibatan dalam belajar sehingga pembelajaran kurang kondusif dan berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa. Kondisi ini menurut siswa dikarenakan metode dan suasana belajar membosankan sehingga siswa kurang semangat dan sulit memahami materi pelajaran. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran terhambat.

Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan baik pada kognitif (hard skill) dan afektifnya (soft skill). Pada (pretest dan posttest) dari rata-rata siswa 58.75 meningkat menjadi 80.42 (jumlah ketuntasan siswa naikdari 8 menjadi 30 siswa). Dari hasil tugas 21 siswa yang tidak tuntas menurun drastis menjadi 3 siswa.Siswa yang kurang aktif 41.7 % (siklus 1), 19.4 % (siklus 2) dan 0 % (siklus 3) berubah menjadi sangataktif (50 %), aktif (30.6 %) dan 19.4 % cukup aktif. Kemudian sebanyak 88.89 % siswa menunjukkanketerampilan menjelaskan yang baik sedangkan 11,11 % masih kurang memiliki keterampilan menjelaskanyang baik. Secara keseluruhan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan keaktifan danmengembangkan keterampilan menjelaskan siswa yang berdampak pula pada peningkatan prestasibelajarnya..42

41

Noor Alfu Laila,Pengaruh Pendekatan Ctl (Contextual Teaching And Learning) Terhadap Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD, Cakrawala Pendidikan, November 2009, Th. XXVIII, No. 3

42Herliyana Isnaeni,Penerapan Pembelajaran Kontekstual (CTL) Untuk Meningkatkan Keaktifan

Redno Kartikasari menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa penerapan pendekatan Contextual Teaching And Learning dengan metode eksperimen dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa.43

Wais dalam Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam pembelajaran Sains-Fisika SMP, merumuskan simpulan sebagai berikut.44

1) Perangkat pembelajaran kontekstual memiliki ciri khusus, yaitu menyediakan berbagai fitur sehingga konten dalam perangkat dapat dikaitkan dengan kehidupan nyata, serta memberikan berbagai pilihan aktivitas sehingga siwa dengan berbagai gaya belajar dan tingkat kemampuan dapat melakukan hands-on activities dan minds-on activities sesuai dengan lingkungan belajarnya.

2) Berdasar respon dari pakar, guru, dan siswa, perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan: menekankan pada penerapan-penerapan ke dunia nyata, memperhatikan keragaman kemampuan dan gaya belajar siswa, mengembangkan berfikir tingkat tinggi, memperhatikan pengetahuan awal siswa, mendukung terwujudnya suasana belajar yang demokratis dan interaktif, memberikan kemudahan kepada guru dalam mewujudkan pembelajaran yang berbasis aktivitas, dan menjadikan sebagian besar siswa senang belajar fisika.

3) Dengan menerapkan pembelajaran kontekstual, pembelajaran menjadi berpusat kepada siswa. Sebagian besar waktu pembelajaran digunakan oleh siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui berbagai kegiatan, antara lain: praktikum, diskusi, presentasi, mengerjakan LKS atau tugas-tugas lain, membaca untuk menemukan konsep atau kalimat-kalimat kunci. Peran guru dalam bentuk pembimbingan tetap dibutuhkan selama kegiatan-kegiatan tersebut, tetapi lebih bersifat fasilitator bukan decision maker.

43

Redno Kartikasari, Penerapan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching And Learning) dengan metode Eksperimen untuk meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011, Jurnal Skripsi,2011

44 Wais,Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam pembelajaran Sains-Fisika SMP, Cakrawala Pendidikan, Februari 2006,Th XXV,No. 1

4) Perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dapat membantu siswa mencapai ketuntasan belajar.

Dokumen terkait